Eps. 4. Tukang Catering

Pagi subuh sehabis menjalankan saat teduh pribadinya, berdua Rommel Keke menyusuri pasar Jengki dekat pelabuhan Manado di kota tua, pasar tradisional terbesar di kota ini. Aktivitas rutin ini dilakoni setiap tiga hari sekali, belanja stok bumbu dan bahan makanan. Untuk sayuran mentah daging serta ikan dia sudah punya pemasok tetap yang mengantarkan ke rumah seminggu tiga kali.

Di pasar pun dia sudah punya langganan penjual yang menyiapkan bumbu yang sudah bersih seperti bawang merah-bawang putih serta cabe yang jika membersihkan sendiri membuang banyak waktu, sementara dia hanya punya tiga karyawan untuk menyiapkan 60 rantang makanan lengkap setiap harinya. Keke harus pandai-pandai mengatur waktu dan kerja yang efisien, agar tidak keteteran, mengusahakan semua makanan siap sebelum jam sebelas siang.

Untungnya Rommel sangat-sangat membantu, adik cowok semata wayang itu menjadi tangan kanannya. Jadinya mereka ada lima yang bekerja setiap hari dengan tugas masing-masing. Sebetulnya Keke menginginkan Rommel kuliah secara reguler di salah satu Universitas di kota ini selepas SMA setahun yang lalu, tapi adiknya menolak, dan memilih jalur kuliah di Universitas Terbuka supaya punya banyak waktu membantu Keke, begitu alasannya. Adik ganteng tersayang yang begitu pengertian. Dengan selisih usia yang cukup jauh, tujuh tahun, bagi Rommel Keke seperti mama untuknya, dia lebih dekat dengan Keke dari pada dengan mama Virda.

"Ety... pesanan saya sudah siap..."

"Eh... Keke... sudah say... tapi naik seribu sekilo kali ini..."

"Aduuh Ety... kenapa naik terus sih..."

"Tanya pak mentri kenapa naik say... jangan tanya padaku, 🎶 aku hanya orang tak punya..."

Penjual barito itu menyanyi saat menjawab Keke, sambil menyiapkan bahan belanjaan Keke.

"Suara kamu bagus kenapa jadi penjual barito..."

"Sama say... Keke itu cewek cantik, body aduhai, kulit putih bersih kenapa jadi tukang katering... 🎶 mengapa oh mengapa nasibku begini..."

"Ya ampun Ety..."

"Oh iya Keke, hari minggu nanti aku mau nikah, aku undang khusus ya... harus datang, 🎶 customer setiaku..."

"Kamu nikah lagi?"

Keke selalu terusik di kedalaman jiwanya jika bahas nikah lagi cerai lagi.

"Eh... bukan say... 🎶 Tulang rusuk yang aku nantikan, kini ku dapat mendampingimu... Ety gak nikah lagi say, suami Ety tetap Bombom tersayang... Pakgem Ety kasih nasihat jangan Samen Leven terus supaya hidup rumah tangga diberkati Tuhan. Malu juga kan sama anak-anak Ety sudah pada gede. Jadi sabtu Ety sama Bombom mau ikut Nikah Masal di kantor Capil, hari minggu Pemberkatan sama Resepsi, gitu say. 🎶 Kita berdua menjadi satu, dalam kasihNya menjadi satu..."

"Baik Ety. Rumah kamu di mana..."

"Nanti Ety share location, okay..."

"Idiiih... sok keren deh share location..."

Rommel yang tadi diam sambil menyusun beberapa kantong plastik bahan yang dari Ety nyeletuk.

"Eh... cogan... Ety gak kudet kali biarpun cuma penjual barito..."

"Hahaha... semoga tante Ety bahagia selalu sama om Bombom..."

"Iya makasih cogan... 🎶 cowok ganteng kekasih hatiku..."

"Dimarahin om Bombom loh, tante Ety punya cowok ganteng lain..."

"Om Bombom dong cogan di hati tante. Hehehe. Keke... Ety minta tolong boleh, anggap aja bonus buat Ety..."

"Apa... kalau saya bisa ya..."

"Ety mau pesan salad buah seperti yang Keke posting... Ety lihat kemaren di wallnya Keke... tapi buat Ety didiskon ya..."

"Hari minggu?"

"Iya... seratus cup aja... sesuai budget, hehehe..."

"Sebenernya saya minggu libur Ety, tapi buat Ety tak apa... baik. Tapi harga tetep gak diskon nanti saya kasih bonus 10 cup..."

"Wah... makasih banyak kalau gitu... Ini baritonya Keke cantik manis baik hatinya... hari minggu jangan lupa ya say..."

"Ety, pembayarannya saya potong langsung ya, ini sudah hari kamis kan setelah ini saya tidak datang pasar lagi... Saladnya saya antarkan hari minggu sekalian hadir resepsinya ya..."

"Boleh... boleh. Hitung aja Keke..."

Kalkulator di kepala langsung jalan, lagi pula dia punya prinsip ada uang ada barang, dia tidak mau berhutang dan dihutangi. Kapok dulu pernah berhutang pada tante Ros temannya mama awal-awal dia merintis usahanya, terlambat memang dia membayar dan rasa malu hutangnya diobral tante Ros sangat membekas. Cukup hutangnya di bank sama finance aja sekarang, jelas aturannya. Makanya dia juga tidak mau dihutangi, karena saat seseorang meminjam uang dia pasti gerak cepat giliran mengembalikan lambat dan bahkan suka dilupakan.

Itu juga mengapa usahanya bisa terus berkembang, si tukang katering sangat cermat kalau menghitung untung rugi, tidak pernah melayani jika pelanggannya coba-coba ngeles soal pembayaran. Jika ada yang tidak membayar sesuai tanggal maka layanan dihentikan. Tapi Keke mengimbangi dengan menjaga cita rasa dan kebersihan makanannya serta mengusahakan ketepatan waktu pengantaran. Dan sejauh ini dia bisa menjalankan usahanya minim complain dari pelanggan.

"Nah... ini Ety, kamu hitung lagi uangnya. Sudah saya potong dengan harga 100 cup salad..."

"Oke... oke. makaseh, Keke. Opo... Opo sayang... ini angkat akang jo (diangkat aja) bahannya Keke cantik..."

Ety teriak ke arah Opo, buruh angkat langganan Keke.

"Siap ci Ety... Oto diparkir di mana ko' Rommel..."

"Pas di pintu masuk Opo..."

"Oke oke ko'... tunggu di oto jo (di mobil aja)..."

Opo kemudian memuat di gerobaknya semua belanjaan Keke.

'"Ada 3 dus bahan di kios om Petu, mampir sana dulu..."

"Notanya?"

"Nanti bareng Rommel... Ety, makasih ya..."

"Iya Keke..."

"Ayo cepetan, Mel... Kasihan kalau Livia terlambat lagi, kemaren kakak dapat wa peringatan dari wali kelasnya..."

"Tante Wisye udah nyampe belum ya... Via terlambat pas kita ke pasar aja... karena si Dede gak mau ditinggal pas dia bangun, maunya minum susu di tempat tidur..."

"Kemaren udah kakak bilang sih datang lebih pagi hari ini karena kita mau ke pasar..."

"Telpon tante Wisye deh, sekarang tante banyak lupa loh..."

"Hp kakak di mobil..."

"Kakak ke mobil aja kalau gitu, telpon tante Wisyenya... ini kuncinya."

"Oke, buruan ya, Mel..."

Teriak Keke sambil berlari kecil ke gerbang pasar, tempat mobil mereka diparkir.

"Iya... iya... Opo sini saya bantu dorong, biar lebih cepet..."

"Oh iyo ko'... memang lumayan berat ini, belanjaannya lebih banyak ya dari biasanya..."

"Eh... gak tahu ya... biasa aja sih, ini kan yang memang rutin dibeli..."

"Ada beras gak?"

"Kali ini gak ada, di rumah masih ada stok..."

Di mobil...

📱

"Via... tante Wisye sudah dateng?"

"Belum mami Keke..."

"Waduh... tante Wis pasti lupa lagi deh, nanti mami Keke telpon tante biar ada yang temenin Dede supaya Via bisa sia-siap ke sekolah..."

"Via udah siap ke sekolah kok, tinggal tunggu om Rommel anterin..."

"Oh... baguslah... Dede udah bangun?"

"Udah... lagi mimi susu di tempat tidur..."

"Di bawa ke kamar mandi ya setelah susu habis, suruh pipis..."

"Udah, waktu Dede bangun Via bawa ke kamar mandi dulu baru Via buatin susu... tadi Via bangun cepet mami, Via langsung mandi biar gak terlambat lagi, Via malu dimarahin Mem Thika..."

"Iya Via... syukurlah Via pintar sekarang... Via udah ngerti. Tunggu sebentar ya... udah selesai belanja kok, bentar lagi mami Keke pulang."

"Iya mami Keke..."

Keke seperti seorang ibu bagi tiga orang anak, dan dia telah terbiasa dengan peran itu, tidak lagi mengeluh pada mama Virda atau komplain pada kakaknya Bonita. Bahkan saat kakaknya memperpanjang kontrak kerjanya di Singapura untuk dua tahun lagi dia tidak mempermasalahkan itu, toch dia sudah terbiasa mengurus anak-anak. Malahan si kecil Lisya tidak mengerti bahwa Bonita itulah mama kandungnya.

.

.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

semangat terus ya thor.

2023-02-12

0

Putri Minwa

Putri Minwa

😊😊😊

2023-02-10

0

Emi Yuliana

Emi Yuliana

bagus ceritanya.... semangat..
tp heran cerita gini dkit like nya klu yg gak msuk akal bnya drama" Ko banya yg baca..

2021-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Better Late Than Never
2 Eps. 2. Aku Bisa Sendiri
3 Eps. 3. Ben yang Asli
4 Eps. 4. Tukang Catering
5 Eps. 5. Jangan Lupa dari Mana Kamu Berasal
6 Eps. 6. Tiga
7 Eps. 7. Titik Patokan
8 Eps. 8. Mulai Tertantang
9 Eps. 9. Mulai dari Rasa?
10 Eps. 10. Omen
11 Eps. 11. Seandainya Ada Kesempatan
12 Eps. 12. Rasa yang Melekat di Hati
13 Eps. 13. Dulu dan Sekarang
14 Eps. 14. Sesuatu Karena Kamu
15 Eps. 15. Kamu Ternyata Sedekat Ini
16 Eps. 16. Ingin Menjauh Tapi...
17 Eps. 17. Kak Bens
18 Eps. 18. Kamu Bukan Orang Lain
19 Eps. 19. Wow
20 Eps. 20. Seharusnya Hari Ini Sempurna
21 Eps. 21. Sehabis Hujan ada Cinta
22 Eps. 22. Tak Ingin Kedekatan
23 Eps. 23. Pedih Perih Sedih Sepi
24 Eps. 24. Mulai dari Sana
25 Eps. 25. Alasan Mencuri
26 Eps. 26. Perlu Waktu
27 Eps. 27. Tak Kenal Jangan Sayang
28 Eps. 28. Bahagia yang Beda
29 Eps. 29. Kembali pada Tempatnya
30 Eps. 30. Papi Cemut
31 Eps. 31. Ike Anak Papa
32 Eps. 32. Pikirkan Aja...
33 Eps. 33. Rutin Aja Sih...
34 Eps. 34. Tawaran Indah
35 Eps. 35. Menakjubkan, Tapi Kurang Apa Ya?
36 Bab. 36. Kamu Sayang Aku?
37 Bab. 37. Tak Apa Seperti Ini?
38 Eps. 38. Yang Lalu Yang Sekarang
39 Eps. 39. Situasi Apa Ini?
40 Eps. 40. Ada Apa Ben
41 Eps. 41. Berdamai Itu Melegakan
42 Eps. 42. Bertemu
43 Eps. 43. Jangan Suka Menyakiti
44 Eps. 44. Aku Ingin Menjadi Istimewa
45 Eps. 45. Ada Nyanyian Cinta
46 Eps. 46. Lody
47 Eps. 47. Antara Nyaman dan Cinta
48 Eps. 48. Tak Terlukiskan
49 Eps. 49. Mencintai atau Dicintai
50 Eps. 50. Dicintai dan Mencintai
51 Eps. 51. Perlu Menerima?
52 Eps. 52. Mama Litha
53 Eps. 53. Jauuuuh
54 Eps. 54. Melangkah Lebih Jauh
55 Eps. 55. Gak Ada Cincinnya
56 Eps. 56. Rasa Hari Ini...
57 Eps. 57. Bahagia Semakin Nyata
58 Eps. 58. Memulai Sesuatu yang Benar
59 Eps. 59. Berdua Aja
60 Eps. 60. Mama
61 Eps. 61. Mama Aku
62 Eps. 62. Ibu Pengawas
63 Eps. 63. Ada Kalian di Antara Kami
64 Eps. 64. Siap Gak Sih?
65 Eps. 65. Bahagia untuk Ike
66 Eps. 66. Jalan Cinta Kita
67 Eps. 67. Belajar hidup Tanpa Kamu
68 Eps. 68. Harga untuk Bahagia
69 Eps. 69. Cinta untuk Mama
70 Eps. 70. Kangen Ikan Woku
71 Eps. 71. Apa yang Paling Mendominasi?
72 Eps. 72. Seandainya
73 Eps. 73. Berdua Lebih Baik dari pada Sendiri
74 Eps. 74. Sebelum Menikah
75 Eps. 75. Jangan Mengulangi
76 Eps. 76. Hampir Saja
77 Eps. 77. Kontrak Seumur Hidup
78 Eps. 78. Di Sela Bahagia
79 Eps. 79. Sepenuhnya
80 Eps. 80. Hepi Aja Dulu
81 Eps. 81. Ini Bulan Madu?
82 Eps. 82. Ini Bulan Madu
83 Kalian Begitu Hangat
84 Bonus Eps. Keindahan dalam Keindahan
85 Bonus Eps. Inisiatif
86 Bonus Eps. Jangan Menahan Kebaikan
87 Bonus Eps. Pedasnya Cabe
88 Bonus Eps. Jangan Terlalu Berharap
89 Bonus Eps. Apa yang Membuat Bahagia
90 Bonus Eps. Bahagia + Sedih = ...
91 Bonus Eps. Melunasi Hutang
92 Judul Baru
93 Bonus Eps. Hampir Lupa
94 Bonus Eps. Dari Sebelah, Sama Aja Sih.
95 Bonus Eps. Dari Sebelah Juga...
96 Judul Baru
97 Judul Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Eps 1. Better Late Than Never
2
Eps. 2. Aku Bisa Sendiri
3
Eps. 3. Ben yang Asli
4
Eps. 4. Tukang Catering
5
Eps. 5. Jangan Lupa dari Mana Kamu Berasal
6
Eps. 6. Tiga
7
Eps. 7. Titik Patokan
8
Eps. 8. Mulai Tertantang
9
Eps. 9. Mulai dari Rasa?
10
Eps. 10. Omen
11
Eps. 11. Seandainya Ada Kesempatan
12
Eps. 12. Rasa yang Melekat di Hati
13
Eps. 13. Dulu dan Sekarang
14
Eps. 14. Sesuatu Karena Kamu
15
Eps. 15. Kamu Ternyata Sedekat Ini
16
Eps. 16. Ingin Menjauh Tapi...
17
Eps. 17. Kak Bens
18
Eps. 18. Kamu Bukan Orang Lain
19
Eps. 19. Wow
20
Eps. 20. Seharusnya Hari Ini Sempurna
21
Eps. 21. Sehabis Hujan ada Cinta
22
Eps. 22. Tak Ingin Kedekatan
23
Eps. 23. Pedih Perih Sedih Sepi
24
Eps. 24. Mulai dari Sana
25
Eps. 25. Alasan Mencuri
26
Eps. 26. Perlu Waktu
27
Eps. 27. Tak Kenal Jangan Sayang
28
Eps. 28. Bahagia yang Beda
29
Eps. 29. Kembali pada Tempatnya
30
Eps. 30. Papi Cemut
31
Eps. 31. Ike Anak Papa
32
Eps. 32. Pikirkan Aja...
33
Eps. 33. Rutin Aja Sih...
34
Eps. 34. Tawaran Indah
35
Eps. 35. Menakjubkan, Tapi Kurang Apa Ya?
36
Bab. 36. Kamu Sayang Aku?
37
Bab. 37. Tak Apa Seperti Ini?
38
Eps. 38. Yang Lalu Yang Sekarang
39
Eps. 39. Situasi Apa Ini?
40
Eps. 40. Ada Apa Ben
41
Eps. 41. Berdamai Itu Melegakan
42
Eps. 42. Bertemu
43
Eps. 43. Jangan Suka Menyakiti
44
Eps. 44. Aku Ingin Menjadi Istimewa
45
Eps. 45. Ada Nyanyian Cinta
46
Eps. 46. Lody
47
Eps. 47. Antara Nyaman dan Cinta
48
Eps. 48. Tak Terlukiskan
49
Eps. 49. Mencintai atau Dicintai
50
Eps. 50. Dicintai dan Mencintai
51
Eps. 51. Perlu Menerima?
52
Eps. 52. Mama Litha
53
Eps. 53. Jauuuuh
54
Eps. 54. Melangkah Lebih Jauh
55
Eps. 55. Gak Ada Cincinnya
56
Eps. 56. Rasa Hari Ini...
57
Eps. 57. Bahagia Semakin Nyata
58
Eps. 58. Memulai Sesuatu yang Benar
59
Eps. 59. Berdua Aja
60
Eps. 60. Mama
61
Eps. 61. Mama Aku
62
Eps. 62. Ibu Pengawas
63
Eps. 63. Ada Kalian di Antara Kami
64
Eps. 64. Siap Gak Sih?
65
Eps. 65. Bahagia untuk Ike
66
Eps. 66. Jalan Cinta Kita
67
Eps. 67. Belajar hidup Tanpa Kamu
68
Eps. 68. Harga untuk Bahagia
69
Eps. 69. Cinta untuk Mama
70
Eps. 70. Kangen Ikan Woku
71
Eps. 71. Apa yang Paling Mendominasi?
72
Eps. 72. Seandainya
73
Eps. 73. Berdua Lebih Baik dari pada Sendiri
74
Eps. 74. Sebelum Menikah
75
Eps. 75. Jangan Mengulangi
76
Eps. 76. Hampir Saja
77
Eps. 77. Kontrak Seumur Hidup
78
Eps. 78. Di Sela Bahagia
79
Eps. 79. Sepenuhnya
80
Eps. 80. Hepi Aja Dulu
81
Eps. 81. Ini Bulan Madu?
82
Eps. 82. Ini Bulan Madu
83
Kalian Begitu Hangat
84
Bonus Eps. Keindahan dalam Keindahan
85
Bonus Eps. Inisiatif
86
Bonus Eps. Jangan Menahan Kebaikan
87
Bonus Eps. Pedasnya Cabe
88
Bonus Eps. Jangan Terlalu Berharap
89
Bonus Eps. Apa yang Membuat Bahagia
90
Bonus Eps. Bahagia + Sedih = ...
91
Bonus Eps. Melunasi Hutang
92
Judul Baru
93
Bonus Eps. Hampir Lupa
94
Bonus Eps. Dari Sebelah, Sama Aja Sih.
95
Bonus Eps. Dari Sebelah Juga...
96
Judul Baru
97
Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!