Memilih pergi

Hati Stella merasa lebih tenang setelah melakukan ibadah sholat. Ia pun ingin ke dapur untuk mengambil air minum.

"Sudah lah, kamu ikutin saja permintaan anak kita." ujar mami Aska.

Stella yang tak sengaja mendengar ucapan ke dua orang Aska pun menghenti kan langkah nya.

"Bagaimana jika dia tak mau pindah agama?"

"Biar kan saja mereka menikah di Eropa, setelah anak itu lahir. Kita akan menjauh kan wanita itu dari cucu ku. Aku nggak mau jika cucu ku mengikuti budaya mereka. Budaya mereka memang tidak buruk, tapi aku ingin keturunan kita menerus kan budaya kita. Apa jadi nya jika cucu kita berbeda budaya."

Stella begitu terkejut mendengar ucapan Ibu dari kekasih yang ia cinta.

"Me-mereka ingin memisah kan aku dengan anakku? Tidak! ak-aku tak akan membiar kan itu terjadi." Stella memundur kan langkah kaki nya dan segera masuk ke dalam kamar.

"Ak-aku harus pergi dari sini." Stella melangkah kan kaki nya secepat mungkin untuk ke luar dari rumah Aska. Stella berlari, ia menangis sejadi-jadi nya.

"Aku nggak nyangka jika mami Aska sejahat itu, apakah Aska mengetahui rencana mami nya? Atau memang, Aska juga terlibat dalam rencana ini." hati Stella begitu sangat sesak, ia tak menyangka jika pria yang ia cinta tega meng khianati nya.

Stella pergi ke rumah orang tua nya. Keadaan nya sangat kacau.

"Mama." panggil Stella kepada sang Mama. Terlihat kekecewaan di mata Mama nya. Belum sempat sang mama bicara, papa Stella keluar rumah dan marah-marah.

"Mau ngapain kamu ke sini? Pergi! jangan ganggu keluarga ku!"

"Papa, maa-aafin Stella. Stella menyesal."

"Pergi kamu dari sini!"

Sang papa pun menutup pintu dengan keras, tak ada tempat lagi untuk Stella di rumah nya. Stella menghapus air mata nya.

"Aku harus segera pergi, sebelum keluarga Aska menemu kan ku. Aku tak ingin mereka mengambil anak ku atau membuat ku berpaling dari Agama ku. Sudah cukup dosa yang aku perbuat."

Stella kembali melangkah kan kaki nya, sebelum meninggal kan kota kelahiran nya. Stella memutus kan untuk menjual ponsel dan beberapa barang berharga lain nya.

"Aku harus melanjut kan hidup,"

"Ini sudah cukup untuk keperluan ku beberapa bulan." Stella memesan tiket ke luar kota. Ia sudah memutus kan untuk hidup sendiri membesar kan anak nya.

***********

Kini, Stella sudah sampai ke kota yang sebelum nya tak pernah ia datangi. Hanya ada diri nya seorang diri, bahkan ia tak mengenal siapa pun di sini. Stella mencari tempat tinggal untuk diri nya.

"Kontrakan ini sebulan 1 juta belum sama uang air dan listrik." Stella menelan Slavina nya.

"Maa-af Bu, apakah tidak ada yang lebih rendah harga nya?"

"Ada, tapi bukan di sini. Mari ikut saya!" Stella pun mengikuti sang pemilik kontrakan.

"Ini, sebulan dua ratus ribu. Tapi, begini lah keadaan nya. Tepas, dan beberapa yang bocor." Stella memandangi kontrakan kumuh ini.

Sementara ini aku harus hemat. Lagipula, aku masih sendiri. Jadi, tak apa jika harus terkena hujan sedikit karena bocor. Dan aku akan membuka usaha untuk melanjut kan hidup ku dan anak ku kelak ~ batin Stella.

"Tidak apa, Bu. Saya akan memilih tempat ini saja, tempat ini juga masih sangat layak untuk saya." Stella memberi kan uang sewa untuk setahun ke depan.

"Ini kunci nya, Saya tinggal dahulu."

"Terimakasih, Bu."

Setelah kepergian pemilik kontrakan, Stella masuk ke dalam rumah kontrakan, Stella memandangi seisi rumah yang begitu kumuh.

"Aku nggak boleh ngeluh, harus semangat Stella demi anak yang kau kandung." Stella mencoba menghibur diri nya sendiri. Tanpa berlama-lama, Stella langsung membersih kan rumah itu. Kini, rumah yang ia tempati sudah tampak lebih baik dari sebelum nya. Stella menyusun pakaian nya. Tak ada barang apapun di rumah kontrakan nya. Hanya berasal tikar saja, pakaian nya pun hanya tersimpan di koper.

Stella sebelum nya tidak pernah hidup susah, ke dua orang tua nya selalu memberi kan fasilitas yang baik untuk dia. Walau tak semewah kehidupan Aska. Ketika Stella merasa putus asa, ia mengelus perut nya yang masih rata.

"Apapun akan mama lakukan untuk mu, Sayang."

Tidak ada ponsel, atau pun barang penghibur lain nya seperti tv atau radio. Stella memutus kan untuk mengambil Al-Qur'an di koper nya. Sebelum nya, Aska sudah mempersiap kan beberapa pakaian untuk Stella termaksud sajadah, mukenah juga Al-Qur'an. Stella pun pergi mengambil air wudhu, lalu membaca ayat suci Al-Quran. Hal itu jauh membuat Stella menjadi tenang dan hati nya terasa sangat damai.

*******

Di sisi lain, terlihat Aska begitu sangat marah. Ia menyuruh seluruh pelayan untuk mencari kekasih nya.

"Di mana kamu, Sayang? Mengapa kamu nggak kasih tau aku terlebih dahulu." Aska merasa sangat frustasi.

"Mami, kemana dia? Mengapa dia pergi tanpa memberitahu ku terlebih dahulu?"

"Ya, mana Mami tahu! Kenapa kamu nggak cari aja di rumah orang tua nya. Siapa tahu, dia ada di sana!"

Tanpa berfikir lama, Aska pergi melajukan mobil untuk ke rumah orang tua Stella. Sesampai di sana, Aska tak menemu kan Stella.

"Kenapa kau tega meninggalkan aku, Stella? Kenapa?" teriak Aska.

Aska berulang kali mencoba menghubungi kekasih nya. Tetapi, ponsel Stella tidak bisa di hubungi. Membuat Aska merasa sangat frustasi.

"Jangan tinggal kan aku, Sayang. Jangan! Kembali lah pada ku, aku mohon." Aska menangis di dalam mobil, ia nggak sanggup jauh dari Stella. Wanita yang sangat ia cintai.

"Seharus nya kita bicara baik-baik, Stella! Kembali lah pada ku. Jangan pisah kan aku dengan anakku. Aku tak sanggup jauh dari kalian."

********

Stella mencoba mengawali kehidupan nya yang baru, bahkan ia membuka warung nasi lemak. Selain pintar di sekolah, Stella juga memiliki bakat memasak. Masakan nya begitu sangat lezat. Ia pernah menang memasak juara satu lomba memasak Se-provinsi.

Hari pertama jualan, mendapat kan hal yang positif. Baru beberapa jam saja, nasi lemak yang ia masak ludes habis tak bersisa. Semua para pembeli pun memuji masakan nya yang begitu sangat lezat.

"Terimakasih, Ya Allah." Stella segera membersih kan warung dan segera menutup nya.

"Alhamdulillah ya nak, hari ini Allah kasih kita Rezeky yang luar biasa. Jika begini terus, Mama bisa menabung untuk mu." Stella mengelus perut nya yang rata.

"Wah, baru sehari. Jualan mu sudah ludes nih." ujar Bu Sri. Pemilik kontrakan yang Stella tempati

Terpopuler

Comments

Dewi Ariyanti

Dewi Ariyanti

lanjut

2021-07-30

1

Naya

Naya

up LG Thor

2021-07-30

1

roseblinkies

roseblinkies

up lagi dong thor klo perlu crazy up gasabarrr

2021-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 Menghadapi Masalah Bersama
2 Tidak Di Anggap
3 Mohon Ampunan
4 Memilih pergi
5 Cibiran Tetangga
6 Kecewa
7 Ingin Membalas
8 Hukuman
9 Kehadiran Baby Zeline
10 Bersumpah
11 Lima Tahun Berlalu
12 Anak nakal!
13 Kepulangan Stella
14 Kabar Duka
15 Kecewa
16 Bersikap sopan
17 Rasa sakit
18 Keributan
19 Rasa Sakit Yang Di Alamin
20 Lelah
21 Bersikap dewasa
22 Apakah Aska Terlibat?
23 Mendapatkan Pekerjaan
24 Kekacauan Pada Saat Makan Siang
25 Begitu Menggemaskan
26 Persiapan Sekolah Zeline
27 Menjadi Manager?
28 Mendapatkan Pujian
29 Pertemuan Setelah Beberapa Tahun
30 Merasa gelisah
31 Di Kendalikan
32 Segera menikah
33 Merasa Beruntung
34 Menuduh
35 Melupakan
36 Berjanji
37 Dilema
38 Curiga
39 Pertemuan Ke Dua
40 Menegur
41 Takut Kehilangan Kendali
42 Memberikan Hak
43 Kehilangan Pekerjaan
44 Memberikan Contoh
45 Pewaris
46 Hancur
47 Begitu Kesal
48 Tersenyum Licik
49 Akan Sadar!
50 Terpengaruh
51 Terjebak
52 Kesal
53 Mengambil Keputusan
54 Menjaga kesehatan
55 Kehilangan Hak
56 Begitu Yakin
57 Tidak Mau Bermasalah
58 Sepuluh Ribu Dapat Tiga?
59 Yang Terbaik
60 Kesalahan yang sama
61 Istirahat Yang total
62 Kelakuan Amara
63 Bingung
64 Membuat Perjanjian
65 Menandatangi Surat Perjanjian
66 Belum Mengerti
67 Kemarahan
68 Memberikan Pengertian
69 Terjebak
70 Keanehan Di Kelas
71 Mengkhawatirkan Amara
72 Kekesalan Stella!
73 Menenangkan Pikiran
74 Tidak Akan Mengalah
75 Ketakutan
76 Bagaikan Mimpi Buruk
77 Membersihkan Diri
78 Semakin Gila
79 Berdebat
80 Kecewa
81 Pengumuman
82 Memeluk
83 Merasa Gugup
84 Sudah Kotor?
85 Berhutang Budi
86 Menolak
87 Memancing
88 Kedekatan Zeline Dan Rani
89 Pria Brengsek?
90 Pernikahan Aska dan Lee
91 Kehadiran Nya Stella
92 Jangan Remehkan Orang Sabar
93 Sakit Hati
94 Kekesalan Zeline
95 Kemarahan Stella
96 Kemarahan Stella 2
97 Tanara Dan Amara
98 Keserakahan Keluarga Stella
99 Membuat Kekacauan
100 Zidan Mengungkapkan Perasaan
101 Kekejaman Paman Dan Bibi
102 Memberikan Pelajaran
103 Mengapa Amara Menangis?
104 Menjadi Suami
105 Tangisan Bahagia
106 Azriel Datang?
107 Tujuh Turunan
108 Menyambut Stella
109 Kesal
110 Tes DNA?
111 Pertengkaran
112 Membantu
113 Kebahagiaan Xiu
114 Keributan
115 Kedatangan Zidan
116 Bukti
117 Memohon
118 Bertanya
119 Memberikan Penjelasan
120 Memuji
121 Kacau
122 Bersama
123 Memperkenalkan Zeline
124 Gelisah
125 Berunding
126 Tidak Percaya
127 Tinggal Bersama
128 Perubahan Stella
129 Hasil Keputusan
130 Makan Rujak
131 Sebuah Rencana
132 Stella Sakit?
133 Cemas
134 Kejutan
135 Sadar
136 Curiga
137 Seperti Anak Kecil
138 Memberikan Yang Terbaik
139 Janji
140 Menemui Zeline
141 Cucu Kesayangan
142 Bersikap Adil
143 Mengabaikan
144 Benci
145 Mengalah
146 Kondisi Lee
147 Merasa Wajar
148 Kebahagiaan Zeline
149 Berharap
150 Lupa
151 Benci
152 Mencari
153 Mencari
154 Berdebat
155 Mencari
156 Meminta Bantuan
157 Menghibur
158 Mengalah
159 Mencari Masalah
160 Tersinggung
161 Meminta
162 Terungkap
163 Alasan
164 Meracuni Pikiran Aska
165 Mencari Ponsel
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Menghadapi Masalah Bersama
2
Tidak Di Anggap
3
Mohon Ampunan
4
Memilih pergi
5
Cibiran Tetangga
6
Kecewa
7
Ingin Membalas
8
Hukuman
9
Kehadiran Baby Zeline
10
Bersumpah
11
Lima Tahun Berlalu
12
Anak nakal!
13
Kepulangan Stella
14
Kabar Duka
15
Kecewa
16
Bersikap sopan
17
Rasa sakit
18
Keributan
19
Rasa Sakit Yang Di Alamin
20
Lelah
21
Bersikap dewasa
22
Apakah Aska Terlibat?
23
Mendapatkan Pekerjaan
24
Kekacauan Pada Saat Makan Siang
25
Begitu Menggemaskan
26
Persiapan Sekolah Zeline
27
Menjadi Manager?
28
Mendapatkan Pujian
29
Pertemuan Setelah Beberapa Tahun
30
Merasa gelisah
31
Di Kendalikan
32
Segera menikah
33
Merasa Beruntung
34
Menuduh
35
Melupakan
36
Berjanji
37
Dilema
38
Curiga
39
Pertemuan Ke Dua
40
Menegur
41
Takut Kehilangan Kendali
42
Memberikan Hak
43
Kehilangan Pekerjaan
44
Memberikan Contoh
45
Pewaris
46
Hancur
47
Begitu Kesal
48
Tersenyum Licik
49
Akan Sadar!
50
Terpengaruh
51
Terjebak
52
Kesal
53
Mengambil Keputusan
54
Menjaga kesehatan
55
Kehilangan Hak
56
Begitu Yakin
57
Tidak Mau Bermasalah
58
Sepuluh Ribu Dapat Tiga?
59
Yang Terbaik
60
Kesalahan yang sama
61
Istirahat Yang total
62
Kelakuan Amara
63
Bingung
64
Membuat Perjanjian
65
Menandatangi Surat Perjanjian
66
Belum Mengerti
67
Kemarahan
68
Memberikan Pengertian
69
Terjebak
70
Keanehan Di Kelas
71
Mengkhawatirkan Amara
72
Kekesalan Stella!
73
Menenangkan Pikiran
74
Tidak Akan Mengalah
75
Ketakutan
76
Bagaikan Mimpi Buruk
77
Membersihkan Diri
78
Semakin Gila
79
Berdebat
80
Kecewa
81
Pengumuman
82
Memeluk
83
Merasa Gugup
84
Sudah Kotor?
85
Berhutang Budi
86
Menolak
87
Memancing
88
Kedekatan Zeline Dan Rani
89
Pria Brengsek?
90
Pernikahan Aska dan Lee
91
Kehadiran Nya Stella
92
Jangan Remehkan Orang Sabar
93
Sakit Hati
94
Kekesalan Zeline
95
Kemarahan Stella
96
Kemarahan Stella 2
97
Tanara Dan Amara
98
Keserakahan Keluarga Stella
99
Membuat Kekacauan
100
Zidan Mengungkapkan Perasaan
101
Kekejaman Paman Dan Bibi
102
Memberikan Pelajaran
103
Mengapa Amara Menangis?
104
Menjadi Suami
105
Tangisan Bahagia
106
Azriel Datang?
107
Tujuh Turunan
108
Menyambut Stella
109
Kesal
110
Tes DNA?
111
Pertengkaran
112
Membantu
113
Kebahagiaan Xiu
114
Keributan
115
Kedatangan Zidan
116
Bukti
117
Memohon
118
Bertanya
119
Memberikan Penjelasan
120
Memuji
121
Kacau
122
Bersama
123
Memperkenalkan Zeline
124
Gelisah
125
Berunding
126
Tidak Percaya
127
Tinggal Bersama
128
Perubahan Stella
129
Hasil Keputusan
130
Makan Rujak
131
Sebuah Rencana
132
Stella Sakit?
133
Cemas
134
Kejutan
135
Sadar
136
Curiga
137
Seperti Anak Kecil
138
Memberikan Yang Terbaik
139
Janji
140
Menemui Zeline
141
Cucu Kesayangan
142
Bersikap Adil
143
Mengabaikan
144
Benci
145
Mengalah
146
Kondisi Lee
147
Merasa Wajar
148
Kebahagiaan Zeline
149
Berharap
150
Lupa
151
Benci
152
Mencari
153
Mencari
154
Berdebat
155
Mencari
156
Meminta Bantuan
157
Menghibur
158
Mengalah
159
Mencari Masalah
160
Tersinggung
161
Meminta
162
Terungkap
163
Alasan
164
Meracuni Pikiran Aska
165
Mencari Ponsel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!