Tak terasa ini adalah Minggu ke 3 mereka berjualan, keuntungan yang mereka dapatkan sudah lumayan banyak, namun mereka sepakat untuk memutar kembali menjadi modal tambahan.
Hari yang mereka tunggu adalah hari Minggu..
karena di hari Minggu mereka dapat bersama-sama membuka kios mereka , Ara memutuskan untuk menjemput Aulia lalu mereka nantinya akan menjemput Icut.
Tapi, sesampai di rumah Aulia, ibu Aulia memanggil Ara untuk singgah kerumahnya. kebetulan Aulia belum siap berpakaian. sambil menunggu Aulia , tiba-tiba ibunya Aulia menyuguhkan makanan yang lezat, awalnya Ara menolak karena segan, tapi ibunya Aulia terus menawarkannya hingga akhirnya Ara memakannya.
"aduh ibu, jangan repot-repot.."
kata Ara .
"tidak nak, makanlah .. bukankah kau sangat menyukainya??"
jawab ibu Aulia
'iya ibu, aku sangat menyukainya, tapi jangan lihat aku seperti itu, aku jadi malu. pergilah sebentar aku akan menghabisi nya mungkin aku juga akan nambah hahahha eh apaansih aku ini. batin Ara
Tiba-tiba Aulia menyambar pembicaraan mereka dari kamarnya
"buk'e ku sayang jangan percaya deh dengan omongan dia, tuh anak malu karena ibuk lihatin, coba ibuk masuk ke dalam dijamin langsung habis tu hahha"
'sialannn
" jangan banyak cerita, cepat lah bersiap."
jawab Ara sambil makan..
Setelah 20 menit akhirnya Aulia keluar"
"Selesaiiiii" jerit Aulia keluar kamar
"ah kau ini, kau tau aku seperti menunggu penganten untuk keluar dari persembunyiannya"
jawab Ara dengan kesal.
Aulia hanya tertawa mendengarnya. mereka akhirnya pamit dengan ibu nya Aulia dan berangkat ke rumahnya Icut .
Sesampai dirumah Icut, ternyata Icut sudah menunggu didepan rumahnya. tanpa basa basi, akhirnya mereka langsung pergi ke kios..
"halo kios kami yang cantik, berikan kami rezeki yang lebih ya hari ini, karena kami ingin makan KFC, please..."
kata Aulia sambil menatap dinding kios.
Ara yang mendengarnya langsung menepuk tangannya Aulia
"bahkan jika ada yang beli, mereka akan takut dan gak jadi beli, karena mereka tahu yang jualan itu gila.. huh kau ini, ada-ada aja.."
Sementara Icut hanya menggelengkan kepalanya,
"udah jangan berdebat, ayok masuk..
Setelah itu mereka membereskan kiosnya agar terlihat rapi ,
"huh selesai..."
mereka langsung duduk di sofa yang mereka tutupi dengan tirai agar tidak dilihat dari luar..
Beberapa menit kemudian datanglah beberapa orang yang membeli kartu paket mereka. tiba-tiba ada seorang lelaki yang penampilannya rapi, berkulit putih, mancung, alis tebal, seperti orang Arab . lelaki itu langganan mereka, Aulia dan Icut terkesima dengan dia, tapi tidak dengan Ara . Ara terlihat biasa aja ketika pria itu datang .
"permisi mbak...."
ucap lelaki itu
Aulia dan Icut yang mengenali suara itu pun langsung keluar, sedangkan Ara masih asyik duduk sambil makan cemilan.
"iya mas? mau beli yang mana?"
jawab Aulia dan Icut bersamaan.
"kali ini lebih banyak mbak, beli 10 pcs t*sel yang berbeda ya, harganya bisa miring kan mbak?"
ucap lelaki itu sambil tersenyum
'bodoh sekali mereka, hanya karena rupa nya yang menawan mereka langsung memberikan harga miring.'
'hah? apa tadi? menawan? sepertinya biasa saja' batin Ara sambil menepuk jidatnya yang dikiranya sudah ikutan gila.
Tiba-tiba jiwa penasarannya melunjak, hanya untuk melihat lelaki itu Ara pura-pura ngambil minum di depan, dan terlihatlah lelaki tersebut memakai baju Kaos oblong berwarna hitam, celana jeans, tinggi, dan putih.
'lumayan sih, tapi jualan ya tetap aja jualan'
"sedang apa kau disana?"
tanya Aulia .
"a..aku..." jawab Ara terbata-bata
belum sempat ia bertanya tiba-tiba Icut memotong pembicaraannya.
"mau lihat mas ini ya..."
"enak saja, aku haus.."
sambil mengambil minuman kaleng.
"oh jadi mbaknya bertiga ya.. kirain cuma mbak ini aja"
ucap lelaki itu yang melihat Ara mengambil minuman..
"iya mas kami merintis bersama, karena mas nya sudah menjadi reseller, gimana kita kenalan dulu?" Modus Aulia
"moduss oyyyy "
ucap Ara sambil menepuk pundak Aulia
"biarkanlah Ara , jiwa jomblonya berontak ".
ucap Icut sambil tertawa
Sedangkan lelaki itu senyum-senyum mendengarnya
'aulia, apa yang kau lakukan? kau lihat itu, dia merasa seperti pangeran sekarang, astaga... memalukan.
"tenang mbak, saya bukan orang jahat kok.." ucap lelaki itu sambil senyum"
"kenalin nama saya Fikri"
lanjutnya lagi..
"oh iya mas Fikri, nama saya Aulia"
ucap Aulia"
"kalau saya Icut .."
disambut dengan Icut.
Sedangkan Ara bergegas jalan kebelakang,
"hei Ra, kau tidak mau kenalan??" Teriak Aulia .
"Hmmm wakilkan saja" sahut Ara
"ya ya ya, baiklah... maafin teman kami ya mas Fikri , dia emang begitu, tapi aslinya baik kok..
namanya Ara .." ucap Icut .
"hei, tak perlu kalian bicara sedetail itu kepadanya, apa pentingnya buat dia, memalukan.." gumam Ara dibalik tirai
"baiklah mbak saya pulang dulu, terima kasih.."
ucap Fikri sambil berjalan keluar..
Aulia dan Icut langsung masuk ke dalam , terlihat Ara sedang memainkan ponselnya..
"kau ini kenapa tadi Ra? sensi banget"
ucap Aulia
"perasaan lu aja gak tuh"
jawab Ara
"jangan benci sama orang, entar jadi suka nah kapok"
ucap Icut sambil tertawa kecil
"aduh kalian ini kenapa? tau tidak, dia itu memanfaatkan kalian hanya dengan rupa nya? harusnya yang kaya gitu dikasih harga 2x lipat biar kapok."
jawab Ara dengan ketus.
"Ra, pembeli adalah raja"
ucap Aulia
"makanya dia bersikap seenaknya"
jawab Ara lagi
"ha sudah sudah, biar dingin minum mocca float aja yuk, gimana?"
ucap Icut
"dengan senang hati nyonyaaa"
jawab Aulia dan Ara .
dan akhirnya mereka tutup, cari rezeki itu wajib tapi bahagia itu penting , itulah motto mereka .
tak lupa pula mereka menelpon Ade yang susah di ajak ngumpul, tapi kali ini Ade meng "iya"kan ajakan teman-temannya.
"tuh dia, ratu Ade .. " ucap icut
"manaa?". tanya Ara
"dipakai kacamata nya nyonya Ara , jangan letak di kepala terus ."
jawab Aulia yang sebenarnya juga rabun, beda nya ia tak memakai kacamata, sementara Ara selalu memakainya, walaupun kadang letak di kepala.
"Eh iya benar banget hahaha"
jawab Ara sambil menurunkan kacamatanya .
"hai guys , sorry banget telat.."
ucap Ade .
"tak masalah, kau datang saja kami sudah bersyukur banget" sahut Aulia
"iya tadi ojolnya nyasar" sambil menepuk jidatnya
"HAH?" Sahut Ara dan Aulia bersamaan .
"jangan-jangan ojolnya sengaja"
goda Icut
"kau itu tidak peka de, harus nya kau minta saja nomor hp mas nya
Ara , Icut dan Aulia tertawa sedangkan Ade merengut karena emang ia tak pernah jatuh cinta.
Tak terasa, hari sudah sore, mereka sengaja mengantar Ade pulang karena mereka tau ibunya Ade mirip sekali dengan dosen killer, bahkan Ade pernah bilang kalau ia telat pulang ia melihat ibunya seperti jam 12 pas, iya seram.
****
sesampai di rumah , Farhan adiknya Ara menunggunya didepan pintu , seperti biasa ia selalu meminta uang jajan dengan kakaknya semenjak ayahnya bangkrut, lantas bagaimana dengan sekolahnya? ia terpaksa berhenti karena tidak dapat membayar uang sekolah.
"kakakku sayang"
ucap Farhan sambil memeluk Ara
"hei lepaskan aku... cepat katakan apa maumu?"
sambil melepas tangan Farhan
"bagi duittt hehehe"
sambil membalikkan punggung tangannya .
"heh kau ini, duit terus.. tidak boleh..."
jawab Ara karena ia ingin mengerjai adiknya .
"apa kau tega denganku kak? ayah dan ibu sudah lupa denganku, sekarang kau juga ingin melupakanku? ." ucap Farhan berpura-pura sedih.
Melihat adiknya yang terus-terusan begini, sebenarnya Ara sedih, tapi apa boleh buat bahkan dia tak bisa membantu adiknya..
"sudah sudah, aku akan memberikanmu uang tapi dengan satu syarat..."
" apa tu? cepatlah beritahu aku.."
"kakiku pegal sekali, bisa kah adikku ini memijat kaki kakaknya?" pintaku
"baiklah tapi aku minta lebih, please . ini malam Minggu kak.."
"kau ini, yaudah lekaslah..."
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments