"An... Anna, Bangun!" Maira menggoyang tubuh Anna. Ia membangunkan Anna agar ikut makan malam bersama, karena Bunda dan Abi sudah menunggu di ruang makan.
" Hoaaammm." Sambil menggeliat Anna terbangun. "Aku ngantuk banget ni, Mai" sahut Anna. Matanya seperti sulit untuk di buka.
"Ayo bangun, kita sudah di tunggu bunda di bawah!" jelas Maira.
" Ok, sebentar aku cuci muka dulu deh biar agak segaran."
Setelah selesai membasuh wajah. Maira pun sudah siap untuk ke ruang makan, mereka berdua menghampiri Abi dan Bunda.
"Assalamualaikum, Bunda, Abi" sapa Anna.
"Waalaikumsalam," jawab Bunda Ima dan Abi Khaliq kompak.
"Duduk ... An, kita makan dulu!"Ajak bunda seraya menyiapkan piring untuk Anna kemudian menyendokkan nasi beserta lauk dan sayurnya.
Anna pun duduk bersama mereka di tempat makan.
"Makasih Bun," ucap Anna.
"Makan yang banyak ya, An. Jangan sungkan." tawar Bunda Ima.
"Iya Bun. Abi gimana kabarnya, sehat?" Sapa Anna kepada Abi Khaliq.
"Alhamdulillah, An sehat!" sahut Abi
"Maaf ya Bi, tadi Anna enggak sempat menyapa sama Abi, Anna malah langsung pergi ke kamar aja! Sebelumnya Anna juga mau ucapkan terima kasih, kalian sudah baik sekali sama Anna, setiap Anna berkunjung kesini.
"Ah, kamu ini, seperti sama siapa saja. Kita sudah lama kenal, Aku senang ko kamu sering kesini kalau perlu tinggal di sini aja deh supaya aku ada teman di rumah, sepi tau, An! Apalagi kalo Abi pergi dan Bunda ke Kedai makan. Kak Andre juga jarang sekali pulang. Dia sudah menetap di Bandung," tutur Maira
Andre adalah kakak lelaki Maira. Semenjak menikah, ia dan istri beserta anaknya sudah mempunyai rumah dan menetap di Bandung.
"Duh jadi kangen sama Mita," batin Maira. Mita adalah ank dari Andre dan Rina.
"Iya, An. Jangan begitu ah! Bunda juga senang ko, kamu sering kesini," sambung Bunda.
Abi Maira hanya mendengarkan obrolan mereka bertiga karena memang Abi tidak banyak bicara tapi sebenarnya orangnya baik dan perhatian.
Setelah makan malam selesai, Anna dan Maira membantu Bunda merapihkan makanan dan membersihkan piring kotor.
Sesekali terdengar obrolan dan candaan dari ruang dapur tersebut. Anna dan Maira segara kembali ke kamar setelah semua rapi.
"An, Sudah sampai mana tugas kuliah mu itu?" tanya Maira yang duduk di sisi ranjang miliknya.
"Sedikit lagi selesai Mir, tenang saja."
"Syukurlah kalau begitu, kita bakalan sidang skripsi bareng enggak, An? Aku ingin secepatnya lulus dan mencari pekerjaan, tentunya sesuai dengan gelar ku nanti."
Jurusan Sastra Arab lah yang Maira ambil saat ini. sebenarnya ia ingin menjadi guru, tapi apapun nanti pekerjaan yang Maira dapat, ia akan mensyukurinya.
Dan kali ini ia akan merampungkan Tugasnya dengan Wisuda yang tak akan lama lagi di gelar.
"Semoga lancar ya Mai, yah kalo kamu lulus nanti aku enggak ada teman dong di kampus." ucap Anna sendu
"Kamu tuh, kayak teman kamu satu aja di kampus. temanmu kan banyak, kamu gampang bergaul dan dekat dengan semua orang, enggak kaya aku yang kurang dalam pergaulan.
"Ah... Kamu bisa aja Mai, kita kan memang beda jurusan beda sifat dan sikap juga. kamu itu Cantik, manis, baik hati juga serta tidak sombong loh, kamu harus percaya diri Mai." Anna menyemangati.
"Aku masih kurang percaya diri, sudah kamu ajarkan juga masih aja ada rasa malu, gimana nanti aku menjadi guru, ya?" Maira terkekeh kecil. "Semoga aku bisa deh."Wajah Maira terlihat sedikit murung.
"Duh... Duh.. teman, sahabat sekaligus lakak ku ini ko malah sedih sih. Semangat dong, kamu itu serba pintar, pintar agama, pintar ngaji, pintar masak juga.
Harus percaya diri sayangku, itu karena belum terbiasa aja bicara depan umum, kalau sudah biasa bakalan jadi guru favorit kamu tu," cetus Anna.
"Semangat Maira!" Anna mencubit pipi Maira gemas. Ia terkekeh seraya menampilkan deretan gigi putihnya.
"Emang ... kamu itu ya, bisa aja merubah mood orang dalam sekejap, pinter banget puji-puji orang. Makasih banyak ya, An. kamu selalu kasih aku semangat." Balas Maira seraya memeluk sahabatnya itu dari samping.
"An.. Setelah lulus kuliah nanti, kamu mau kembali ke Surabaya atau mencari pekerjaan di sini,"
"Enggak tau, Mai. Aku si maunya di sini, mencari pekerjaan. Aku sudah nyaman dan betah di Bogor."
Malam semakin larut. Tak terasa waktu bergulir cepat. Mereka banyak bercerita tentang kegiatan dan hal lain. kadang tertawa dan saling mengejek, membuat obrolan di malam hari terasa begitu cepat.
"Ya sudah! udah malam kita tidur besok kan kita ada kegiatan di kampus.
"Selamat tidur"
"Selamat tidur, juga."
Malam ini berubah sunyi, karena mereka berdua telah menutup matanya dan berlabuh di pulau mimpi.
***
Maira satu Semester dengan Anna, tahun ini Mereka akan menyelesaikan kuliah. Di kampus bukan cuma Maira yang dekat dengan Anna. Anna anak yang ceria ramah dan pandai bergaul dengan teman yang lain.
Penampilan Anna pun menarik untuk di pandang, wajah nya cantik, manis dengan lesung pipi membuat Anna bertambah manis jika tersenyum. Itu yang membuat banyak lelaki menyukai Anna sedangkan Maira teman berbeda jurusan dengan Anna, pendiam dan tak banyak tingkah, sikapnya sederhana bukan berarti ia tak memiliki teman. Maira selalu memakai pakaian gamis dan syar'i, penampilan Maira malah terlihat anggun dengan pakaian tertutupnya.
Berteman dengan Anna sedikit banyaknya membuat perubahan dalam diri Maira, yang tadinya sangat jarang berbicara dan berbaur dengan teman sekampus, perlahan mulai ada kepercayaan diri karena semangat dan dukungan dari Anna sahabatnya. Ia mulai percaya diri untuk berbaur dengan yang lain. Dan semenjak dekat dengan Maira pun Anna jadi pribadi yg lebih baik, ia seperti mempunyai Kakak yang selalu memberi nya nasihat dan mempunyai tempat mengadu berkeluh kesah, karena Anna ia sendiri di sana. Apalagi di Bogor ia tak punya saudara. Hanya Om Anwar, paman Anna yang satu keyakinan dengan keluarga Maira tinggal di Jakarta.
🌸🌸🌸🌸🌸
Pagi hari...
Kampus
"An ... Aku ke kelas dulu ya! Pak Dosen sudah Dateng ... dah ..." Maira melambaikan tangan k arah Anna.
"Kalau sudah selesai kelas, tunggu kita janjian di Warung Pak Parmin ya, Mai!" Teriak Anna kepada Maira setelah mereka berpisah menuju kelas masing masing.
Maira hanya menunjukan jempol nya tanpa menghentikan langkahnya menuju kelas.
Brruk!!!.....
Buku di tangan Anna berjatuhan.
Karena saking semangatnya setelah berteriak ke arah Maira. Ketika menoleh ke depan, tak sadar ia menabrak seseorang.
"Maaf..maaf, ngga sengaja." Sambil berjongkok Anna dan pria tersebut pun mengambil dan merapihkan buku yang berjatuhan.
Ketika berdiri, Anna bertatapan dengan Abbas. Ya, lelaki yang di tabrak Anna adalah Abbas, pria yang sedikit bicara, tegas dan berwibawa..
"Tak apa apa, lain kali kalau jalan itu hati-hati!
Kamu bisa membahayakan dirimu sendiri jika terjatuh.
"Iya maaf, saya buru buru. Maaf Pak, eh Bang, eh Mas, sambil membungkam mulutnya dengan tangan. maira bingung mau memanggil Abbas dengan sebutan apa, mau menyebut Bapak, lelaki itu terlihat masih muda. Anna diam sesaat, ia berpikir sesuatu." sepertinya kita pernah bertemu" Tanyanya langsung tanpa basa basi.
...
Hai hai ...selamat hari libur...
jangan like dulu pencet 💝 komen sebanyak banyak nya, kasih kritikan kalian di sini tentang karyaku.
biar Author tambah semangat buat Up....
peluk hangat buat kalian teman teman baruku
...terimakasih buat yang sudah mampir di sini.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
maya
mantap thor, cuma ada salah ketik dikit tuh
2022-07-05
1
poetra joker
mantaaap
semangat teteh😁
2022-06-27
1
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
hati menjadi guru itu kalau aku jadi guru pertama kali mungkin aku sok tampan,coll,keren,tapi agak gugup juga amin jadi guru entr pas lulus sma
2022-02-22
2