...BAB 5...
...Makan Malam Bersama Pria Lain...
"Kiara..." sahut Kak Angga setelah membereskan buku dan tas laptopnya.
"Iya kak?"
"Nanti malam pukul delapan, apa kamu punya waktu sebentar?"
"Emm...kenapa memangnya kak?"
"Apa kamu mau menemani kakak makan malam ini di Cafe Carolina Fruits!"
Tiba-tiba saja Kak Angga menawarinya makan malam bersama di sebuah cafe, tentu hal itu membuat hati Kiara tergirang-girang, dan di dalam hati kecilnya dia menjerit-jerit bahagia.
Kiara memanggut dengan cepat. "Iya kak, Kiara mau..." gumamnya tersenyum lebar dengan bibir yang di rapatkannya, dengan pipi yang sudah merah merona.
"Ya sudah kalau begitu sampai jumpa nanti malam ya, aku tunggu di Cafe..." ujarnya. Kiara menyahutnya dan memanggut lagi.
"Iya kak..." Lalu Angga berpamitan duluan pulang padanya.
Sorenya setelah Kiara mengirim uang permintaan dari sahabatnya itu, dia bergegas pulang dan mandi menyiapkan dirinya untuk dinner bersama pria pujaan hatinya yang selama tiga tahun ini dia memendam perasaannya. Selesai mandi Kiara mengambil sebuah dress cantik berwarna merah bunga-bunga dan menari-nari di sana, memutar-mutarkan tubuhnya di depan cermin kamar apartemennya.
"Ada apa yaa, tiba-tiba saja Kak Angga ingin mengajakku makan malam bersama?" gumamnya bertanya-tanya sendiri, sembari menepuk-nepuk kedua pipinya yang terasa panas menurutnya.
Saat dia tengah melamunkan sosok pria idamannya itu sambil memeluk dress yang akan di pakainya nanti, namun tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara deringan di ponselnya.
"Aah ngagetin saja sih..." dengan cepat di ambilnya ponsel itu di atas nakas lalu diangkatnya, setelah tahu itu telepon dari Reva.
"Hallo Reva..." sahutnya berseri-seri lagi.
"KIARAA, APA KAMU TIDAK SALAH KIRIMM?!" teriak Reva kencang sampai memekikan gendang telinga Kiara, hingga ponselnya dia jauhkan dari telinganya sendiri.
Kiara menyengir. "Kenapa sih?" pura-pura bodoh.
"Uangnya terlalu kebanyakkan tahu, aku kan cuma pinjam 500 ribu, kok kamu kasih 2 juta sih?" pekiknya bertanya-tanya kaget saat melihat rekeningnya sudah terisi uang sebanyak itu.
"Iya aku pinjamkan kamu 500 ribu, sisanya buat kebutuhan kamu dan bapakmu..." sahutnya santai sambil menaruh dressnya di atas kasur lalu mengambil sepatu high hells cantiknya di rak sepatu.
Tubuh dan tangan Reva gemetar, bibirnya mendesah menahan tangis haru. "Raa...inilah kenapa aku selalu sungkan kalau meminta bantuan darimu, terimakasih banyak Ra, entah bagaimana aku bisa membalas semua kebaikanmu selama ini padaku..."
"Tidak apa Rev, aku senang kok bisa membantumu...lagian aku sekarang tidak selalu ada disampingmu kan..." ujarnya.
"Kiaraa...aku kangen sama kamu, kapan kita bisa kumpul lagi, pulang sekolah bareng dan makan bakso berdua...aku kangen masa-masa itu sama kamu Ra.." lirihnya terenyuh mengingat kenangan bersama sahabat karibnya itu. Kiara yang berada di seberang pun ikut terharu dan meneteskan air matanya sama halnya dengan Reva, dia kangen saat-saat kebersamaan mereka.
"Iya...tunggu aku dua tahun lagi, aku akan pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan kuliahku!"
"Iya...aku pasti akan menunggu kamu Ra, kamu yang semangat belajarnya ya!" suport Reva.
"Tentu saja aku akan semangat karena disini aku semakin dekat dengan Kak Angga...he he..." cengirnya girang.
"Yeey maksudku semangat BELAJAR Ra bukan semangat deketin doi, tahu!" sindir Reva.
"Kukasih tahu kamu kabar terbaik hari ini..."
"Apa itu?"
"Kak Angga ngajak aku dinner malam ini Rev...Aaaaa..." teriaknya melonjak-lonjak senang.
"Benarkah? syukurlah... aku ikut senang Ra, kudoakan semoga hubunganmu dengan Kak Angga bisa lebih dekat lagi..dan kalian bisa menjalin hubungan yang serius..." ucapnya.
"Iyaaa Rev terimakasih..." Kiara tak berhenti kegirangan.
Setelah lama mereka berbincang di telepon, mereka pun mengakhiri teleponnya, lalu Reva kembali pergi ke dapur restoran membersihkan semua piring-piring kotor di wastafelnya.
☘️
☘️
☘️
Malam itu Radith menyusul Romi sahabatnya, hendak berdiskusi di ruang kerja Kantor Perusahaan milik Ayahnya Romi.
"Apa? benarkah info yang kau dapatkan itu?"
"Tentu saja, temanku tidak mungkin salah memberitahukan informasi ini! coba kau cek lagi dan lihat video nya di akunku..."
Radith beranjak berdiri dan mendekati meja Romi lalu menatap ke layar laptop milik temannya itu dengan sedikit punggung di bungkukkannya.
Tampak terlihat di video kiriman teman Romi, Kiara yang sedang makan malam bersama pria lain di sebuah Cafe.
"Sekarang kau percaya pada sahabatmu ini? kau telah di bohonginya..." celetuk Romi menyudutkan senyum sindiran dan tawa kecil kepada Radith. Radith mengepalkan tangannya kencang di atas meja. Matanya mulai memerah, hatinya bergemuruh panas, dan raut wajahnya pun menampakan kemarahan yang teramat sangat.
"Haah!" dengusnya geram.
Braak
Refleks dia menghentakan tangannya sendiri ke meja kerjanya Romi.
"Aku sudah bisa membaca pikirannya, aku tahu sejak dulu dia tidak pernah mencintaiku!!" pekiknya lagi, mengusap-ngusap seluruh mukanya kasar lalu menjatuhkan dirinya di sofa dan terduduk dengan nafas yang tersengal menahan emosi dan kecemburuan padanya.
bersambung...
...***...
jangan lupa tinggalkan jejaknya ya readers...👋👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Fiah msi probolinggo
makin seru kak
2022-01-11
0
Taurus Garangan
jadi tambah penasaran kak
2022-01-06
0
Alya_Aziz
baiknya 😍
2021-12-04
2