5. berbeda keyakinan

Flashback on

"Terimakasih ya bang" Ucap Anna kepada tukang ojol.

"Sama-sama neng, eh ngga ada uang pas aja neng, saya ngga ada uang kembalian," Tanya Abang ojol seraya menunjukan uang yang di bayar Anna.

"Kembalinya buat abang aja" Sahut Anna.

"Duh neng makasih ya, Alhamdulillah rejeki" Jawab Mang ojol senang, karena mendapat rejeki tambahan untuk keluarganya.

"Sama-sama Bang, terima kasih sudah mengantar saya sampai tujuan. Nanti aku pencet bintangnya 5 deh,he..tawa Anna sambil menyerahkan helm babang ojol.

Terdengar suara anak kecil yang memanggil Anna dari dalam rumah berpagar kayu itu

"Kak Anna...." Panggil salah satu anak dari halaman Rumah Bu Lidia, Anna yang mendengar panggilan itu pun menoleh sambil tersenyum, kemudian melambaikan tangan Anna membalas pangggilan Meisya, gadis berumur 8 tahun, salah satu anak asuh Bu Lidia.

Anak itu terlihat berlari membuka gerbang kayu untuk Anna.

"Assalamualaikum" Sapa Anna. Hai manis, apa kabar sayang? Tangan Anna mencubit gemas pipi meisya.

" Waalaikumsalam" Kak Anna, seraya mengulurkan tangan untuk mencium tangan Anna dengan takzim. " Kak Anna kemana aja, ko baru main lagi ke sini, Meisya sama yang lain kangen sama Kakak, kita main sambil belajar lagi yuk Kak," Meisya menggiring Anna untuk masuk ke dalam rumah.

"Ok.. Siap kita belajar bareng lagi nanti.

"Hore..hore.. Bisa sambil main tebak kata ya ka Anna.

"Iya," Anna mengacak rambut Meisya, merasa lucu dengan tingkah anak kecil itu, mereka jalan beriringan memasuki rumah Bu Lidia.

" Ibu Kemana Mei? ko sepi, pada kemana yang lain?" tanyanya ketika melihat keadaan rumah Bu Lidia tampak sepi, yang biasanya terdengar canda tawa dari anak anak.

"Ibu ada di ruang jahit, lagi buat pesanan bajunya Bu RT ,bikin seragam keluarga Kak" Meisya menjelaskan.

"Assalamualaikum," Sambil membuka pintu Meisya mengucap salam.

"Waalaikumsalam." Jawab Bu Lidia dari dalam rumah.

"Bu.. Ada kak Anna nih!" Sambil masuk Meisya dan Anna menghampiri Bu Lidia di ruangan khusus menjahit miliknya. Meisya ke belakang dulu ya Kak, mau ngerjain tugas sekolah!" pamit Meisya.

"Iya.. Makasih ya Mei" Ucap Anna.

"Sama-sama Kakak.

"Lagi apa Bu, Sapa Anna, lalu menghampiri Bu LIdia di dalam ruangannya.

"Eh..Anna, ibu kira siapa!" Ini ibu lagi buat baju seragam batik punya Bu Weni. Gimana kabarmu Nak, sehat? Tanya Bu Lidia yang berdiri menghampiri Anna.

Anna mengulurkan tangan meraih tangan Bu Lidia lalu mencium nya.

" Wah... Bajunya bagus banget Bu"

" Iya an, Bu RT maunya model gamis seragamnya, ya mudah mudahan cocok dengan selera nya Bu RT.

"Lain kali, ajarin Anna menjahit ya Bu," Pinta Anna.

"Kamu mau belajar menjahit, beneran!, Kemari lah, ibu akan ajarkan."

" Nanti saja Bu, kalau Ibu lagi ngga sibuk,nanti malah mengganggu pekerjaan ibu, anak-anak yang lain di mana Bu?" Tanya Anna sambil memperhatikan keadaan rumah.

"Ada di teras belakang," Jawab Bu Lidia yang melanjutkan menjahitnya.

"Anna boleh kebelakang nemuin mereka Bu?"

"Boleh dong sayang, Ibu mau menyelesaikan pekerjaan ibu dulu ya! sebentar lagi selesai."

"Bu..Ini, Anna bawa sedikit makanan buat di sini," Anna mengangkat kantong yang ia bawa.

"Kamu ini, ngga usah repot-repot bawa makanan, kalau mau kesini! Kamu dateng aja, ibu dan anak-anak sudah senang."

" Ngga pa-pa Bu... Hanya sedikit ngga banyak ko, sama sekali tidak merepotkan. Anna justru senang,"

Anna kebelakang dulu, makanannya Anna taruh di meja makan ya, Bu! usul Anna.

"Iya An...Terima kasih ya."

" Sama-sama Bu" Jawab Anna.

Anna pun pergi meninggalkan Bu Lidia yang sedang melanjutkan menjahitnya.Di teras belakang rumah Bu Lidia, terlihat beberapa anak sedang mengerjakan pekerjaan rumah. Mereka saling membantu ketika ada diantara mereka yang kurang mengerti dari soal tersebut. Di rumah bintang ada 5 orang anak asuh Bu Lidia. Diantaranya Meisya, Aldi,Vira, Tino dan Laras. Semua anak yang ada di rumah bintang di sekolahkan oleh Bu Lidia, karena Bu Lidia ingin mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik.

"Hai-hai...Kalian lagi apa ni, ko serius banget semuanya?" Sapa Anna, membuyarkan konsentrasi mereka yang sedang serius mengerjakan PR.

"Hai.. Kak Anna" Jawab mereka kompak.

"Mau ka Anna bantu ngga, buat ngerjain soal soalnya?" Tanya Anna kepada Mereka.

" Wah .. Asikk, akhirnya ada yang mau membantuku!"Ucap Tino kegirangan.

"Aku udah selesai Ka," Seru Aldi.

"Aku juga udah dong," Vira menimpali.

"Tinggal Tino aja tuh yang belum Kak, dari tadi ngapalin surat pendek ngga hapal-hapal, ngga serius dia, jahilin kita terus" Ucap Meisya memberitahu Anna.

"Gimana mau hapal, kalian berisik, aku jadi g konsen buat menghapal," Tino membalas tuduhan yang di lontarkan untuknya.

"Ya sudah...Sini! Kak Anna bantu, buat menghapal, kamu baca nanti Kak Anna yang koreksi, sudah benar apa belum hapalannya. Buat yang lain, kalau sudah selesai rapihkan bukunya dan cuci tangan kalian, Kak Anna bawa sedikit makanan, ada di meja makan! Awas ngga boleh berebut ya," Ucap Anna memperingati anak-anak.

"Ok.. siap Kakak."

"Asik Kak Anna bawa makanan terus kalo ke sini, seneng deh kalau dia datang, Seru.. Suka bercanda." Ucap anak anak sambil berbisik meninggalkan Teras belakang menuju ruang makan, salah satu tempat mereka berkumpul.

Sampai menjelang sore Anna berada di sana, menemani anak-anak bermain dan belajar. Sampai waktu solat Ashar tiba, anak-anak dan Bu Lidia bersiap untuk beribadah.

Anna yang merasa sungkan saat itu, karena Anna tidak mungkin ikut bergabung dengan mereka. Ia memilih menunggu di teras belakang. Sampai mereka selesai beribadah.

"An, kita makan dulu yu, tadi ibu lihat kamu ngga ikut makan sama anak-anak?" tanya Bu Lidia.

"Ngga usah Bu..Terima kasih, Anna malah merepotkan, ikut makan segala" Jawabnya sungkan, Bu, apakah tak masalah Anna selalu kemari?

Anna takut merepotkan ibu dan yang lain."

"Tak usah merasa sungkan, anggap rumah sendiri," Bu Lidia merangkulnya dan mengelus-elus pundak Anna, memberikan sentuhan kasih sayang kayaknya seorang ibu.

"Makasih Bu, sambil memeluk Bu Lidia."

Anna merasa rindu kepada Mama dan Papa nya di Malang. Anna memeluk erat Bu Lidia, rindu akan sentuhan dari mamanya. Diusapnya pundak Anna dengan lembut oleh Bu Lidia.

"Kamu bisa anggap ibu sebagai mamamu disini.

Masih nyaman dengan sentuhan Bu Lidia, Anna meregangkan jaraknya.

"Duh jadi cengeng gini deh! Maaf ya Bu,

di sini Anna jauh dari Saudara dan orang tua, jadi ya, harus berusaha sendiri.

Anna bercerita kepada Bu Lidia, bahwa dia seorang Nasrani. Dia tinggal sendiri di kost putri, selama tinggal di sini ia dekat dengan semua orang tua dari teman-teman nya. Itu membuat ia merasa terhibur karena jauh dari orang tuanya. Ia hanya sesekali bersilahturahmi dengan paman nya di Jakarta.

Meski jauh dari orang tuanya, Anna tak pernah lupa berbagi kabar dengan mereka.

Bu Lidia heran sekaligus merasa bangga pada Anna, meski seorang Nasrani, pengetahuan tentang Islam begitu ia tekuni, bahkan Anna membantu mengajarkan juz'amma pada anak anak. Bu Lidia pun tau Anna pandai membaca Al Qur'an.

Anna mempelajari semua itu karena kebanyakan teman Anna beragama Islam terutama Maira yang sangat membantu Anna dalam belajar Al Qur'an.

Bu Lidia sering menceritakan kedatangan Anna kepada Anak lelakinya yang sudah bekerja dan memiliki perusahaan sendiri, ia menceritakan semua tentang Anna.

Sampai waktunya makan sore, terdengar suara mobil berhenti di halaman rumah.

"Wah... Kebetulan sekali, itu anak ibu sudah pulang kerja! Nanti kita makan bersama dengannya, kamu belum sempat berkenalan dengannya kan. nanti ibu kenalkan." Ucap Bu Lidia meninggalkan Anna, lalu melangkah menuju pintu rumah, ia hendak membukakan pintu untuk anaknya.

"Assalamualaikum" Ucap Abbas.

"Waalaikumsalam" Jawab Bu Lidia dan Anna.

Bu Lidia membukakan pintu untuk Abbas.

"Tumben Nak, jam segini sudah pulang? Apa pekerjaan mu lancar?" Tanya Bu Lidia kepada anaknya.

"Alhamdulillah, lancar Bu. Tadi pagi Abbas hanya ke kampus memastikan jadwal seminar dua hari lagi, di kantor pun cuman cek berkas aja, jadi hari ini Abbas bisa pulang cepat.

"Alhamdulillah kalau begitu, wah..anak ibu hebat yqh, sudah jadi motivator muda.

"Ini semua berkat dukungan ibuku tersayang ini," Abbas mencium pipi Bu Lidia, ia hendak pergi ke kamarnya.

"Oh iya nak, tunggu dulu" Panggil Bu Lidia menghentikan langkah Abbas.

"An.. Panggil Bu Lidia kepada Anna yang berada di meja makan sedang menyiapkan makanan.

"Iya Bu..." Jawab Anna.

"Kemari! ibu mau kenalkan anak ibu sama kamu,

ketika Anna menghampiri Bu Lidia, sontak ke dua mata mereka bertemu.

"Kamu"

"Kamu"

Ucap keduanya kompak.

"Loh..Kalian sudah saling kenal" Tanya Bu Lidia heran.

" Belum Bu," Jawab Anna.

" Iya belum Bu, Aku dan dia tadi bertemu di kampus, kami berpapasan di sana, tapi belum sempat berkenalan." Abbas menjelaskan.

"Ini loh Nak!..Kenalkan, ini Anna, yang sering ibu ceritakan, gadis pernah membantu ibu tempo hari di pasar, waktu kamu tidak jadi jemput ibu." Bu Lidia mengingatkan Abbas. Dan ini anak ibu An, dia anak tertua di sini.

"Anna." Sembari mengulurkan tangannya hendak menjabat tangan Abbas.

"Abbas." ia pun membalas uluran tangan Anna.

"Hmm...kamu orang yang tadi pagi di kampus kan? maaf ya, tadi pagi aku pergi gitu aja, abisnya sudah telat masuk kelas kuliah.

"Ngga pa-pa, saya bisa mengerti."

"Kalian sekarang kan sudah saling kenal, panggil Abbas, Abang aja An, dia asli keturunan Aceh. Biar lebih akrab dengernya. Anna hanya tersenyum mendengar penuturan Bu Lidia.

"Ya sudah kalo begitu, Nak kamu Mandi dulu sana, nanti ikut bergabung ya, kita makan sama-sama.

Tadi ibu dan Anna sudah menyiapkannya.

"Iya Bu...Abbas ke kamar dulu, mau bersih-bersih.

"Iya Nak, ibu tunggu di ruang makan ya."

"Ya."

"Maafkan Abbas ya Nak, dia memang begitu, kelihatannya dingin dan cuek tapi dia orangnya baik ko, peduli sesama.

"Ngga apa apa Bu,Anna ngerti ko."

Sambil menaiki tangga Abbas melirik melihat Anna yang sedang membantu Bu Lidia di ruang makan. Di lantai atas hanya ada dua kamar, yaitu kamar Abbas dan kamar Bu Lidia. Tapi Bu Lidia tak pernah memakainya, ia lebih sering menggunakan kamar yang di bawah, lebih dekat dengan kamar anak-anak yang lebih besar di lantai bawah.

Setelah selesai membersihkan diri, Abbas duduk sejenak di sofa dalam kamarnya. Ia mencerna apa yang pernah ibunya ceritakan, bahwa gadis yang sering ia temui di tempat pengajian, gadis yang sering membantu jamaah membagikan makanan. gadis yang sering anak anak ceritakan membantu mengajarkan mengaji dan belajar itu adalah Anna. seorang wanita yang berbeda keyakinan dengan dia.....

***

Akhirnya Anna dan Abbas ketemu dan udah kenalan juga...

Bagaimana ni kisah selanjutnya...

Akan tumbuh benih benih cinta antar Abbas dan Anna.

Akan mudahkan perjalanan cerita mereka...

sampai kapan takdir mempertemukan keduanya.

Terima kasih sudah mau membaca kelanjutan dai karyaku ini.

kehadiran kalian sangat berarti untuk ku.

Tinggalkan like, pencet 💝 agar kalian dapat pemberitahuan kalau aku up.

kasih bintang juga ya.

Semoga kita semua di beri kesehatan. Amin

salam hangat Mayya_zha, yang mau mampir ke Ig ku juga boleh Ig:@Mayya zha

Terpopuler

Comments

Duyung kesayangan

Duyung kesayangan

semangat kak, salam dari cinta berbeda keyakinan

2022-02-02

0

Mel Rezki

Mel Rezki

penasaran Thor 👍👍👍

2022-01-09

1

Mak Aul

Mak Aul

haruusss ituuu

2022-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 1.berkunjung
2 2. pernah bertemu
3 3. ternyata dia
4 4. rumah bintang
5 5. berbeda keyakinan
6 6. motivasi
7 6.mulai dekat
8 8. kamu mengenalnya
9 9. indahnya
10 10.awal kegiatan
11 11. debat
12 12.sapi perah
13 13. susu hangat
14 14.malam dingin
15 15. Air terjun
16 16. Sudah jatuh, terluka juga.
17 17. Api unggun
18 18. Kurang sehat
19 19. Bersama dia lagi
20 20. Mengenalnya lebih jauh
21 21. Perasaan sama dengan orang yang sama
22 22. Menutup perasaanku untuknya
23 23. Kunjungan Om Anwar dan Tante Melly
24 24. Dukungan orang baik
25 Kembali beraktivitas
26 bertemu lagi dengannya
27 Bakso bening tanpa saus
28 jalan berdua
29 Sikapku Sudah Menunjukan Perasaanku
30 Menyebutnya dalam doa
31 Cumi balado dan capcay
32 cumi balado dan capcay
33 kebersamaan di Gazebo
34 perasaan berbunga-bunga
35 Restu mama
36 Masalah Mama Ami
37 Cokelat penghilang Nerveus
38 Terpesona
39 Rayyan yang pedenya tingkat tinggi
40 jatuh cinta pada pandangan pertama
41 Oleh-oleh khas Surabaya
42 Sikap bertoleransi dalam keluarga
43 titipan oleh-oleh
44 Aset yang di jadikan jaminan
45 penampilan di sidang akhir
46 Standing Applause
47 perjalanan ke tempat Anna
48 Daren Mubarok
49 Tiba di jakarta
50 Supir Online
51 Selalu di pertemukan dengan mu
52 Bahagia saat bersama mu
53 bertemu Mama Ami
54 Tertegun memandang nya..
55 Balasan cewek jutek
56 Balasan cewek jutek
57 Amarah Om anwar
58 Batal Nikah
59 hadiah untuk Anna
60 Hijrahnya seorang Anna.
61 Seperti ada kupu-kupu di hatiku
62 Om mahmud
63 Maaf saya tidak bisa.
64 Penangkapan Papa reno
65 pengumuman novel baru
66 Hari Bahagia Berubah Sedih
67 Menyimpulkan Jawaban
68 Semoga Kita Bertemu Lagi, Bang
69 Meminta Restu Mama Ami
70 Adek Tunggu Abang di Surabaya
71 Surat Peringatan
72 Aku harus Bertemu Dengannya
73 Pertemuan Berujung Perpisahan
74 Semangat dari Maira
75 Perpisahan Dengan Bi Imah
76 Dimana Anna
77 Bertemu Papa Reno
78 Rencana Papa Reno
79 Kesehatan Suami Atau Kebahagiaan Anna
80 Tempat Yang Penuh Kenangan
81 Keinginan Papa Reno
82 Keputusan Mutlak Anna
83 Maafkan Anna, Bang!
84 Meminta Waktu
85 Alhamdulilah Dan Astagfirullah
86 Bos Paket
87 Satu Kantor
88 Kebenaran Yang Begitu Pedih
89 Menyusul Ke Surabaya
90 Tak Bisa Di Hubungi
91 Keganjalan Bu Lidia
92 Doa Yang berperang Di Langit
93 Uhibbuka Fillah
94 Kekecewaan Maira
95 Hati Yang Kecewa
96 Mengakhiri Semuanya
97 Sangat Sesak
98 Secepat ini, Pah?
99 Hari Terakhir Untukmu
100 Zawjatii-Ku
101 Aku Adalah Kakak-Nya
102 Pujaan Hati, Abang
103 Pertama Untuk Keduanya
104 Aku Ingin Memilikimu
105 Tertidur Karena Lelah
106 Sentuhan Abbas
107 Bertemu Besan
108 Ditemani Guling
109 Tebakan Anna
110 Jodoh Yang Bersembunyi
111 Apakah Malam Ini
112 Kangen Tempat Tidur
113 Jebol Gawang
114 Mandi Wajib
115 Kayak Pinguin
116 Suami Pilihamu
117 Oleh - Oleh Satu Kontainer
118 Garuda Gagah Abbas
119 Harus Berpisah
120 Vitamin C pagi ini
121 Kecemasan Anna
122 Di Uji Oleh Masa Lalu
123 Tak Bisa Menahan Rindu
124 Mencurahkan Rasa Rindu
125 Tidak Suka Abang Menikah!
126 Konsep Pernikahan
127 Princess Anna
128 Kejutan Untuk Anna
129 Honey moon
130 Ibadahnya Seorang Istri
131 Aku Yang Pegang Kendali
132 Kesal
133 Ada Apa Dengan Anna?
134 Aku Menstruasi, Bang!
135 Menyumbang Pembalut
136 Kabar Mengejutkan
137 Kejujuran Membuat Tenang
138 Anna bertemu Riska
139 Berbicara Dari Hati Ke Hati
140 Keputusan Anna
141 Merahasiakan Perjanjian
142 Orang Tua Pendonor
143 Menanti Hasil Operasi
144 Aku Akan Bertanggung Jawab
145 Kesedihan Anna
146 Mimpi Indah Bersama Anna
147 Pagi Yang Indah
148 Mempermainkan Perasaan Kami
149 Sikap Riska Yang Membuat Gundah
150 Dua Orang Yang Bersedih
151 Kemarahan Om Anwar
152 Lebih Cepat Lebih Baik
153 Kegundahan Riska
154 Kecelakaan
155 Riska Sadar
156 Memintaku Pada Orang Tuaku
157 Takut Jarum Suntik
158 Kabar Kehamilan Anna
159 Tidak Peka
160 Berpikir Negatif
161 Maira Galau
162 Besok Menikah
163 Sensitif
164 Perih Seperti Luka Tersiram Air Cuka
165 Mengerjai Rayyan
166 Kesempatan Dalam Kesempitan
167 Keberanian Rayyan
168 Rayyan Jadi Nikah
169 Akhir Bahagia
170 Double Sentuhan Atas Bawah
171 Terbuai
172 Pertama Buatmu Dan Terakhir Untukku
173 Honeymoon Yang Berakhir
174 Sebuah Mimpi
175 Katak Budug
176 Surprise
177 Naima Ariyani
178 Kehamilan Maira
Episodes

Updated 178 Episodes

1
1.berkunjung
2
2. pernah bertemu
3
3. ternyata dia
4
4. rumah bintang
5
5. berbeda keyakinan
6
6. motivasi
7
6.mulai dekat
8
8. kamu mengenalnya
9
9. indahnya
10
10.awal kegiatan
11
11. debat
12
12.sapi perah
13
13. susu hangat
14
14.malam dingin
15
15. Air terjun
16
16. Sudah jatuh, terluka juga.
17
17. Api unggun
18
18. Kurang sehat
19
19. Bersama dia lagi
20
20. Mengenalnya lebih jauh
21
21. Perasaan sama dengan orang yang sama
22
22. Menutup perasaanku untuknya
23
23. Kunjungan Om Anwar dan Tante Melly
24
24. Dukungan orang baik
25
Kembali beraktivitas
26
bertemu lagi dengannya
27
Bakso bening tanpa saus
28
jalan berdua
29
Sikapku Sudah Menunjukan Perasaanku
30
Menyebutnya dalam doa
31
Cumi balado dan capcay
32
cumi balado dan capcay
33
kebersamaan di Gazebo
34
perasaan berbunga-bunga
35
Restu mama
36
Masalah Mama Ami
37
Cokelat penghilang Nerveus
38
Terpesona
39
Rayyan yang pedenya tingkat tinggi
40
jatuh cinta pada pandangan pertama
41
Oleh-oleh khas Surabaya
42
Sikap bertoleransi dalam keluarga
43
titipan oleh-oleh
44
Aset yang di jadikan jaminan
45
penampilan di sidang akhir
46
Standing Applause
47
perjalanan ke tempat Anna
48
Daren Mubarok
49
Tiba di jakarta
50
Supir Online
51
Selalu di pertemukan dengan mu
52
Bahagia saat bersama mu
53
bertemu Mama Ami
54
Tertegun memandang nya..
55
Balasan cewek jutek
56
Balasan cewek jutek
57
Amarah Om anwar
58
Batal Nikah
59
hadiah untuk Anna
60
Hijrahnya seorang Anna.
61
Seperti ada kupu-kupu di hatiku
62
Om mahmud
63
Maaf saya tidak bisa.
64
Penangkapan Papa reno
65
pengumuman novel baru
66
Hari Bahagia Berubah Sedih
67
Menyimpulkan Jawaban
68
Semoga Kita Bertemu Lagi, Bang
69
Meminta Restu Mama Ami
70
Adek Tunggu Abang di Surabaya
71
Surat Peringatan
72
Aku harus Bertemu Dengannya
73
Pertemuan Berujung Perpisahan
74
Semangat dari Maira
75
Perpisahan Dengan Bi Imah
76
Dimana Anna
77
Bertemu Papa Reno
78
Rencana Papa Reno
79
Kesehatan Suami Atau Kebahagiaan Anna
80
Tempat Yang Penuh Kenangan
81
Keinginan Papa Reno
82
Keputusan Mutlak Anna
83
Maafkan Anna, Bang!
84
Meminta Waktu
85
Alhamdulilah Dan Astagfirullah
86
Bos Paket
87
Satu Kantor
88
Kebenaran Yang Begitu Pedih
89
Menyusul Ke Surabaya
90
Tak Bisa Di Hubungi
91
Keganjalan Bu Lidia
92
Doa Yang berperang Di Langit
93
Uhibbuka Fillah
94
Kekecewaan Maira
95
Hati Yang Kecewa
96
Mengakhiri Semuanya
97
Sangat Sesak
98
Secepat ini, Pah?
99
Hari Terakhir Untukmu
100
Zawjatii-Ku
101
Aku Adalah Kakak-Nya
102
Pujaan Hati, Abang
103
Pertama Untuk Keduanya
104
Aku Ingin Memilikimu
105
Tertidur Karena Lelah
106
Sentuhan Abbas
107
Bertemu Besan
108
Ditemani Guling
109
Tebakan Anna
110
Jodoh Yang Bersembunyi
111
Apakah Malam Ini
112
Kangen Tempat Tidur
113
Jebol Gawang
114
Mandi Wajib
115
Kayak Pinguin
116
Suami Pilihamu
117
Oleh - Oleh Satu Kontainer
118
Garuda Gagah Abbas
119
Harus Berpisah
120
Vitamin C pagi ini
121
Kecemasan Anna
122
Di Uji Oleh Masa Lalu
123
Tak Bisa Menahan Rindu
124
Mencurahkan Rasa Rindu
125
Tidak Suka Abang Menikah!
126
Konsep Pernikahan
127
Princess Anna
128
Kejutan Untuk Anna
129
Honey moon
130
Ibadahnya Seorang Istri
131
Aku Yang Pegang Kendali
132
Kesal
133
Ada Apa Dengan Anna?
134
Aku Menstruasi, Bang!
135
Menyumbang Pembalut
136
Kabar Mengejutkan
137
Kejujuran Membuat Tenang
138
Anna bertemu Riska
139
Berbicara Dari Hati Ke Hati
140
Keputusan Anna
141
Merahasiakan Perjanjian
142
Orang Tua Pendonor
143
Menanti Hasil Operasi
144
Aku Akan Bertanggung Jawab
145
Kesedihan Anna
146
Mimpi Indah Bersama Anna
147
Pagi Yang Indah
148
Mempermainkan Perasaan Kami
149
Sikap Riska Yang Membuat Gundah
150
Dua Orang Yang Bersedih
151
Kemarahan Om Anwar
152
Lebih Cepat Lebih Baik
153
Kegundahan Riska
154
Kecelakaan
155
Riska Sadar
156
Memintaku Pada Orang Tuaku
157
Takut Jarum Suntik
158
Kabar Kehamilan Anna
159
Tidak Peka
160
Berpikir Negatif
161
Maira Galau
162
Besok Menikah
163
Sensitif
164
Perih Seperti Luka Tersiram Air Cuka
165
Mengerjai Rayyan
166
Kesempatan Dalam Kesempitan
167
Keberanian Rayyan
168
Rayyan Jadi Nikah
169
Akhir Bahagia
170
Double Sentuhan Atas Bawah
171
Terbuai
172
Pertama Buatmu Dan Terakhir Untukku
173
Honeymoon Yang Berakhir
174
Sebuah Mimpi
175
Katak Budug
176
Surprise
177
Naima Ariyani
178
Kehamilan Maira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!