[Chapter 02.]
[Tentang Dunia.]
[Silahkan Dibaca.]
Di Dunia Baru.
Rumah Sakit.
“Jadi, benar inj Dunia yang berbeda.” Ucap Shin.
[Itu benar, Dunia ini disebut Dunia Inx.]
[Dunia ini, dibuat berdasarkan lingkungan Bumi tempat Tuan dulu tinggal sebelum bereinkarnasi. Dunia ini 2x lebih besar dari Bumi.]
“Hmmm, lalu?.”
[Dunia ini, masih terbelakang. Baik dari Segi Hiburan, Medis, Teknologi dll.]
[Tuan, dikirim ke Dunia ini. Bertujuan untuk memajukan Dunia ini, serta nanti akan ada Kejutan dari Tuhan.]
“Seperti?.”
[Info belum bisa diberikan, serta itu masih misteri.]
“Oh, sepertinya menarik.” Ucap Shin.
“Kei, Buka Treasure Bronze.”
[2 Tiket Treasure Bronze terbuka.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Buku Matematika.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Buku Medis.]
[Item akan berada di Inventory.]
“Buku?.” Ucap Shin bingung.
“Kei, munculkan Buku Matematika.”
Lalu, Cahaya muncul dan membentuk Buku di tangan Shin.
“Buku Normal.” Ucap Shin.
Lalu, membuka Buku tersebut dan membacanya. Saat sampai akhir halaman, Buku tersebut hilang.
Shin terkejut dengan hilangnya buku tersebut. Namun, Shin tercengang saat dia hafal dan memahami Isi Buku Matematika tersebut.
“Buku tersebut membuatku segera memahami. Jadi, seluruh tulisan yang kubaca tadi masuk ke dalam Otakku.” Ucap Shin.
“Ini Buku Ajaib. Treasure Bronze saja mendapatkan hal seperti ini. Bagaimana Treasure Silver, Treasure Gold.” Lanjut Shin.
Lalu, Shin juga membaca Buku Medis dan mendapatkan seluruh Ilmu Medis dari Buku tersebut.
“Kei, Tunjukkan Skill.”
[Skill.]
[Menggambar (Lv 1.)]
[Medis Modern (1/100 menuju Lv 1)]
[Matematika (1/100 menuju Lv 1)]
“Begitukah. Kei buka Treasure Silver.”
[Membuka Treasure Silver.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Skill memasak (Lv 1)]
[Selamat, Tuan mendapatkan Skill Identify (Lv 1)]
Seketika, Mata dan Kepala Shin terasa Sakit. Shin tidak berteriak hanya menggertakkan Giginya.
Setelah selesai, Shin langsung terbaring tidak sadarkan diri.
Keesokan harinya.
Shin terbangun dari tidurnya, lalu dia melihat ada 4 orang yang berada di ruangannya. 2 Laki-laki 2 Perempuan.
“Aniki, akhirnya kau bangun.” Ucap Jiro.
Jiro sangat senang, melihat kakaknya bangun. Shin memandang ke arah Jiro, lalu menurut ingatannya dia adalah Adiknya. Lalu, Shin memandang ke arah 3 temannya.
“Ah, Aniki. Mereka adalah temanku di SMA.” Ucap Jiro.
“Laki-laki itu bernama Kuroba Akito.” Ucap Jiro menunjuk ke arah Akito.
Kuroba Akito, memakai kacamata dengan rambut yang berwarna seperti Pasir pantai.
“Lalu, Perempuan ini bernama Kazami Shizuka.” Ucap Jiro menunjuk ke arah Shizuka.
Kazami Shizuka, Perempuan yang terlihat lebih pendiam, tingginya sekitar 168, memakai kacamata, lalu mempunyai Rambut sepanjang Leher.
“La-Lalu, ya-yang ini bernama Ka-Kanda Asuka.” Ucap Jiro menunjuk ke arah Asuka dan terlihat Wajahnya sedikit memerah, begitupun Asuka juga memerah.
Kanda Asuka, Perempuan ini terlihat cantik, dengan rambut sepanjang pundak dan membuatnya menjadi Ponytail, selain itu tingginya sama dengan Shizuka, Rambut yang dia miliki berwarna Coklat kehitaman. Di atas telinganya, terlihat ada Penjepit Rambut bergambar Kelinci.
‘Oho, ternyata begitu.’ Batin Shin, melihat Adiknya dan Perempuan itu memerah. Lalu, Shin menggodanya.
“Salam kenal, Namaku Nakamichi Shin. Serta, apakah kalian berpacaran?.” Ucap Shin. Jiro dan Asuka yang ditunjuk Pacaran oleh Shin memiliki Wajah yang Merah karena malu.
“Tidak, Aniki.” Teriak Jiro dan Asuka. Shin tersenyum dan tertawa pelan.
“Aniki, apakah kau baik-baik saja?.” Ucap Akito melihat ke arah tangan dan Kakinya.
“Eh, Oh... Ini tidak masalah, sebenarnya besok sudah bisa keluar menurutku.” Ucap Shin.
Sebelum, mereka melanjutkan pembicaraan lagi. Pintu terbuka, lalu muncul seorang Wanita cantik dengan Jas berwarna putih.
“Maaf, waktu jenguk sudah habis. Pasien waktunya pemeriksaan kembali.” Ucap Perempuan tersebut.
“Baiklah, kalian segera keluar. Nanti saat di rumah kita lanjutkan pembicaraannya.” Ucap Shin. Diangguki mereka berempat.
“Kalau begitu, sampai jumpa dan segera sembuh Aniki.” Ucap Jiro mewakili ke tiga temannya.
Setelah, 4 orang tersebut keluar, Perempuan yang tak lain Dokter datang ke arah Shin.
“Bagaimana keadaanmu?.” Ucap Dokter tersebut.
“Aku baik-baik saja.” Ucap Shin.
“Jangan memaksakan diri, kau selalu saja begitu. Membuat khawatir semuanya.” Ucap Dokter tersebut sambil memeriksa tubuh Shin.
‘Tunggu, kalau tidak salah Dokter ini Dokter Pribadi di rumahku bukan, itu benar.’ Batin Shin, mencoba mengingat.
Shin berfikir tentang namanya, namun dia tidak sadar wajahnya mengarah ke Dada Dokter tersebut.
“Apa yang kau fikirkan, serta kenapa kau melihat Dadaku?.” Ucap Dokter tersebut sambil menatap Shin dengan tajam.
“Eh, ah maaf. Bukan menatap, han..” Ucap Shin berhenti, saat mendengar suara Tawa pelan dari arah Dokter tersebut.
“Kau mempermainkan diriku.” Ucap Shin dengan mengerutkan keningnya.
“Pfft Hihihi, wajahmu sangat lucu.” Tawa pelan Dokter tersebut. Shin mengabaikannya dan menggelengkan kepalanya.
Setelah Dokter itu tertawa, Dokter tersebut tersenyum.
“Sifatmu ini tidak pernah berubah.” Ucap Dokter tersebut.
‘Akan kubalas.’ Batin Shin.
“Kau juga tidak berubah. Tambah cantik saja.” Ucap Shin dengan senyumannya.
“Kau bisa saja.”Gumam Dokter tersebut pelan sambil memalingkan wajahnya yang memerah.
Lalu, Dokter tersebut mendengar suara Tawa pelan dari arah Shin, Dokter tersebut tahu bahwa Shin mengerjai dirinya. Dokter tersebut ekspresinya menjadi suram.
“Beraninya kau mempermainkan diriku.” Ucap Dokter tersebut, lalu mencubit tangan Shin dan memutar.
“Awwww sakit, berhenti berhenti. Baiklah baiklah, aku kalah. “ Ucap Shin.
Dokter tersebut berhenti mencubit dan memalingkan mukanya yang cemberut. Shin melihat hal tersebut dan tersenyum.
“Baiklah, untuk memperbaiki perasaanmu, kau bisa meminta sesuatu dariku?.” Ucap Shin, Dokter tersebut tersenyum dan memandang ke arah Shin.
“Kalau begitu, suatu hari kau temani aku pergi berbelanja.” Ucap Dokter tersebut, Shin hanya menatapnya sambil tersenyum. Menyadari sesuatu Dokter tersebut segera melanjutkan.
“Ini, bukan kencan atau hal seperti itu, murni untuk berbelanja.” Ucap Dokter tersebut dengan wajah yang merah. Shin tersenyum melihat Reaksi Dokter tersebut.
“Baiklah.” Ucap Shin. Seketika wajah Dokter tersebut tersenyum senang. Lalu melihat ke arah Shin.
“Benarkah?.” Ucap Dokter tersebut. Shin mengangguk setuju.
“Iya, serta bisakah aku tahu namamu. Aku tahu kau Dokter pribadi keluarga ku. Tapi aku lupa sebagian ingatanku.” Ucap Shin. Dokter tersebut tersenyum.
“Namaku Miyazawa Ayako.” Ucap Ayako. Shin lalu mengingat kenangan bersama Ayako saat Ayako menjadi Dokter pribadi Keluarga nya.
Lalu, mereka saling berbicara dan tertawa, tanpa mereka sadari ada 6 pasang mata di pintu.
“Aniki, benar-benar berubah.” Ucap Jiro.
“Ya, Tuan muda kedua berubah. Dulu dia akan lari jika bertemu seorang Perempuan.” Ucap Yuuji.
“Hahaha, itu perubahan yang bagus. Baiklah kita pulang.” Ucap Issei.
Semuanya mengangguk dan keluar dari Rumah Sakit. Namun hanya satu yang berbalik sebentar lalu melanjutkan keluar dari Rumah sakit.
“Nakamichi Shin. Apakah itu dirinya?.” Gumam Perempuan yang tak lain Shizuka.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan, Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
delete account
hebat banget dapat level sebanyak
2022-11-12
2
Z3R0 :)
Hem apakah jaman Edo?, yaa meskipun gak terlalu paham tetep baca
2022-04-09
0
Jimmy Avolution
Josss...
2022-03-25
0