Daffa langsung tersenyum saat mendengar Deni bilang dia tampan dan pengin punya Papa seperti dirinya, kemudian Daffa langsung bertanya kepada Deni.
"Emang papanya Deni kenapa kok malahan Deni pengin punya papa seperti Om." Kata Daffa sambil tersenyum.
"Deni enggak punya Papa Om." kata Deni.
"Iya Om bener sejak kita lahir, kita belum pernah lihat muka papa kita." kata Dani.
"Kenapa kalian berdua tidak menanyakannya kepada mamah kalian." kata Daffa.
"Kita setiap hari selalu menanyakan tentang Papa kita dama mamah Om, tapi mamah tidak pernah menjawabnya." Kata Deni.
Kemudian Daffa langsung tersenyum mendengarnya.
"Kalian berdua mau ikut Om makan enggak sebagai tanda terima kasih Om karena tadi Dani sudah menolong Om waktu Om kecopetan." kata Daffa.
"Nanti kalau kita dicariin sama mamah gimana Om." kata Deni.
"Bilang aja lagi makan sama Om gimana ??? Kata Daffa.
"Ya sudah Om kita berdua mau makan sama Om." kata Dani.
"Ya sudah Ayo." kata Daffa.
Kemudian mereka pergi ke restoran terdekat yang letaknya tidak jauh dari kantor Daffa.
Sementara itu Dian yang lagi berada dirumah merasa kebingungan karena Anak-anaknya belum pulang dari sekolahan, karena biasanya jam segini anaknya udah pulang kerumahnya kemudian Dian langsung menelepon supir yang tadi mengantarkan anaknya ke sekolah.
"Halo Pak Udin." Kata Dian.
Udin adalah nama supir yang mengantarkan Anaknya ke sekolahan.
"Iya Bu." terdengar suara Udin dari telepon milik Dian.
"Pak Udin lagi dimana sekarang kenapa Anak - anak belum pada pulang." Kata Dian.
"Saya lagi berada di depan restoran Bu, lagi nungguin Anak - anak makan." kata Udin.
"Maksud Pak Udin Apa." kata Dian.
"Tadi Dani habis menolong orang yang kecopetan Bu, sekarang orang yang di tolong Dani lagi mengajaknya makan." Kata Udin.
"Apa ?????? di Restoran mana Anak - anak ku makan, berani sekali orang asing mengajak Anak - anak ku makan." Kata Dian.
Kemudian Udin memberitahukan lokasi Restorannya kepada Dian, tidak lama terlihat Dian yang keluar dari Apartemennya dan langsung ke tempat parkiran mobil kemudian langsung pergi ke tempat anaknya berada.
Sesampainya Dian didepan Restoran Dian melihat Udin, kemudian Dian langsung menghampirinya.
"Pak Udin." kata Dian.
"Iya Bu." jawab Udin.
"Dimana Anak - anak? tanya Dian.
"Didalam Bu." jawab Udin.
"Oke Aku kedalam sekarang." kata Dian Kemudian langsung masuk kedalam Restoran itu.
Didalam Restoran terlihat Daffa, Dani, dan Deni yang sedang duduk sambil menikmati makanannya.
Deni melihat Dian masuk kedalam Restoran kemudian langsung berteriak memanggilnya.
"Mamah." kata Deni sambil nerteriak.
Daffa langsung menengok ke arah Mamahnya Deni tapi Daffa sangat terkejut saat melihat muka mamahnya Deni, bagaimana tidak terkejut Daffa langsung mengenali muka mamahnya Deni karena setiap hari Daffa selalu memandangi fotonya dan dia langsung ingat bahwa dia wanita yang 6 tahun yang lalu telah tidur bersamanya.
Dian langsung menghampiri ke arah Anak - anaknya dan Daffa.
"Anak - anak siapa yang suruh kalian makan disini." Kata Dian.
Daffa terus melihat ke arah Dian.
"Kita berdua lagi makan sama Om tampan Mah." kata Deni.
"Kalian berdua tidak boleh makan sama orang asing." kata Dian.
"Nona." kata Daffa yang tiba - tiba bicara.
Dian langsung melihat ke arah Daffa tapi Dian tidak mengenali bahwa lelaki itu adalah pria yang Sudah tidur bersamanya 6 tahun lalu karena saat itu Dian sedang dalam keadaan mabuk berat.
"Berani sekali kamu mengajak anak aku makan disini." Kata Dian.
"Ini semua sebagai ucapan terima kasih Nona karena tadi Dani sudah menolong ku." kata Daffa.
"Anak - anak lain kali kalian tidak boleh makan dengan orang asing, ayo sekarang kita pulang." kata Dian.
Kemudian Dani Dan Deni berdiri dari tempat duduknya dan langsung keluar dari Restoran bersama mamahnya, terlihat Deni yang menyerahkan selembar kertas putih kepada Daffa sebelum Deni keluar dari Restoran.
Daffa terus memperhatikan Dian hingga akhirnya Dian keluar dari Restoran, kemudian Daffa langsung membuka kertas yang tadi diberikan oleh Deni ternyata kertasnya berisi tentang alamat Rumah Deni dan juga nomer telepon mamahnya, Daffa langsung tersenyum saat membaca kertas itu.
Kemudian Daffa langsung menelepon Eko untuk memberitahukan bahwa dia akhirnya berhasil menemukan wanita yang 6 tahun lalu tidur bersamanya, tidak lama setelah itu terlihat Eko yang masuk ke dalam Restoran setelah menerima telepon dari Daffa.
"Bos." kata Eko sambil menghampiri ke tempat duduk Daffa.
"Ayo sekarang kita pergi kerumah wanita Itu." kata Daffa.
"Tapi Bos sebentar lagi akan ada rapat." kata Eko.
"Rapatnya tunda dulu, tunggu setelah aku pulang dari rumah wanita Itu." kata Daffa.
"Baik Bos." kata Eko.
Kemudian mereka berdua keluar dari Restoran itu dan langsung masuk kedalam mobil Daffa,
setengah jam kemudian mereka sudah sampai didepan Apartemen tempat Dian tinggal.
"Ayo Bos turun kenapa malah diam aja ." kata Eko saat melihat Daffa yang hanya diam dambil melihat ke arah Apartemen itu.
"kamu juga ikut turun ayo." kata Daffa.
"Kenapa aku harus ikut Bos, aku tunggu didalam Mobil saja." kata Eko.
"Tidak bisa kamu harus ikut." kata Daffa.
Kemudian Daffa keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam Apartemen itu disusul Eko yang berjalan di belakangnya.
Eko langsung menekan bel setelah sampai di Pintu Apartemen Dian, tidak lama kemudian terlihat Deni yang membukakan pintu.
"Om tampan." kata Deni saat tau yang datang kerumahnya adalah Daffa.
"Siapa yang datang Den." terdengar suara Dian dari dalam rumahnya.
Kemudian Dian langsung menghampiri Deni yang sedang membukakan Pintu.
"Kamu." kata Dian saat mengetahui bahwa yang datang kerumahnya adalah Daffa.
"Halo Nona akhirnya kita bertemu lagi." Kata Daffa yang kemudian langsung masuk kedalam Rumah Dian disusul Eko dibelakangnya.
"Kamu Orang tadi siang kan yang mengajak Anak - anak ku makan." Kata Dian.
"Iya." kata Daffa sambil duduk diruang tamu.
"Bagaimana kamu tau alamat rumah ku." kata Dian.
Kemudian Deni langsung lari masuk kedalam kamar menghampiri Dani yang sejak tadi lagi berada didalam kamarnya kemudian langsung Menutup pintunya, Dian melihatnya akhirnya Dian tau kalau itu pasti perbuatan Anak - anaknya.
"Sekarang kamu tau kan, aku tau alamat ini dari mana." kata Daffa.
"Terus maksud kamu datang kesini apa mau minta tolong sama anakku lagi." kata Dian.
"Bukan." kata Daffa.
"Terus mau ngapain kesini." kata Dian.
"Ngomong - ngomong Nona mana suami kamu, dari tadi aku disini kok suami kamu tidak kelihatan." kata Daffa.
"Suami aku lagi kerja." kata Dian.
"Tapi tadi siang Deni bilang sama aku kalau mereka tidak punya Papa." kata Daffa.
"Jangan ikut campur kamu tentang urusan pribadi aku, kamu hanya orang asing yang kebetulan ditolong Dani saat kecopetan." kata Dian.
"Nona apa kamu beneran tidak mengingat aku sama sekali." kata Daffa.
"Maksud kamu apa? tanya Dian penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Ati Atiah
𝘀𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗱𝗮𝗳𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗮𝗽𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿.
2021-09-29
1
Putri Handayani
semangat kakak
2021-09-22
0
Agus Artiningsih
maaf ini hanya kritik untuk kebaikan, kalimatnya terlalu banyak menggunakan kata " kemudian" dan " langsung "
2021-09-10
0