Love You

Selamat membaca 🌹

Maaf banyak typo 🙏

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

🌹🌹

Pesawat yang membawa kedua orang tua Darra telah mengudara dan diestimasikan mereka akan sampai lima belas jam lagi.

"Try to sleep mom. Perjalanan masih panjang." ucap tuan John lembut.

"Iya dad. Daddy juga sleep ya. Kita harus dalam kondisi segar dan fit saat bertemu Darra nanti. Anak itu pasti akan membawa kita kesana kemari. Belum lagi dia pasti akan mengajak kita bertemu dengan boyfriendnya itu. Siapa namanya,,,??" nyonya Tamara berusaha mengingat.

"Rhyo,,," sahut tuan John.

"Naah itu dia. Oh my God,,, Bahkan untuk menyempatkan diri menemui pujaan hati Darra pun kita tidak pernah bisa. Kita terlalu sibuk dad,, sampai mengabaikan Darra secara tidak langsung." nyonya Tamara merasa bersalah.

"Sudah mom,,, Setelah ini juga kita akan sering bersama Darra bukan?? Jadi sudah simpan airmata mommy ini dan cobalah untuk tidur." Tuan John menyeka airmata di pipi nyonya Tamara lalu merapikan selimut yang sudah disediakan pihak maskapai.

"Thank you dad. I love you." ucap nyonya Tamara dengan seulas senyum manis di wajahnya.

"I love you too mom,,, As always." jawab tuan John.

Nyonya Tamara memejamkan matanya dan tuan John pun mengikuti apa yang dilakukan istrinya itu.

🌹🌹

"Rhyo,,, kok aku tiba tiba kangen sama daddy and mommy ya." ucap Darra di sela waktu luang mereka.

"Hhhmmm jadi ini penyebab kamu ngelamun terus akhir akhir ini??" tanya Rhyo menyibakkan anak rambut Darra ke belakang.

"Melamun?? Memangnya kapan??" tanya Darra balik.

"Sering,,, Kamu cenderung jadi pendiam akhir akhir ini. Beb,,, Kalau kamu rindu sama mereka,, boleh kok kalau kamu ingin menemui mereka. Kamu bisa cuti kerja kan,,,??" kata Rhyo.

Darra menarik napasnya panjang. Rhyo masih dengan sabar dan lembut membelai rambut Darra.

"Ada apa??" tanya Rhyo lembut.

"Aku mungkin bisa kapan saja cuti,,, Tapi kalau pun aku cuti belum tentu mereka ada di Jerman saat itu. Kamu tau kan beb,,, Mereka sibuk kesana kemari. Nanti pas aku gak ada waktu,, Mereka ada di Jerman." keluh Darra.

"Maklumi saja sayang,,, Kan mereka melakukannya juga demi kamu. Demi masa depanmu juga. Ingat beb,, kamu itu masih jauuuuh lebih beruntung daripada aku. Kamu masih punya orang tua yang sebegitu gigih dan rajinnya menyiapkan yang terbaik untukmu. Sedangkan aku,,, Akulah yang harus bekerja keras demi membahagiakan dan memberikan yang terbaik untuk orang tuaku." Rhyo memberi Darra pandangan.

"Benar juga,,,Tapi tetap saja aku kan juga butuh kasih sayang mereka Rhyo. Bukan uang mereka saja. Aku sudah bisa kok cari uang and i dont need uang mereka sebanyak itu." ucap Darra.

Rhyo tersenyum dan meraih kepala Darra agar bersandar di bahunya.

"Intinya,,, apa pun yang mereka lakukan di sana,,, Kamu harus percaya bahwa mereka juga sangat merindukanmu sayang. Hanya saja meraka belum berkesempatan menemuimu. Kamu ngerti kan sayang??" tanya Rhyo lembut sambil tetap membelai kepala Darra yang sudah nyaman di bahunya.

Gerakan anggukan dirasakan oleh Rhyo di bahunya.

"Jadi,,, Sebaiknya yuk kita doakan orang tua kita yang saat ini tidak sedang bersama kita. Semoga mereka selalu sehat dan diberikan keselamatan di mana pun mereka berada." ajak Rhyo.

"Yuk beb,,," Darra mengambil posisi duduk dengan tegap dan menautkan sepuluh jarinya di depan dadanya.

Dipejamkannya kedua mata indahnya dan memulai berdoa. Begitu juga dengan Rhyo.

"Dear God,,, I miss my parents. Aku mohon selalu lindungi mereka di mana pun mereka berada saat ini. I wish akan ada waktu luang di mana aku dan mereka bisa bertemu dan melepas rindu." doa Darra dalam hati.

Rhyo yang sudah lebih dulu menyelesaikan doanya untuk orang tuanya hanya tersenyum dan memandangi Darra yang masih terpejam dan menghayati doanya.

Darra terlihat cantik malam itu meski hanya dengan celana pendek selututnya dan singlet putihnya. Tubuh yang mulus dan perawakan yang ideal dengan tinggi badannya membuat gadis itu semakin top.

Ribuan syukur diucapkan oleh Rhyo dalam hatinya karena tuhan telah mempertemukannya dengan gadis ini. Gadis yang kelak akan dibawanya pulang menemui orang tuanya dan diperkenalkannya sebagai calon istrinya.

Segera,,, Setelah film yang digarapnya saat ini menembus pasaran dan Rhyo meraup untung besar dalam proyek filmnya itu.

Dirinya akan segera menikahi Darra saat itu dan memberikan rumah terbaik bagi gadis pujaan hatinya itu. Tak hanya rumah hunian,,,Namun juga rumah tangga yang harmonis juga.

Anak anak yang berlarian kesana kemari dan membuatnya berteriak teriak memperingatkan mereka agar berhati hati,,, Sungguh itu situasi yang sangat menyenangkan kelak.

"Oh ya beb,,, Gimana film kamu?? Sudah sampai mana??" Darra yang rupanya sudah selesai berdoa membuyarkan lamunan indah Rhyo.

"Oh,,, Ya,, Lancar sih sejauh ini meski masih banyak yang harus dibenahi di sana sini but semuanya akan baik baik saja. Aku sudah dapat beberapa talent yang memang cocok untuk tiap peran yang aku buat." jawab Rhyo senang dan mantap.

"Baguslah kalau begitu. Semoga kamu sukses ya sayang. Dan jangan lupa begitu kamu sukses,,, Ingat kan apa janjimu??" tanya Darra.

"Pasti aku inget dong beb,,, Menikahimu adalah hal yang paling aku inginkan dalam hidupku. Aku tak akan merasa hidupku lengkap sebelum aku bisa menjadikanmu istriku. Nyonya Rhyo Airlangga,,," jawab Rhyo.

"I love you so much beb,,," Darra mencium pipi Rhyo.

"Me too beb,, I love you more baby,,," Rhyo memeluk erat tubuh indah itu.

"Tapi gimana seandainya tiba tiba nih,,, Mommy and Daddy datang menemui kamu duluan sebelum film kamu selesai??" tanya Darra kemudian.

"Ya akan aku temui dan tetap akan ku mintai restu mereka agar hubungan kita yang belum bisa diresmikan ini tetap lancar tanpa ada gangguan." jawab Rhyo.

"Kalau mereka memintamu segera menikahiku??" tanya Darra lagi.

"Aku akan jawab jujur bahwa aku tak mau menikahimu dengan membebani keluarga. Aku ingin semua biayanya dariku. Agar aku merasa jadi laki laki paling bertanggung jawab padamu Darra,,," jawab Rhyo yang tetap memegang prinsip yang sebenarnya Darra tidak begitu setuju.

Darra ingin segera mereka menikah namun Rhyo selalu memintanya sabar sampai dirinya cukup punya biaya. Berapa kali pun Darra menawarkan untuk memakai uangnya juga, Segitu kali juga Rhyo menolak.

"Rhyo,,, Kadang aku berpikir kamu hanya mempermainkanku,,," Ucap Darra.

"Tidak apa apa kalau kamu punya pikiran begitu beb. Yang jelas aku akan buktikan bahwa aku tidak pernah berniat begitu padamu." sahut Rhyo mantap.

Darra terdiam namun bibirnya tersenyum.

"Kamu tak akan meninggalkanku gara gara prinsipku ini kan beb??" tanya Rhyo serius.

"Tidak beb,,, Aku lebih suka menunggu saat di mana kamu membuktikan semua prinsipmu itu. Aku tidak akan pernah pergi darimu beb,,," janji Darra.

\=\=\=\=\=\=

Author tunggu vote, like dan komennya yaa. Terima kasih 🌹

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!