CH. 2 – Titik Balik Pendekar.

Setelah tiba di lantai pertama, Liu Chang melihat sebagian besar orang telah pergi, sementara para pelayan dan koki sedang berusaha memberi tahu pelanggan lain yang masih duduk dengan tenang.

Bahkan ketika beberapa pelanggan diberitahu situasi berbahaya ini, sebagian dari mereka malah menentang keras apa yang diucapkan para pelayan.

“Apanya yang siluman! Mereka tidak lebih baik dari Pendekar Awal, sialan!”

“Jika kalian tetap bersikeras tinggal di restoran ini, kami tidak akan memaksa kalian lagi. Ayo pergi, sepertinya mereka memang ingin berhadapan dengan sekumpulan siluman itu!’ Kedatangan Liu Chang tiba-tiba membuat ketegangan yang sebelumnya buruk akhirnya kembali menjadi tenang. Para pelayan satu per satu pergi dari restoran, meninggalkan beberapa orang yang bersikeras diam di meja mereka.

Sementara itu, situasi di luar tidak jauh dari kata buruk, gerombolan siluman yang menyerang telah berhasil menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru kota. Penduduk yang sejak awal berniat mengungsi akhirnya hanya bisa pasrah karena jalan mereka telah terkepung.

Situasi yang dialami penjaga Kota San Yie juga tidak jauh berbeda. Sebagian dari mereka mati mengenaskan, tewas saat menyelamatkan diri dan berbagai hal buruk lainnya. Beberapa bahkan mengalami nasib lebih buruk yaitu menjadi santapan siluman.

Tidak pernah terbayangkan oleh penduduk sebelumnya, ibu kota San Yie berhasil diporak-porandakan oleh sekumpulan siluman yang tidak mencapai seribu ekor. Jika hal ini sampai tersebar kekaisaran lain, Kekaisaran Giok Utara pasti akan mendapatkan cibiran.

“Oh, tidak. Keluar dari restoran pun sama buruknya!” Liu Chang dan teman-temannya berhasil mencapai tengah kota, tetapi tepat di depan mereka saat ini beberapa ekor siluman yang terlihat menghadang jalan ke luar kota.

Di tengah kota ini sebenarnya terdapat jalur bawah tanah yang mengarah langsung ke hutan luar. Namun kali ini, Liu Chang tahu untuk masuk ke jalan itu pasti tidak akan mudah saat situasi seperti ini.

Hal lain yang baru saja Liu Chang sadari adalah bau darah yang begitu kental setelah cukup lama diam di pusat kota ini. Dalam jarak pandang Liu Chang beberapa orang memang terlihat bergelimpangan di jalanan tak bernyawa, beberapa bahkan hanya berbentuk badan utuh tanpa kepala atau sebaliknya.

“Sungguh biadab. Jika benar para siluman ini diperintahkan oleh sekelompok orang, mereka perlu mendapat perlakuan yang sama ...” Liu Chang terus menggerutu di dalam batinnya sambil mencari cara menyelamatkan teman-temannya yang terduduk frustasi di belakangnya.

Setelah berpikir cukup lama, Liu Chang ingat dia melupakan satu hal dari struktur jalanan dasar Kota San Yie. Pipa air di jalanan ini sebenarnya merupakan pipa sintetis dengan sistem canggih. Berbeda dengan jalur bawah tanah, pipa air hanya bisa di lewati paling banyak lima orang saja, kebetulan Liu Chang melihat jumlah temannya adalah lima orang jika tidak dihitung bersamanya.

Liu Chang mengetahui jalan ini dari seringnya dia melihat para penjaga kota menggunakan jalan rahasia itu untuk mengejar kriminal kota.

“Teman-teman! Kaburlah lewat jalur pipa itu, di sana terdapat jalur rahasia berbentuk lingkaran memutar ke bawah tanah, timpa dengan beberapa batu untuk membuka pintunya! Untuk masalah pengalihan para siluman, biar aku yang mengatasinya.”

Sontak perkataan Liu Chang tadi ditanggapi dengan ketidakpercayaan dari teman-temannya.

°°°°

Di tempat lain saat ini, terlihat ada seseorang yang melihat kejadian besar di Kota San Yie. Dengan santai dia mengamati kejadian itu sambil menunggangi asistennya yang seorang Naga.

“Gang Fei, turun lebih jauh. Kelihatannya tugasku untuk mengangkat satu murid ada di sana.”

“Ah, kau melihat apa yang kulihat ternyata. Di pusat kota itu ya? Seseorang yang menarik memang ...”

Keduanya adalah Feng San dan juga Gang Fei. Feng San adalah Dewa Naga seribu tahun yang lalu, jabatannya berakhir ketika Sang Pencipta kecewa karena Feng San berhasil dikalahkan oleh para iblis tetapi melihat belum ada yang mampu menggantikannya, Feng San akhirnya tetap dipercaya untuk memegang jabatan itu hingga datang seseorang yang pantas untuk menggantikannya.

Sementara Naga-nya yang bernama Gang Fei adalah asisten Feng San yang telah mendampingi beberapa Dewa Naga sebelum dirinya. Umur Gang Fei saat ini mencapai 10.000 tahun, sama dengan leluhur para siluman bumi yang juga memasuki umur yang sama saat ini.

Dua orang pria berbeda ras itu datang ke bumi untuk sebuah tugas. Sebagai penebusan atas kesalahannya dahulu, Feng San mendapatkan tugas untuk mengangkat seorang murid dari bangsa manusia, dan tugas itu secara langsung diperintahkan oleh Sang Pencipta sendiri.

Feng San saat itu hanya bisa menurut karena secara otomatis jika dia menolak, dia akan dilenyapkan oleh Sang Pencipta walaupun dikatakan Dewa memiliki tubuh Abadi.

“Kita akan berhenti di atap itu, tetapi sebelumnya kau berubah jadi manusia dahulu agar tidak menimbulkan kehebohan!” Feng San mengingatkan Gang Fei beberapa hal sebelum mendarat.

“Selesai, bagaimana penampilanku?” Gang Fei melirik Feng San dengan tatapan penuh rasa penasaran namun melihat ekspresi Feng San yang tidak bermaksud menanggapi, Gang Fei tidak bertanya lebih jauh.

“Oh, baiklah. Dia memang seperti itu sejak pertama berdampingan denganku, haha.” Setelah berucap demikian Gang Fei menyusul Feng San yang telah lebih dulu masuk ke dalam kota. Feng San terlihat tepat mendarat di atas atap tanpa sedikit pun membuat kehebohan karena gerakannya yang senyap.

Gang Fei menyusul dan berdiri tepat di samping Feng San saat ini, dia mendarat dengan senyap juga beberapa saat tadi.

“Aku belum pernah melihat manusia setulus dia ... menolong teman sampai membahayakan nyawanya sendiri ...”

“Ah, aku pernah melihatnya, Gang Fei. Seribu tahun lalu atau lebih jauh lagi ... sepertinya sudah waktunya kita menolong, kau atasi beberapa siluman yang menyebar! Sementara aku mengatasi siluman di sini.”

“Oh, akhirnya aku bertarung juga. Lima puluh tahun ini tanganku memang sedikit gatal tidak merasakan pertarungan dan darah yang berceceran.” Setelah berkata demikian Gang Fei membelah tubuhnya menjadi 4 bagian, masing-masing berpencar ke arah mata angin yang terdapat sekumpulan siluman.

Saat tiba-tiba serangan siluman berhenti, para penduduk yang telah pasrah menjadi berpandangan satu sama lain dengan heran.

“Apa ini perbuatan dewa?” tanya salah seorang penduduk pada seorang pria di sampingnya.

Terlihat di depan mereka saat ini, para siluman mati mengenaskan dengan luka satu serangan tetapi keanehannya adalah tidak ada tanda-tanda orang yang terlihat menyerangnya.

“Antara benar dan tidak tetapi setidaknya para siluman ini telah mati, ayo kita selamatkan penduduk lain yang tertimpa dinding bangunan!” balas orang tersebut seraya memberi isyarat tangan pada para penduduk yang masih memiliki tubuh sehat.

Di pusat kota juga tidak kalah menarik situasinya, Liu Chang yang telah berhasil menyelamatkan teman-temannya, tiba-tiba mengalami kejadian aneh.

Sekumpulan siluman yang telah siap menerkamnya tiba-tiba saja mati dengan luka sayat di urat leher mereka. Terlihat Sangat senyap dan hening tanda kematian para siluman di sini.

“Hah, aku selamat tetapi siapa yang berhasil membunuh mereka?” Liu Chang mencari ke sekelilingnya, tidak ada orang selain dirinya di sini.

“Aku yang menyelamatkanmu, berterima kasihlah!”

Suara bergema dengan nada ditekan itu sampai di telinga Liu Chang, begitu dekat tetapi tidak terlihat siapa yang mengucapkannya. Liu Chang mencari ke sekelilingnya dengan wajah panik dan berkeringat dingin.

Liu Chang akui dia memang tidak takut terhadap siluman atau monster tetapi jika hantu dan sejenisnya, Liu Chang hanya bisa mengangkat tangannya.

“Dia sepertinya tidak melihatku ...”

“Hah, suara siapa itu?!” Liu Chang kembali mendengar suara dengan nada yang sama.

Ketika tiba-tiba sesosok tubuh transparan dengan wajah seperti dewa kematian muncul, Liu Chang yang melihatnya sejenak langsung tak ubahnya orang yang melihat hantu.

Beberapa saat kemudian datang seorang pria ke hadapan sosok transparan itu, dia memiliki paras tampan yang mirip dengan para malaikat di Alam Para Dewa.

“San'er, aku telah menyelesaikan misi ini.”

“Ah, terima kasih, Gang Fei. Lihatlah pemuda ini, dia pingsan ketika melihatku. Menurutmu apa yang menyebabkannya?”

“Ah, aku memang tidak ketakutan melihatmu tetapi wujudmu mirip dengan mitologi manusia bernama Xie Ni itu, wajahnya sangat hitam dan sorot matanya tampak dingin, haha.” Gang Fei menghentikan senyuman mengejeknya ketika sosok transparan tersebut melihatnya begitu dingin.

“Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?”

“Aku akan membawa pemuda ini ke Dimensi Kematian!”

“Dimensi Kematian?! Kau yakin, itu telah kau tinggalkan seratus tahun, bagaimana jika iklim dan cuacanya tidak membuatnya bertahan hidup?” tanya Gang Fei kembali.

“Aku bisa merubahnya sesuka hati, kau tenang saja. Pergilah ke Alam Para Dewa dan beritahu orang-orang di sana bahwa aku tidak akan kembali sekitar satu tahun ke depan!” Sosok transparan tersebut berusaha menyakinkan.

°°°°

Beberapa jam berlalu sejak kejadian mengejutkan itu, akhirnya Liu Chang terbangun dengan napas terengah-engah dengan keterkejutannya yang lain menyertainya.

•••

Tbc...

Berikan Like dan komen kalian pada Chapter ini, dengan begitu novel ini bisa lebih berjaya ke depannya.

Ibnu R

Terpopuler

Comments

Roni Sakroni

Roni Sakroni

awal cerita yang bagus

2025-01-31

0

Lanjutlkan

2024-02-09

0

Yanka Raga

Yanka Raga

Tbc . . . ?

smg betlanjut trus yaa

2023-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 CH. 1 – Liu Chang.
2 CH. 2 – Titik Balik Pendekar.
3 CH. 3 – Dimensi Kematian.
4 Ch. 4 – Pengetahuan Umum.
5 CH. 5 – Buah Darah Siluman.
6 CH. 6 – Kualitas Tulang.
7 CH. 7 – Tingkatan Pedang.
8 CH. 8 – Ilmu Pedang.
9 CH. 9 – Masalah Sungai.
10 CH. 10 – Gang Wei.
11 CH. 11 – Manual Praktik Qi.
12 CH. 12 – Satu Tahun.
13 CH. 13 – Tingkat Pendekar.
14 CH. 14 – Pedang Dewa Petir.
15 CH. 15 – Hadiah Lain.
16 CH. 16 – Hakikat Seorang Guru.
17 CH. 17 – Mulai Perjalanannya!
18 CH. 18 – Tiba Di Jian Yi.
19 CH. 19 – Kelompok Hujan Darah.
20 CH. 20 – Liu Chang Vs Yu Hongli.
21 CH. 21 – Asosiasi Pedang Muda.
22 CH. 22 – Alasan Manager Bing.
23 CH. 23 – Lima Dosa Besar
24 CH. 24 – Xie Bing yang dihormati.
25 CH. 25 – Spesialis interogasi.
26 CH. 26 – Spesialis interogasi II
27 CH. 27 – Insiden besar Kota Jian Yi
28 CH. 28 – Insiden besar Kota Jian Yi II
29 CH. 29 – Reuni keluarga.
30 CH. 30 – Yu Hongli.
31 CH. 31 – Rencana pemberontakan.
32 CH. 32 – Masa lalu Xie Bing.
33 CH. 33 – Pemberontakan dimulai.
34 CH. 34 – Pemberontakan dimulai II.
35 Ch. 35 - Yu Hongli Vs Xie Bing.
36 Ch. 36 - Amukan Gang Wei.
37 Ch. 37 - Pahlawan Liu Chang dan naganya.
38 Ch. 38 – Kota pandai besi Dorre.
39 Ch. 39 – Sekte Trisula Kesucian.
40 Ch. 40 – Liu Chang suamiku.
41 Ch. 41 – Pertarungan jodoh.
42 Ch. 42 – Infomasi Yu Hongli.
43 Ch. 43 – Pendekar tanpa tanding.
44 Ch. 44 - Ilmu Pedang Sutra.
45 Ch. 45 – Elang Merah bergerak.
46 Pengumuman
47 Ch. 46 – Elang Merah bergerak II.
48 Ch. 47 – Dong Enlai Vs Liu Chang.
49 Ch. 48 – Lembah Liko.
50 Ch. 49 – Lembah Liko II.
51 Ch. 50 – Jing Quo.
52 Ch. 51 – Potensi inti ungu.
53 Ch. 52 – Khasiat Racun Lintah.
54 Ch. 53 – Liu Chang Vs Siluman Lintah.
55 Ch. 54 – Liu Chang Vs Siluman Lintah II.
56 Ch. 55 – Buah Persik perak.
57 Ch. 56 – Pendekar Sakti.
58 Ch. 57 – Menembus Tahap Kemahiran.
59 Ch. 58 – Menembus Tahap Kemahiran II.
60 Ch. 59 – Perubahan Energi.
61 Ch. 60 – Kelahiran Chiriyu.
62 Ch. 61 – Gadis Siluman.
63 Ch. 62 – Sebuah persiapan.
64 Ch. 63 – Moksa.
65 Ch. 64 – Moksa II.
66 Ch. 65 – Moksa III.
67 Ch. 66 – Pintu dimensi.
68 Ch. 67 – Negara Werbei.
69 Ch. 68 – Bercak darah.
70 Ch. 69 – Pohon Iblis
71 Ch. 70 – Huruf Kuno.
72 Ch. 71 – Artefak Iblis.
73 Ch. 72 – Keputusasaan Hujan Darah.
74 Ch. 73 – Kekalahan Zhixin.
75 Ch. 74 – Dua Pendekar.
76 Ch. 75 – Dua Pendekar II.
77 Ch. 76 – Suku Everard.
78 Ch. 77 – Negara Shiwu.
79 Ch. 78 – Kepala Suku Basile.
80 Ch. 79 – Peninggalan Leluhur.
81 Ch. 80 – Siluman Seribu Tahun.
82 Ch. 81 – Ledakan Gua.
83 Ch. 82 – Rahasia Sebuah Pulau.
84 Ch. 83 – Misi 7 Kunci Magma.
85 Ch. 84 – Sebuah Desa Gurun.
86 Ch. 85 – Kesulitan Air.
87 Ch. 86 – Buaya Gurun.
88 Ch. 87 – Pengorbanan Salazar.
89 Pengumuman
90 Ch. 88 – Sosok Misterius.
91 Ch. 89 – Kota Kinabalu.
92 Ch. 90 – Rencana Penyelamatan.
93 Ch. 91 – Duke Yang Bodoh.
94 Ch. 92 – Mulai Penyelamatannya!
95 Ch. 93 – Duke Yang Malang.
96 Ch. 94 – Akhir Pembebasan.
97 Ch. 96 – Alasan Liu Chang.
Episodes

Updated 97 Episodes

1
CH. 1 – Liu Chang.
2
CH. 2 – Titik Balik Pendekar.
3
CH. 3 – Dimensi Kematian.
4
Ch. 4 – Pengetahuan Umum.
5
CH. 5 – Buah Darah Siluman.
6
CH. 6 – Kualitas Tulang.
7
CH. 7 – Tingkatan Pedang.
8
CH. 8 – Ilmu Pedang.
9
CH. 9 – Masalah Sungai.
10
CH. 10 – Gang Wei.
11
CH. 11 – Manual Praktik Qi.
12
CH. 12 – Satu Tahun.
13
CH. 13 – Tingkat Pendekar.
14
CH. 14 – Pedang Dewa Petir.
15
CH. 15 – Hadiah Lain.
16
CH. 16 – Hakikat Seorang Guru.
17
CH. 17 – Mulai Perjalanannya!
18
CH. 18 – Tiba Di Jian Yi.
19
CH. 19 – Kelompok Hujan Darah.
20
CH. 20 – Liu Chang Vs Yu Hongli.
21
CH. 21 – Asosiasi Pedang Muda.
22
CH. 22 – Alasan Manager Bing.
23
CH. 23 – Lima Dosa Besar
24
CH. 24 – Xie Bing yang dihormati.
25
CH. 25 – Spesialis interogasi.
26
CH. 26 – Spesialis interogasi II
27
CH. 27 – Insiden besar Kota Jian Yi
28
CH. 28 – Insiden besar Kota Jian Yi II
29
CH. 29 – Reuni keluarga.
30
CH. 30 – Yu Hongli.
31
CH. 31 – Rencana pemberontakan.
32
CH. 32 – Masa lalu Xie Bing.
33
CH. 33 – Pemberontakan dimulai.
34
CH. 34 – Pemberontakan dimulai II.
35
Ch. 35 - Yu Hongli Vs Xie Bing.
36
Ch. 36 - Amukan Gang Wei.
37
Ch. 37 - Pahlawan Liu Chang dan naganya.
38
Ch. 38 – Kota pandai besi Dorre.
39
Ch. 39 – Sekte Trisula Kesucian.
40
Ch. 40 – Liu Chang suamiku.
41
Ch. 41 – Pertarungan jodoh.
42
Ch. 42 – Infomasi Yu Hongli.
43
Ch. 43 – Pendekar tanpa tanding.
44
Ch. 44 - Ilmu Pedang Sutra.
45
Ch. 45 – Elang Merah bergerak.
46
Pengumuman
47
Ch. 46 – Elang Merah bergerak II.
48
Ch. 47 – Dong Enlai Vs Liu Chang.
49
Ch. 48 – Lembah Liko.
50
Ch. 49 – Lembah Liko II.
51
Ch. 50 – Jing Quo.
52
Ch. 51 – Potensi inti ungu.
53
Ch. 52 – Khasiat Racun Lintah.
54
Ch. 53 – Liu Chang Vs Siluman Lintah.
55
Ch. 54 – Liu Chang Vs Siluman Lintah II.
56
Ch. 55 – Buah Persik perak.
57
Ch. 56 – Pendekar Sakti.
58
Ch. 57 – Menembus Tahap Kemahiran.
59
Ch. 58 – Menembus Tahap Kemahiran II.
60
Ch. 59 – Perubahan Energi.
61
Ch. 60 – Kelahiran Chiriyu.
62
Ch. 61 – Gadis Siluman.
63
Ch. 62 – Sebuah persiapan.
64
Ch. 63 – Moksa.
65
Ch. 64 – Moksa II.
66
Ch. 65 – Moksa III.
67
Ch. 66 – Pintu dimensi.
68
Ch. 67 – Negara Werbei.
69
Ch. 68 – Bercak darah.
70
Ch. 69 – Pohon Iblis
71
Ch. 70 – Huruf Kuno.
72
Ch. 71 – Artefak Iblis.
73
Ch. 72 – Keputusasaan Hujan Darah.
74
Ch. 73 – Kekalahan Zhixin.
75
Ch. 74 – Dua Pendekar.
76
Ch. 75 – Dua Pendekar II.
77
Ch. 76 – Suku Everard.
78
Ch. 77 – Negara Shiwu.
79
Ch. 78 – Kepala Suku Basile.
80
Ch. 79 – Peninggalan Leluhur.
81
Ch. 80 – Siluman Seribu Tahun.
82
Ch. 81 – Ledakan Gua.
83
Ch. 82 – Rahasia Sebuah Pulau.
84
Ch. 83 – Misi 7 Kunci Magma.
85
Ch. 84 – Sebuah Desa Gurun.
86
Ch. 85 – Kesulitan Air.
87
Ch. 86 – Buaya Gurun.
88
Ch. 87 – Pengorbanan Salazar.
89
Pengumuman
90
Ch. 88 – Sosok Misterius.
91
Ch. 89 – Kota Kinabalu.
92
Ch. 90 – Rencana Penyelamatan.
93
Ch. 91 – Duke Yang Bodoh.
94
Ch. 92 – Mulai Penyelamatannya!
95
Ch. 93 – Duke Yang Malang.
96
Ch. 94 – Akhir Pembebasan.
97
Ch. 96 – Alasan Liu Chang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!