Si Cantik tetap bertahan untuk tidak menyihir anak-anak tukang bully di kelas yang terkenal pintar.
Ketika kalimat terakkhir diucapkan oleh Sukma. Sahabatku itu.. aku menghirup bau mulutnya.
Sepersekian detik. Aku terpejam.
Aku merasakan bau yang menyengat dari kedalaman rongga mulut dan jauh lorong lorong pencernaan Sukma menelanku. Gelap....sangat gelap.
Hitam... mencekam.
"... hey..hallo malah merem..pokonya jangan ada yang kamu kasih tahu. Yang barusan rahasia kita.."
Sukma tersenyum. Sorot matanya memohon padaku.
Aku mengangguk tanda setuju atau aku berterimakasih dia bangunkan aku dari sebuah pelepasan ruhku menuju gerbang kematian.....
Tidaaaakkk...jangan Sukma.
Dia sahabatku. Yang baik hati.
Tapi... gerbang kematian telah aku hirup dari aroma nafas mulutnya saat berbisik ditelingaku.
3 hari kemudian Sukma meninggal dunia.
Aku ingin meraung meratapi kepergian Sukma.
Sebelumnya selama 3 hari itu aku menjauhinya.
Tak bertemu disekolah. Karena aku merasakan ragaku tersedot lemah saat berdekatan dengan orang yang menuju gerbang kematian.
Aku membisu tak tidur selama 3 hari.
Menggigil tapi aku tidak kedinginan.
Penyakit ini sudah ada sejak aku berumur 5 tahun.
Nenek dan kakek juga kerabat dekat yang menuju gerbang kematian dan berhasil aku rasakan.
Membuat aku sakit tapi sehat.
Hanya buyutku yang tahu keadaanku.
Nenek ibuku memanggilku...
Bagaimana kalau aku punya suami?
Ketika aku mencium bau mulutnya ketika berciuman.
Dan bau kematian berhasil aku hirup.
Membayangkannya saja merinding bulu
romaku.
Saat masih sangat kecil usia 5 tahun.
Merasakan main hujan hujanan itu adalah piknik yang mahal.
Karena aku tidak diperbolehkan menikmati guyuran hujan pertama.
Hujan yang turun setelah kemarau panjang.
Konon katanya tubuhku akan langsung menjadi bidadari dan naik pelangi ke langit.
Konon katanya itulah kutukan buat peyihir turunan seperti aku.
Aku yang penasaran dan iseng.
Pernah juga merasakan air hujan ke dua.
Dimana aku bisa menghilang.
Aku lenyapkan tubuhku sendiri.
Dengan membaca mantra keinginanku.
"...aku mau main hujan..aku mau hilang.."
Dan...sim sala sim sim...
Aku bisa menembus hujan..
Walau aku tak merasakan tubuhku basah kuyup..
Tapi aku bisa keluar rumah dan bergabung dengan anak kecil lainnya.
Sungguh sangat mengesankan....
Ketika hujan masih deras. Dan aku berlarian sibuk kesana kesini.
Orang tua dan saudaraku sibuk mencari aku.
Mereka pergi keluar rumah.
Ada 5 payung warna warni ke segala arah mencariku.
Aku memdengar namaku di teriaki.
Ah dasar anak kecil penyihir.
Keok juga aku dengan teriakan ayahku.
Aku berlari ke halaman rumah.
Dan aku lihat dari kejauhan.
Hanya nenek buyutku yang berdiri di pintu depan.
Wajahnya tersenyum. Dan melambaikan tangan kepadaku.
"Loh kok bisa dia melihatku?"
Bathinku.
Setelah masuk rumah.
Aku bicara dengan Nenek buyutku.
Dan kami berdua berbincang agak lama.
Ketika mamah pulang hujan masih gerimis juga bertepatan dengan azan maghrib berkumandang.
Ayahku menenangkan Mamah yang menangis.
Sedangkan saudara lainnya masih mencariku.
"...ayok masuk kekolong ranjang mu Penyirhir cantik.
Pura pura tidur..biar Mamah gak nangis..
Nenek ada di belakang ya..."
Setelah berkata demikian.
Nenek pergi beranjak ke belakang.
Aku pun ditemukan oleh Ayah dibawah kolong tempat tidur.
Dengan tubuh sudah normal kembali...
Hanya dengan Nenek Buyut aku banyak bicara. Karena orang rumah punya kesibukan sendiri sendiri.
Belakangan Nenek Buyut pamit pergi.
Dan tidak kembali saat aku haid pertama.
Dan kata ayah Nenek buyut sudah meninggal saat Ayah berusia 17 tahun.
Jadi Nenek pergi karena tugas menjagaku sudah selesai.
Beranjak remaja aku mulai resah.
Kekuatan sihirku dan kemampuanku merasakan makhluk gaib dan alam ruh semakin kuat.
Suatu siang selepas pulang sekolah aku menemukan buku harian diatas bantalku.
Lalu sambil leyeh leyeh tanpa membuka baju seragam pramuka aku membaca buku tebal dan usang itu.
Lelah sekali siang itu.
Kantuk menyerangku.
Antara mengantuk dan terjaga aku terus membaca buku harian itu.
Dan ternyata itu buku harian Nenek buyutku saat berusia sepertiku.
Ada banyak cerita seru.
__________________________
Isi diary Nenek Buyut.....
"... Sofia..kamu ke ruang guru.."
Sabtu siang itu aku belajar untuk menerima teguran.
Yang selama 9 tahun bersekolah di sini aku tidak pernah mendapatkannya.
SD, SMP dan SMA aku sekolah di sini.
Aku adalah murid rata rata biasa saja.
Tidak cantik dan juga bukan yang pintar.
Tapi..
Aku memang berbeda.
Aku punya kekuatan sihir.
Cerita Nenek buyutku sungguh membuat penasaran
Apakah Nenek akan mendapat teguran keras?
Aku beranjak dari tempat duduk.
Keadaan kelas kacau baalau.
Hanya sisa aku duduk sendiri di meja pojok kiri paling belakang.
Seisi kelas tiarap dan berlindung dibawah kolong meja masing masing.
Tas berserakan.
Gorden juga lepas lepas.
Meja kursi bergeser dari tempatnya.
Kelas seperti baru terkena gempa.
Hening...
Aku melangkah perlahan melewati teman temanku yang ketakutan.
Semua menahan nafas.
Semua takut pada kekuatan sihir luar biasa yang baru saja terjadi.
Sihir pertama yang aku perlihatkan.
Karena aku terpojok.
Karena aku begitu merasa teraniaya.
Jalan satu satunya yang tidak bijak.
Aku koyak koyak seisi kelas.
Karena sebuah hal yang membuat aku tantrum.
Berkali kali aku menahan diri agar tantrum hebatku tidak keluar.
Saat Wanisar di bully , aku sudah ingin menyihir tambang tali bendera menjadi rantai yang melilit ke 9 orang itu.
Dan menjemur mereka dilapangan upacara.
Dan..
Saat Ira dilecehkan tata bahasanya.
Aku pun membayangkan sihir face off menimpa mereka.
9 orang itu aku tukar tukar wajahnya.
Gila kan , khayalan mantra sihirku.
Tapi...
Aku tidak boleh main kasar.
Aku takut.
Melanjutkan baca diary Nenek Buyut.
Dikelas terdiri dari 56 siswa dan siswi.
Dan ada 9 orang yang selalau kompak dikelas.
Sayang kompak mereka menindas teman lainnya.
Mereka 9 orang dengan prestasi baik dan ternama disekolahan ini.
Jago Matematika , bahasa dan olahraga.
Belum lagi Ira yang di skak mat gegara grammar dan vocab bahasa Inggris yang kebolak balik.
Ira habis habisan di kritik dan di kata katain kasar.
Ibu Merlin guru bahasa Inggris yang bijaksana menjadi penengah kegaduhan.
Ira manangis malu dan izin pulang.
7 hari Ira alasan sakit tidak masuk kelas.
Kelompok Nine merasa menang lagi telah menelanjangi Ira.
Dan lagi lagi sisa anggota kelas tidak bisa apa apa.
Walau didada mereka ikut panas.
Apadaya menangnya di jumlah doang.
Iya aku penyihir cantik yang penakut
" ... Jaka yang pendek mengajukan diri menjadi pemain basket.
Dan Nine grup menyerang mengata ngatai fisiknya ,
miris hati saya.
Saya membela. Saya di hina rame rame oleh Nine grup.
Saya kasihan sama Jaka..akhirnya saya koyak koyak kelas dan saya sembur Nine grup .."
Bu guru BP hanya mendengarkan dan diam saja.
Sampai selesai kalimat terakhir.
"... sesuai peraturan.
Kamu harus kena sangsi.
Sementara sangsi penyihiran membuat gaduh dan sarkasme tindakan belum ada sangsi yang tepat,
kamu belajar dirumah 7 hari ya.."
Sangsi yang memalukan.
7 hari dengan oleh oleh PR yang seabreg.
Dengan syarat dikerjakan secara alamu tidak dengan satu kata mantra apapun ya.
7 hari dirumah.
Selain belajar. Tubuhku di bersihkan.
Ayah mendatangkan ahli nujum dan ahli sihir.
Mencoba membantu membuang sebagian kekuatan sihirku.
Dan menyebar kekuatan alami sihirku untuk 7 keturunanku.
Syaratnya hanya satu keturunan ke 3 ku bisa menyerap ilmu sihirku dan dan dia harus perempuan.
Selama belum haid aku akan menjaganya.
Dan ilmu sihirku dimasa depan akan berguna bagi banyak orang.
Ilmu sihir dan terawang bisa membantu pencarian korban kecelakan dan korban
bencana alam.
Akhirnya.
Aku menemukan diriku terlahir baru menjadi gadis normal.
Baiklah.
Kalau memang manfaat ilmu sihir, terawang dan cenayang ini akan mendatangkan manfaat bagi banyak orang.
Maka. Mulai saat ini aku akan abdikan diriku untuk membantu sesama.
Melalui penjelajahan dunia internet.
Akhirnya aku bertemu dengan manusia sejenis aku.
Mereka sudah sering bekerja dibelakang layar bersama team SAR untuk mencari titik jatuh pesawat atau mencari orang tenggelam dan kapal karam.
Aku masih penyihir cantik yang main cantik.
Apabila ada berita kecelakaan pesawat dan akhirnya black box di temukan bisa jadi itu aku yang kerjakan.
Karawang, 26/8/17
15:43
Emak Eha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
As Assundawi
di daerah aku juga bnyak cerita yg mirip kayal gini. soalnya di kampung bngt.
author We Got married: young love
2020-06-04
2
Wijaya Putra
nice
2020-06-02
1
Nununa07
aku hadir lg
2020-05-31
1