Apa yang harus aku jelaskan?

Aku keluar dari Hotel itu melalui pintu belakang, dan pergi jauh meninggalkan Hotel itu dengan sedikit mempercepat langkahku.

Setelah merasa sudah jauh dari sana, aku sedikit berjalan melambat dengan nafas yang sudah terengah-engah.

Dibawah pepohonan yang rindang, aku berjalan menyusuri jalan setapak yang khusus untuk pejalan kaki, dengan tangisan ku yang kian terisak disana.

Tangisan ku semakin terdengar keras, tidak kuasa menahan tangis dan kekesalan yang kian menderu didalam dada.

"Ya tuhan, ampunilah hamba yang sudah berbuat dosa ini" Aku memohon ampunan, dengan terduduk dengan bertopang pada kedua lutut di tanah.

Turrrrrr

Sebuah suara petir menggelegar.

Seketika aku terperanjat dengan sedikit mengusap kedua pipiku dengan tangan.

Aku menengadahkan wajahku keatas langit-langit, ku pandang sebuah gumpalan hitam di langit semakin menebal, yang menandakan bahwa hujan akan segera turun.

Tidak berapa lama, hujan turun membasahi seluruh wajah dan tubuhku. Menutupi segala kesedihanku, "Mungkin hanya hujan ini yang dapat mengerti perasaan ku saat ini" Ucapku dengan masih sensegukan karena tangis ku tadi.

Aku berdiri dengan sedikit memperkuat kakiku, ku susuri jalan dengan deraian air hujan yang deras.

Hujan ini menggambarkan bagaimana perasaan ku saat ini, hujan lebat dengan di ikuti suara petir yang menggelegar.

Sementara ditempat lain,

Alan William, terbangun dari tidurnya. Ia sedikit mengusap pelupuk matanya, dengan melihat di sekeliling kamarnya yang berantakan.

"Apa yang sudah terjadi?" Ucap Alan dengan ekspresi wajah yang begitu bingung.

Alan bangun dari tempat tidur miliknya, "Hahhhh" Alan benar-benar terkejut setelah mendapati dirinya yang tidak menggunakan sehelai benang pun disana.

Ia dengan cepat mengambil sebuah selimut untuk menutupi tubuhnya, namun ia kembali terperangah ketika melihat sebuah bercak darah di atas tempat tidur nya.

Alan diam dengan tubuh yang masih mematung. Mengingat, itulah yang dia lakukan.

Ia mengingat-ingat kembali sebelum ia datang ke kamar ini. Dan ia ingat bahwa dirinya meminum segelas air, lalu setelah itu ia pergi ke kamar mandi, karena merasa sangat gerah dan panas. Namun ketika ia mengingat dirinya yang ingin jatuh, ingatannya sudah samar-samar. Seorang wanita yang memeluk dirinya waktu itu, tidak begitu jelas didalam ingatannya.

"Apa aku sudah melakukannya dengan wanita itu" Alan nampak masih berpikir, dengan kerutan di dahi nya yang begitu nampak.

Alan nampak kebingungan, karena ia benar-benar tidak bisa mengingat wajah wanita itu. Ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi saja untuk mandi, lalu setelah itu baru ia akan mencari wanita itu.

Di kamar mandi, Alan melihat beberapa peralatan kebersihan masih berada dikamar mandi.

"Apakah wanita itu seorang pelayan?" Alan benar-benar dibuat geram oleh kejadian ini.

Alan seketika menoleh ke sebuah cermin besar, melihat seluruh tubuhnya yang nampak ada tanda merah kepemilikan.

Alan nampak begitu geram, "Berani-beraninya wanita itu, aku akan menangkap mu hingga ke ujung dunia sekalipun" Ucap Alan dengan wajah Devils nya.

Alan dengan segera membersihkan dirinya, setelah beberapa saat, Alan sudah selesai dan segera mengganti bajunya.

Tidak lupa, ia menelpon para pengawalnya untuk datang kedalam kamar nya.

"Apa ini?" Alan menemukan sebuah kalung emas di atas kasur.

"Ini pasti punya wanita itu" Ucap Alan dengan begitu yakinnya.

"Tuan" Seketika seseorang menyeru Alan dari belakang dengan sedikit menunduk memberikan hormat.

Alan menoleh dengan wajah yang begitu dingin, "Cari wanita yang masuk kedalam kamar ini terakhir kali, dan cari identitas nya di hotel ini" Titah Alan.

"Baik tuan" beberapa pengawal itu pergi mencari seorang wanita yang Alan perintahkan.

Tidak berapa lama, seorang asisten pribadi Alan yang bernama Alex pun datang dengan membawa seorang manager kedalam kamar itu.

Alan nampak masih diam ditempatnya, dengan duduk membelakangi mereka.

"Jelaskan kepada tuan Alan, siapa gadis itu" Bentak Alex kepada manager itu.

Manager itu nampak gemetar, pasalnya ia berurusan dengan seorang yang paling ditakuti.

Bisa-bisa, hotel ini akan segera ditutup karena masalah ini. Begitulah pikir manager itu.

"Wanita itu bernama Aria tuan, dia baru masuk bekerja disini. Dan ini data-data pribadinya beserta fotonya saat melamar pekerjaan" Jelas manager itu gemetar.

Alex mengambil sebuah berkas ditangan manager itu dengan kasar, lalu memberikannya kepada Alan.

Alan membuka lembaran demi lembaran, Alan menautkan kedua alisnya, menatap sebuah foto yang tidak biasa.

Lagi-lagi hasratnya begitu bergejolak, dan sebuah benda dibawahnya bangun dengan sendirinya kala melihat foto itu. Ia benar-benar tidak mengerti akan perasaan yang ia rasakan. Sebelumnya ia tidak pernah merasakan ini. Dengan hanya melihat foto gadis itu, ia langsung menginginkan sebuah sentuhan darinya. Selama ini, Alan tidak pernah tertarik akan seorang wanita, lalu kenapa sekarang ia begitu menginginkan wanita ini? Begitulah pertanyaan yang muncul di benaknya.

"Alex, cari wanita ini sampai dapat. Aku tidak ingin kalian kehilangan jejaknya" Titah Alan, terdengar lirih, namun penuh penekanan.

Alan mengibaskan sebelah tangannya, Alex yang begitu mengerti, ia langsung pergi dengan memberi hormat kepada Alan. Begitupun dengan manager itu.

Manager itu nampak menghela nafas lega, pikirnya tuan Alan sedang berbaik hati karena tidak memberikan hukuman kepadanya.

Ets, jangan salah. Karena masih ada Alex yang akan mengurus semuanya, termasuk manager itu.

Ditempat lain, disebuah jalan yang tidak terlalu jauh dari hotel itu.

Dua buah mobil hitam yang mewah, dengan beberapa orang laki-laki bertubuh tegap yang berhenti di ujung jalan sana dengan pakaian serba hitam seperti anak buah pria yang sempat meniduri ku itu, membuatku sempat takut dengan sedikit waspada akan gerak-gerik mereka. Apakah mereka sedang mencari ku, begitulah pertanyaan yang muncul dibenak ku.

Aku berjalan sedikit mengendap-endap, menuju sebuah pohon besar yang tidak terlalu jauh dariku.

Bersembunyi, itulah niatku sebelum diriku ditangkap dan dibunuh oleh pria itu.

"Ya allah lindungilah hamba mu ini" Doaku dalam hati. Sembari melihat mereka yang sedang sibuk seperti mencari-cari sesuatu.

Sudah beberapa saat aku bersembunyi dibalik pohon, dengan keadaan masih hujan lebat, beberapa orang itu pergi meninggalkan tempatnya.

Aku menghela nafas lega, dengan sedikit mengelus lembut dadaku.

Tanpa menunggu lama, aku pun berlenggang pergi dari tempat itu secepat mungkin.

Sesampainya di depan rumah, ku lihat paman nampak mondar-mandir seperti setrika, dengan wajah yang begitu cemas.

Aku semakin mempercepat langkahku, untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

"Paman" Seruku.

Paman nampak terkejut, ia melihatku dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Syukurlah kau sudah pulang, dari mana saja kamu? Sejak kemarin tidak pulang-pulang, kenapa kau hujan-hujanan" Tanya paman padaku.

Aku hanya diam, apa yang harus aku jawab? Apa aku harus mengakui bahwa diriku sudah ditiduri oleh pria yang tidak aku kenal? Ya tuhan, sungguh berat cobaan ini.

.

.

.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,,,

Jangan lupa dukung karya saya, dengan like, komen dan vote ya.

Baca juga novel Lainnya:

-Menikahi CEO Yang Kejam

-Menikah Karena Hutang

Terpopuler

Comments

Meylin

Meylin

masih bingung siapa yg menaro obat perangsang keminuman mereka

2021-11-28

0

Lina Susanto

Lina Susanto

msh efek obat mknya langsung on eeeh🤭

2021-11-22

0

Andayani Ahmat

Andayani Ahmat

alan udh mlai ska ama aria.

2021-11-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!