Bab 2 Rencana Pernikahan

"Wilo, Mama ingin mengatakan sesuatu yang penting."

"Apa ini tentang Om Adrian?" tanya Wilona menebak dari ekspresi wajah mamanya.

Ny. Kalea mencoba berhati-hati untuk melanjutkan perkataannya. Ia tidak ingin melukai hati putri semata wayangnya itu.

"Sayang, apa kamu setuju kalau Mama menikah lagi? Sebenarnya kemarin saat makan malam, Om Adrian melamar Mama. Tapi Mama belum memberikan jawaban. Mama ingin tau pendapatmu dulu."

Wilona tidak terlalu terkejut mendengar apa yang disampaikan mamanya. Ia sudah menebak bahwa cepat atau lambat, Om Adrian pasti akan menikahi mamanya. Tapi Wilona tidak menduga hal ini akan terjadi lebih cepat daripada perkiraannya.

Wilona menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan yang sulit itu.

"Ma, apa Mama suka pada Om Adrian seperti Mama menyukai Papa?"

Pertanyaan Wilona membuat Ny. Kalea bingung harus menjawab apa. Mustahil baginya untuk mengakui kepada Wilona bahwa Adrian Sanjaya adalah cinta pertamanya. Di masa mudanya, mereka berdua merupakan sepasang kekasih yang saling mencintai. Sayangnya takdir berkata lain. Adrian yang menjadi pewaris kekayaan keluarga Sanjaya, sudah dijodohkan dengan gadis dari keluarga terpandang. Karena itu, Kalea muda memilih untuk mundur.

Butuh waktu cukup lama baginya untuk bisa melupakan Adrian. Untung saja ada Calvin, sahabat Adrian, yang selalu siap menghiburnya. Karena kesabaran Calvin, Kalea lambat laun sembuh dari patah hatinya. Hingga akhirnya mereka menikah dan memiliki seorang putri kecil bernama Wilona.

"Wilo, di usiamu sekarang kamu belum paham perbedaan antara rasa suka dengan cinta. Pernikahan antara orang dewasa bukan hanya didasari rasa suka, tapi juga tanggung jawab. Selain itu harus bisa saling memahami satu sama lain."

Mama tidak menjawab pertanyaanku secara langsung. Aku yakin Mama suka pada Om Adrian, tapi dia tidak mau mengakuinya.

"Aku terserah Mama saja. Asalkan Mama bahagia, aku tidak keberatan. Tapi, Mama jangan minta Wilo menganggap Om Adrian sebagai pengganti Papa," kata Wilona memalingkan wajahnya.

Ny. Kalea membelai rambut Wilona untuk menenangkan perasaannya.

"Papamu tidak akan tergantikan oleh siapapun, Wilo. Mama bersedia menikah lagi karena memikirkan masa depanmu. Om Adrian itu pria yang baik, dia bisa melindungi kita. Nanti kamu juga bisa kuliah di universitas yang terbaik. Bukankah kamu ingin menjadi seorang guru?"

"Iya, Ma. Lalu kapan Mama akan menikah?"

"Mama belum tau, Sayang. Besok Minggu Om Adrian mengundang kita makan malam di rumahnya. Sekaligus kita akan berkenalan dengan anaknya Om Adrian. Anaknya itu laki-laki dan sebaya dengan kamu. Mama yakin kalian akan lebih mudah berteman karena seumuran. Setelah kalian berdua bertemu, kami baru akan mengumumkan tanggal pernikahan."

Wilona menganggukkan kepalanya walaupun hatinya masih bergejolak.

"Kalau Mama sudah menikah, apakah Mama masih bisa tidur sekamar dengan Wilo?" tanya Wilona dengan polos.

"Sayang, kita pikirkan itu nanti. Tidurlah, besok kamu harus bangun pagi. Jangan sampai terlambat ke sekolah."

"Iya, Ma," jawab Wilona memejamkan matanya di pelukan mamanya.

Seandainya Mama tau, aku tidak rela Mama menikah lagi. Tapi aku pura-pura setuju demi kebahagiaan Mama,

batin Wilona menahan kesedihan.

...****************...

"Oiiii...Wilo," seru Gabby menepuk bahu Wilona.

"Eh, ada apa?" tanya Wilona tersadar dari lamunannya.

Wilona masih memikirkan rencana pernikahan mamanya yang terkesan begitu tiba-tiba.

"Ada apa gimana? Kamu ketua kelompok Wilo. Tugasmu membawa tanaman kita ke depan lab supaya kena udara luar. Dari tadi kamu bengong aja memegangi pot tanaman."

"I..iya, tunggu..."

"Buruan, nanti Bu Erna marah. Kelompok lain udah kumpulin tanamannya lho."

"Iya nih, si Wilo dari tadi nglamun aja. Aku pengen cepat selesai supaya bisa pulang ke rumah. Perutku udah teriak minta makan," sahut Ovi yang selalu ingin makan hingga tubuhnya semakin gempal.

"Iya, iya, aku keluar sekarang."

Wilona tergesa-gesa bangkit dari kursinya agar tidak mendengar omelan dari teman sekelompoknya.

Karena berjalan terlalu cepat, ia tidak sadar telah menabrak seseorang yang masuk ke dalam lab.

"Uupss, sorry..." pekik Wilona melihat sebagian tanah di dalam potnya terpercik ke seragam anak itu.

"Aduh, kamu jalan pakai mata gak? Lihat celanaku jadi kotor kena tanah."

Wilona mendongakkan kepalanya ke atas dan terkejut ketika mengetahui siapa yang ditabraknya.

Astaga, Wildan!

Wildan memandang Wilona dengan tatapan penuh kemarahan.

"Maaf, maaf, aku akan membantumu membersihkannya nanti. Aku letakkan dulu tanamanku di depan," ucap Wilona merasa malu dengan kecerobohannya.

Setengah berlari, Wilona menuju ke halaman lalu meletakkan tanamannya di tempat yang masih kosong. Ia buru-buru kembali ke lab untuk memperbaiki kesalahannya pada Wildan.

"Ovi, kamu bawa tissue gak di sakumu? Tolong beri aku beberapa lembar. Aku tadi gak sengaja menumpahkan tanah di seragam Wildan."

Ovi mengambil tissue dari dalam sakunya. Anak itu sengaja membawa tissue kemana-mana karena tubuhnya mudah sekali berkeringat.

"Makanya jangan melamun terus, Wilo. Ini tissuenya."

"Makasih, Ovi."

"Kasihan Wildan, cakep-cakep bajunya jadi kotor gara-gara Wilona," ujar Gabby menimpali.

Wilona tidak menghiraukan kata-kata kedua temannya. Ia menghampiri Wildan yang masih sibuk menepuk noda tanah dari celananya.

"Biar aku yang membersihkannya," kata Wilona menawarkan bantuan.

"Kamu mau menyentuh celanaku? Apa kamu tidak malu?" tanya Wildan yang diiringi gelak tawa teman-teman cowok sekelompoknya.

"Wah wah, Wilo mau pegang celana Wildan, ini bahaya," ledek Thomas.

Thomas adalah cowok tinggi berambut keriting, yang gemar membuat lelucon dan menyebarkan gosip di dalam kelas.

Wajah Wilona memerah karena merasa dipermalukan di hadapan teman-temannya. Tapi ia tetap berusaha menenangkan diri untuk meredakan rasa malunya.

"Kalau begitu coba bersihkan dengan tissue ini," ucap Wilona menyerahkan tissue yang dipegangnya.

Dengan enggan, Wildan menerima tissue dari tangan Wilona dan mengusap kotoran di celananya.

"Hah, tissue seperti ini mana bisa membersihkan noda tanah. Ini semua salahmu," gerutu Wildan kesal.

"Wil, jangan marah-marah. Wilona khan gak sengaja. Nanti tinggal suruh pembantumu mencucinya. Ini sudah jam pelajaran terakhir, sebentar lagi kita juga akan pulang," kata Nelson mencoba membela Wilona.

Thomas langsung bereaksi mendengar ucapan Nelson. Dia memang paling suka menghebohkan situasi di dalam kelasnya.

"Cieee... Nelson belain Wilona. Jangan-jangan naksir."

"Ada apa ini, kenapa kalian semua ribut di dalam lab? Baru saya tinggal beberapa menit, tapi kalian sudah tidak bisa menjaga sikap," seru Bu Erna memarahi murid-muridnya yang sedang berkerumun.

Bu Erna membetulkan letak kacamatanya lalu mengarahkan pandangannya kepada Thomas.

"Thomas, kamu mengatakan apa tadi? Apa ini ulahmu?"

"Eee.., maaf Bu, bukan saya. Itu Wilona gak sengaja menumpahkan tanah di celana Wildan."

Bu Erna mendekati Wildan dan memicingkan matanya.

"Nodanya tidak terlalu banyak. Nanti kamu cuci bersih saja di rumah."

"Maafkan saya, Bu," ucap Wilona menundukkan kepalanya.

Ia benar-benar merasa bersalah atas situasi yang terjadi saat ini.

Bu Erna tidak menanggapi permintaan maaf Wilona. Ia justru memandangi muridnya satu per satu.

"Apa tugas kalian semua sudah selesai?"

"Sudah Bu," jawab mereka serempak.

"Kalau begitu bereskan meja, lalu kembali ke kelas. Jam pelajaran Sains sudah selesai. Lain kali saya tidak akan mentolerir keributan apapun selama pelajaran Sains. Mengerti semuanya?"

"Mengerti, Bu."

"Tunggu! Hari ini yang bertugas membersihkan lab dan mengunci pintu adalah pasangan double U, Wildan dan Wilona. Kalian berdua sudah menyebabkan keributan. Jadi, saya serahkan tugas piket pada kalian berdua."

"Iya, Bu. Sekali lagi saya minta maaf," jawab Wilona menyesal.

Tanpa menunggu lama, teman-teman sekelas Wilona kabur secepat kilat untuk meninggalkan lab. Mereka tidak ingin menjadi sasaran kemarahan Bu Erna yang terkenal galak itu.

"Karena nilai Sains kalian berdua bagus, bukan berarti saya akan mengabaikan kesalahan kalian. Sekarang selesaikan tugas kalian dengan baik lalu kalian bisa pulang. Saya akan kembali ke ruang guru."

"Iya, Bu," jawab Wilona dan Wildan bersamaan.

Setelah Bu Erna meninggalkan lab, Wilona segera mengembalikan peralatan ke raknya. Sementara Wildan merapikan dan mengumpulkan kotoran dari atas meja.

"Biar aku yang membersihkan sisa kotorannya," kata Wilona sembari mengelap meja.

"Kamu tau ini semua salahmu dan aku yang terkena getahnya. Seharusnya kamu sendiri yang melakukan semua ini," jawab Wildan sinis.

"Kalau kamu keberatan, kamu boleh pulang. Aku bisa membereskan lab sendiri. Aku tau ini memang salahku, tidak perlu diungkit lagi," bantah Wilona merasa dipojokkan.

"Kamu pikir Bu Erna akan diam saja kalau melihatku pulang? Selesaikan saja tugasmu dengan cepat. Merepotkan aku saja," gerutu Wildan.

Dia ini benar-benar pemarah dan pendendam. Semoga aku tidak berurusan lagi dengannya,

batin Wilona melirik ke arah Wildan.

Terpopuler

Comments

Rini Sarmilah

Rini Sarmilah

Ok dah like dan favorite jangan lupa saling mendukung ya

2021-09-21

0

Bintang kejora

Bintang kejora

Jgn² Wildan, anaknya Om Andrian. Kl bnr bgtu berarti akan jd saudara tiri Wilona.
Makin seru deh.


Lanjuuuut Thor....

2021-08-01

0

Dena

Dena

lanjutttt🥰🥰🥰

2021-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Calon Suami Mama
2 Bab 2 Rencana Pernikahan
3 Bab 3 Pembalasan Sengit
4 Bab 4 Dia Saudara Tiriku
5 Bab 5 Pertengkaran yang Berulang
6 Bab 6 I Will Do What You Do
7 Bab 7 Aku Ada Untukmu
8 Bab 8 Kehilangan Dirimu
9 Bab 9 Dia Kembali
10 Bab 10 Salah Paham
11 Bab 11 Rencana Balas Dendam
12 Bab 12 Mengapa Dia Berubah
13 Bab 13 Adegan Mesra
14 Bab 14 Main Hati
15 Bab 15 Badboy Tampan
16 Bab 16 Kedatangan Sang Mantan
17 Bab 17 Pelajaran Cinta (Part 1)
18 Bab 18 Pelajaran Cinta (Part 2)
19 Bab 19 Jadilah Kekasihku
20 Bab 20 Antara Cinta dan Dendam
21 Bab 21 Dusta di dalam Cinta
22 Bab 22 Hadiah Mengejutkan
23 Bab 23 Cepat Sembuh Papa
24 Bab 24 Malam Terakhir Bersamamu
25 Bab 25 Tugasku sebagai Pelayan
26 Bab 26 Pengkhianatan Masa Lalu
27 Bab 27 Jebakan Berbahaya (Part 1)
28 Bab 28 Jebakan Berbahaya (Part 2)
29 Bab 29 Aku Mencemaskan Keadaanmu
30 Bab 30 Apakah Ini Cinta
31 Bab 31 Tak Bisa Tanpamu
32 Bab 32 Kunci Harapan
33 Bab 33 I Know You Don't Love Me
34 Bab 34 Sudahi Perih Ini
35 Bab 35 Kamu Bukan Takdirku
36 Bab 36 Dance With Me
37 Bab 37 Broken Heart
38 Bab 38 Tak Mampu Membencimu
39 Bab 39 Love Master
40 Bab 40 Pernyataan Cinta
41 Bab 41 Antara Kau dan Dia
42 Bab 42 Double Date
43 Bab 43 Dilema
44 Bab 44 Maafkan Aku Telah Menyakitimu
45 Bab 45 Melawan Hati
46 Bab 46 Keputusan Sulit
47 Bab 47 Bukan Calon Pengantinmu (Part 1)
48 Bab 48 Bukan Calon Pengantinmu (Part 2)
49 Bab 49 Lukamu adalah Dukaku
50 Bab 50 Cincin Untukmu
51 Bab 51 Penyesalan Sudah Terlambat
52 Bab 52 Bimbang
53 Bab 53 Hari Pernikahan (Part 1)
54 Bab 54 Hari Pernikahan (Part 2)
55 Bab 55 Hanya Dia Yang Aku Cinta
56 Bab 56 Kebenaran Yang Pahit
57 Bab 57 Selalu Bersamamu
58 Bab 58 Cinta Milik Kita
59 Bab 59 Permohonan Maaf
60 Bab 60 Anak Yang Tak Diharapkan
61 Bab 61 Luka Lama
62 Bab 62 You Are My Bride
63 Bab 63 Malam Pengantin (Khusus Dewasa)
64 Bab 64 Bulan Madu yang Tertunda
65 Bab 65 Tersingkapnya Kebenaran
66 Bab 66 Kesalahan Semalam
67 Bab 67 Sesal di Hati
68 Bab 68 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 1)
69 Bab 69 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 2)
70 Bab 70 Menemukan Cinta Sejati (End)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Calon Suami Mama
2
Bab 2 Rencana Pernikahan
3
Bab 3 Pembalasan Sengit
4
Bab 4 Dia Saudara Tiriku
5
Bab 5 Pertengkaran yang Berulang
6
Bab 6 I Will Do What You Do
7
Bab 7 Aku Ada Untukmu
8
Bab 8 Kehilangan Dirimu
9
Bab 9 Dia Kembali
10
Bab 10 Salah Paham
11
Bab 11 Rencana Balas Dendam
12
Bab 12 Mengapa Dia Berubah
13
Bab 13 Adegan Mesra
14
Bab 14 Main Hati
15
Bab 15 Badboy Tampan
16
Bab 16 Kedatangan Sang Mantan
17
Bab 17 Pelajaran Cinta (Part 1)
18
Bab 18 Pelajaran Cinta (Part 2)
19
Bab 19 Jadilah Kekasihku
20
Bab 20 Antara Cinta dan Dendam
21
Bab 21 Dusta di dalam Cinta
22
Bab 22 Hadiah Mengejutkan
23
Bab 23 Cepat Sembuh Papa
24
Bab 24 Malam Terakhir Bersamamu
25
Bab 25 Tugasku sebagai Pelayan
26
Bab 26 Pengkhianatan Masa Lalu
27
Bab 27 Jebakan Berbahaya (Part 1)
28
Bab 28 Jebakan Berbahaya (Part 2)
29
Bab 29 Aku Mencemaskan Keadaanmu
30
Bab 30 Apakah Ini Cinta
31
Bab 31 Tak Bisa Tanpamu
32
Bab 32 Kunci Harapan
33
Bab 33 I Know You Don't Love Me
34
Bab 34 Sudahi Perih Ini
35
Bab 35 Kamu Bukan Takdirku
36
Bab 36 Dance With Me
37
Bab 37 Broken Heart
38
Bab 38 Tak Mampu Membencimu
39
Bab 39 Love Master
40
Bab 40 Pernyataan Cinta
41
Bab 41 Antara Kau dan Dia
42
Bab 42 Double Date
43
Bab 43 Dilema
44
Bab 44 Maafkan Aku Telah Menyakitimu
45
Bab 45 Melawan Hati
46
Bab 46 Keputusan Sulit
47
Bab 47 Bukan Calon Pengantinmu (Part 1)
48
Bab 48 Bukan Calon Pengantinmu (Part 2)
49
Bab 49 Lukamu adalah Dukaku
50
Bab 50 Cincin Untukmu
51
Bab 51 Penyesalan Sudah Terlambat
52
Bab 52 Bimbang
53
Bab 53 Hari Pernikahan (Part 1)
54
Bab 54 Hari Pernikahan (Part 2)
55
Bab 55 Hanya Dia Yang Aku Cinta
56
Bab 56 Kebenaran Yang Pahit
57
Bab 57 Selalu Bersamamu
58
Bab 58 Cinta Milik Kita
59
Bab 59 Permohonan Maaf
60
Bab 60 Anak Yang Tak Diharapkan
61
Bab 61 Luka Lama
62
Bab 62 You Are My Bride
63
Bab 63 Malam Pengantin (Khusus Dewasa)
64
Bab 64 Bulan Madu yang Tertunda
65
Bab 65 Tersingkapnya Kebenaran
66
Bab 66 Kesalahan Semalam
67
Bab 67 Sesal di Hati
68
Bab 68 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 1)
69
Bab 69 Menyelesaikan Kesalahpahaman (Part 2)
70
Bab 70 Menemukan Cinta Sejati (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!