Revenge
Hari senin kampus elit yang berada di ibu kota akan menjalankan aktivitas seperti biasanya. Semua Mahasiswa menjalankan aktivitas masing-masing, tidak ada yang aneh seperti kampus pada umum nya.
Dan karena seperti kampus pada umumnya, jelas saja disini juga ada Mahasiswa yang populer dikalangan Mahasiswa laki-laki, mungkin bisa di sebut dewi Fortuna nya kampus ini. ada juga yang tak kalah populer dari Dewi fortuna nya jelas saja kampus ini juga mempunyai pangeran kampus yang tak kalah populer nya.
Tapi sayang sikap nya yang perusuh angkuh dan suka mengganggu orang membuat sang dewi membencinya. Dan jelas saja pangeran kampus mencintai Dewi fortuna. Pangeran tahu kalo sang dewi nya membencinya jadi ia akan menyingkirkan para laki-laki yang berusaha mendekati dewi nya.
"Vik tunggu Vika...."panggil seorang laki-laki yang berusaha mengejar gadis yang mempunyai rambut panjang.
"Hei Tunggu,"Laki-laki menarik tangan gadis yang bernama Vika.
"Apaan sih Zi hah, kenapa lo mau buly gue juga hah."
"Yah nggak bakalan lah,"bantah Ziko.
Vika yang kesal dan langsung pergi begitu saja ia menghiraukan teriakan Zio dibelakang nya.
Vika kesal karena Zio membully seseorang lagi hanya karena ia anak baru dan penampilan nya yang katanya pantas untuk di bully.
Vika yang berniat menghindari Zio dan akhirnya ia masuk ketempat yang paling dibenci oleh Zio yaitu perpustakaan. perpustakaan yang sepi tidak banyak mahasiswa, Vika mulai mencari buku yang hendak ia baca saat sudah menemukan buku yang akan ia baca setelah itu Vika pergi ke arah tempat yang nyaman untuk membaca dan ternyata di sana ada seorang cowok yang tadi dibully oleh Zio.
"Hey gue boleh duduk di sini,"tanya Vika sembari tersenyum manis.cowok itu mengangguk sembari membetulkan kacamatanya.
"Thank's."setelah itu Vika duduk di samping cowok itu. beberapa menit yang tampak hening tidak ada suara selain suara buku yang dibalik ke halaman selanjutnya. setelah puluhan menit Vika merasa jenuh jadi ia berniat untuk mengobrol dengan cowok itu.
"Mm kalo boleh tahu nama lo siapa?"tanya Vika sembari melihat kearah cowok itu dan cowok itu juga sama ia memalingkan pandangannya pada Vika.
"FA..NO."Dengan rasa gugup cowok itu menjawab.
"Fano gue Vika."Vika mengulurkan tangannya meminta untuk berjabat tangan dengan rasa gugup Fano menerima uluran tangan Vika.
"Lo bukan Fano Mahendra kan."Celetuk Vika membuat Fano langsung melepaskan jabatan tangannya.
"Bu..bukan gue Fano...Fano..."
"Fano.."gumam Vika yang membuat Fano semakin gugup
"Gue FANO NUGRAHA."Jawab Fano lalu beranjak. Vika yang melihat itu langsung tertawa
"hahahah... iya kali gue juga tahu lagian Fano Mahendra nggak mungkin kuliah disini."sahut Vika sampai-sampai matanya berair.
Vika juga ikut berdiri ia maju satu langkah dan mendekat kan dirinya pada Fano membuat Fano refleks memundurkan langkahnya.
"kalo dilihat-lihat lo sedikit mirip sama Fano Mahendra."Ucap Vika"tapi nggak mungkin lah."Vika kembali ke posisi semula lalu ia mengambil buku nya dan tas nya bersiap-siap untuk pergi dari sana.
Fano juga sama, tapi saat Vika sudah melangkah keluar ia malah kembali lagi dan membisikkan sesuatu ke telinga Fano.
"Nama panjang gue Favinka Zano."
~o0o~
Malam hari nya, sesudah makan malam dan mendengar wejangan dari Mama nya Fano memutuskan untuk tidur karena sudah jam 10 Malam.
"Jangan bunuh istri saya..."Liam bersuara keras saat Zano ingin mendekati Rira yang sedang terkejut di ambang pintu karena melihat kejadian yang tak terduga, Liam yang tangannya di ikat wajahnya yang penuh darah.
"Nick bawa Mama kamu..."teriak Liam kepada anak semata wayang nya, bahkan anak nya sudah melihat dirinya yang disiksa habis-habisan.
Saat Nick ingin berlari ke arah Ibu nya Zano malah melayangkan tembakan tepat di perutnya.
"NICKKK...."
tapi Nick masih sadar, ia melihat Ibumya di lecehlan..
"Lepaskan Mamaku berengsek...."
Setelah itu Mama nya langsung di bunub tepat di perutnya juga bahkan lehernya akan di sayat...
"HAHHH...."sekarang Papa nya berteriak, karena suruhan Zano menyiksa nya lagi.
"Hentika..."rintih Nick mata nya yang penuh air mata dan juga tangannya yang mulai kebas karena harus memegangi perutnya karena darah yang tidak mau berhenti.
Dan setelah nya Papa nya juga dihabisi begitu saja di depan mata kepala nya sendiri.
Zano mendekat kearah Nick pistol sudah siap di tangannya. Zano berjongkok hanya untuk melihat wajah Nick.
"Kasihan sekali kau masih muda.."ucap Zano.
"Aku akan membalas semua perbuatan mu Zano...aku akan membunuh mu.."teriak Nick dengan bengis
"Aku akan kemabli lagi nanti ingat itu Zano..Aku akan membunuh mu dan menyakiti keluarga mu Zano..."
Dor........
"Hah hah hah.."Fano terbangun dari tidur nya, nafas Fano tak beraturan, keringat bercucuran di dahi nya ia memimpikan hal itu lagi.
"Ck.."Fano turun dari ranjangnya lalu mengambil air putih di dapur nya.
"Padahal gue udah mulai perencanakan misi balas dendam tapi tetap aja.."Fano sekarang sudah berada di kamar nya.
Setelah ini ia yakin tidak bisa tidur lagi, otak nya terus berputar tentang keluarga Zano dan Liam.
"Siapa mereka?"
"Gue dulunya Nick yah.."
"Papa, Mama nya mati terus gue.."Fano tanpa sadar air mata mengalir deras di pipinya lalu ia mengkup wajahnya dengan kedua tangannya.
Sekarang malah memegangi dadanya yang tiba-tiba mereasakan nyeri..
"Sial dada gue sakit..akh..."rintih Fano
"Apa Zano yang terkahir menembakkan pelurunya tepat di dada Nick, soalnya gue punya tanda di dada sebelah kiri."gumam Fano.
**TBC**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments