part 4

'pagi duniaaaa.. huah...

Seperti biasa, Ara akan berangkat ke kampus, namun tiba-tiba ban motornya bocor.

'bagaimana ini??? aku pergi naik apa, astagaa...'

tiba-tiba terlintas di benaknya untuk menelpon Bian, Ara mengambil ponselnya

"halo Bian , kau dimana?"

"baru aja mau berangkat, ada apa Ra?"

"hmm begini, kau itu sahabatku yang baik kan?"

"hahaha aku tau maksudmu apa, baik lah tunggu aku disitu jangan kemana-mana.."

Bian memang terlalu peka terhadap Ara, dengan sikap Ara yang gengsian membuat Bian menjadi susah move on, menjadi sahabat Ara sudah cukup baginya.

"aku udah tau pasti motormu sakit, ayo naik.."

ucap Bian dengan membuka jendela mobilnya.

Ara tersenyum lalu naik ..

"maaf ya jadi repotin.."

"Ara, jangankan menjemputmu , menjadi supirmu setiap saat juga aku rela.."

goda Bian sambil tersenyum.

"jangan Bian, uangku tak begitu cukup untuk menggaji mu."

jawab Ara sambil tertawa..

sesampai di kampus, ternyata teman-temannya telah menunggu di depan pintu.

"cieeee"

"seperti orang pacaran saja, aduuuuh cocok banget"

"kenapa gak pacaran saja?

"HEIII BERHENTI LAH MENGEJEKKU, ATAU AKU AKAN MEMUKUL KALIAN"

"uuuu takut..."

Pelajaran di mulai, setelah pulang kuliah mereka memutuskan untuk makan bersama dulu di cafe dekat kampus, sibuknya Ara dengan usahanya membuat Ara dan teman-teman nya jarang ngumpul .

"aku lupa kapan terakhir kali kita makan bareng"

sindir Ghina lirih

"kenapa kalian tidak makan aja tanpa aku?"

tanya Ara

"bahkan untuk ngumpul aja kami memikirkan mu Ara"

ucap Amel .

"kalian ini, memang yang terbaik.."

jawab Ara sambil memeluk sahabat-sahabatnya.

sementara Ayu sibuk dengan melihat pujaan hatinya, ya siapa lagi kalau bukan Bian , tapi sayang nya Bian pura-pura tidak tahu agar Ayu tidak berharap lebih padanya .

"awas lepas matanya"

goda Ara

"Araaaa"

ayu menutup mukanya karena pipinya sudah memerah.

"guys aku balik ya, kasian temen aku jagain kios sendirian.."

ucap Ara

"teman kamu yang satu lagi emang kemana Ra?"

tanya Amel

"dia ngampus, kebetulan masuk siang, tadi dia udah di kios juga"

jawab Ara

"apa kami tidak begitu penting lagi ya Ra?"

tanya ayu

"apa yang kau katakan, kalian itu penting banget buat aku, tapi kalau aku gak jualan gimana aku bisa kuliah? gimana adikku bisa jajan? hei berhentilah membuatku bersedih."

jawab Ara

"sudah sudah, ayo biar aku anter.."

jawab Bian mencairkan suasana

"aku ikut boleh?"

,jawab ayu

"boleh. " jawab Ara tersenyum sambil melirik Bian

"iya, aku mau naik angkutan umum hari ini, turunkan aku disimpang tugu aja nanti.."

"siap nyonya"

jawab Bian sambil senyum

tentu saja membuat Ayu menjadi meleleh.

sambil membalikkan tubuhnya dan mengarahkan ke Amel dan Ghina iya berekspresi , tangan diatas sambil bilang yes.. Ghina dan Amel tertawa sambil menggelengkan kepalanya pada Ayu..

diperjalanan hening sekali, Ara sibuk memainkan ponselnya, sedangkan ayu melihat wajah Bian dari kaca depan..

"ehem"

ucap Bian yang sudah risih di lihatin

Ara melihat Bian dan Amel

"ada apa?"

Bian sambil membetulkan kerah bajunya

"sepi banget, aku jadi ngantuk"

Ayu langsung pura-pura mengambil ponselnya .

"Bian nyawa kami ditanganmu, awas aja ya."

ancam Ara

Ayu langsung mengingatkan Bian untuk turunin dia di simpang

"Bian , simpang nya sudah mau nyampai"

" oh iya"

sambil mengambil jalan ke pinggir..

Ara yang paham maksud Ayu ia langsung menepuk Bian

"hei apa yang kau lakukan, antarkan aku dulu, aku sudah ditungguin"

"tapi..."

kata ayu namun di potong oleh Bian

"sudah, biarkan kita antar nyonya ini saja dulu.."

jawab Bian yang tak bisa nolak ucapan Ara..

mendengar ucapan Bian, Ara langsung acungi jempol ke Ayu sambil senyum. lagi-lagi pipi Ayu memerah..

"akhirnya sampai, hati-hati bawa ayu ya, pipinya merah tu.."

ucap Ara sambil turun..

"kau ini"

jawab Ayu dan Bian secara serempak dan kemudian saling tatap..

Sejak mereka saling tatap, mereka menjadi salah tingkah, tanpa disadari tatapan itu sudah merasuki ke hati Bian, diam-diam Bian sudah mulai menyukai Ayu.

"hai hai"

sapa Ara yang memasuki kios

"tumben Ra ?"

ucap Aulia

"motorku ban nya bocor huh"

sambil menghela nafas

"bukan itu .. tumben sama Bian? jangan-jangan.. ehem ." Goda Aulia

"dih jangan ngawur, malah aku yang jadi nyamuk, didalam juga ada yang lagi pdkt btw hihi"

ucap Ara sambil menaruh tas

Tiba-tiba seorang lelaki datang, dia adalah Fikri .

"hai mbak"

sapa Fikri

"iya cari apa ya?"

jawab Ara dengan spontan sambil membalikkan badannya .

'****, ternyata dia (dalam hati Ara )

'aduh kenapa aku jadi deg deg an liat mbak Ara (dalam hati Fikri)

"i... ini mbak, kartu yang biasa tapi I-net 3gb ya 5pcs.."

jawab Fikri sambil nunduk

"oh oke mas, ada lagi??"

tanya Ara sambil memberikan kartunya

"nomor mbak Ara nya sekalian boleh gak?"

ucap Fikri sambil menutup mulutnya karena ia keceplosan..

"gimana mas maksudnya?

tanya Ara sambil mengambil minum

"em.. enggak jadi mbak, ini uangnya.. permisi mbak.."

Ara langsung senyum-senyum melihat tingkah lelaki depan matanya tadi. Aulia yang dari tadi melihat mereka pun langsung tertawa..

"Ara... Ara...."

sambil menggelengkan kepalanya

Ara langsung menoleh dan membuka laptopnya, karena memang tugasnya banyak sekali dikampus

"mau sampai kapan Ra?"

tanya Aulia dengan mendekati Ara

"apanya?"

ucap Ara sambil ngetik

"bersikap angkuh dengan semua laki-laki?"

tanya Aulia dengan serius

"semua laki-laki itu sama aja Au, lagian prioritasku saat ini adalah gimana caranya agar bisa lulus kuliah 3,5 tahun.."

jawab Ara tegas

"Ra, trauma mu dengan ayahmu jangan kau jadikan patokan untuk menilai semua lelaki..."

ucap Aulia

"baiklah, suruh dia menikahi ku, aku tak ingin pacaran.."

sambil membuka buku pelajarannya

"Ara , apa kau sakit? kau yakin menikah di usia dini?"

tanya Aulia sambil memegang tangan Ara dengan sedikit cemas..

Ara langsung tertawa, dan menoleh ke arah Aulia .

"hei , aku bercanda... aku belum mau menikah, tapi soal tak ingin pacarannya aku serius."

"baiklah, aku bisa gila jika berbicara terus padamu.."

Ara langsung melihat Aulia yang pergi meninggalkannya sambil tersenyum.. .

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 6 sore, mereka berencana ingin naik ojol, tapi tiba-tiba seseorang datang saat mereka sedang menutup kios nya..

tut..

tut..

Aulia dan Ara langsung melihat mobil yang berada di depan kiosnya..

"siapa Ra? apa dia gak melihat kita sudah tutup?"

"seperti Bian, tapi untuk apa dia kesini?"

"samperin gih..."

"baiklah.."

Saat berjalan ke depan, tiba-tiba kaca mobil terbuka,

"Hai raaaa ", ucap Bian

"sudah kuduga, pasti itu kau ." jawab Ara

"mau pulang kan? ayukk..."

ucap Bian sambil membuka pintu depan..

"hei tak usah, aku bareng teman aku.."

jawab Ara

"sudahlah, biar teman kamu itu aku yang anter juga.. searah kan? yuk.."

tawar Bian ..

"hmm baiklah.. tunggu sebentar.."

jawab Ara

Ara langsung pergi ke arah Aulia ,

"Ayuk Au,"

"naik itu Ra? kau memanggilnya?"

"ya enggak lah, dia kesambet kali..."

"oke oke, yukk .."

***di dalam mobil

"kau emang sengaja ya jemput aku?"

tanya Ara

"jangan kepedean Ara , aku tak sengaja lewat sini..

jawab Bian yang bohong karena ia emang sengaja menjemput Ara yang tidak membawa motor..

"hai halo.. " tibatiba Aulia melambaikan tangan dari kursi belakang

"ada apa Au?" ucap Ara sambil lirik ke belakang.

"tidak, aku cuma mau bilang gapapa nih aku ikut ?" goda Aulia.

"hei apa yang kau tanyakan?" tanya Ara bingung.

sambil tersenyum Bian melihat ke arah belakang

"tak apa mbak, anggap aja aku temannya mbak."

"dasar Playboy"

ucap Ara sambil tertawa

"kau ini kenapa? aku kan cuma mau nambah tali silaturahmi"

sambil memainkan matanya

"Bian, apa kau tidak tahu Ayu menyukai mu?"

tanya Ara tiba-tiba.

"sudahlah, lupakan"

jawab Bian sambil memutar musik mobilnya.

"mas itu rumahku..."

ucap Aulia sambil menunjuk rumahnya..

Bian langsung mengarahkan ke rumah Aulia, dan Aulia turun sambil bilang terima kasih..

setelah mengantar Aulia, Bian mengantar Ara pulang..

"kau ingin singgah?" tanya Ara

"lain kali saja, aku tau kau sedang lelah."

jawab Bian

"baiklah aku masuk dulu ya, terimakasih tuan."

ucap Ara sambil tersenyum

'samasama sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!