Satu tahun kemudian dimana Tari sudah melahirkan tiga bayi kembarnya dengan selamat dan juga sehat, bayi kembar itu lucu sangat menggemaskan. Dua bayi laki-laki tampan dan satu bayi perempuan cantik. Mereka di beri nama oleh Tari, Langit, Angkasa dan juga Bintang.
Namun karena selama mengandung Tari hanya memiliki usaha membuat berbagai macam kue saja dan tidak banyak Untung yang Tari dapatkan, ia berpikir untuk memberikan salah satu anak laki-laki yang bernama Angkasa itu kepada ayah kandungnya. Agar beban Tari tidak begitu berat membesarkan tiga anak sekaligus.
"Apa kamu yakin dengan keputusan kamu nak? Apa kamu tidak akan merasa rindu jika nanti anakmu tinggal bersama ayahnya?" tanya omah Mayang meyakinkan Tari jika apa yang di lakukan itu tidak akan membuat dia tenang.
"Aku yakin omah, dia adalah ayah kandung nya, dia laki-laki yang menghamili ku. Aku yakin jika Angkasa putera ku akan terjamin kehidupannya bersama dia." bahkan Tari tidak sudi menyebutkan nama Bara dengan mulut nya karena ia sangat membencinya.
"Baiklah, sebelum kamu nanti pergi ke luar negeri omah akan memberikan putera mu pada laki-laki itu." ucap omah pasrah dengan keputusan Tari.
"Terima kasih omah." ucapnya. "Dan katakan padanya jika dia menanyakan dimana keberadaannya ku bilang saja aku sudah meninggal supaya dia mau merawat Angkasa." Tari berkata dengan serius.
"Baiklah Tari Omah akan melakukan apa yang kamu mau." balas nya.
Sebelum nya Tari berniat pergi ke luar negeri sebelum ia melahirkan, ia di tawari bekerja di sana, Tari berpikir jika itu kesempatan untuk diri nya agar ia bisa terbebas dari Bara dan ia bisa tenang membesarkan kedua anak kembar nya.
"Maaf sayang bunda harus memberikan kamu pada ayah mu, jadilah anak yang bisa membahagiakan orang-orang yang sayang padamu." lirih Tari melihat anak laki-laki keduanya itu dengan mata yang berkaca-kaca. Hati nya sungguh berat memberikan nya pada ayah kandungnya namun itu pilihan terbaik untuk nya.
***
"Hei nyonya kenapa anda menyimpan bayi itu di sini, ini bukan panti asuhan yang bisa menampung seorang bayi." kesal Bara saat ia tahu dari pembantu nya bahwa ada perempuan tua memberikan nya seorang bayi.
"Maaf tuan ini bayi anda, bayi yang dilahirkan dari rahim seorang perempuan yang dulu anda nodai kesuciannya. Anda pasti mengingat kejadian itu, jadi bertanggung jawablah!" ucap omah Mayang begitu kesal melihat arogan nya laki-laki di hadapannya itu.
"Bayi itu mungkin bukan anakku, bisa saja anak ini anak dari laki-laki lain yang sama-sama sudah menodai perempuan itu." elaknya tidak percaya.
"Lihatlah bayi laki-laki ini mirip seperti mu jadi tidak mungkin dia bukan anakmu, jika anda tidak mau bertanggung jawab atas anak ini, akan saya sebar luaskan berita jika anda sudah menghamili seorang perempuan dan anda tidak mau bertanggung jawab!" ancam omah Mayang geram.
Bara terdiam ia memang ingat sudah menodai seorang perempuan dan ia percaya jika perempuan itu masih perawan karena ia ingat saat kejadian dimana ia menggagahi seorang gadis saat ia mabuk ada bercak merah di seprei putih yang ia tiduri saat itu.
"Baik-baik simpan saja anak itu di sini! Lalu kemana ibu yang melahirkan anak ini?" tanyanya. Bara tidak habis pikir perempuan itu mengandung anak nya ia kira saat malam itu terjadi perempuan itu tidak hamil karena dia tidak datang padanya untuk meminta pertanggungjawaban.
"Ibunya sudah meninggal dan saya tidak akan mampu untuk merawatnya aku sudah tua." kilah nya. "Yang jelas anda harus menjaga anak ini dengan baik sebagai ayah kandungnya." ucap omah Mayang dengan tegas mengingatkan Bara.
Bara mendengus kesal setelah kepergian perempuan tua yang sudah memberikan bayi laki-laki itu. Ia merasa akan di permalukan oleh perempuan yang sudah ia hamilli.
"Aaaaaaaa." teriak Bara kesal penuh dengan emosi ia. "Dasar perempuan! Mereka hanya bisa melukai ku dan membuat ku kesal!" teriak nya saat ini ia merasa bingung, bagaimana bisa dia menguruskan seorang bayi yang baru lahir dan bagaimana nanti jika ia mendapatkan kabar miring tentang nya.
Bara tersenyum miris mengingat kehidupan nya saat ini. Ia di sakiti oleh perempuan yang sangat ia cintai dengan kabur bersama laki-laki lain kabar yang ia tahu setelah suruhan mencari tahu keberadaan kekasih yang akan ia nikahi dan membuat nya merasa di permalukan karena kekasih nya meninggalkan nya di saat hari dimana orang tahu jika Bara Antoni akan menikahi seorang wanita cantik dan berkelas namun nyatanya perempuan itu pergi tanpa kabar dan sekarang dia harus mengurusi seorang bayi yang baru saja di lahirkan oleh perempuan yang sama sekali tidak ia kenali, sungguh sangat tragis kehidupannya.
"Berengsek!" umpat nya kesal seraya membanting semua barang yang ada di hadapannya.
Sedangkan di tempat Tari berada ia sedang menangis karena bayi yang ia lahirkan harus di berikan pada laki-laki itu, Tari sangat sedih ia takut jika laki-laki itu tidak bisa menerima anaknya dengan baik, dan tidak mau mengurusi nya. Tapi ia buang rasa menyesal nya, Tari yakin jika ayah nya akan bertanggung jawab atas bayi yang ia berikan padanya.
"Kamu harus menerima kenyataan ini nak, kamu yang memilih untuk memberikan salah satu dari bayi mu padanya, omah yakin laki-laki itu akan bertanggung jawab, percayalah! Dan omah akan melihat dari jauh apa bayimu baik-baik saja nanti, kamu tenang omah akan menjaga anakmu ketika kamu tinggal di luar negeri nanti." ujar omah Mayang menenangkan Tari yang sedang menangis sesenggukan.
"Iya Omah aku akan berusaha mengikhlaskannya." lirih Tari. "Aku harap laki-laki itu menjaga dan mengurus nya dengan baik."
"Kamu tenang saja, jika dia tega membiarkan anak mu menderita omah tidak akan pernah diam, orang terpandang seperti dia akan menjaga image nya dengan cara apapun. Dan semoga anak mu itu akan bahagia hidup bersama ayah kandungnya." ujar Omah menenangkan Tari yang terus saja terisak.
"Ya semoga saja omah." balas nya.
Omah Mayang menghela nafasnya panjang. "Kamu tahu laki-laki yang manghamilimu itu laki-laki yang sangat tampan, pantas saja anak-anak mu begitu sempurna, karena mereka terlahir dari bibit yang sangat bagus." ujar omah Mayang merasa sangat menyayangkan.
Tari tersenyum miris. "Tampan tidak membuat ku tertarik padanya, karena aku dengan nya memiliki anak karena kejadian yang tidak sama sekali aku inginkan, tapi melihat kehadiran anak-anak ku, aku cukup bahagia omah dan bisa membuat ku terasa hidup kembali, walaupun aku sangat membenci ayah kandung mereka." sesal Tari.
"Hemm baiklah, Omah mengerti dan tidak akan mengingatkan kamu lagi pada laki-laki itu." ujar omah Mayang.
Tari tersenyum tipis. "Terima kasih omah, omah adalah penyelamat Tari di saat Tari tidak memiliki apapun dan Omah juga yang membuat aku semangat untuk membesarkan anak-anak ku." ucap Tari tulus.
"Sama-sama sayang, Omah juga senang karena omah bisa bertemu dengan kamu dan juga cucu-cucu omah yang tampan dan juga cantik ini." ucap omah merasa senang dengan kehadiran Tari dan juga anak-anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Alya Yuni
Ko Thor smpai hti sya bca novel ada yg mengandung dri si Tari bego
msih membesarkn ank mrka dsar prmpuan gk hti lbih baik jdi plcur aja kau Tari
Thor ko mengecewakn pembaca
2022-12-27
0
Kar Genjreng
Thor mengapa ga di buat mampu mengurus ketiga Anaknya.... apakah biar ikut merasakan susahnya menjaga anak maksudnya..ok lah 😮😮😚😚😭😭
2022-12-20
0
Aira💕
kenapa ibunya tega memberikan salah satu anaknya kepada laki2 berengsek itu.
2022-06-18
0