Berita Buruk

Selamat membaca 🌹

Maaf banyak typo 🙏

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

🌹🌹🌹

Rhyo menoleh saat terdengar suara pintu mobil ditutup. Diletakkannya barbel yang tengah dimainkannya itu dan melihat siapa yang datang.

Rhyo menyeka keringatnya yang bercucuran sejak dirinya melakukan berbagai olahraga kesukaannya tadi.

"Tanteee,,,, How are you??" sapanya begitu melihat siapa yang datang.

"Rhyo,,, Tante baik baik saja. Bagaimana denganmu?? You look so sexy sekarang dengan otot ototmu ini." goda tante Eva.

Tante Eva adalah adik dari nyonya Tamara. Tante Eva tinggal di negara yang sama namun berbeda kota dengan Darra dan Rhyo.

"Tumben tante datang ke sini??" tanya Rhyo sembari mempersilahkan tantenya Darra itu masuk.

"Iya Rhyo,,, Tante mau menemui Darra. Ada yang ingin tante sampaikan padanya." jawab tante Eva serius.

"Oh iya tante,,, Sebentar ya Rhyo panggilin Darra dulu. Dia pasti sedang asyik dengan headphonesnya saat memasak dan tidak dengar suara tante." ucap Rhyo sambil tertawa membayangkan Darra tengah menari nari mengiringi alunan musik dari ponselnya.

Tante Eva hanya ikut tertawa kecil.

"Tanteeeeeee, Kok gak ngabarin sih kalau mau datang. Untung Darra lagi libur kerja." Darra senang dan langsung menghambur ke arah tantenya.

Darra merasakan pelukan tantenya berbeda kali ini bahkan wajah tantenya juga tak seceria dirinya. Darra memandang Rhyo yang juga tak mengerti ada apa sebenarnya dengan tante Eva.

"Tante,,, Are you ok??" tanya Darra.

"Rhyo,,, Boleh tante bicara berdua saja dengan Darra??" tante Eva tak menjawab dan langsung meminta Rhyo menjauh.

Rhyo kembali berpandangan dengan Darra. Keduanya bingung dengan sikap tante Eva yang tak biasa.

"Rhyo,,, Bisa tante berdua saja sama Darra??" tante Eva mengulang.

"Ya tante,,, Tentu boleh. Rhyo masuk kamar dulu ya." pamit Rhyo.

"Terima kasih Rhyo." ucap tante Eva.

"No worries tante. Just call me after kalian selesai bicara atau mungkin membutuhkanku." kata Rhyo sebelum meninggalkan mereka.

"Pasti Rhyo." jawab tante Eva.

Rhyo pun masuk ke kamarnya. Darra menggenggam tangan tante Eva begitu Rhyo menghilang di balik pinty kamarnya.

"Ada apa tante?? Kelihatannya serius sekali." tanya Darra.

"Darra,,, tante ingin kamu mendengarkan setiap kata yang tante ucapkan nantinya. Tante ingin kamu bisa mencerna baik baik." ucap tante Eva.

"Baik tante,,," jawab Darra meski masih bingung.

Darra pun membimbing tante Eva duduk di kursi tamu itu.

"Ra,, Tante bawa berita buruk. Tante harap kamu sabar dan kuat menerimanya." tante Eva membuka pembicaraan.

"Apa itu tante??" tanya Darra penasaran.

"Ra,,, Orang tuamu mengalami kecelakaan pesawat dan pihak rescue sudah mengkonfirmasi jenazahnya. Mereka kecelakaan pesawat tadi malam dalam perjalanan menuju kemari untuk menemuimu." tante Eva tak tahan menahan sesak di dadanya hingga beliau pun mulai menangis.

Darra terdiam tanpa ekspresi. Sulit baginya menerima berita seburuk itu. Otaknya tak bisa mencerna semua kalimat tante Eva dengan langsung.

"Ra,,, Mereka berniat menetap di sini bersamamu. Mereka ingin memberimu kejutan dengan kedatangan mereka. Tapi bukan kejutan seperti ini seharusnya." tante Eva memeluk Darra yang masih tak bergeming.

"Tante dapat kabar itu sejak semalam tapi tante menahan diri untuk tidak mengabarimu sebelum ada konfirmasi jelas tentang keselamatan semua penumpang. Sampai tadi tante di telpon dan dikabari kalau semua penumpang dinyatakan tewas dalam kecelakaan itu." lanjut tante Eva masih setengah terisak.

Tetap tak ada reaksi apa pun dari Darra dan itu membuat tante Eva cemas.

"Darra,,, Say something sayang. Be strong. I know kamu terpukul sekali tentunya tapi kamu harus kuat sayang." ucap tante Eva merangkul keponaka satu satunya itu.

Barulah bulir bulir bening dari kelopak mata Darra berjatuhan ketika pelukan tante Eva dirasakannya sama dengan pelukan mommynya beberapa tahun silam saat terakhir mereka bertemu.

"I miss them tante,,, Darra ingin sekali ketemu mereka. Darra bahkan sudah planing mau ambil cuti juga. Tapi mereka,,, They leave me alone in this world tante,,," tangis Darra tak tertahankan lagi.

"No sayang,,, Kamu tidak sendiri. Kamu masih punya tante,,, masih ada Rhyo yang begitu mencintaimu. Jangan pernah merasa sendiri sayang,,, Banyak yang masih menyayangimu di dunia ini dan percayalah,,, Orang tuamu juga tak menginginkan semua ini terjadi. They loves you makanya mereka menyusulmu." tante Eva memberinya kekuatan.

Darra makin terisak mengingat orang orang yang mengasihinya. Menjadi yatim piatu dalam sekejap tak pernah terbayangkan olehnya dan mau tidak mau dia harus menerimanya sekarang.

Rhyo yang sayup sayup mendengar isakan tangis dari kedua perempuan di rumah itu pun tak bisa menahan diri untuk tidak keluar kamar. Dia memutuskan untuk keluar kamar meski belum dipanggil karena takut terjadi apa apa pada mereka.

Begitu sampai di ruang tamu,,, Rhyo bingung mendapati dua perempuan itu memang benar benar saling berpelukan dan menangis.

"Tante ada apa ini?? Darra?? Beb are you ok??" tanya Rhyo langsung mendekat dan memegang bahu Darra yang lantas menghambur dalam pelukannya.

"Its ok beb,,,Semua akan baik baik saja. Menangislah kalau memang itu membuatmu lega." ucap Rhyo meski dirinya belum tau apa apa.

Darra melepas pelukannya dan berlari ke dalam kamarnya dan mengunci kamarnya.

"Tante,,, Apa ada kalimatku yang salah?? Apa yang terjadi sebenarnya??" tanya Rhyo.

Tante Eva memegang bahu Rhyo dan mengajaknya duduk untuk menjelaskan semuanya. Rhyo tampak ikut sedih mendengar berita duka itu.

"Darra sangat membutuhkanmu Rhyo. Kamu orang terdekatnya saat ini melebihi tante. Beri dia kekuatan. Tapi untuk saat ini sebaiknya jangan ganggu dia dulu. Dia tentu sangat terpukul dengan berita ini." pesan tante Eva sebelum pamit pulang.

"Iya tante. Rhyo akan jaga Darra. Bila perlu Rhyo libur kerja dulu biar bisa terus pantau Darra. Rhyo takut jiwanya labil setelah mendengar ini dan dia butuh pendamping terus." ucap Rhyo.

"Ide bagus Rhyo. Tante gak bisa berlama lama di sini karena anak anak masih kecil dan lebih butuh tante. Karenanya tante titip Darra sama kamu ya Rhyo." kata tante Eva kemudian.

"Dengan senang hati tante." Jawab Rhyo sembari mengantar tante Eva ke mobilnya.

🌹🌹🌹

Berita kecelakaan pesawat itu pun sampai di telinga Marco dan Andrew. Mereka berdua tersenyum senang mendapati bahwa rivalnya yang sudah berhasil ditaklukkan telah menghadap ke penciptanya.

"Marco,,, Semua jadi terasa lebih mudah bagi kita bukan??" tanya Andrew.

"Benar,,, Dengan meninggalnya mereka berdua,, Darra pasti belum tau tentang nasib perusahaan dan juga ada hal apa yang sudah kita siapkan untuknya di sini. Darra akan percaya saja padaku sebagai asisten pribadi ayahnya." jawab Marco.

"Just make sure gadis itu datang kesini." Andrew mengingatkan.

"Tenang saja. Dia pasti akan datang dengan undanganku." sahut Marco.

\=\=\=\=\=\=\=

Author tunggu vote, like dan komennya yaa. Terima kasih 🌹

Terpopuler

Comments

Raden Ende Kusumawati

Raden Ende Kusumawati

belum apa2 udah sedih banget kasian dara

2021-11-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!