Salah Orang

"Selamat pagi Pak Kie, silahkan masuk," Kemal, asisten pribadi Kie segera membukakan pintu mobil saat melihat Kie keluar dari pintu rumahnya.

"Pagi Kemal," jawab Kie.

Dalam perjalanan ke kantor, Kemal melihat Kie nampak gusar. Tangannya sibuk memijit-mijit keningnya dan sangat jelas terlihat jika Kie sedang memikirkan sesuatu.

"Ehem." Kemal mencoba bersuara, untuk mencairkan suasana.

"Kamu kenapa Mal? Lagi batuk ya?" tanya Kie.

"Tidak pak. Cuma saya lihat bapak sedang banyak pikiran ya? Apa bapak ingin membagi masalah bapak dengan saya?"

Kie membuang nafasnya kasar. Namun arah matanya tetap melihat pemandangan dari balik jendela.

"Ya begitulah Mal. Kamu tahu sendiri kan, apa yang membuat mood saya jelek. Keluarga saya, selalu saja menanyakan hal yang membuat saya jadi malas berlama-lama di rumah," ucap Kie.

Kemal hanya tersenyum masam. Sebenarnya ia sudah bisa menebak hal apa yang membuat suasana hati bosnya itu buruk pagi ini.

"Kalau boleh saya berpendapat, kenapa bapak tidak mencoba melakukan pendekatan dengan beberapa wanita? Saya dengar, di kantor banyak karyawati yang ngefans sama bapak. Ya cobalah menjalani penjajakan dengan beberapa diantara mereka pak," ucap Kemal.

Ssseeeett..

Mata Kie langsung mengarah tajam ke arah Kemal lewat kaca spion. Kemal langsung tak berkutik. Daripada ia nanti salah bicara, Kemal pun memilih diam dan kembali fokus menyetir.

Di Perusahaan Aristya Grup...

Nayla, office girl cantik yang sudah bekerja cukup lama di perusahaan yang di pimpin Kie. Hari itu Nayla terpaksa mengajak adiknya ikut bersama dia bekerja.

Adik Nayla bernama Zilla Magnolia yang tahun kemarin baru saja lulus SMA. Kedua kakak beradik ini sudah tidak memiliki orang tua. Dan semenjak orang tua mereka meninggal, Nayla bekerja keras untuk membiayai sekolah Zilla.

Pagi itu, Zilla ikut Nayla bekerja. Bukan tanpa alasan, Zilla ikut karena dia ingin memberi pelajaran pada Ello yang juga bekerja di perusahaan Kie.

Beberapa hari ini Nayla selalu murung saat tahu jika Ello hanya memberi harapan palsu untuknya. Kedekatan Ello dengan Nayla, ternyata hanya dianggap main main oleh Ello. Padahal Nayla sudah terlanjur nyaman dan jatuh hati dengannya.

Zilla sebagai adiknya jelas tidak terima. Makanya Zilla berniat ikut ke kantor dan memberikan pelajaran untuk laki laki bernama Ello. Padahal ia juga belum pernah bertemu dengannya secara langsung.

"Zil, mending kamu pulang aja deh. Jangan buat masalah di kantor ini," ucap Nayla.

"Idih kakak ini kenapa sih parno banget. Zilla cuma pengen lihat kok yang namanya Ella Ello itu. Seganteng apa wajahnya sampai bikin kakakku yang cantik ini patah hati," jawab Zilla.

"Huft, terserah kamu deh. Tapi janji ya cuma lihat aja gak boleh bikin masalah."

"Iya iya kak."

"Yaudah ayo masuk. Nanti selama kakak kerja, kamu nunggu di coffe shop kantor aja ya. Jangan kemana mana," pesan Nayla.

"Siap kak."

"Kakak mau ganti seragam dulu ya Zil. Awas jangan keluyuran."

"Iya Kak Nay yang bawel."

Selama di tinggal Nayla bekerja, Zilla menepati janjinya. Ia hanya bermain ponsel sambil membaca buku yang sudah ia bawa. Sesekali beberapa office boy juga mengajak Zilla ngobrol sambil mencoba melakukan pendekatan karena memang tampang Zilla lebih cantik dari kakaknya Nayla.

Jam makan siang sudah tiba. Sesuai janjinya, Nayla mangajak Zilla untuk pergi ke kantin biar bisa melihat seperti apa Ello.

Kie yang malas pergi makan siang di luar, mengajak Kemal untuk pergi ke kantin kantor. Lagipula Kie ingin mengecek makanan makanan untuk para karyawan memang sesuai standar yang ia berikan.

Sesampainya di kantin kantor, wajah semua karyawan langsung menegang. Bagi karyawan lama, Kie jauh lebih menyeramkan di banding papanya El.

"Selamat siang Pak Kie, Pak Kemal," sapa beberapa karyawan sambil menundukkan kepalanya.

"Siang," jawab Kemal. Namun Kie sama sekali tak menjawab teguran beberapa karyawannya.

"Kemal, tolong sampaikan sama juru masak saya ingin makan nasi telor dadar dan air putih saja," titah Kie.

"Baik pak."

Beberapa saat kemudian, makanan pun datang. Kie dan Kemal makan siang sambil membahas beberapa urusan pekerjaan.

Kebetulan, Kie melihat Ello dan Maura yang menjabat di bagian keuangan juga berada disana. Ia lalu menyuruh Ello dan Maura untuk duduk di meja yang sama dengannya sambil membicarakan pengeluaran perusahaan.

Tak lama Nayla masuk ke kantin karyawan dengan Zilla. Dan benar rupanya ia melihat pemandangan yang membuat matanya kembali berkaca-kaca.

Deg..

"Zill, keluar aja yuk," ajak Nayla.

"Eitss, gak mau. Zilla pengen lihat cowok yang udah php in kakakku. Tapi tunggu, Kak Nay nangis?" tanya Zilla.

Nayla sesegera mungkin menyeka air yang belum turun dari matanya.

"Kak, kamu kenapa? Oh Zilla tahu, pasti ada si Ella Ello itu ya. Yang mana orangnya kak, Zilla pengen lihat."

"Itu," Nayla menunjuk meja tengah yang tidak jauh dari pintu masuk.

"Yang mana kak, cowoknya ada tiga," ucap Zilla.

"Dia pakai kemeja putih dasi merah. Yang duduk disampingnya itu ya Maura. Pacar barunya," jawab Nayla.

Zilla menggaruk kepalanya. Ia bingung yang mana laki laki bernama Ello. Di sana ada dua laki-laki berkemeja putih dan berdasi merah. Sedangkan wanita yang bernama Maura duduk di tengah dua laki-laki berpakaian sama itu.

"Duh Kak Nay, yang namanya Ello itu yang kanan atau yang kiri sih. Tapi kalau di lihat ganteng nya, aku yakin wajah wajah playboy itu yang kanan. Sekarang aku yakin itu pasti orangnya," gumam Zilla.

"Dek, pergi aja yuk. Kita cari makan di warung depan kantor," ajak Nayla yang semakin lama hatinya semakin sakit karena melihat Ello dan Maura.

"Eh gak gak. Kakak gak boleh lemah. Tunggu bentar ya disini. Biar Zilla kasih pelajaran sama si Ello itu."

Belum sempat Nayla mencegah adiknya pergi, Zilla sudah berjalan menghampiri meja Ello. Dan..

Byuurr...

Wajah Kie langsung di guyur air oleh Zilla.

"Dasar cowok playboy. Beraninya kamu mainin perasaan kakakku. Sekali lagi kamu deketin Kak Nayla bukan cuma air yang aku siram ke wajah kami tapi nih saos tomat, saos sambal sama kecap juga aku siram ke muka kamu," ucap Zilla.

Gleekk...

Seluruh karyawan yang melihat atraksi Zilla ini menelan salivanya. Jangankan menyerah wajah Kie, menyapanya saja butuh nyali yang besar.

"Pak Kie, ini tisunya pak," Kemal segera menyodorkan beberapa lembar tisu ke hadapan Kie. Tapi Kie tidak menerimanya.

Dengan nafas yang tidak beraturan, Kie berdiri tepat di depan Zilla sambil menatapnya sinis.

"Maaf anda siapa beraninya menyiram saya dan mengira saya mempermainkan hati kakak anda," ujar Kie.

"Aku? Aku adiknya kak Nayla. Oh atau jangan jangan karena terlalu banyak cewek yang kamu php in jadi kamu lupa sama cewek bernama Nayla," jawab Zilla.

Nayla segera berlari dan menarik tangan Zilla. "Zill, yang namanya Ello bukan yang kamu siram, tapi yang itu. Kamu salah orang. Yang kamu siram barusan Pak Kie, bos kakak. Aduh Zil, gara gara kamu kakak bisa di pecat," bisiknya.

Deg...

Sekarang giliran Zilla yang menelan air ludahnya. Pelan pelan ia melirik Kie yang masih menatap dirinya tajam.

"Oh My God, jadi salah kak," lirih Zilla yang langsung di angguki Nayla.

Dengan suara kerasnya, Kie membanting meja lalu menyambar tisu dari tangan Kemal.

"Kemal, catat dan urus dua wanita di depan saya lalu cepat kamu bawa mereka berdua keluar dari perusahaan ini. SEKARANG!!" seru Kie dengan otot leher yang nampak mengeras.

"Baik pak."

Terpopuler

Comments

Putricah Ngapak

Putricah Ngapak

kak hehehe tpi biasa nya malah jd jdh nya ya kan thor ups maaf

2021-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!