Malam Yang Panjang

Aku sedikit mengintip keluar, nampak beberapa pria sudah pergi dari sana. Dan tinggal lah seorang pria bertubuh kekar disana.

"Ahh, aku begitu haus sekali" Pria itu langsung meminum air yang sempat aku minum tadi, tanpa memperhatikan air itu sudah berkurang.

Tidak berapa lama, aku merasakan tubuhku begitu panas. Aku mencoba untuk mengipas wajahku dengan tangan, namun panas yang aku rasakan begitu beda.

Aku mencoba menyadarkan diriku, dengan sedikit menepuk pipiku disertai nafas yang begitu memburu membuatku kesulitan untuk menahan diri untuk tidak membuka bajuku disana. Kini aku hanya memakai baju dalam yang sedikit seksi.

Ku lihat pria itu juga mengalami hal sama denganku, ia nampak gelisah dengan sedikit melonggarkan dasinya dan membuka kancing kemeja bajunya yang bewarna hitam.

Aku menelan saliva ku, menatap haus akan sebuah roti sobek yang tersusun rapi di dada bidang pria itu.

Bruakkk

"Awwww" Aku meringis kesakitan.

Seketika pria itu terkejut mendengar sesuatu terjatuh di kamar mandi, dengan perasaan penasaran, pria itu berjalan mendekati kamar mandi, tempat aku bersembunyi sekarang.

Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku, dengan sedikit memejamkan mata. Berharap pria itu tidak mendekat ke kamar mandi.

Krekkkk

Pupus sudah harapanku. Suara pintu dibuka, aku semakin ketakutan.

Pria itu berniat untuk masuk ke kamar mandi, aku yang bersembunyi dibalik pintu itu semakin gemetar ketakutan.

Aku merasakan tubuhku yang berbeda, perasaan yang haus akan sebuah sentuhan. Entah kenapa, perasaan itu semakin bergejolak semakin dahsyat.

Baru selangkah pria itu ingin memasuki kamar mandi, lantai kamar mandi yang licin akibat pembersih lantai yang sempat terjatuh tadi telah membuat pria itu kehilangan keseimbangan.

Aku yang refleks terkejut, dengan cepat aku menarik tangan pria itu dan membuatnya mendekap didalam pelukanku.

Irama jantung yang saling bersahutan dengan saling bertatapan. Hasrat yang semakin memuncak, seakan tidak mau berdiam diri.

Wajah tampan yang sangat berwibawa, dengan tubuh yang tegap tinggi dan berotot begitu sangat menggugah selera.

Aku merasakan sesuatu yang keras menonjol dibawah ku, namun aku tidak menghiraukannya.

Manik mata yang indah dengan bibir tipis itu membuat aku kembali menelan saliva ku.

Kami saling berpandangan cukup lama, dengan wajah yang semakin mendekat.

Nafas yang memburu, seakan menginginkan lebih dari pada itu.

Pria itu mulai m*lum*t bibirku dengan begitu lembutnya, aku merasakan sentuhan tangannya serta bibirnya yang begitu lembut telah membuatku terhanyut didalam sesuatu yang tidak biasa.

Hasrat yang semakin memuncak, telah membuat kami lupa diri dan melakukan hal yang seharusnya tidak terjadi.

Pria itu mulai membuka bajunya dan baju ku, dia menggendongku dan membawaku ketempat tidur.

Tanpa menunggu lama, dengan usaha yang besar sebuah benda panjang menerobos gawang kenikmatan yang memabukkan.

Suara jeritan serta desahan yang kain terdengar, dengan kasur sebagai saksi bisu malam yang panjang ini.

Keesokan harinya,

Aku menyerjapkan mata, dengan sedikit meregangkan tubuhku yang terasa sangat sakit.

Aku melihat di sekeliling kamar.

"Dimana aku" Ucapku terkejut kala menyadari keberadaan ku sekarang.

Aku mengedarkan pandanganku kepada sesosok pria yang ada di sampingku.

Aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku, menatap pria yang sedang terlelap itu dengan deraian air mata.

hidupku begitu hancur, setelah mengetahui bahwa diriku sudah melakukan hal yang tidak seharusnya terjadi dalam hidupku, apalagi dalam keadaan tidak halal/ Berzina.

Aku menangis terisak, dengan sedikit menggigit bibir bawahku agar tidak mengeluarkan suara.

Sembari memungut baju-baju ku yang berserakan dilantai, dan kemudian ku kenakan kembali.

"Hemhhhhh" Pria itu menggeliat, aku menghentikan langkahku seketika dengan menutup mulutku.

Bagaimana bisa, aku meniduri seorang pria yang tidak aku kenal. Pria kejam yang ingin membunuh siapapun yang sudah menghianatinya.

Pria itu kembali meregangkan seluruh tubuhnya dengan mata yang masih terpejam, aku dengan cepat melangkah keluar dari kamar itu sebelum pria itu bangun.

Jika tidak, aku yang akan menjadi korban selanjutnya yang akan dia bunuh.

Dengan langkah yang terburu-buru, aku berlenggang pergi meninggalkan pria itu. Berlari sejauh mungkin sebelum ia mengetahui keberadaan ku.

Aku keluar dari Hotel itu melalui pintu belakang, dan pergi jauh meninggalkan Hotel itu dengan sedikit mempercepat langkahku.

Setelah merasa sudah jauh dari sana, aku sedikit berjalan melambat dengan nafas yang ngos-ngosan.

.

.

.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,,,

Jangan lupa dukung karya saya, dengan like, komen dan vote ya.

Baca juga novel Lainnya:

-Menikahi CEO Yang Kejam

-Menikah Karena Hutang

Terpopuler

Comments

DSW

DSW

hhmm iseng sih minum yg bukan punya nya ☺

2021-12-06

0

Suria Syahputra

Suria Syahputra

kok bisa, terkesan gampangan banget ya

2021-11-30

0

Yurike Sandra

Yurike Sandra

lanjut thor

2021-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!