Bab 5 Pertengkaran yang Berulang

Resepsi pernikahan yang melelahkan itu akhirnya berakhir juga. Wilona menunggu di kursinya hingga seluruh tamu undangan meninggalkan acara itu. Karena mamanya menikah dengan seorang CEO, Wilona bisa melihat secara langsung para pebisnis dan pejabat penting yang hadir sebagai tamu undangan. Selama ini dia hanya bisa menyaksikan wajah mereka lewat layar televisi.

Ny. Kalea dan Tuan Adrian bergandengan tangan sambil berjalan menghampiri kedua anaknya.

"Papa lega karena acaranya berlangsung dengan lancar. Kita semua bisa istirahat sekarang. Malam ini kita akan menginap di hotel ini," kata Tuan Adrian memberitahu Wildan dan Wilona.

"Pa, aku mau pulang saja ke rumah," jawab Wildan menolak keinginan papanya.

"Wil, jangan mengecewakan Papa dan Mama. Papa sudah memesankan kamar khusus twin bed untukmu dan Wilona. Kalian pasti akan suka."

Wilona dan Wildan sama-sama terkejut mendengar perkataan papanya.

"Kamar twin bed? Apa aku harus sekamar dengannya?" tanya Wildan menunjukkan jarinya ke arah Wilona.

"Iya, memangnya kenapa? Kalian sekarang bersaudara. Mama mengatakan kepada Papa kalau Wilona belum terbiasa tidur sendirian. Jadi Papa ingin kamu menemani Wilona."

"Om...maksudnya Pa, Wilona tidak perlu ditemani. Wilona akan tidur di rumah saja," ucap Wilona merasa keberatan harus sekamar dengan Wildan.

Ny. Kalea membelai rambut Wilona.

"Wilo, Mama tau kamu takut kalau tidur sendirian di tempat yang baru. Kamu tidak perlu khawatir karena ada Wildan yang akan menemanimu. Lagipula ini hanya untuk semalam, besok kita sudah pulang ke rumah."

"Wildan kamu tidak keberatan khan menemani Wilona?" tanya Ny. Kalea dengan lembut kepada anak tirinya.

"Iya," jawab Wildan singkat.

"Ma, tapi bagaimana dengan bajuku?"

Tuan Adrian tersenyum mendengar pertanyaan Wilona.

"Tenang saja, Papa sudah menyuruh Bi Rani dan Pak Jan untuk mengantarkan baju kalian kesini. Ayo kita ke kamar sekarang. Kalian pasti sudah lelah."

Seorang pria berusia empat puluh tahunan yang berpenampilan sangat rapi, menyambut Tuan Adrian di depan pintu keluar ballroom. Dari sikap dan senyumannya yang ramah, Wilona bisa menebak jika pria itu adalah sang Manager hotel.

"Tuan Adrian, mari saya antarkan ke kamar Anda."

"Terima kasih, Tuan Peter."

Dengan berat hati, Wilona terpaksa mengikuti kedua orang tuanya. Dari samping, Wilona bisa melihat ekspresi kesal yang tersirat di wajah Wildan.

Sebelum mereka masuk ke dalam lift, seorang pria berjas hitam menghampiri Tuan Adrian.

"Tuan, jam berapa Anda minta dijemput besok? Apa ada yang Anda butuhkan lagi?" tanya pria itu penuh hormat.

"Besok akan kukabari lagi, Victor. Sekarang kamu boleh pulang."

"Baik, Tuan. Saya permisi."

hxagi

Setelah pria itu pergi, Tuan Adrian mengajak keluarga barunya menaiki lift untuk menuju ke lantai tujuh.

"Wilona, itu tadi Victor, asisten Papa. Dia akan sering ke rumah untuk mengurus keperluan kantor dan keperluan keluarga kita. Kamu tidak perlu sungkan padanya."

"Iya, Pa."

Manager hotel mengantarkan mereka hingga sampai ke depan pintu kamar.

"Tuan, Nyonya, ini kamar 703 untuk Anda, kamar spesial bulan madu. Dan kamar untuk anak, kami siapkan di 707. Selamat istirahat Tuan dan Nyonya Sanjaya," ucap Manager hotel itu mempersilahkan mereka untuk beristirahat.

"Wil, ajak Wilona masuk ke kamar. Papa dan Mama juga akan tidur. Besok kita bertemu jam delapan pagi untuk sarapan."

Ny. Kalea memeluk Wilona sebelum masuk ke kamarnya.

"Sayang, tidur yang nyenyak ya. Jangan memikirkan apa-apa."

Wilona menganggukkan kepalanya, meski sesungguhnya ia merasa sangat kehilangan mamanya. Biasanya setiap malam, dia tidur dalam pelukan mamanya. Namun malam ini, ia justru harus sekamar dengan Wildan yang sangat menyebalkan itu.

Wilona menunggu hingga mamanya masuk ke dalam kamar bersama papa barunya.

"Hei, kamu mau berdiri disitu dan gak tidur semalaman? Cepat masuk, aku sudah ngantuk," ajak Wildan tidak sabar.

Dengan enggan, Wilona mengikuti Wildan masuk ke dalam kamar mereka. Ia melihat ke sekeliling kamar. Ada dua buah tempat tidur single yang terpisah, sebuah layar televisi besar, dan satu kamar mandi. Pada masing-masing tempat tidur diletakkan sebuah koper kecil. Wilona mengambil koper yang berwarna pink dan membuka isinya.

"Benar, ini bajuku," gumam Wilona merasa lega.

Ia mengambil setelan baju tidur dan perlengkapan mandinya. Hampir seharian, Wilona merasa tidak nyaman karena harus mengenakan gaun pesta panjang dan make up yang tebal. Ia ingin cepat-cepat membersihkan diri dan mengganti bajunya.

Wilona buru-buru menuju ke kamar mandi agar tidak didahului oleh Wildan.

"Kamu mau mandi?" tanya Wildan menghentikan langkah Wilona.

"Iya."

"Jangan terlalu lama di dalam atau aku akan menggedor pintunya. Aku juga ingin ganti baju."

"Iya, tunggu aja disini."

Belum juga aku mandi, dia sudah mengancamku,

batin Wilona kesal.

Wilona tidak mempedulikan omelan Wildan dan melangkah masuk ke kamar mandi. Ia mengisi bathtub dengan air hangat. Wilona mencampurkan sabun aroma terapi yang disediakan oleh pihak hotel dan mulai berendam. Aroma yang harum ditambah air hangat, membuat tubuhnya yang pegal kini terasa begitu segar.

"Hei, cepat keluar!" terdengar suara Wildan memanggil Wilona sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Dasar pengganggu! Apa dia tidak bisa membiarkan aku senang sebentar?

gerutu Wilona.

Wilona berusaha mengabaikan panggilan Wildan. Tapi tiba-tiba terpikir olehnya, mungkin Wildan sedang sakit perut atau ingin buang air kecil. Tidak baik jika ia bersikap egois dengan berada di dalam kamar mandi terlalu lama.

Wilona mengeringkan tubuhnya dengan handuk lalu memakai baju tidurnya.

"Aku sudah selesai," ucap Wilona sambil menutup pintu kamar mandi.

Namun Wilona terkejut saat melihat Wildan sedang membuka bajunya.

"Hei, cepat pakai bajumu," pekik Wilona menutup matanya.

Wildan menoleh ke arah Wilona dengan wajah memerah.

"Kenapa kamu tiba-tiba muncul? Mengagetkan saja."

"Ganti bajumu di kamar mandi sana," ujar Wilona menyuruh Wildan menyingkir.

"Ini semua salahmu! Kamu terlalu lama di kamar mandi, jadi aku terpaksa berganti baju disini. Kamu memang pembuat masalah."

Wildan buru-buru mengambil bajunya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Sementara Wilona memutuskan untuk menonton TV demi melupakan kejadian memalukan tadi.

Kenapa filmnya gak ada yang bagus,

keluh Wilona di dalam hati.

Akan tetapi, Wilona berpura-pura asyik menonton TV ketika Wildan keluar dari kamar mandi.

"Matikan TV dan lampunya, aku mau tidur," kata Wildan naik ke atas tempat tidurnya.

Wilona mematikan TV lalu bergelung di dalam bed covernya.

"Kenapa terang sekali? Kamu gak matikan lampunya?" tanya Wildan bergerak turun dari tempat tidur.

"Jangan matikan semua lampu. Aku takut kalau tidur tanpa cahaya sama sekali," jawab Wilona mencegah Wildan.

Wildan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku heran banyak sekali yang kamu takutkan. Usiamu empat belas tahun, sebentar lagi lima belas, tapi kelakuanmu itu seperti anak TK. Kamu takut kecoa, takut tidur sendirian, dan sekarang takut gelap. Apa lagi yang kamu takutkan?"

"Sudah, jangan marah-marah. Aku malas mendengar omelanmu. Sisakan saja lampu tidurnya," bentak Wilona.

"Heh, ada juga gadis seperti ini. Malah berani membentakku padahal jelas dia yang selalu membuat hidupku susah," gumam Wildan sembari naik ke tempat tidurnya.

Wilona memalingkan tubuhnya membelakangi tempat tidur Wildan. Ia sudah tidak punya tenaga untuk melanjutkan perdebatan dengan saudara tirinya itu. Wilona hanya berharap malam ini ia bisa tidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan lagi.

...****************...

*S*udah jam enam lewat tiga puluh. Lebih baik aku mandi sekarang sebelum anak cerewet dan pemarah ini bangun,

pikir Wilona bergegas bangun dari tempat tidurnya.

Wilona berjalan perlahan-lahan tanpa suara menuju ke kamar mandi. Kali ini ia berusaha mandi dengan cepat agar tidak terjadi keributan di pagi hari.

Wilona keluar dengan memakai dressnya yang berwarna kuning cerah. Ia duduk di depan meja sambil menyisir rambutnya. Sekilas ia memandang ke arah Wildan yang masih tertidur pulas.

Dia masih tidur padahal sudah jam tujuh. Apa aku harus membangunkannya? Ah, jangan dia akan marah-marah nanti. Tapi kalau aku tidak membangunkannya, kami bisa terlambat untuk sarapan.

Di antara kebimbangannya, Wilona memutuskan untuk coba membangunkan Wildan.

"Wil, bangun. Ini sudah jam tujuh," panggil Wilona mendekati Wildan.

"Wil, bangun...Wil," panggil Wilona beberapa kali. Namun Wildan sama sekali tidak bergerak.

Wilona akhirnya maju di samping tempat tidur Wildan dan memanggilnya.

"Wil, ayo bangun."

Karena usahanya tidak kunjung berhasil, Wilona dengan ragu-ragu menyentuh Wildan menggunakan ujung jarinya.

"Wil, bangun, Papa dan Mama menunggu kita jam delapan. Wil..."

Anak ini tidur seperti orang pingsan. Aku harus menggoyangkan badannya supaya dia bangun.

batin Wilona hilang kesabaran.

"Wil, bangun!," ucap Wilona menggoyangkan tubuh Wildan menggunakan ujung jarinya.

"Hmmm," gumam Wildan mulai bergerak dan membuka matanya.

Wildan mengumpulkan kesadarannya dan terkejut melihat Wilona.

"Kamu? Kenapa berani mengganggu tidurku?"

"Aku membangunkanmu karena kita harus sarapan."

"Lain kali jangan berani menyentuh aku lagi, paham!"

"Oke, terserah kamu. Aku juga menyesal sudah membangunkanmu," ucap Wilona berjalan meninggalkan kamarnya.

Ia tidak menduga jika niat baiknya justru akan ditanggapi Wildan dengan kemarahan.

Terpopuler

Comments

Dee

Dee

Assalamualaikum kak.
Aku suka ceritanya..
Mampir juga di novelku
-PEREMPUAN DAN LANGIT
-LUCA

Mari saling mendukung dalam berkarya.

2021-10-15

1

🐌KANG MAGERAN🐌

🐌KANG MAGERAN🐌

sudah mampir ya, semangat

2021-09-21

0

Bintang kejora

Bintang kejora

Gimana seh saudara tiri kog tdrnya barengan? Wildan-Wilona, mrk kls 9, usianya 14th. Ini mama papanya yg ngaco atau gimana ya??

2021-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Calon Suami Mama
2 Bab 2 Rencana Pernikahan
3 Bab 3 Pembalasan Sengit
4 Bab 4 Dia Saudara Tiriku
5 Bab 5 Pertengkaran yang Berulang
6 Bab 6 I Will Do What You Do
7 Bab 7 Aku Ada Untukmu
8 Bab 8 Kehilangan Dirimu
9 Bab 9 Dia Kembali
10 Bab 10 Salah Paham
11 Bab 11 Rencana Balas Dendam
12 Bab 12 Mengapa Dia Berubah
13 Bab 13 Adegan Mesra
14 Bab 14 Main Hati
15 Bab 15 Badboy Tampan
16 Bab 16 Kedatangan Sang Mantan
17 Bab 17 Pelajaran Cinta (Part 1)
18 Bab 18 Pelajaran Cinta (Part 2)
19 Bab 19 Jadilah Kekasihku
20 Bab 20 Antara Cinta dan Dendam
21 Bab 21 Dusta di dalam Cinta
22 Bab 22 Hadiah Mengejutkan
23 Bab 23 Cepat Sembuh Papa
24 Bab 24 Malam Terakhir Bersamamu
25 Bab 25 Tugasku sebagai Pelayan
26 Bab 26 Pengkhianatan Masa Lalu
27 Bab 27 Jebakan Berbahaya (Part 1)
28 Bab 28 Jebakan Berbahaya (Part 2)
29 Bab 29 Aku Mencemaskan Keadaanmu
30 Bab 30 Apakah Ini Cinta
31 Bab 31 Tak Bisa Tanpamu
32 Bab 32 Kunci Harapan
33 Bab 33 I Know You Don't Love Me
34 Bab 34 Sudahi Perih Ini
35 Bab 35 Kamu Bukan Takdirku
36 Bab 36 Dance With Me
37 Bab 37 Broken Heart
38 Bab 38 Tak Mampu Membencimu
39 Bab 39 Love Master
40 Bab 40 Pernyataan Cinta
41 Bab 41 Antara Kau dan Dia
42 Bab 42 Double Date
43 Bab 43 Dilema
44 Bab 44 Maafkan Aku Telah Menyakitimu
45 Bab 45 Melawan Hati
46 Bab 46 Keputusan Sulit
47 Bab 47 Bukan Calon Pengantinmu (Part 1)
48 Bab 48 Bukan Calon Pengantinmu (Part 2)
49 Bab 49 Lukamu adalah Dukaku
50 Bab 50 Cincin Untukmu
51 Bab 51 Penyesalan Sudah Terlambat
52 Bab 52 Bimbang
53 Bab 53 Hari Pernikahan (Part 1)
54 Bab 54 Hari Pernikahan (Part 2)
55 Bab 55 Hanya Dia Yang Aku Cinta
56 Bab 56 Kebenaran Yang Pahit
57 Bab 57 Selalu Bersamamu
58 Bab 58 Cinta Milik Kita
59 Bab 59 Permohonan Maaf
60 Bab 60 Anak Yang Tak Diharapkan
61 Bab 61 Luka Lama
62 Bab 62 You Are My Bride
63 Bab 63 Malam Pengantin (Khusus Dewasa)
64 Bab 64 Bulan Madu yang Tertunda
65 Bab 65 Tersingkapnya Kebenaran
66 Bab 66 Kesalahan Semalam
67 Bab 67 Sesal di Hati
68 Bab 68 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 1)
69 Bab 69 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 2)
70 Bab 70 Menemukan Cinta Sejati (End)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Calon Suami Mama
2
Bab 2 Rencana Pernikahan
3
Bab 3 Pembalasan Sengit
4
Bab 4 Dia Saudara Tiriku
5
Bab 5 Pertengkaran yang Berulang
6
Bab 6 I Will Do What You Do
7
Bab 7 Aku Ada Untukmu
8
Bab 8 Kehilangan Dirimu
9
Bab 9 Dia Kembali
10
Bab 10 Salah Paham
11
Bab 11 Rencana Balas Dendam
12
Bab 12 Mengapa Dia Berubah
13
Bab 13 Adegan Mesra
14
Bab 14 Main Hati
15
Bab 15 Badboy Tampan
16
Bab 16 Kedatangan Sang Mantan
17
Bab 17 Pelajaran Cinta (Part 1)
18
Bab 18 Pelajaran Cinta (Part 2)
19
Bab 19 Jadilah Kekasihku
20
Bab 20 Antara Cinta dan Dendam
21
Bab 21 Dusta di dalam Cinta
22
Bab 22 Hadiah Mengejutkan
23
Bab 23 Cepat Sembuh Papa
24
Bab 24 Malam Terakhir Bersamamu
25
Bab 25 Tugasku sebagai Pelayan
26
Bab 26 Pengkhianatan Masa Lalu
27
Bab 27 Jebakan Berbahaya (Part 1)
28
Bab 28 Jebakan Berbahaya (Part 2)
29
Bab 29 Aku Mencemaskan Keadaanmu
30
Bab 30 Apakah Ini Cinta
31
Bab 31 Tak Bisa Tanpamu
32
Bab 32 Kunci Harapan
33
Bab 33 I Know You Don't Love Me
34
Bab 34 Sudahi Perih Ini
35
Bab 35 Kamu Bukan Takdirku
36
Bab 36 Dance With Me
37
Bab 37 Broken Heart
38
Bab 38 Tak Mampu Membencimu
39
Bab 39 Love Master
40
Bab 40 Pernyataan Cinta
41
Bab 41 Antara Kau dan Dia
42
Bab 42 Double Date
43
Bab 43 Dilema
44
Bab 44 Maafkan Aku Telah Menyakitimu
45
Bab 45 Melawan Hati
46
Bab 46 Keputusan Sulit
47
Bab 47 Bukan Calon Pengantinmu (Part 1)
48
Bab 48 Bukan Calon Pengantinmu (Part 2)
49
Bab 49 Lukamu adalah Dukaku
50
Bab 50 Cincin Untukmu
51
Bab 51 Penyesalan Sudah Terlambat
52
Bab 52 Bimbang
53
Bab 53 Hari Pernikahan (Part 1)
54
Bab 54 Hari Pernikahan (Part 2)
55
Bab 55 Hanya Dia Yang Aku Cinta
56
Bab 56 Kebenaran Yang Pahit
57
Bab 57 Selalu Bersamamu
58
Bab 58 Cinta Milik Kita
59
Bab 59 Permohonan Maaf
60
Bab 60 Anak Yang Tak Diharapkan
61
Bab 61 Luka Lama
62
Bab 62 You Are My Bride
63
Bab 63 Malam Pengantin (Khusus Dewasa)
64
Bab 64 Bulan Madu yang Tertunda
65
Bab 65 Tersingkapnya Kebenaran
66
Bab 66 Kesalahan Semalam
67
Bab 67 Sesal di Hati
68
Bab 68 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 1)
69
Bab 69 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 2)
70
Bab 70 Menemukan Cinta Sejati (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!