Arfian pulang dengan wajah marah. Bahkan dia melewati ibu mertuanya yang tengah duduk di ruang tamu begitu saja. Hatinya terlalu sakit dan merasa begitu shock atas apa yang baru di alaminya. Selama ini sangat mempercayai istrinya melebihi apapun, dia mencintainya dengan begitu tulus.
Tak peduli dengan apa yang orang katakan tentang wanita itu. Ini bukan pertama kali baginya di khianati seorang wanita.
Dulu, mungkin Arfian merasa baik-baik saja saat kekasihnya ketahuan main belakang dengan sahabatnya sendiri. Ia tak terlalu kecewa karena status mereka yang hanya sebatas kekasih.
Tapi, kali ini berbeda. Rena istrinya, wanita yang dia anggap sebagai bagian dari hidupnya. Rasa sakitnya begitu terasa dalam. Arfian selama ini menyerahkan segalanya pada Rena.
Tapi apa yang dia dapatkan sebagai balasannya, sebuah pengkhianatan.
Brak...
Arfian menutup pintu kamarnya keras, menguncinya dari dalam. Untuk saat ini dia tak ingin siapapun mengganggunya.
"astaga..ada apa dengannya?" Kaget Rada. "mana Rena, apa Arfian tak menemukannya."
Rada bangkit dari duduknya. Sudah hampir malam Rena belum juga datang, Echa bahkan sudah tertidur tiga puluh menit yang lalu. Dengan ragu, mengetuk pintu kamar Arfian. Dia ingin tahu apa Arfian menemukan Rena atau tidak.
Tok..Tok
"Arfian..." Panggilnya cukup pelan.
Arfian menghembuskan nafasnya. Setelah merasa lebih baik dia segera membuka pintu, karena menurutnya tak seharusnya dia marah pada mertuanya yang tidak tahu apa-apa itu.
Ceklek...
"oh..tuhan, ada apa dengan mu?" Rada terkejut melihat penampilan Arfian yang berantakan.
Rambutnya acak-acakan juga kemejanya yang kusut. Wajahnya nampak lusuh, lelah dan tak berdaya bercampur menjadi satu.
Arfian tak menjawab, pria itu berjalan melewati Rada tanpa bicara. Terlalu malas untuk sekedar membuka suara baginya. Rada mulai nebak-nebak apa yang terjadi pada menantu kesayangannya itu.
Pasti Rena tak di temukan dan ponselnya masih sulit untuk di hubungi.
"Rena, wanita itu sungguh tak bisa di maafkan." Desis Rada kesal.
Meskipun Rena adalah putrinya tapi jika salah, dia tak akan begitu saja memaafkannya. Rada sangat tahu, jika Arfian adalah pria baik yang bertanggung jawab jadi tak sepantasnya putri nya itu melukai hatinya.
Seenaknya bersenang-senang di luar tak memikirkan perasaan Arfian yang pasti khawatir padanya.
"Arfian, Rena mungkin sedang bersama..."
"dia bersama teman lelakinya." Sela Arfian membuat dahi Rada mengeryit.
"teman lelaki?"
"aku tak perlu mengatakan nya dengan jelas, mamah pasti tahu yang di maksud dengan teman lelaki."
Rada menutup mulutnya dengan tangan kanan, dia tentu saja mengerti itu. Hanya saja merasa tak percaya. Mana mungkin Rena berbuat seperti itu terhadap pria yang begitu mencintainya, memenuhi segala keinginannya.
"jadi maksudmu putri ku..telah berselingkuh?" Tanya Rada memastikan.
Arfian menghela nafas panjang. Pengkhianatan yang tak pernah terbayangkan seumur hidupnya telah terjadi.
Hatinya terluka, Rena wanita yang di pacarinya begitu singkat dan nikahi selama hampir lima tahun ini memang tak sepenuhnya dia kenal dengan baik.
Berpacaran selama 3 bulan dan langsung memutuskan untuk menikahinya hanya karena ingin membuktikan bahwa dirinya begitu serius dengan cintanya.
Ceklek...
"Echa, ini mommy. apa kau di dalam?" Suara teriakan Rena dari pintu masuk membuat Arfian langsung masuk kembali ke kamarnya.
Untuk saat ini dia tak ingin menemuinya, terlalu kecewa hingga tak sanggup melihat wajahnya.
"Arfi.....an..." Rada benar-benar merasa bersalah.
Putrinya yang berbuat tapi dirinya yang merasa begitu tak enak.
"ahh.. mamah?" Kaget Rena begitu memasuki ruang tamu. "ada apa? kenapa mamah...."
Plak...
Rada tak bisa menahannya lagi. Dia begitu marah hingga tak bisa menahan amarah untuk tidak menampar putrinya itu. Matanya menatap tajam dengan penuh kebencian.
"apa yang mamah lakukan?" Rena terkejut dengan apa yang di lakukan ibu nya secara tiba-tiba itu. "apa aku berbuat salah pada mamah?"
"huh..." Dengus Rada. "dari mana saja kau? kau titipkan Echa di panti sosial. apa kau gila? kenapa kau melakukan itu?" Berondong Rada.
Rena tersenyum, dia tak jadi marah karena tamparan yang diterimanya. Mengira jika ibunya marah karena hal itu. Karena dirinya telah menitipkan Echa di penitipan anak. Wajar saja jika seorang nenek marah mengetahui cucunya di perlakukan seperti itu sementara ibunya pergi bersenang-senang.
Rada sangat tahu, Rena tak bekerja jadi alasan apalagi jika bukan untuk bersenang-senang.
"mah, aku harus berkumpul dengan beberapa teman ku. mereka juga tak bawa anak-anaknya..jadi aku..." Belum selesai bicara Rada kembali menyelanya.
"teman apa kekasih mu?"
Mata Rena melebar mendengar pertanyaan Rada. Menelan ludahnya saat Rada terus melontarkan banyak pertanyaan kepadanya.
...**********************************...
Rega melipat kedua tangannya, menatap penuh selidik pria di hadapannya. Sedikit berjengit saat pria itu tersenyum lebar.
"ck.. kau siapanya kak Rena?" Dengan tak sopan dia bertanya.
Pria itu terkekeh pelan. Dia tahu pria kecil yang tengah mencegat jalannya ini adalah adik dari kekasih gelapnya atau seseorang yang dulu pernah menjadi kekasihnya, mantan tepatnya.
"kau ingin aku menjawab jujur atau bohong?"
"hisshh...katakan saja. kau kekasih nya kan?"
"hahahaha...jika sudah tahu kenapa kau bertanya? dasar bodoh."
Grep...
Rega menarik kerah baju pria yang ternyata adalah Ben, mencengkramnya kuat. Dia sangat marah karena pria ini berani hadir di tengah-tengah hubungan kakaknya. Meskipun dia tahu jelas, tak sepenuhnya pria ini yang salah. Rena juga sama salahnya, karena telah berkhianat dari Arfian.
"anak kecil, jangan coba-coba memancing emosiku. atau..." Ben mencengkram pergelangan tangan Rega kuat hingga pria muda itu melepaskan cengkeraman tangannya di kerah baju Ben.
"akan ku patahkan tanganmu." Desis Ben sambil menghempaskan tangan Rega kuat.
"aku tidak takut." Tantang Rega dengan tatapan mata yang di buat setajam mungkin.
Ben terkekeh. Merasa sangat lucu melihat ekspresi wajah Rega yang di buat sangar. Terlihat jelas jika dia hanya pura-pura berani, Ben bisa melihatnya melalui mata Rega yang bergerak gelisah.
"dengar..." Ben mencengkram lengan Rega kuat. "kau itu hanya adik iparnya, seberapa besar dan kerasnya kau berusaha membelanya itu tidak akan pernah ada artinya."
"apa maksud perkataan mu?"
"hahahaha... kau membelanya karena takut hidup susah. kau memanfaatkan kakakmu demi kesenangan mu." Bisik Ben.
Rega menepis tangan Ben. Dia tak sepicik itu. Jika memang memanfaatkan Rena untuk apa dia susah-susah bekerja magang demi membiayai kuliahnya. Ben sungguh membuat Rega semakin kesal saja.
"kau diam, berarti yang aku katakan benar."
"tahu apa kau tentang hidup ku." Desis Rega. "lihat saja, kau akan menyesal karena telah mengganggu hubungan mereka."
Setelah mengatakan itu Rega langsung pergi. Sementara Ben tertawa terbahak di tempatnya. Dia merasa jika ancaman Rega hanyalah sebuah lelucon yang tak berarti.
...***************************...
Bruk...
Rena terduduk di lantai, kakinya terasa lemas sehingga tak mampu menopang berat tubuhnya. Matanya menatap lurus kedepan di mana Arfian berdiri.
"aku..."
"jangan mencoba menyangkal." Ujar Arfian tenang. "aku melihat semuanya dengan mata ku sendiri."
Rada bahkan sudah menangis. Terpukul dengan kelakuan putrinya yang sungguh tak tahu malu. Dia begitu membanggakan nya karena Rena sangat pintar juga dewasa. Berbeda dengan adiknya. Tapi, dengan kenyataan sekarang dirinya merasa sangat terpukul.
"Arfian...maafkan aku. aku..."
"mommy... Daddy." Echa berjalan dengan mata sedikit tertutup karena kantuk.
Arfian dengan cepat menggendongnya, membawanya kembali masuk kekamar nya.
"Daddy, Echa denger suara mommy menangis."
"tidak. mungkin kau hanya mimpi."
Arfian melirik Rena sekilas. Dia tak ingin putrinya tahu apa yang terjadi pada mereka. Memberi isyarat pada Rada agar membawa Rena pergi.
Pria tampan ini butuh waktu untuk menyelesaikan semuanya. Dia akan menenangkan pikiran dan hatinya terlebih dahulu sebelum bertanya apa alasannya Rena melakukan itu semua.
Saat ini dia hanya perlu pura-pura baik saja di depan Echa. Dia tak ingin putrinya tahu apa yang terjadi, dia masih kecil dan belum sepantasnya mengetahui hal seberat ini dalam kehidupannya yang masih berwarna itu.
...*************************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
bundA&M
jijay dech klu liat istri² selingkuh😡😡😡😡
2022-01-11
0
ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻
like
2022-01-10
0
novi²
masih nyimak
2021-12-21
1