Tidak Di Anggap

Stella pun merasa tak enak hati pada Aksa. Seharus nya, ia tidak membuat Aksa menjadi tambah beban pikiran.

"Seharus nya aku bangga, karena dia mau bertanggung jawab." ~ batin Stella.

Stella dan Aksa pun sudah sampai di kediaman rumah Stella. Terlihat, adik-adik Stella yang sedang bermain di teras rumah. Stella dan Aksa pun segera turun dari mobil.

"Kakak." teriak ke dua adik nya.

"Kalian kenapa di luar? Mama dan Papa mana?" tanya Stella dengan lembut kepada kedua adik nya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Mama dan Papa ada di dalam."

"Kakak masuk dulu, ya? kalian main lah."

"Iya, Kak." Stella melangkah kan kaki nya dengan gemetar, ia tak sanggup menghadapi ke dua orang tua nya.

"Sayang, udah pulang?" tanya Mama Stella yang menyambut anak nya.

"Aska, kamu ikut juga? pasti mau kerja kelompok ya?"

Aska dan Stella adalah anak yang berprestasi di universitas nya. Bahkan, sewaktu SMA mereka sering kali memenang kan juara lomba di berbagai daerah.

"Ayo, masuk dulu." Sang mama pun mempersilah kan ia dan Aksa untuk duduk.

"Pa, Ma. Ad-ada yang mau Stella bicara kan."

"Iya, kenapa? oh papa tahu, pasti anak papa yang satu ini mau izin ke luar kota untuk mengikuti lomba olimpiade Matematika lagi?" ucap sang papa.

"Bu-bukan, Pa."

"Lalu? lomba pengetahuan sosial?"

"Bu-bukan juga, Pa."

"Biar kan saja dulu anak kita bicara, Pa. Jika papa terus menebak dengan salah kapan anak kita bicara?"

"Iya, mama benar juga. Ayo, nak. Kata kan, kamu mau bicara apa?"

"Stella ha-hamil. Stella hamil anak nya Aska" Stella memejam kan kedua mata nya, memberani kan diri untuk berkata yang sejujur nya.

Kedua orang tua Stella pun merasa kaget. Sang papa yang tadi tersenyum ramah, kini berubah dengan wajah memerah, rahang nya mengeras. Mama Stella pun menangis mengetahui anak kebanggaan nya kini telah menghancur kan hati nya.

"Apa kata mu!" teriak sang papa.

"Ma-mafin Stella, Pa. Ma! Stella menyesal." Stella pun menangis berlutut, memohon ampun kepada kedua orang tua nya. Sang papa yang begitu sangat kecewa pun menepis tubuh Stella hingga Stella tersungkur.

"Stella." dengan cepat Aska membangun kan kekasih nya, tapi papa Stella menarik tubuh Aska dan memukuli pria itu.

"Bajingan! aku mempercayai mu tapi kau merusak kehidupan anak ku!" pukulan yang tiada henti menghantam wajah Aska. Stella berusaha melindungi Aska. Namun, sang papa yang sudah tersulut dengan penuh amarah mu malah mendorong tubuh Stella kembali hingga terjatuh. Kini, keadaan Aska babak belur.

"Ma, tolong. Bilang sama papa. Jangan lakukan itu, Ma. Jangan sakiti Ayah dari anak yang aku kandung." ucapan Stella membuat sang mama pun emosi hingga akhir nya menampar Stella.

Plak! Plak!

"Kamu anak yang sangat pintar dan bijaksana, Stella! tapi, kenapa kamu melaku kan hal yang begitu sangat rendah? bagaimana masa depan mu? bagaimana? masa depan mu hancur di usia mu yang masih sangat muda! Bukan nya merasa bersalah, kau malah membela pria bajingan ini!"

"Ma, ini bukan sepenuh nya kesalahan Aska. Ini juga kesalahan Stella. Jika Stella menolak, ini semua tidak akan terjadi, Ma."

"Diam." Stella pun kembali di dorong oleh mama nya hingga kepala nya terbentur ke dinding membuat gadis itu tak sadar kan diri.

Melihat Stella tak sadar kan diri, dan mengeluar kan darah di kening nya. Sang mama merasa sangat bersalah, ia mendekati anak nya.

"Maafi mama, nak. Maafin mama!" Stella yang tak sadar kan diri pun di peluk erat oleh sang mama.

"Pa, tolong anak kita." teriakan mama Stella membuat Aska menoleh dan segera bangkit untuk menolong kekasih nya dengan keadaan yang tak berdaya.

"Ste-stela." ujar Aska yang tak berdaya lalu ia pun tak sadar kan diri.

*******

Stella dan Aska di bawa ke rumah sakit, ke dua orang tua Aska dan Stella pun ada di sana. Ke dua orang tua Stella memandang aneh keluarga Aska. Begitu juga dengan sebalik nya. Budaya mereka terlihat jelas sangat berbeda. Stella yang menganut Agama Muslim sedang kan Aska menganut Agama Buddha.

Dokter memberitahu keadaan Stella dan Aksa yang sudah sadar kan diri. Mami Aska masuk dan terkejut melihat wajah anak kesayangan nya penuh dengan luka pukulan.

"Keterlaluan kalian! kalian memukuli anak ku dengan sangat kejam!" kesal Mami Aska.

"Sudah lah, mami. Aska tidak apa."

"Anak kalian pantas mendapat kan itu!"

"Lalu? apakah anak kalian itu suci? dan hanya anak aku yang berdosa? hanya anak aku yang melaku kan kesalahan? anak kalian tidak?" tanya mami Aska dengan kesal. Mendengar ucapan Ibu Aska, kedua orang tua Stella pun hanya terdiam. Papa Stella masih sangat kecewa dengan Puteri Sulung nya.

"Mulai sekarang, kau bukan lah anak kami lagi! lanjut kan lah hidup mu bersama mereka, aku dan mama mu tak akan perduli!"

Papa Stella pun membawa mama nya pulang ke rumah, Stella ingin menghenti kan kedua orang tua nya. Namun, kondisi nya yang sangat lemah tidak memungkin kan ia untuk mengejar ke dua orang tua nya. Aska berjalan perlahan mendekati kekasih nya. Aska memeluk Stella yang menangis akibat ucapan ke dua orang tua nya.

"Sudah, ada aku di sini. Tenang lah!" ucap Aska yang mengelus punggung Stella dengan lembut. Sedang kan mami dan papi Aska hanya terdiam saja.

"Untuk saat ini Stella akan tinggal di rumah kita." ujar Aska membuat kedua orang tua nya terkejut.

"Tidak bisa! kalian ini belum menikah! apa kata keluarga dan yang lain nya?"

"Jika mami dan papi nggak setuju, tak apa! biar aku yang akan keluar dari rumah. Aku akan tinggal bersama Stella."

"Sudah, Mi. Biar kan saja lah Stella tinggal di rumah, lagi pula dia akan menjadi menantu kita. Tak ada beda nya tinggal sekarang atau nanti." ujar papi Aska. Tak ada pilihan lain selain mami nya untuk setuju.

"Baik lah!" senyuman di wajah Aska mengembang dengan sempurna. Aska pun mendekati ke dua orang tua nya lalu memeluk mereka.

"Terimakasih, Mi. Pi. Aska tahu, kalian orang baik. Kalian tak akan membiar kan Aska dan Stella menjalani ini dengan berdua. Aska yakin, keadaan akan baik-baik saja setelah itu. Dan seiring dengan berjalan nya waktu. Kedua orang tua Stella pun akan menerima kenyataan ini semua seperti mami dan papi. Aska akuin, Aska dan Stella telah membuat kesalahan. Tapi, kami akan berusaha untuk memperbaiki diri menjadi anak dan orang tua yang lebih baik." ujar Aska

Terpopuler

Comments

Dewi Ariyanti

Dewi Ariyanti

nyimak dulu

2021-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Menghadapi Masalah Bersama
2 Tidak Di Anggap
3 Mohon Ampunan
4 Memilih pergi
5 Cibiran Tetangga
6 Kecewa
7 Ingin Membalas
8 Hukuman
9 Kehadiran Baby Zeline
10 Bersumpah
11 Lima Tahun Berlalu
12 Anak nakal!
13 Kepulangan Stella
14 Kabar Duka
15 Kecewa
16 Bersikap sopan
17 Rasa sakit
18 Keributan
19 Rasa Sakit Yang Di Alamin
20 Lelah
21 Bersikap dewasa
22 Apakah Aska Terlibat?
23 Mendapatkan Pekerjaan
24 Kekacauan Pada Saat Makan Siang
25 Begitu Menggemaskan
26 Persiapan Sekolah Zeline
27 Menjadi Manager?
28 Mendapatkan Pujian
29 Pertemuan Setelah Beberapa Tahun
30 Merasa gelisah
31 Di Kendalikan
32 Segera menikah
33 Merasa Beruntung
34 Menuduh
35 Melupakan
36 Berjanji
37 Dilema
38 Curiga
39 Pertemuan Ke Dua
40 Menegur
41 Takut Kehilangan Kendali
42 Memberikan Hak
43 Kehilangan Pekerjaan
44 Memberikan Contoh
45 Pewaris
46 Hancur
47 Begitu Kesal
48 Tersenyum Licik
49 Akan Sadar!
50 Terpengaruh
51 Terjebak
52 Kesal
53 Mengambil Keputusan
54 Menjaga kesehatan
55 Kehilangan Hak
56 Begitu Yakin
57 Tidak Mau Bermasalah
58 Sepuluh Ribu Dapat Tiga?
59 Yang Terbaik
60 Kesalahan yang sama
61 Istirahat Yang total
62 Kelakuan Amara
63 Bingung
64 Membuat Perjanjian
65 Menandatangi Surat Perjanjian
66 Belum Mengerti
67 Kemarahan
68 Memberikan Pengertian
69 Terjebak
70 Keanehan Di Kelas
71 Mengkhawatirkan Amara
72 Kekesalan Stella!
73 Menenangkan Pikiran
74 Tidak Akan Mengalah
75 Ketakutan
76 Bagaikan Mimpi Buruk
77 Membersihkan Diri
78 Semakin Gila
79 Berdebat
80 Kecewa
81 Pengumuman
82 Memeluk
83 Merasa Gugup
84 Sudah Kotor?
85 Berhutang Budi
86 Menolak
87 Memancing
88 Kedekatan Zeline Dan Rani
89 Pria Brengsek?
90 Pernikahan Aska dan Lee
91 Kehadiran Nya Stella
92 Jangan Remehkan Orang Sabar
93 Sakit Hati
94 Kekesalan Zeline
95 Kemarahan Stella
96 Kemarahan Stella 2
97 Tanara Dan Amara
98 Keserakahan Keluarga Stella
99 Membuat Kekacauan
100 Zidan Mengungkapkan Perasaan
101 Kekejaman Paman Dan Bibi
102 Memberikan Pelajaran
103 Mengapa Amara Menangis?
104 Menjadi Suami
105 Tangisan Bahagia
106 Azriel Datang?
107 Tujuh Turunan
108 Menyambut Stella
109 Kesal
110 Tes DNA?
111 Pertengkaran
112 Membantu
113 Kebahagiaan Xiu
114 Keributan
115 Kedatangan Zidan
116 Bukti
117 Memohon
118 Bertanya
119 Memberikan Penjelasan
120 Memuji
121 Kacau
122 Bersama
123 Memperkenalkan Zeline
124 Gelisah
125 Berunding
126 Tidak Percaya
127 Tinggal Bersama
128 Perubahan Stella
129 Hasil Keputusan
130 Makan Rujak
131 Sebuah Rencana
132 Stella Sakit?
133 Cemas
134 Kejutan
135 Sadar
136 Curiga
137 Seperti Anak Kecil
138 Memberikan Yang Terbaik
139 Janji
140 Menemui Zeline
141 Cucu Kesayangan
142 Bersikap Adil
143 Mengabaikan
144 Benci
145 Mengalah
146 Kondisi Lee
147 Merasa Wajar
148 Kebahagiaan Zeline
149 Berharap
150 Lupa
151 Benci
152 Mencari
153 Mencari
154 Berdebat
155 Mencari
156 Meminta Bantuan
157 Menghibur
158 Mengalah
159 Mencari Masalah
160 Tersinggung
161 Meminta
162 Terungkap
163 Alasan
164 Meracuni Pikiran Aska
165 Mencari Ponsel
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Menghadapi Masalah Bersama
2
Tidak Di Anggap
3
Mohon Ampunan
4
Memilih pergi
5
Cibiran Tetangga
6
Kecewa
7
Ingin Membalas
8
Hukuman
9
Kehadiran Baby Zeline
10
Bersumpah
11
Lima Tahun Berlalu
12
Anak nakal!
13
Kepulangan Stella
14
Kabar Duka
15
Kecewa
16
Bersikap sopan
17
Rasa sakit
18
Keributan
19
Rasa Sakit Yang Di Alamin
20
Lelah
21
Bersikap dewasa
22
Apakah Aska Terlibat?
23
Mendapatkan Pekerjaan
24
Kekacauan Pada Saat Makan Siang
25
Begitu Menggemaskan
26
Persiapan Sekolah Zeline
27
Menjadi Manager?
28
Mendapatkan Pujian
29
Pertemuan Setelah Beberapa Tahun
30
Merasa gelisah
31
Di Kendalikan
32
Segera menikah
33
Merasa Beruntung
34
Menuduh
35
Melupakan
36
Berjanji
37
Dilema
38
Curiga
39
Pertemuan Ke Dua
40
Menegur
41
Takut Kehilangan Kendali
42
Memberikan Hak
43
Kehilangan Pekerjaan
44
Memberikan Contoh
45
Pewaris
46
Hancur
47
Begitu Kesal
48
Tersenyum Licik
49
Akan Sadar!
50
Terpengaruh
51
Terjebak
52
Kesal
53
Mengambil Keputusan
54
Menjaga kesehatan
55
Kehilangan Hak
56
Begitu Yakin
57
Tidak Mau Bermasalah
58
Sepuluh Ribu Dapat Tiga?
59
Yang Terbaik
60
Kesalahan yang sama
61
Istirahat Yang total
62
Kelakuan Amara
63
Bingung
64
Membuat Perjanjian
65
Menandatangi Surat Perjanjian
66
Belum Mengerti
67
Kemarahan
68
Memberikan Pengertian
69
Terjebak
70
Keanehan Di Kelas
71
Mengkhawatirkan Amara
72
Kekesalan Stella!
73
Menenangkan Pikiran
74
Tidak Akan Mengalah
75
Ketakutan
76
Bagaikan Mimpi Buruk
77
Membersihkan Diri
78
Semakin Gila
79
Berdebat
80
Kecewa
81
Pengumuman
82
Memeluk
83
Merasa Gugup
84
Sudah Kotor?
85
Berhutang Budi
86
Menolak
87
Memancing
88
Kedekatan Zeline Dan Rani
89
Pria Brengsek?
90
Pernikahan Aska dan Lee
91
Kehadiran Nya Stella
92
Jangan Remehkan Orang Sabar
93
Sakit Hati
94
Kekesalan Zeline
95
Kemarahan Stella
96
Kemarahan Stella 2
97
Tanara Dan Amara
98
Keserakahan Keluarga Stella
99
Membuat Kekacauan
100
Zidan Mengungkapkan Perasaan
101
Kekejaman Paman Dan Bibi
102
Memberikan Pelajaran
103
Mengapa Amara Menangis?
104
Menjadi Suami
105
Tangisan Bahagia
106
Azriel Datang?
107
Tujuh Turunan
108
Menyambut Stella
109
Kesal
110
Tes DNA?
111
Pertengkaran
112
Membantu
113
Kebahagiaan Xiu
114
Keributan
115
Kedatangan Zidan
116
Bukti
117
Memohon
118
Bertanya
119
Memberikan Penjelasan
120
Memuji
121
Kacau
122
Bersama
123
Memperkenalkan Zeline
124
Gelisah
125
Berunding
126
Tidak Percaya
127
Tinggal Bersama
128
Perubahan Stella
129
Hasil Keputusan
130
Makan Rujak
131
Sebuah Rencana
132
Stella Sakit?
133
Cemas
134
Kejutan
135
Sadar
136
Curiga
137
Seperti Anak Kecil
138
Memberikan Yang Terbaik
139
Janji
140
Menemui Zeline
141
Cucu Kesayangan
142
Bersikap Adil
143
Mengabaikan
144
Benci
145
Mengalah
146
Kondisi Lee
147
Merasa Wajar
148
Kebahagiaan Zeline
149
Berharap
150
Lupa
151
Benci
152
Mencari
153
Mencari
154
Berdebat
155
Mencari
156
Meminta Bantuan
157
Menghibur
158
Mengalah
159
Mencari Masalah
160
Tersinggung
161
Meminta
162
Terungkap
163
Alasan
164
Meracuni Pikiran Aska
165
Mencari Ponsel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!