Flashback on
"Terimakasih ya bang" Ucap Anna kepada tukang ojol.
"Sama-sama neng, eh ngga ada uang pas aja neng, saya ngga ada uang kembalian," Tanya Abang ojol seraya menunjukan uang yang di bayar Anna.
"Kembalinya buat abang aja" Sahut Anna.
"Duh neng makasih ya, Alhamdulillah rejeki" Jawab Mang ojol senang, karena mendapat rejeki tambahan untuk keluarganya.
"Sama-sama Bang, terima kasih sudah mengantar saya sampai tujuan. Nanti aku pencet bintangnya 5 deh,he..tawa Anna sambil menyerahkan helm babang ojol.
Terdengar suara anak kecil yang memanggil Anna dari dalam rumah berpagar kayu itu
"Kak Anna...." Panggil salah satu anak dari halaman Rumah Bu Lidia, Anna yang mendengar panggilan itu pun menoleh sambil tersenyum, kemudian melambaikan tangan Anna membalas pangggilan Meisya, gadis berumur 8 tahun, salah satu anak asuh Bu Lidia.
Anak itu terlihat berlari membuka gerbang kayu untuk Anna.
"Assalamualaikum" Sapa Anna. Hai manis, apa kabar sayang? Tangan Anna mencubit gemas pipi meisya.
" Waalaikumsalam" Kak Anna, seraya mengulurkan tangan untuk mencium tangan Anna dengan takzim. " Kak Anna kemana aja, ko baru main lagi ke sini, Meisya sama yang lain kangen sama Kakak, kita main sambil belajar lagi yuk Kak," Meisya menggiring Anna untuk masuk ke dalam rumah.
"Ok.. Siap kita belajar bareng lagi nanti.
"Hore..hore.. Bisa sambil main tebak kata ya ka Anna.
"Iya," Anna mengacak rambut Meisya, merasa lucu dengan tingkah anak kecil itu, mereka jalan beriringan memasuki rumah Bu Lidia.
" Ibu Kemana Mei? ko sepi, pada kemana yang lain?" tanyanya ketika melihat keadaan rumah Bu Lidia tampak sepi, yang biasanya terdengar canda tawa dari anak anak.
"Ibu ada di ruang jahit, lagi buat pesanan bajunya Bu RT ,bikin seragam keluarga Kak" Meisya menjelaskan.
"Assalamualaikum," Sambil membuka pintu Meisya mengucap salam.
"Waalaikumsalam." Jawab Bu Lidia dari dalam rumah.
"Bu.. Ada kak Anna nih!" Sambil masuk Meisya dan Anna menghampiri Bu Lidia di ruangan khusus menjahit miliknya. Meisya ke belakang dulu ya Kak, mau ngerjain tugas sekolah!" pamit Meisya.
"Iya.. Makasih ya Mei" Ucap Anna.
"Sama-sama Kakak.
"Lagi apa Bu, Sapa Anna, lalu menghampiri Bu LIdia di dalam ruangannya.
"Eh..Anna, ibu kira siapa!" Ini ibu lagi buat baju seragam batik punya Bu Weni. Gimana kabarmu Nak, sehat? Tanya Bu Lidia yang berdiri menghampiri Anna.
Anna mengulurkan tangan meraih tangan Bu Lidia lalu mencium nya.
" Wah... Bajunya bagus banget Bu"
" Iya an, Bu RT maunya model gamis seragamnya, ya mudah mudahan cocok dengan selera nya Bu RT.
"Lain kali, ajarin Anna menjahit ya Bu," Pinta Anna.
"Kamu mau belajar menjahit, beneran!, Kemari lah, ibu akan ajarkan."
" Nanti saja Bu, kalau Ibu lagi ngga sibuk,nanti malah mengganggu pekerjaan ibu, anak-anak yang lain di mana Bu?" Tanya Anna sambil memperhatikan keadaan rumah.
"Ada di teras belakang," Jawab Bu Lidia yang melanjutkan menjahitnya.
"Anna boleh kebelakang nemuin mereka Bu?"
"Boleh dong sayang, Ibu mau menyelesaikan pekerjaan ibu dulu ya! sebentar lagi selesai."
"Bu..Ini, Anna bawa sedikit makanan buat di sini," Anna mengangkat kantong yang ia bawa.
"Kamu ini, ngga usah repot-repot bawa makanan, kalau mau kesini! Kamu dateng aja, ibu dan anak-anak sudah senang."
" Ngga pa-pa Bu... Hanya sedikit ngga banyak ko, sama sekali tidak merepotkan. Anna justru senang,"
Anna kebelakang dulu, makanannya Anna taruh di meja makan ya, Bu! usul Anna.
"Iya An...Terima kasih ya."
" Sama-sama Bu" Jawab Anna.
Anna pun pergi meninggalkan Bu Lidia yang sedang melanjutkan menjahitnya.Di teras belakang rumah Bu Lidia, terlihat beberapa anak sedang mengerjakan pekerjaan rumah. Mereka saling membantu ketika ada diantara mereka yang kurang mengerti dari soal tersebut. Di rumah bintang ada 5 orang anak asuh Bu Lidia. Diantaranya Meisya, Aldi,Vira, Tino dan Laras. Semua anak yang ada di rumah bintang di sekolahkan oleh Bu Lidia, karena Bu Lidia ingin mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik.
"Hai-hai...Kalian lagi apa ni, ko serius banget semuanya?" Sapa Anna, membuyarkan konsentrasi mereka yang sedang serius mengerjakan PR.
"Hai.. Kak Anna" Jawab mereka kompak.
"Mau ka Anna bantu ngga, buat ngerjain soal soalnya?" Tanya Anna kepada Mereka.
" Wah .. Asikk, akhirnya ada yang mau membantuku!"Ucap Tino kegirangan.
"Aku udah selesai Ka," Seru Aldi.
"Aku juga udah dong," Vira menimpali.
"Tinggal Tino aja tuh yang belum Kak, dari tadi ngapalin surat pendek ngga hapal-hapal, ngga serius dia, jahilin kita terus" Ucap Meisya memberitahu Anna.
"Gimana mau hapal, kalian berisik, aku jadi g konsen buat menghapal," Tino membalas tuduhan yang di lontarkan untuknya.
"Ya sudah...Sini! Kak Anna bantu, buat menghapal, kamu baca nanti Kak Anna yang koreksi, sudah benar apa belum hapalannya. Buat yang lain, kalau sudah selesai rapihkan bukunya dan cuci tangan kalian, Kak Anna bawa sedikit makanan, ada di meja makan! Awas ngga boleh berebut ya," Ucap Anna memperingati anak-anak.
"Ok.. siap Kakak."
"Asik Kak Anna bawa makanan terus kalo ke sini, seneng deh kalau dia datang, Seru.. Suka bercanda." Ucap anak anak sambil berbisik meninggalkan Teras belakang menuju ruang makan, salah satu tempat mereka berkumpul.
Sampai menjelang sore Anna berada di sana, menemani anak-anak bermain dan belajar. Sampai waktu solat Ashar tiba, anak-anak dan Bu Lidia bersiap untuk beribadah.
Anna yang merasa sungkan saat itu, karena Anna tidak mungkin ikut bergabung dengan mereka. Ia memilih menunggu di teras belakang. Sampai mereka selesai beribadah.
"An, kita makan dulu yu, tadi ibu lihat kamu ngga ikut makan sama anak-anak?" tanya Bu Lidia.
"Ngga usah Bu..Terima kasih, Anna malah merepotkan, ikut makan segala" Jawabnya sungkan, Bu, apakah tak masalah Anna selalu kemari?
Anna takut merepotkan ibu dan yang lain."
"Tak usah merasa sungkan, anggap rumah sendiri," Bu Lidia merangkulnya dan mengelus-elus pundak Anna, memberikan sentuhan kasih sayang kayaknya seorang ibu.
"Makasih Bu, sambil memeluk Bu Lidia."
Anna merasa rindu kepada Mama dan Papa nya di Malang. Anna memeluk erat Bu Lidia, rindu akan sentuhan dari mamanya. Diusapnya pundak Anna dengan lembut oleh Bu Lidia.
"Kamu bisa anggap ibu sebagai mamamu disini.
Masih nyaman dengan sentuhan Bu Lidia, Anna meregangkan jaraknya.
"Duh jadi cengeng gini deh! Maaf ya Bu,
di sini Anna jauh dari Saudara dan orang tua, jadi ya, harus berusaha sendiri.
Anna bercerita kepada Bu Lidia, bahwa dia seorang Nasrani. Dia tinggal sendiri di kost putri, selama tinggal di sini ia dekat dengan semua orang tua dari teman-teman nya. Itu membuat ia merasa terhibur karena jauh dari orang tuanya. Ia hanya sesekali bersilahturahmi dengan paman nya di Jakarta.
Meski jauh dari orang tuanya, Anna tak pernah lupa berbagi kabar dengan mereka.
Bu Lidia heran sekaligus merasa bangga pada Anna, meski seorang Nasrani, pengetahuan tentang Islam begitu ia tekuni, bahkan Anna membantu mengajarkan juz'amma pada anak anak. Bu Lidia pun tau Anna pandai membaca Al Qur'an.
Anna mempelajari semua itu karena kebanyakan teman Anna beragama Islam terutama Maira yang sangat membantu Anna dalam belajar Al Qur'an.
Bu Lidia sering menceritakan kedatangan Anna kepada Anak lelakinya yang sudah bekerja dan memiliki perusahaan sendiri, ia menceritakan semua tentang Anna.
Sampai waktunya makan sore, terdengar suara mobil berhenti di halaman rumah.
"Wah... Kebetulan sekali, itu anak ibu sudah pulang kerja! Nanti kita makan bersama dengannya, kamu belum sempat berkenalan dengannya kan. nanti ibu kenalkan." Ucap Bu Lidia meninggalkan Anna, lalu melangkah menuju pintu rumah, ia hendak membukakan pintu untuk anaknya.
"Assalamualaikum" Ucap Abbas.
"Waalaikumsalam" Jawab Bu Lidia dan Anna.
Bu Lidia membukakan pintu untuk Abbas.
"Tumben Nak, jam segini sudah pulang? Apa pekerjaan mu lancar?" Tanya Bu Lidia kepada anaknya.
"Alhamdulillah, lancar Bu. Tadi pagi Abbas hanya ke kampus memastikan jadwal seminar dua hari lagi, di kantor pun cuman cek berkas aja, jadi hari ini Abbas bisa pulang cepat.
"Alhamdulillah kalau begitu, wah..anak ibu hebat yqh, sudah jadi motivator muda.
"Ini semua berkat dukungan ibuku tersayang ini," Abbas mencium pipi Bu Lidia, ia hendak pergi ke kamarnya.
"Oh iya nak, tunggu dulu" Panggil Bu Lidia menghentikan langkah Abbas.
"An.. Panggil Bu Lidia kepada Anna yang berada di meja makan sedang menyiapkan makanan.
"Iya Bu..." Jawab Anna.
"Kemari! ibu mau kenalkan anak ibu sama kamu,
ketika Anna menghampiri Bu Lidia, sontak ke dua mata mereka bertemu.
"Kamu"
"Kamu"
Ucap keduanya kompak.
"Loh..Kalian sudah saling kenal" Tanya Bu Lidia heran.
" Belum Bu," Jawab Anna.
" Iya belum Bu, Aku dan dia tadi bertemu di kampus, kami berpapasan di sana, tapi belum sempat berkenalan." Abbas menjelaskan.
"Ini loh Nak!..Kenalkan, ini Anna, yang sering ibu ceritakan, gadis pernah membantu ibu tempo hari di pasar, waktu kamu tidak jadi jemput ibu." Bu Lidia mengingatkan Abbas. Dan ini anak ibu An, dia anak tertua di sini.
"Anna." Sembari mengulurkan tangannya hendak menjabat tangan Abbas.
"Abbas." ia pun membalas uluran tangan Anna.
"Hmm...kamu orang yang tadi pagi di kampus kan? maaf ya, tadi pagi aku pergi gitu aja, abisnya sudah telat masuk kelas kuliah.
"Ngga pa-pa, saya bisa mengerti."
"Kalian sekarang kan sudah saling kenal, panggil Abbas, Abang aja An, dia asli keturunan Aceh. Biar lebih akrab dengernya. Anna hanya tersenyum mendengar penuturan Bu Lidia.
"Ya sudah kalo begitu, Nak kamu Mandi dulu sana, nanti ikut bergabung ya, kita makan sama-sama.
Tadi ibu dan Anna sudah menyiapkannya.
"Iya Bu...Abbas ke kamar dulu, mau bersih-bersih.
"Iya Nak, ibu tunggu di ruang makan ya."
"Ya."
"Maafkan Abbas ya Nak, dia memang begitu, kelihatannya dingin dan cuek tapi dia orangnya baik ko, peduli sesama.
"Ngga apa apa Bu,Anna ngerti ko."
Sambil menaiki tangga Abbas melirik melihat Anna yang sedang membantu Bu Lidia di ruang makan. Di lantai atas hanya ada dua kamar, yaitu kamar Abbas dan kamar Bu Lidia. Tapi Bu Lidia tak pernah memakainya, ia lebih sering menggunakan kamar yang di bawah, lebih dekat dengan kamar anak-anak yang lebih besar di lantai bawah.
Setelah selesai membersihkan diri, Abbas duduk sejenak di sofa dalam kamarnya. Ia mencerna apa yang pernah ibunya ceritakan, bahwa gadis yang sering ia temui di tempat pengajian, gadis yang sering membantu jamaah membagikan makanan. gadis yang sering anak anak ceritakan membantu mengajarkan mengaji dan belajar itu adalah Anna. seorang wanita yang berbeda keyakinan dengan dia.....
***
Akhirnya Anna dan Abbas ketemu dan udah kenalan juga...
Bagaimana ni kisah selanjutnya...
Akan tumbuh benih benih cinta antar Abbas dan Anna.
Akan mudahkan perjalanan cerita mereka...
sampai kapan takdir mempertemukan keduanya.
Terima kasih sudah mau membaca kelanjutan dai karyaku ini.
kehadiran kalian sangat berarti untuk ku.
Tinggalkan like, pencet 💝 agar kalian dapat pemberitahuan kalau aku up.
kasih bintang juga ya.
Semoga kita semua di beri kesehatan. Amin
salam hangat Mayya_zha, yang mau mampir ke Ig ku juga boleh Ig:@Mayya zha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Duyung kesayangan
semangat kak, salam dari cinta berbeda keyakinan
2022-02-02
0
Mel Rezki
penasaran Thor 👍👍👍
2022-01-09
1
Mak Aul
haruusss ituuu
2022-01-05
2