part 2

Keesokan harinya, sahabat Ara sewaktu SMA datang kerumah Ara . seperti biasanya, mereka menjemput Ara dan pergi ke 'Cafe Kenangan' . tempat itu emang cocok untuk mereka penggemar kopi dilengkapi dengan WiFi nya , nikmat yang sempurna bagi mereka.

Mereka adalah Icut , Aulia , Ade dan Ara . sifat mereka berbeda-beda namun mereka memiliki hobi yang sama, yaitu "makan". mereka bisa makan lagi dengan menu yang berbeda padahal baru saja makan, dasar mereka.

Icut mempunyai sifat yang cuek tapi sebenarnya peduli dan sayang dengan teman-temannya. Kalau Aulia bisa dibilang teman gila nya Ara , karena mereka punya kegilaan bersama, gak peduli seberapa banyak nya orang yang melihat nya asalkan mereka sendiri happy.

sedangkan Ade, ia mempunyai sifat lebih dingin, pendiam , lebih serius diantara mereka ber empat, dan sepertinya ia bercita-cita jadi dosen, tapi dosen yang killer hehe becanda killer.

****

Kembali ke cerita.

mereka memesan makanan dengan menu yang berbeda , alasannya ya cuma satu agar mereka bisa saling mencicipinya. mereka pun menikmati makanan sambil cerita .

Aulia membuka obrolan, ia melihat Ade sedang asyik meminum kopinya..

"Ade... bagaimana dengan kuliahmu?"

sambil terbatuk-batuk ia pun menjawab

"ha? aku? Alhamdulillah guys, kemarin IP ku keluar, aku dapat 3,9 . aku senang banget.."

"gak heran sih aku."

jawab Ara singkat , sedangkan Aulia dan Icut senyum-senyum mendengarnya.

"emang kenapa?"

tanya Ade yang heran mendengarnya.

"sudahlah, lupakan.. kelemotanmu yang haqiqi itu emang ga bisa diubah hahah peace bos" sahut Aulia sambil memainkan dua jarinya berbentuk v.

"kalau kau Icut , apa kau baik-baik saja??"

tanya Ara yang sejak dari tadi memperhatikan Icut kebanyakan merenung.

"sebenarnya aku dan doi lagi berantam, doi terlalu berlebihan, huh kesel aku."

jawab Icut sambil menutup mukanya.

"Icut pada dasarnya semua laki-laki itu sama saja, sudah lah.. sebaiknya kita cari kesibukan aja, gimana?"

tanya Aulia yang sebenarnya ia malas bahas pacar.

dengan penuh semangat, Ara langsung angkat tangan..

"aku setujuuuuuu"

"hei, pelan kan suaramu"

kata Ade yang tak suka keramaian..

mendengar Ade memarahi Ara , spontan mereka semua langsung ketawa..

"sudah, jangan banyak komen de, kau bagaimana? setuju gak?"

tanya Aulia.

sambil menarik napas Ade pun menjawabnya

"maaf guys..."

tiba-tiba Icut memotong pembicaraan Ade, karena sudah menjadi rahasia publik kalau Ade di ajak keluar aja susah apalagi buka usaha..

"sudah lah de, kami tau alasannya.. hmm btw aku setuju juga, gimana kalau kita buka usaha jualan kartu paket, deal??"

Aulia yang mendengar langsung bilang setuju, karena ia tau dimana beli kartu grosiran..

"aku setuju, tapi kita jualannya dimana??"

tanya Ara .

"hmm gini, papa aku ada kios yang kebetulan belum ditempati orang, gimana kalau kita jualan disana dulu??"

tanya Icut .

"oke, setuju.."

jawab Ara dan Aulia .

"baiklah, berarti kita bertiga aja yang jualan kan? Ade kau baik-baik saja kan?"

tanya Aulia yang melihat Ade diam saja .

"ya, tentu, aku ingin sekali gabung tapi kalian tau sendiri mama aku gimana kan .."

jawab Ade yang masih merasa gak enakan..

"tenang aja de, doa kan aja kami.."

jawab Ara ..

beberapa hari kemudian, mereka memutuskan untuk membersihkan kios tersebut, dan nge cat dindingnya sesuai dengan selera mereka, yaitu berwarna ungu.

tampak dengan sangat jelas semangat dari mereka bertiga , bagi Ara dan Icut tak masalah kalau kuliah sambil berjualan, toh juga ada Aulia yang menetap jagain kios nya..

selama 3 hari berturut-turut mereka membersihkan kios tersebut, dan akhirnya kiosnya sesuai dengan ekspektasi mereka..

tampak dengan sangat jelas banner Mereka dari simpang jalan bertuliskan "bubu data". ya, mereka sepakat menamakan usaha mereka seperti itu, walaupun terkesan aneh tapi mereka suka..

keesokan harinya Ara bangun kesiangan, mungkin karena ia habis gotong royong di tempat usahanya membuat badannya jadi pegal-pegal...

"aduh jam berapa ini..." sambil mengucek mata nya.

"astaga aku kesiangan..."

ia langsung bangkit, dan mandi. setelah mandi ia buru-buru ke kampus sampai lupa memakai kacamata bulatnya. Ara memang rabun, dan tanpa kaca mata nya ia bagaikan orang buta yang bisa berjalan..

sesampai di kampus ia baru sadar kalau kacamata nya ketinggalan,

'oh ****, pantesan aku bawa motornya meraba tadi, ternyata ... oh kacamataku..

sambil menepuk jidatnya.

benar saja, ternyata dosen sudah masuk, untunglah dosennya baik dan pengertian..

Bian dan yang lainnya melihat Ara telat langsung berbalasan menaikkan alis, seperti kode ingin bertanya kenapa atau kok tumben.. tapi mereka memilih diam hingga nanti jam istirahat..

"Ara, tumben kau telat..."

tanya ayu buka suara

Bian yang kesal karena Ara tak menjawabnya ia pun langsung menepuk bahu Ara ..

"Ara, apa kau memikirkan aku semalaman??"

Ara yang mendengarnya langsung kepancing emosi,

"ingin rasanya ku menghajar mu Bian"

sambil berdiri dan tangannya di kepalkan.

"hei sudah, sudah. kalian ini kenapa.. Ara, duduklah.."

ghina mengatakannya sambil menarik tangan Ara .

"atau kalian akan aku tendang..."

jawab si tomboy Amel .

Ara langsung senyum-senyum melihat tingkah mereka..

"hmm baiklah.. aku akan cerita..

sebenarnya aku kemarin habis bersihin kios, sebentar lagi aku dan teman-teman SMA ku mau jualan hihi, doain ya guys.."

"a.. a.. apa? jualan? trus kuliahmu?"

tanya Bian dengan nada yang terbata-bata.

"aku tetap kuliah, dan aku akan jualan juga, lumayan lah , setidaknya ada jalan untuk aku dapatin uang untuk aku kuliah.."

jawab Ara dengan semangat..

"hmm baiklah, kami mendukungmu.. dan hati-hati Ra, jangan telat lagi.." omel Ghina

"iya, siap bosss.

Jawab Ara santai..

"tapi, waktu kita jadi berkurang guys, gak apa-apa kan??"

Ara melanjutkan nya.

"hei, gak apa-apa.. yang terbaik untukmu.."

jawab ghina sambil memeluk Ara .

" aku juga pengen..."

Bian yang mencoba menggoda

"apa yang kau inginkan anak muda?" tanya Amel

"pengen ikut meluk.."

jawab Bian yang mencairkan suasana..

dengan spontan ayu langsung memukul pundak Bian,

"dasar kau..."

"hei, kenapa kau memukulku??"

tanya Bian sambil memegang tangannya

"karena kau playboy.."

jawab Ayu..

dan mereka langsung tertawa terbahak-bahak, seakan dunia punya mereka dan yang lain hanya nge kos.

Mulai hari ini kebiasaan mereka tak sama dengan hari-hari sebelumnya, Ara yang akan lebih sibuk dengan bisnisnya, sementara yang lain akan pulang kerumah masing-masing.

Akhirnya mata kuliah terakhir telah selesai, Ara langsung bersiap-siap untuk pergi ke kios, Bian yang melihatnya langsung menahan tas Ara.

"Ara, apa kau langsung pergi?"

tanya Bian .

sambil melepaskan tas nya

"iya Bian, doain ya paket dataku laris manis, baru merintis harus semangat dong..."

"aduh.. aduh... yang jadi pebisnis ini.."

Amel menggoda Ara.

"hey, sudah sudah.. yang penting kalian mulai saat ini kalau beli paket samaku aja heheh" ujar Ara

"ya ampun udah pandai promosi dia woyyy"

kata Ghina..

Ayu tertawa melihat teman-teman nya yang menggoda Ara ,

"aduh guys kasian Ara , jangan digodain gitu ah.. lihat sekarang udah jam berapa, yuk turun.."

sambil menggandeng tangan Ara keluar kelas yang mana kelasnya berada di lantai 4.

setelah di parkiran Ara pamit dengan teman-temannya sambil melambaikan tangan .

"aku pulang ya, dadaaaaaaah..

Sesampai di kios, Ara melihat Aulia sedang berjualan, kebetulan saat diperjalanan tadi Ara sempat singgah ke warung bakso dan membeli 3 bungkus untuknya , Aulia dan Icut .

"assalamu'alaikum nyonyaa...."

sapa Ara

"waalaikumsalam , hei kau ini..."

jawab Aulia

"bagaimana harimu? menyenangkan kah?

tanya Ara sambil turun dari motor kesayangannya.

"Alhamdulillah, awal yang baik.. sudah laku 10 pcs Ra.." jawab Aulia .

"Masya Allah... rezeki anak Sholehah.. sudah makan belum? nih aku bawakin bakso."

kata Ara sambil menaruh bakso di atas meja.

Tak lama kemudian, Icut sampai ke kios ..

"maaf guys , aku telat..

kata Icut sambil buru-buru masuk..

"hei santai aja, awas jatuh.."

jawab Aulia.

"kayanya hidungnya lagi nyium sesuatu nih.."

goda Ara.

ternyata memang benar, hidung Icut tajam sekali. ia buru-buru masuk karena mencium aroma bakso yang begitu menggoda..

"nah, bau ini yang menarik aku tadi.."

kata Icut..

"huh dasar, ayo makan.."

jawab Aulia dan Ara dengan serentak .

tak terasa hari sudah sore, matahari sudah tampak mulai menghilang, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

Icut yang rumahnya dekat dengan kios bisa kapan saja untuk pulang, sementara Ara dan Aulia jarak dari kios ke rumahnya lumayan jauh namun mereka se arah, berhubung Aulia tidak membawa kendaraan , akhirnya Ara lah yang mengantarnya pulang...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!