Legenda Dewa Naga
Dahulu, jauh sekali, pada zaman orang-orang menyebutnya masa kelam, terdapat beberapa peperangan besar antara aliran hitam dan aliran putih. Entah apa yang mereka perebutkan sehingga pertempuran itu pecah.
Namun yang pasti, diantara beberapa pertempuran besar itu, ada peperangan paling terkenal yang dinamakan peperangan para iblis.
Dijuluki begitu, alasannya hanya satu, kelompok aliran hitam membawa bala bantuan dari Benua lain, wujud dari kehancuran, kekuatan tanpa batas, siasat licik yang tidak memiliki bandingan, yaitu Iblis.
Apakah ada yang berhasil menolong kehancuran Benua saat itu? Tentu ada. Sampai saat ini, jika seseorang bertanya tentang pahlawan perang tersebut, jawabannya hanya ada satu yaitu Legenda Dewa Naga!
Dewa Naga, selalu dipuja dan dipuji di setiap zaman yang telah terlewati. Entah itu berapa abad sudah terlewat, buku-buku atau kitab tentang legenda-nya pasti akan selalu muncul sebagai pelajaran anak-anak.
Bahkan sampai saat ini pun legenda-nya masih tetap ada, dikenang setiap orang, diceritakan dari generasi ke generasi sejak dulu, agar mereka mengetahui bahwa kekuatan besar perlu diiringi dengan sifat baik yang juga melekat.
Cukup tentang legenda itu, kita kembali ke masa sekarang, seribu tahun setelah peperangan iblis yang mengerikan.
Di masa ini, Benua Dataran Giok memiliki wilayah lebih banyak dibandingkan seribu tahun yang lalu. Jumlahnya ada sepuluh, meliputi 4 kekaisaran besar dan 6 negara kecil.
Empat kekaisaran besar memiliki nama yang diambil dari mata angin, sementara enam negara kecil memiliki nama mereka sendiri sejak awal terbentuk. Beberapa nama negara dipilih dari usulan dan saran-saran yang masuk ke pemerintahan tetapi negara lain ditentukan dengan cara musyawarah diantara para petinggi pemerintahan mereka.
°°°°
Kekaisaran Giok Utara, Ibukota San Yie. Terdapat seorang remaja bernama Liu Chang. Lahir di keluarga bangsawan Liu ternyata tidak membuat hidupnya jauh dari kata kesengsaraan.
Setelah Liu Chang lahir, ibunya tidak lama meninggal dunia karena kondisinya yang lemah, Liu Chang yang dikandung lebih dari satu tahun menjadi penyebabnya.
Beberapa tahun setelahnya, ayah Liu Chang juga meninggalkannya setelah terbunuh dalam suatu misi. Usia Liu Chang yang masih tiga tahun saat itu tentu sangat butuh perhatian ekstra dari kedua orang tuanya terlepas dari kasih sayang yang juga sangat dibutuhkan.
Setelah kehilangan kedua orang tuanya Liu Chang hidup bersama pamannya yang masih saudara kandung dari ayahnya, hingga usianya menginjak lima tahun Liu Chang menjalani hidup yang cukup tenang walaupun tanpa keberadaan orang tua.
Namun beberapa tahun sebelum ulang tahunnya yang keenam, tanpa alasan yang jelas pamannya tiba-tiba menjual Liu Chang kepada keluarga bangsawan Han yang merupakan salah satu bangsawan besar di kota San Yie.
Liu Chang yang masih lugu dan polos saat itu tentu mengira pamannya ingin mengajaknya berkeliling di kota San Yie, Ibukota Kekaisaran Giok Utara. Nahas pemikiran Liu Chang tidak sedangkal yang diperkirakannya.
Beberapa hari setelahnya Liu Chang baru mengetahui niat pamannya itu setelah beberapa orang dari keluarga Han menjelaskan hal ini kepada Liu Chang. Liu Chang hanya bisa menerima semua itu dengan pasrah tanpa sedikit pun menaruh dendam dan menjalani kehidupan barunya menjadi abdi keluarga Han.
Keluarga Han sendiri termasuk lima bangsawan besar yang menguasai Kekaisaran Giok Utara dan pusat kekuasaan mereka tentu adalah San Yie, kota terbesar di kekaisaran ini.
Sampai saat ini, Liu Chang tidak pernah kembali atau pun meminta izin untuk mengunjungi keluarganya yang berada di kota Xin Long, 25 km dari San Yie, tempat keluarga Liu tinggal. Menurut Liu Chang perlakuan keluarga Han padanya masih lebih baik daripada keluarganya sendiri.
Meskipun Liu Chang dijual kepada mereka, keluarga Han tidak sedikit pun mengganggap rendah Liu Chang dan memberikannya pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya, selain itu Liu Chang juga mendapatkan upah dari pekerjaannya tersebut.
Dua tahun belakangan, Liu Chang mulai memasuki pekerjaan yang berbeda yaitu menjadi pelayan restoran. Sejak dahulu untuk bekerja di tempat ini hanya menjadi angan-angan Liu Chang tetapi saat ini bukanlah omong kosong lagi mengingat dirinya berhasil menjadi pelayan utama.
Dua tahun ini Liu Chang bekerja begitu giat karena sejak kecil impiannya adalah menjadi koki yang disegani di seluruh Kekaisaran Giok Utara. Liu Chang bahkan sering masuk kerja yang bukan jam kerjanya hanya untuk melihat para koki menyajikan masakan yang berkualitas.
Kesempatan melihat hal seperti itu tentu langka karena pelayan hanya ditugaskan untuk mengantar masakan dan mencatat pesanan, selain dua hal itu tentu dilarang. Bakat Liu Chang yang tidak mengarah pada jalan pendekar juga erat kaitannya dengan dijualnya dirinya.
Diibaratkan, untuk apa mengurus sebuah kambing yang kurus dan tidak bisa menghasilkan susu? Lebih baik menjualnya saja 'kan. Seperti itulah yang Liu Chang alami.
Setelah melihat kontribusinya begitu besar, keluarga Han memberikan balasan yang setimpal untuk Liu Chang yaitu mengangkatnya jadi pelayan utama dan menggantikan koki ketika salah satu dari mereka tidak bisa masuk.
“Semua kerja kerasku benar-benar terbayar hari ini! Dua tahun yang tidak sia-sia ...” Liu Chang berteriak keras di samping bangunan restoran, tepat setelah mendapatkan surat pengangkatannya.
Teriakan tersebut membuat orang-orang yang berlalu lalang memandangnya heran. Namun Liu Chang sungguh tidak peduli dengan berbagai pandangan heran dari orang-orang yang lewat tersebut, dia hanya ingin melepaskan kebahagiaannya pada dunia ini.
Ketika Liu Chang ingin mengambil waktu lebih jauh, kepala koki memanggilnya untuk masuk. “Chang'er, kembali ke dalam! Beberapa orang pelayan kewalahan dengan adanya pesanan menumpuk ini, kami butuh bantuanmu!”
“Baiklah, maaf membuat kalian kerepotan.” Liu Chang buru-buru menyimpan surat itu ke kantong belakangnya.
Setelah masuk ke dalam, Liu Chang melihat tumpukan pesanan yang begitu menumpuk di meja koki. “Ternyata hari ini dewa sedang bermurah hati pada restoran Han, berapa banyak koin emas terkumpul dari pesanan ini ...” batin Liu Chang memandang daftar kertas pesanan yang tergantung.
Liu Chang segera ikut membantu pekerjaan para pelayan yang lain, mengantar masakan yang telah siap dan mencatat pesanan yang datang. Tidak lama kemudian datang beberapa orang dari bangsawan Yun, mereka berjumlah lima orang.
Selepas mereka duduk, seseorang dari keluarga bangsawan tersebut memanggil Yun Chang untuk memesan.
"Ah, Tuan Yun ... terima kasih telah memilih restoran ini. Ini menu kami hari ini." Liu Chang memberikan daftar menunya pada orang tersebut.
"Aku datang karena kudengar restoran ini memiliki cita rasa yang khas, Aku memesan ini dan ini sebanyak lima porsi." Tuan Yun menunjuk menu yang dipesannya.
"Baiklah yang ini sudah aku catat ... Anda tidak ingin memesan menu lain?" Liu Chang menanyakan kembali sebelum beranjak pergi untuk menyerahkan menunya pada koki.
"Saat ini hanya itu, Nak. Mengapa kau menanyakan hal itu?" tanya Tuan Yun.
"Hm ... Jika Tuan Yun tertarik, saat ini kami punya hidangan daging siluman serigala berusia seratus tahun, Harga per seratus gramnya adalah 5 keping perak. Anda tertarik untuk memesannya Tuan?"
"Apa?! Daging siluman serigala berusia seratus tahun? Untuk tamuku yang begitu spesial hari ini, aku akan memesan 5 kilogram daging siluman tersebut.”
Pesanan Tuan Yun jelas membuat Liu Chang berubah menjadi sangat senang. Dengan mendapatkan 250 koin emas dari Tuan Yun, maka upah akhir bulannya akan bertambah berkali-kali lipat dari biasanya. Sebab restoran Han sekali pun memiliki pendapatan tidak lebih dari 250.000 koin emas dari cabang San Yie dalam sebulan.
"Baiklah Tuan, silahkan tunggu beberapa saat hingga hidangan tersebut siap." Liu Chang beranjak kembali ke dapur dengan hati penuh kegembiraan.
Ketika Liu Chang baru saja akan melangkahkan kakinya ke arah dapur lebih jauh, lonceng bahaya Kota San Yie berhasil menghentikan langkahnya. Terlihat seluruh pelanggan di lantai dua ini juga berhenti makan karena suara lonceng kota.
Karena rasa penasaran mereka semakin memuncak, sebagian besar pelanggan berlari ke arah jendela lantai dua ini untuk melihat lebih jelas apa yang terjadi.
Setelah beberapa saat melihat kejadian di luar, sebagian besar pelanggan berteriak ketakutan dan berusaha keluar dari lantai dua dengan cepat. Bahkan beberapa pelanggan tidak berusaha menutupi rasa takutnya dan membiarkan celana mereka yang basah terlihat jelas.
Liu Chang yang melihat keributan ini segera menangkap sesuatu yang berbahaya dari wajah-wajah itu, dia menghentikan seseorang untuk bertanya mengenai keadaan kota.
“Hei, apa yang menyebabkan lonceng berbunyi?”
“Ah, saat ini sekumpulan siluman menyerang kota San Yie. Sudah selesaikah? Aku ingin pergi sekarang,” ucap salah satu pelanggan dengan wajah ketakutan yang tidak ditutup-tutupi.
“Siluman?! Aku harus memberi tahu pelayan lain dan manager!” Liu Chang berlari cepat memberitahu para pelayan dan pelayan di lantai satu yang mungkin tidak mendengar suara lonceng itu.
•••
Liu Chang :
Setidaknya kalian sempatkan membaca novel ini hingga 5 Chapter. Jika menurut kalian bagus maka selamat, kalian telah menemukan bacaan menarik...
Sampai Jumpa di Chapter selanjutnya...
Salam dari author..
•Ibnu R
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Derajat
Awal yang menarik Tor... 👍👍
2024-02-09
1
algore
jooos
2022-06-09
0
algore
joos
2022-06-09
0