Cibiran Tetangga

Perlahan, kehidupan Stella jauh lebih baik dan bahagia. Namun, kehamilan nya yang semakin hari semakin membesar. Warga sekitar yang melihat usia nya masih sangat muda tetapi sudah hamil selalu memberi kan nya cibiran. Apalagi, warga tak pernah melihat suami Stella.

"Ternyata, kelakuan nya tak sepolos wajah nya,"

"Dia itu masih sangat muda, lihat lah perut nya itu! Jika dia sudah menikah, di mana suami nya?"

"Jika di lihat dari bentuk tubuh nya, Dia pasti anak orang berada. Mungkin, karena hamil deluan keluarga nya membuang dia."

"Dasar anak-anak zaman sekarang!"

"Tidak sangka sekali ya? Padahal dia terlihat sangat polos dan mandiri."

Stella hanya bisa memejam kan mata nya, menahan rasa sakit karena cibiran dari para tetangga nya. Namun, ia juga tak bisa mengelak bahwa yang tetangga nya bilang itu adalah kenyataan nya.

Ya Allah, Hamba marah. Karena apa yang mereka bilang itu lah kenyataan nya. Ini lah hukuman ku untuk menebus segala dosa ku. Tapi, hamba mohon beri lah diri ku ini kekuatan. Kekuatan untuk menghadapi ini semua ~ batin Stella.

Stella mencoba tersenyum, dan menawar kan dagangan nya kepada warga yang datang. Bukan nya membeli, mereka malah menghina dan mencaci Stella. Dagangan yang beberapa bulan laris manis. Kini, tak ada yang membeli. Stella masih mencoba bersyukur atas nikmat yang telah di beri kan oleh Tuhan. Stella memasuk kan jualan yang tak laku itu ke sebuah wadah. Memasuk kan satu persatu kertas nasi.

Dari pada Mubazir, lebih baik kita bagi kan ini ke orang-orang yang membutuh kan ya nak? ~ batin Stella yang membelai perut buncit nya.

Sambil membungkus nasi, Stella menghapus air mata yang terus mengalir. Dada nya terasa sangat sesak, semua ini tidak lah muda bagi nya. Di saat orang lain, hamil dan bahagia bersama pasangan dan keluarga. Berbeda dengan Stella, yang harus menanggung segala nya sendiri. Menelan pahit dan kejam nya kehidupan.

Setelah selesai membungkus semua makanan, Stella membawa dan membagi kan nya ke anak-anak jalanan. Kehamilan nya yang membesar membuat nya kesulitan untuk bergerak atau pun berjalan.

"Terimakasih banyak, kak." ucap salah satu anak jalanan tersebut. Stella tersenyum dan mengelus rambut anak jalanan itu. Mata Stella tertuju pada anak remaja perempuan.

"Kau manis sekali,Berapa usia mu?"

"Dua belas tahun, Kak."

"Kenapa kau di sini? Ap-apa kah kau tak memiliki keluarga?" gadis itu menggeleng

"Ibu dan Ayah ku telah meninggal dunia kak di saat umur ku tujuh tahun, Keluarga ku tak ada yang mau menampung ku. Jadi, sedari umur tujuh tahun aku sudah biasa hidup di jalanan."

Stella merasa sangat iba dengan gadis remaja itu.

"Siapa nama mu?"

"Rani, Kak."

"Nama mu bagus, sebagus orang nya. Apakah kau mau ikut bersama ku? Tinggal dengan ku?" ajak Stella.

"Se-serius kak? Apakah tidak merepot kan untuk kakak?"

"Tidak sama sekali, Kau mengingat kan ku pada adik-adik ku. Mari, ikut lah dengan ku!" Rani pun mengangguk dan ikut Stella untuk pulang ke rumah nya.

Sesampai di rumah Stella, Stella mengajak Rani untuk masuk.

"Apakah kakak tinggal sendirian? Di mana suami kakak?" mendengar pertanyaan Rani membuat Stella mengecut kan senyuman nya. Rani yang melihat perubahan wajah Stella pun mengalih kan pembicaraan yang lain.

"Wah, Kak. Aku nggak sabar menunggu kelahiran mu. Pasti ia akan sangat cantik dan tampan seperti orang tua nya." senyuman Stella kembali mengembang.

"Bersih kan diri mu dahulu, ya? Nanti kita akan bicara lagi, kakak akan menyiap kan makanan untuk mu."

"Terimakasih, Kakak." Rani segera membersih kan tubuh nya. Sedang kan Stella menyiap kan makanan untuk Rani.

Kehadiran Rani setidak nya akan membuat ku tidak kesepian lagi. Dan lihat lah nak, ketika kau lahir. Kakak Rani akan menjadi teman yang baik untuk mu.

***********

Aska yang kehilangan kekasih nya selama ber bulan-bulan, kondisi nya semakin memburuk. Setiap hari, ia menghabis kan waktu untuk meminum alkohol.

"Kenapa kau tega melakukan hal ini pada ku? apa salah ku?" Aska menangis, ia tak kuasa kehilangan wanita yang begitu sangat dia cinta.

"Hadeh! Apa yang kamu lakukan Aska! Setiap hari, kamu hanya mabuk dan mabuk saja. Mami nggak larang kamu minum, tapi setidak nya kamu jaga kondisi tubuh mu lah! Kamu itu pewaris dari Perusahaan. Kamu akan mengganti Papi mu menjadi CEO!"

"Buat apa aku menjadi CEO? Jika wanita yang aku cinta nggak ada mami? Untuk apa? Bahkan saat ini ia sedang mengandung anak ku. Aku nggak tahu, di mana mereka berada."

"Biar kan saja dia pergi! Kita nggak usir dia kan? Dia yang memilih pergi meninggalkan kita. Untuk apa kamu tangisi? Aku akan menjodoh kan mu dengan gadis yang lebih baik!"

"Nggak mami! Apa yang mami bicara kan? Nggak mungkin aku menikah, cinta ku hanya untuk Stella."

"Apakah Stella mencintai mu seperti kamu mencintai nya? Jika, benar dia juga mencintai mu. Dia nggak mungkin pergi, Kita juga sudah berusaha untuk mencari dia kan? Tapi, memang dia tidak ada! Bahkan di rumah orang tua nya dia juga tidak ada. Apalagi yang harus kita lakukan?"

"Mencari nya di seluruh dunia ini, Mami. Kita akan mencari nya di mana pun, bahkan di lobang semut sekaligus."

"Kamu sudah tidak waras hanya karena wanita itu! Mami benar-benar sangat muak. Kamu menghancur kan kehidupan mu sendiri."

"Lalu, bagaimana dengan Stella? Kehidupan nya juga sangat hancur, Aku sudah merusak kehidupan nya. Sekarang, ia menjalani nya sendirian. Ini sungguh nggak adil untuk dia dan juga anak ku!"

"Itu pilihan nya, Kita nggak mengusir nya! Jika saja dia tidak pergi, Pasti sekarang dia sudah bahagia menjadi isteri mu. Dia yang memilih pergi, jadi biar kan saja!"

"Yang di kata kan oleh Mami mu itu benar, Aska! Semakin hari, Papi semakin Tua! hanya kamu harapan kita. Kakak mu, Gleen sudah menghancur kan kehidupan nya. Jangan, kamu seperti kakak mu! Kamu lah harapan Papi. Jadi, Papi minta kamu tetap lah bertahan dengan pikiran yang jernih. Jika memang kalian bertemu, Papi percaya suatu saat kalian akan di pertemu kan kembali. Jika kau seperti ini terus, semua tak akan baik."

"Dengar itu omongan Papi mu! Jika kamu nggak mau dengar mami, Oke! Nggak masalah! Tapi setidak nya kamu dengar ucapan papi mu. Lagipula, Stella itu bukan siapa-siapa! Masih baik kita mau menerima dan bertanggung jawab." kesal Mami Aska

Terpopuler

Comments

Danoss

Danoss

lanjut

2021-07-30

1

Dewi Ariyanti

Dewi Ariyanti

klo jodoh ngak akan kemana pasti akan berrtemu lagi aska.....

2021-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Menghadapi Masalah Bersama
2 Tidak Di Anggap
3 Mohon Ampunan
4 Memilih pergi
5 Cibiran Tetangga
6 Kecewa
7 Ingin Membalas
8 Hukuman
9 Kehadiran Baby Zeline
10 Bersumpah
11 Lima Tahun Berlalu
12 Anak nakal!
13 Kepulangan Stella
14 Kabar Duka
15 Kecewa
16 Bersikap sopan
17 Rasa sakit
18 Keributan
19 Rasa Sakit Yang Di Alamin
20 Lelah
21 Bersikap dewasa
22 Apakah Aska Terlibat?
23 Mendapatkan Pekerjaan
24 Kekacauan Pada Saat Makan Siang
25 Begitu Menggemaskan
26 Persiapan Sekolah Zeline
27 Menjadi Manager?
28 Mendapatkan Pujian
29 Pertemuan Setelah Beberapa Tahun
30 Merasa gelisah
31 Di Kendalikan
32 Segera menikah
33 Merasa Beruntung
34 Menuduh
35 Melupakan
36 Berjanji
37 Dilema
38 Curiga
39 Pertemuan Ke Dua
40 Menegur
41 Takut Kehilangan Kendali
42 Memberikan Hak
43 Kehilangan Pekerjaan
44 Memberikan Contoh
45 Pewaris
46 Hancur
47 Begitu Kesal
48 Tersenyum Licik
49 Akan Sadar!
50 Terpengaruh
51 Terjebak
52 Kesal
53 Mengambil Keputusan
54 Menjaga kesehatan
55 Kehilangan Hak
56 Begitu Yakin
57 Tidak Mau Bermasalah
58 Sepuluh Ribu Dapat Tiga?
59 Yang Terbaik
60 Kesalahan yang sama
61 Istirahat Yang total
62 Kelakuan Amara
63 Bingung
64 Membuat Perjanjian
65 Menandatangi Surat Perjanjian
66 Belum Mengerti
67 Kemarahan
68 Memberikan Pengertian
69 Terjebak
70 Keanehan Di Kelas
71 Mengkhawatirkan Amara
72 Kekesalan Stella!
73 Menenangkan Pikiran
74 Tidak Akan Mengalah
75 Ketakutan
76 Bagaikan Mimpi Buruk
77 Membersihkan Diri
78 Semakin Gila
79 Berdebat
80 Kecewa
81 Pengumuman
82 Memeluk
83 Merasa Gugup
84 Sudah Kotor?
85 Berhutang Budi
86 Menolak
87 Memancing
88 Kedekatan Zeline Dan Rani
89 Pria Brengsek?
90 Pernikahan Aska dan Lee
91 Kehadiran Nya Stella
92 Jangan Remehkan Orang Sabar
93 Sakit Hati
94 Kekesalan Zeline
95 Kemarahan Stella
96 Kemarahan Stella 2
97 Tanara Dan Amara
98 Keserakahan Keluarga Stella
99 Membuat Kekacauan
100 Zidan Mengungkapkan Perasaan
101 Kekejaman Paman Dan Bibi
102 Memberikan Pelajaran
103 Mengapa Amara Menangis?
104 Menjadi Suami
105 Tangisan Bahagia
106 Azriel Datang?
107 Tujuh Turunan
108 Menyambut Stella
109 Kesal
110 Tes DNA?
111 Pertengkaran
112 Membantu
113 Kebahagiaan Xiu
114 Keributan
115 Kedatangan Zidan
116 Bukti
117 Memohon
118 Bertanya
119 Memberikan Penjelasan
120 Memuji
121 Kacau
122 Bersama
123 Memperkenalkan Zeline
124 Gelisah
125 Berunding
126 Tidak Percaya
127 Tinggal Bersama
128 Perubahan Stella
129 Hasil Keputusan
130 Makan Rujak
131 Sebuah Rencana
132 Stella Sakit?
133 Cemas
134 Kejutan
135 Sadar
136 Curiga
137 Seperti Anak Kecil
138 Memberikan Yang Terbaik
139 Janji
140 Menemui Zeline
141 Cucu Kesayangan
142 Bersikap Adil
143 Mengabaikan
144 Benci
145 Mengalah
146 Kondisi Lee
147 Merasa Wajar
148 Kebahagiaan Zeline
149 Berharap
150 Lupa
151 Benci
152 Mencari
153 Mencari
154 Berdebat
155 Mencari
156 Meminta Bantuan
157 Menghibur
158 Mengalah
159 Mencari Masalah
160 Tersinggung
161 Meminta
162 Terungkap
163 Alasan
164 Meracuni Pikiran Aska
165 Mencari Ponsel
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Menghadapi Masalah Bersama
2
Tidak Di Anggap
3
Mohon Ampunan
4
Memilih pergi
5
Cibiran Tetangga
6
Kecewa
7
Ingin Membalas
8
Hukuman
9
Kehadiran Baby Zeline
10
Bersumpah
11
Lima Tahun Berlalu
12
Anak nakal!
13
Kepulangan Stella
14
Kabar Duka
15
Kecewa
16
Bersikap sopan
17
Rasa sakit
18
Keributan
19
Rasa Sakit Yang Di Alamin
20
Lelah
21
Bersikap dewasa
22
Apakah Aska Terlibat?
23
Mendapatkan Pekerjaan
24
Kekacauan Pada Saat Makan Siang
25
Begitu Menggemaskan
26
Persiapan Sekolah Zeline
27
Menjadi Manager?
28
Mendapatkan Pujian
29
Pertemuan Setelah Beberapa Tahun
30
Merasa gelisah
31
Di Kendalikan
32
Segera menikah
33
Merasa Beruntung
34
Menuduh
35
Melupakan
36
Berjanji
37
Dilema
38
Curiga
39
Pertemuan Ke Dua
40
Menegur
41
Takut Kehilangan Kendali
42
Memberikan Hak
43
Kehilangan Pekerjaan
44
Memberikan Contoh
45
Pewaris
46
Hancur
47
Begitu Kesal
48
Tersenyum Licik
49
Akan Sadar!
50
Terpengaruh
51
Terjebak
52
Kesal
53
Mengambil Keputusan
54
Menjaga kesehatan
55
Kehilangan Hak
56
Begitu Yakin
57
Tidak Mau Bermasalah
58
Sepuluh Ribu Dapat Tiga?
59
Yang Terbaik
60
Kesalahan yang sama
61
Istirahat Yang total
62
Kelakuan Amara
63
Bingung
64
Membuat Perjanjian
65
Menandatangi Surat Perjanjian
66
Belum Mengerti
67
Kemarahan
68
Memberikan Pengertian
69
Terjebak
70
Keanehan Di Kelas
71
Mengkhawatirkan Amara
72
Kekesalan Stella!
73
Menenangkan Pikiran
74
Tidak Akan Mengalah
75
Ketakutan
76
Bagaikan Mimpi Buruk
77
Membersihkan Diri
78
Semakin Gila
79
Berdebat
80
Kecewa
81
Pengumuman
82
Memeluk
83
Merasa Gugup
84
Sudah Kotor?
85
Berhutang Budi
86
Menolak
87
Memancing
88
Kedekatan Zeline Dan Rani
89
Pria Brengsek?
90
Pernikahan Aska dan Lee
91
Kehadiran Nya Stella
92
Jangan Remehkan Orang Sabar
93
Sakit Hati
94
Kekesalan Zeline
95
Kemarahan Stella
96
Kemarahan Stella 2
97
Tanara Dan Amara
98
Keserakahan Keluarga Stella
99
Membuat Kekacauan
100
Zidan Mengungkapkan Perasaan
101
Kekejaman Paman Dan Bibi
102
Memberikan Pelajaran
103
Mengapa Amara Menangis?
104
Menjadi Suami
105
Tangisan Bahagia
106
Azriel Datang?
107
Tujuh Turunan
108
Menyambut Stella
109
Kesal
110
Tes DNA?
111
Pertengkaran
112
Membantu
113
Kebahagiaan Xiu
114
Keributan
115
Kedatangan Zidan
116
Bukti
117
Memohon
118
Bertanya
119
Memberikan Penjelasan
120
Memuji
121
Kacau
122
Bersama
123
Memperkenalkan Zeline
124
Gelisah
125
Berunding
126
Tidak Percaya
127
Tinggal Bersama
128
Perubahan Stella
129
Hasil Keputusan
130
Makan Rujak
131
Sebuah Rencana
132
Stella Sakit?
133
Cemas
134
Kejutan
135
Sadar
136
Curiga
137
Seperti Anak Kecil
138
Memberikan Yang Terbaik
139
Janji
140
Menemui Zeline
141
Cucu Kesayangan
142
Bersikap Adil
143
Mengabaikan
144
Benci
145
Mengalah
146
Kondisi Lee
147
Merasa Wajar
148
Kebahagiaan Zeline
149
Berharap
150
Lupa
151
Benci
152
Mencari
153
Mencari
154
Berdebat
155
Mencari
156
Meminta Bantuan
157
Menghibur
158
Mengalah
159
Mencari Masalah
160
Tersinggung
161
Meminta
162
Terungkap
163
Alasan
164
Meracuni Pikiran Aska
165
Mencari Ponsel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!