"Ibu kenapa kita pergi ke Indonesia? Apa yang ada yang terjadi di sana?" tanya Bintang yang bawel terus saja bertanya.
"Ayah ibu Kakek kalian sedang sakit, jadi kita harus segera kesana." jelas Tari merasa gemas dengan putri nya itu.
"Kakek? Apa kita punya kakek di Indonesia, kok ibu tidak pernah cerita tentang kakek." celoteh Bintang merasa heran.
Tari terdiam sejenak, ia lupa jika dirinya memang tidak pernah menceritakan keluarga nya, karena ia takut jika anaknya akan bertanya lebih dan Tari akan sulit untuk menjawab nantinya.
"Maaf sayang, ibu belum menceritakan tentang kakek kalian, nanti kalian akan tahu jika sudah bertemu." jelas Tari.
Kedua anak kembarnya tidak bertanya-tanya kembali, mereka yakin ada sesuatu yang di sembunyikan oleh ibunya itu, jika mungkin ibunya belum bisa menceritakan tentang keluarganya di Indonesia mereka akan mencari tahu sendiri, secara mereka adalah anak-anak yang di berikan oleh Tuhan dengan kecerdasan di luar nalar sebagai seorang anak kecil.
Sesampainya di Indonesia, Tari langsung pergi mengunjungi rumah omah Mayang, omah Mayang sudah tahu jika Tari dan kedua anaknya akan datang dan tinggal untuk sementara di rumah nya.
Kedua anak kembarnya tahu pada omah Mayang karena mereka sering berkomunikasi lewat handphone walaupun mereka tinggal berjauhan dan Omah pun sering mengunjungi mereka saat mereka di luar negeri.
"Omah..." teriak Bintang manja memanggil omah Mayang saat mereka sudah sampai di depan rumah omah Mayang. Tari tersenyum melihat tingkah laku Bintang sedangkan Langit geleng-geleng kepala.
"Hai sayang..." seru Omah Mayang senang menyambut cucu-cucu kesayangannya.
Omah Mayang pun memeluk Bintang yang sudah mendekap nya dengan erat. "Omah aku kangen." rengek Bintang. "Akhirnya aku bisa ke Indonesia bertemu dengan omah." ucapnya masih memeluk perempuan yang semakin hari semakin tua.
"Omah juga kangen pada kalian, kalian sudah tinggi seperti ini ya." balas omah dengan tersenyum.
"Kami kan di beri makanan sehat oleh ibu omah, makanya kita cepat besar dan tumbuh tinggi." jelas Bintang dengan bangga.
"Awas, minggir kamu aku mau peluk omah juga!" kesal Langit berebutan untuk memeluk Omah nya juga.
Bintang mencebik kesal saat Abang nya melerai pelukan nya pada Omah Mayang membuat Tari dan Omah Mayang juga tersenyum, otak, kecerdasan dan pikiran mereka sudah seperti orang dewasa namun jangan berpikir jika kelakuan mereka seperti orang dewasa, mereka sama, sama seperti anak kecil lainnya yang masih merajuk, tidak mau mengalah, berebut sesuatu dan bahkan masih butuh kasih sayang yang lebih.
"Tari apa kamu yakin akan menemui ayahmu itu?" tanya omah Mayang meyakinkan Tari saat mereka tengah berdua tanpa ada si kembar.
"Aku khawatir dengan keadaan ayah, Omah." Jawab Tari.
"Iya memang kamu harus berbuat baik kepada ayahmu, walaupun ayah mu pernah jahat padamu, tapi dia tetap ayah kandung mu." ucap omah memberikan wejangan.
Tari melihat ke arah kiri dan kanan. "Shutttt. Jangan terlalu keras omah, aku takut jika anak-anak akan mendengar, aku tidak memberi tahukan kepada mereka tentang ini." bisik Tari membuat omah terdiam.
"Maaf Omah tidak tahu." balas nya pun sama berbisik.
"Ya makanya aku akan menjenguk ayah di sini, aku ingin tahu bagaimana keadaan nya sekarang." ujar Tari.
"Baiklah Tari, omah akan terus dan selalu dukung kamu, karena omah yakin kamu anak yang baik." balas Omah membuat Tari tersenyum.
"Terima kasih Omah." ucap Tari.
***
Keesokan harinya Tari sudah bersiap untuk mengunjungi rumah dimana ayah dan ibu tirinya serta adik nya tinggal.
"Anak-anak kalian ikut ibu ya, ibu akan mengajak kalian untuk bertemu dengan kakek kalian." ajak Tari kepada kedua anaknya.
"Ke rumah kakek?" tanya Bintang memastikan.
Tari mengangguk. "Iya rumah kakek kalian."
"Baiklah..." jawab Bintang seakan malas.
Tari mengerutkan keningnya saat melihat ekspresi Bintang. "Kenapa kamu seperti itu? Apa kamu tidak mau bertemu dengan kakek, ayah nya ibu." jelas Tari.
"Tidak apa-apa ibu, mungkin Bintang hanya lelah saja." sahut Langit mewakilkan untuk menjawab ucapan ibunya. "Iya kan Bin?" tanya Langit seraya menyenggol lengan adik kembarnya itu.
"Iya..." sahutnya malas.
Tari menghela nafasnya panjang. "Maaf ya ibu mengajak kalian untuk bertemu Kakek, ini hanya sebentar kok tidak akan lama." jelasnya lembut karena melihat bagaimana anak-anak nya yang seperti malas ntah kenapa mereka seperti itu.
Melihat ibunya yang terlihat sedih dan ucapannya yang lembut membuat Bintang dan juga Langit merasa tidak enak. "Ok ibu, kita akan ikut kemanapun ibu membawa kami." ucapnya menenangkan ibunya agar tidak merasa kecewa.
Tari tersenyum. "Ibu hanya ingin kalian tahu jika kalian masih memiliki Kakek, dan bukan hanya Omah Mayang saja." jelas Tari seraya memeluk anak kembarnya. "Walaupun ibu tidak tahu apa kakek kalian akan menerima kehadiran kalian atau tidak." batin Tari.
"Iya Bu. Kami mengerti." sahut anak kembarnya berbarengan.
Mereka pun akhirnya berangkat untuk mengunjungi rumah ayah Tari. Di depan rumah kediaman ayah dan ibu tirinya Tari mulai ragu untuk bertemu dengan mereka, karena ini pertama kalinya untuk Tari datang kembali kesana setelah sekian lama mereka tidak saling bertemu dan tidak saling memberikan kabar apapun.
"Kenapa ibu malah diam, apa ini rumah kakek yang jahat itu?" bisik Bintang pada kakaknya.
"Shut, berisik kamu!" kesal Langit dengan terus menatap ke arah rumah kakek nya dengan tatapan dingin nya.
"Aku penasaran dengan ayah nya ibu itu, kenapa kakek sampai mengusir ibu? Apa kesalahan ibu sampai kakek mengusir ibu?" batin Langit sedikit geram dengan perlakuan kakek nya pada ibunya, karena mereka sempat mendengar pembicaraan antara ibunya dan juga Omah Mayang kemarin.
"Ayok anak-anak kita masuk dan bertemu dengan kakek kalian." ajak Tari setelah lama berpikir.
Mereka pun melangkahkan kaki mereka, dan setelah di depan pintu Tari menghirup nafas nya dalam-dalam.
Tingtong... suara bel pintu Tari menekannya dengan cepat, walaupun hatinya sangat takut jika keluarga nya tidak akan menerima kedatangan mereka saat ini.
Tak lama pintu pun terbuka, di sana menampakkan seseorang yang sangat membuat dirinya kesal.
"Mbak Tari?" panggil nya dengan sedikit terkejut.
Tari mencoba untuk tenang. "Halo Tania, apa kabar?" tanyanya lembut.
"Mbak Tari, mau apa kamu datang kemari hah?" tanyanya ketus. "Dan apa mereka adalah anak-anak mu?" tanyanya melihat ke arah Bintang dan Langit.
"Ya mereka adalah anak-anak ku, dan aku datang kesini untuk bertemu dengan ayah, kenapa kalian menyembunyikan keadaan ayah yang sedang sakit, aku ini masih anak nya dan aku berhak untuk tahu bagaimana keadaan ayah." Tari kesal dengan sikap mereka padanya.
Tania tersenyum sinis. "Tidak tahu malu!" ucapnya ketus.
"Bisa minggir, aku ingin bertemu dengan ayahku!" seru Tari kesal ia tidak mau berdebat dengan Tania, seraya melewati tubuh Tania, membuat Tania kesal akan kakak tirinya.
"Heh tidak sopan ya kamu mbak!" ucapnya mencoba mengejar Tari, namun langkah nya terhenti saat cengkraman kuat kedua anak dari Tari yang menatap Tania dengan tatapan tajam dan bengis mereka membuat Tania merinding di buatnya.
"Kalian mau apa?" tanyanya sedikit gemetar, pasalnya Tania merasakan kuatnya cengkraman mereka pada tangannya. "Bisa kalian lepas?! Ini sangat menyakitkan!" ringis Tania tidak percaya akan perlakuan anak dari kakak nya otomatis mereka adalah keponakan nya.
"Tante, ini peringatan kami kepada Tante, karena tante sudah jahat terhadap ibu kami, dan jika tante melakukan hal jahat lagi pada ibu kami, urusannya dengan kami berdua!" ancam nya dengan tegas dan melepaskan cengkraman mereka, lalu pergi meninggalkan Tania yang mematung tidak percaya.
Tania menatap kedua bocah cilik itu dengan tatapan tak percaya nya. "Aw, sakit sekali, cengkraman mereka kuat sekali. Aku tidak percaya anak sekecil itu bisa membuat tangan ku sakit begini, dan tadi apa itu? Ucapan nya sungguh aku tidak percaya mereka sudah mengancam ku, benar-benar kamu mba Tari, bagaimana caramu mendidik anak-anakmu itu!" kesal nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Alya Yuni
Ngapain kau plng prmpuan plcur
jdi plcur prmpuan ko ada hti
2022-12-27
0
Kar Genjreng
tetap semangat Thor 😂😂😂👍👍💪💪
2022-12-21
0