Pagi harinya Bara yang telah sadar dari mabuknya terbangun karena cahaya matahari pagi masuk menyilaukan Bara yang tengah tertidur pulas itu.
Dilihatnya ke arah kiri dan kanan Bara yang masih terasa pusing di bagian kepalanya mengingat-ingat kejadian tadi malam yang terjadi pada dirinya.
"Ini seperti di hotel." gumamnya. "Ah pusing sekali kepalaku." desis nya merasakan sakit di kepalanya.
"Apa yang terjadi padaku semalam?" batin nya. Lalu ia melihat di sekitar hanya ada diri nya sendiri. "Oh my God." teriak nya. "Apa semalam terjadi sesuatu padaku." batinnya lalu ia melihat diri nya yang tidak memakai sehelai benang satu pun, Dengan cepat ia menyingkap selimut yang tadi menutupi tubuhnya semakin ia terkejut melihat di sana ada noda merah di seprei yang ia gunakan.
"Ahhh." teriak nya pelan namun sedikit frustasi. "Dengan siapa aku melakukan nya?" gumam nya pada diri sendiri.
"Ah shiit! Persetan dengan semua itu aku tidak peduli dengan siapa aku melakukan nya." emosi Bara dengan kesal.
"Salsa... I hate you!" teriak nya.
Satu bulan setelah kejadian, di tempat Mentari ia tengah menangis pelan didalam kamar nya setelah apa yang terjadi pada diri nya. Ia benar-benar merasa kotor sekarang, ia takkan sanggup jika dirinya mengandung tanpa seorang suami.
"Ah... laki-laki brengsek!" ucapnya lirih dengan kebencian yang menyelimuti dirinya.
"Aku benci!" ucapnya seraya memukul perutnya yang kini telah hadir janin di dalamnya.
"Aku harus menggugurkan kandungan ini, aku tidak mau jika nanti orang tuaku malu mendapati anaknya tengah hamil tanpa suami." gumam Tari dengan tatapan penuh keyakinan untuk menggugurkan kandungan nya.
"Tapi aku tidak tega, mereka tidak bersalah sama sekali." lirih nya penuh penyesalan.
"Mbak Tari kamu ngapain sih di dalam kamar Mulu." ucap Tania adik tirinya itu heran karena kakak tirinya itu tidak keluar dari kamar setelah ia pulang dari apotik.
Ceklek. Suara pintu terbuka. "Ada apa Tania Mba lagi istirahat di kamar." ucap Tari berkilah menyembunyikan masalahnya.
Tania memasukkan kepala nya pada kamar Tari ia curiga dengan sikap kakak tirinya itu akhir-akhir ini. Namun ia tidak menemukan apa-apa. "Tidak ada, cuma aku bingung aja sama mba jarang keluar kamar." ucapnya membuat Tari gugup.
"Memang salah mba di kamar terus? Mba cuma mau gak enak badan jadinya mba di dalam kamar untuk istirahat." ujarnya menjelaskan.
"Terserah mba deh." balas Tania cuek.
Dengan buru-buru Tari masuk ke dalam kamarnya ia ingin sekali memuntahkan isi di dalam perut nya yang terasa mual.
"Oek...oek..." Tari mengeluarkan isi di dalam perut nya itu mulutnya yang terasa pahit pun ia segera bersihkan dengan air.
"Kenapa Mba mu?" tanya ayah ia sempat mendengar jika putri pertama seperti sedang muntah-muntah di kamar mandi milik nya.
"Katanya sih sakit. Tadi aku dengar kok mbak Tari muntah-muntah. Apa jangan-jangan dia hamil ya?" telak Tania.
"Ah jangan Ngada-ngada kamu, Mba mu itu anak gadis yang baik jadi tidak mungkin dia berbuat seperti itu." sergah ayah tidak terima.
"Ya mungkin aja itu terjadi, akhir-akhir ini mba Tari sering diam di kamar terus murung begitu." sambung Tania memojokkan Tari.
"Ayah mau lihat mba kamu!" ucap ayah merasa khawatir.
Ayah Tari pun masuk ke dalam kamar Tari karena kebetulan tidak di kunci, dan alangkah terkejutnya dia melihat banyak tespesk yang sudah di gunakan oleh Tari dan di lihatnya sudah bertanda positif.
"Siapa yang sudah melakukan ini padamu Tari?" suara ayah membuat Tari terkejut saat Tari tengah menahan rasa mual nya.
"Siapa?"sentak ayah dengan nada kecewa nya.
Tari menggelengkan kepalanya. Ia bingung harus menjawab apa, Jika di bilang bahwa ayah dari anaknya itu adalah seorang pengusaha kaya mana mungkin pengusaha yang bernama Bara itu mengakui jika dirinya sudah menghamili seorang perempuan apalagi Tari sadar akan dirinya yang dari kalangan biasa.
"Ayah sangat kecewa sama kamu Tari!" teriak ayah marah.
Dengan air mata yang terus keluar dari kedua matanya Tari kini tengah berjalan di sisi jalanan karena ia sekarang sudah tidak tinggal lagi bersama keluarganya, ayah nya mengusir Tari karena terpengaruh oleh ibu dan adik tiri nya, sehingga ayah yang ia sayangi begitu tega membiarkan ia pergi sendirian tanpa uang sepeser pun.
Namun Tuhan memang baik ia di pertemukan oleh seorang wanita paruh baya yang ia tolong saat ia tengah beristirahat. Wanita itu tua itu pingsan dan Tari membawa nya ke rumah sakit padahal dirinya tidak memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit. Sedangkan Tari tidak tahu apa wanita itu orang berada atau sama seperti dirinya yang sedang membutuhkan uang.
Ketika ibu tua itu sadar ia sangat berterima kasih kepada Tari karena sudah menolong nya. Dan pada akhirnya Tari di ajak untuk tinggal bersamanya karena dia memang hidup sendirian di rumah nya.
Tari awal nya menolak tapi karena ibu tua itu memaksa dan Tari pun memang sedang membutuhkan tempat tinggal, ia pun menerima bantuan penawaran ibu tua itu.
"Memang kamu sedang hamil?" tanya ibu tua itu yang di ketahui oleh Tari bernama ibu Mayang. Tari menceritakan kenapa ia bisa Luntang Lantung di jalanan kepada Mayang.
"Ya Bu tapi sayang nya ayah dari calon anakku tidak tahu jika aku sedang mengandung anak nya." lirih Tari saat ia menceritakan kehamilan nya.
"Panggil saya omah Mayang ya, kamu tidak usah malu dan takut menceritakan kisah hidup kamu pada omah ya." ucap Mayang merasa iba dengan hidup Tari.
"Tapi kamu tahu siapa yang membuat kamu hamil?" tanyanya penasaran.
Tari mengangguk pelan. "Aku tahu omah makanya aku yakin dia tidak akan mengakui jika dia sudah membuat ku hamil." ujarnya sendu.
"Omah yakin kamu perempuan kuat, kamu akan bisa melewati ini semua. Dan ingat jangan pernah untuk mencoba menggugurkan anak di dalam rahim mu itu nak, selain kita akan berdosa bayi itupun tidak bersalah. Kita akan besarkan mereka bersama." ucap omah Mayang meyakinkan Tari jika dia akan selalu ada untuk nya.
Tari tersenyum lega ia merasa seperti ada yang mendukung dan memberikan semangat pada diri nya yang hampir putus asa karena masalah ini, namun pertemuan nya dengan omah Mayang itu adalah keberuntungan baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Kar Genjreng
wah anak ketemu dengan Orang baik..biar kan ibu tiri dan saudara tiri ...mu dan Ayah kandungnya membuang Mu tetapi Tuhan' baik mempertemukan dengan Wanita baik...semoga Bara yang mengidam biar tau telah menabur benih kepada seorang gadis yang menolongnya 😚😚😚💪💪💪semangat 🤣🤣🤭🤭
2022-12-20
0
Aira💕
seharusnya rawat saja sendiri, belum tentu bara bisa mengurus anaknya
2022-06-18
0