Selamat membaca 🌹
Maaf banyak typo 🙏
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
🌹🌹
Tuan John memijat mijat kepalanya yang tiba tiba terasa berat setelah matanya melihat barisan barisan angka di layar laptopnya.
Dahinya juga berkerut tanda tak mengerti bagaimana bisa terjadi hal seperti ini dalam bisnisnya kali ini.
"Jelaskan padaku apa arti semua ini??? Bagaimana bisa kita kecolongan sampai segini banyaknya???" tanya tuan John pada Marco asistennya.
"Mmmm,,, Maaf tuan. Saya sendiri juga bingung bagaimana bisa seperti ini. Saya tidak punya jawaban tepat untuk pertanyaan tuan itu." ucap Marco takut takut.
"Lalu kenapa aku masih menggajimu selama ini kalau kamu tidak tau apa apa begini!!!!" ketus tuan Marco.
"Maaf tuan,,, Maafkan saya yang sudah mengecewakan tuan." ucap Marco lebih merendah lagi.
"Maaf Marco kalau aku terlalu kasar bicaranya." ucap tuan John yang menyadari ucapannya tadi tentu terdengar kasar bagi seorang tuan John yang biasanya paling sabar.
"Tidak apa apa tuan. Saya bisa mengerti tentu tuan saat ini sangat kacau. Tapi saran saya,,, Sebaiknya kita cek lagi bagaimana bisa perusahan X memegang kendali penuh atas semua perusahaan kita. Bahkan kita malah jadi berhutang pada mereka." saran Marco.
Tuan John menyandarkan punggungnya ke kursi hitam empuk miliknya selama bertahun tahun menjabat menjadi pemilik perusahaan besar ini. Napas yang dikeluarkannya pun terdengar sangat berat.
"Kalau aku tau anak muda itu selicik ini,,, Aku tak akan mau bekerjasama dengannya Marco. Andrew memang pandai dan licin sampai sampai kita tidak menaruh curiga sama sekali saat anak itu melamar pekerjaan di perusahaan ini. Aku kira dia hanya anak muda biasa yang ingin memulai karirnya." gumam tuan John.
"Sampai sampai aku percayakan semua file penting perusahaan utamaku padanya karena aku suka kinerja kerjanya. Aku percayakan posisi penting itu untuknya untuk mengapresiasi dirinya tapi sekarang dia malah menusukku." keluh tuan John lagi.
Marco hanya diam di tempatnya dan menundukkan kepalanya. Dia tampak memahami apa yang dirasakan oleh bosnya itu.
"Aku bangkrut Marco." ucap tuan John.
"Maaf tuan,,, Apa tidak ada celah bagi kita untuk memperbaiki semua ini?? Bisakah kita tidak langsung menyerah begini??" tanya Marco.
Tuan John menggeleng lemah.
"Smua asetku telah berpindah tangan pada Andrew,,, Bagaimana aku bisa bergerak lagi Marco?? Bahkan aku tak punya se sen pun uang untuk ku wariskan pada putri tunggalku Darra,,," Tuan John memegang kepalanya dan menunduk.
"Sekali lagi maafkan saya tuan,,, Karena saya tidak berguna di sini." Marco kembali meminta maaf.
"Pulanglah Marco,,, Tidak ada apa apa yang tersisa lagi disini untukmu. Aku tak bisa lagi menggajimu dengan bangkrutnya aku." lirih tuan John.
"Jangan terlalu dipikirkan tuan. Bagaimana pun ini juga salah saya yang telah teledor dan ikut percaya begitu saja pada Andrew bajingan itu. Besar keinginan saya untuk tetap menemani tuan di sini,, Tapi tuan juga tau bahwa saya punya anak istri yang harus saya nafkahi." ucap Marco.
"Aku mengerti Marco,,, Aku tak akan menyalahkanmu." ucap tuan John.
"Kalau saya boleh tau,,, Apa rencana tuan selanjutnya??" tanya Marco terdengar prihatin.
"Darra,,, Aku hanya ingin menemui Darra putriku yang sudah ku korbankan selama ini demi karir dan harta yang ujung ujungnya kini jadi milik orang. Aku mau minta maaf dan menjelaskan padanya tentang semua ini Marco." jawab tuan John.
"Lalu nyonya?? Apa tuan yakin nyonya bisa menerima semua ini??" tanya Marco.
"Harus bisa,,, Dia harus kuat juga demi Darra." sahut tuan John lemah.
Marco hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Tak ada lagi yang bisa diperbuat olehnya untuk membantu menyelamatkan nasib perusahaan yang sudah cukup lama memberinya pekerjaan ini.
"Kalau begitu saya pamit tuan. Apa tuan bisa pulang sendiri?? Perlukah saya antar tuan??" tanyanya.
"Aku mau sendirian dulu Marco. Pulang sajalah,,,Aku akan baik baik saja." jawab tuan John.
"Baik tuan. Saya permisi." Marco menundukkan kepalanya dan berbalik menuju pintu keluar.
Wajah Marco dipenuhi senyum licik mengembang begitu dirinya membelakangi tuan John.
"Akhirnya Andrew berhasil mengambil alih semuanya dari si tua ini. Aku bakal mendapat hasil yang banyak. Aku akan kaya." batinnya terus tersenyum menuju pintu itu.
Tangannya sudah memegang handle pintu saat tuan John memanggilnya.
"Tunggu Marco,,,!!!" suara tuan John.
Marco berusaha kembali mengubah raut wajahnya sebelum berbalik menghadap tuan John. Jantungnya cukup berdegup kencang kuatir tuan John tau kelicikannya yang bekerjasama dengan Andrew untuk menjatuhkan tuan John.
"Ada apa lagi tuan??" tanya Marco berusaha setenang mungkin.
"Terima kasih Marco. Sampaikan salam maafku untuk anak istrimu." ucap tuan John dengan seulas senyum di wajahnya.
Marco bernapas lega mendengarnya.
"Sama sama tuan. Akan saya sampaikan nanti pada mereka. Tolong sampaikan juga salam maaf saya pada nona Darra dan nyonya juga." pinta Marco masih berpura pura simpati.
Tuan John mengangguk dan tetap tersenyum. Marco pun segera keluar agar tak ditahan terlalu lama lagi oleh tuan John. Marco menghilang di balik pintu dan melangkah cepat karena tak sabar ingin berteriak kegirangan akan keberhasilan Andrew mengambil alih semuanya.
Tentu semua itu tidak luput dari perannya yang membawa Andrew pada tuan John. Tuan John yang selalu percaya pada Marco pun melewatkan file biodata Andrew dengan alasan siapa pun yang diajukan oleh Marco tentu sudah melewati banyak tes dan layak untuk bergabung dalam perusahaannya.
Karena kepercayaannya itulah,,, Kini tuan John harus menelan ludah menyadari bahwa Andrew adalah putra tunggal dari pemilik perusahaan X yang memang menjadi rival bisnisnya sedari dulu.
Andrew menyamar masuk ke dalam perusahaan tuan John untuk mengetahui kelemahan perusahaan supaya kelak dirinya bisa dengan gampang menguasai semuanya. Lagi lagi dengan peran dari Marco yang mengusulkan agar Andrew diberikan posisi penting yang memegang semua berkas perusahaan.
Dan lagi lagi tuan John setuju saja.
"Tua bangka itu sudah loyo Andrew,,, Jangan lupa bagianku!!!" ucap Marco begitu dirinya sampai di mobilnya dan menelpon Andrew.
"Itu gampang. Tapi kamu jangan lupa,,,Tugasmu belum selesai Marco. Aku masih menginginkan tua bangka itu merasakan pedih luar biasa saat menyaksikan putrinya harus membayar semua hutangnya." Suara Andrew terdengar berapi api.
"Itu berlebihan Andrew,,, nona Darra tak ada sangkut pautnya dengan semua ini." sela Marco.
"Kau mau bonusmu tidak??!!! Kau sudah sejauh ini mengkhianati keluarga itu. Lalu kenapa kamu masih ingin menyelamatkan mantan nona mudamu itu???!!!" ketus Andrew.
"Baik Andrew,,, Aku butuh uang itu. Aku tidak akan ikut campur lagi. Tugasku hanya membawa nona Darra biar dia datang kesini dan aku akan melakukannya. Selebihnya terserah padamu saja." jawab Marco yang tak mau kehilangan bonus besar yang dijanjikan Andrew.
"Bagus!!" jawab Andrew.
\=\=\=\=\=\=
Author tunggu ya vote, like dan komennya. Terima kasih 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
raihan
bagus cerita nya lanjut thor 👍
2021-08-01
2