Curhat Dengan Sahabat

...BAB 4...

...Curhat Dengan Sahabat...

Keesokan harinya, di sebuah kota besar di negara Singapura. Kiara sudah bersiap pergi ke kampus dengan naik mobil merahnya. Mesin mobil dinyalakan dan sebelum melajukannya dia kembali mengecek ponselnya dan sudah ada beberapa pesan masuk untuknya, tentu dia sudah tahu siapa yang sering mengirimnya pesan beruntun itu setiap pagi dan malam hari tak lain adalah.

"Didit lagi...Didit lagi..." pekiknya. "Haah tidak bisakah seharian ini saja dia tidak menggangguku!" gerutunya.

Kiara mematikan lagi ponselnya dengan jengkel dan menjalankan mobilnya menuju kampus.

"Huh, aku tak habis pikir dengannya, padahal aku sengaja menjauhinya, lalu aku sudah ganti nomor ponselku...tapi dia masih tetap bisa menghubungiku! ini semua gara-gara mama! pasti mama yang sudah berikan nomer baruku...haaah, mama! kenapa sih aku mesti di jodohin sama cowo seperti diaa? udah cupu ga ada keren-kerennya juga lagi!" gerutunya sendiri sambil menggertakan giginya.

Sejenak Kiara terdiam dan pandangannya melihat ke gantungan boneka kucing yang tertempel di kaca mobilnya.

"Sorry Dit, aku kuliah di Singapura karena ingin menyusul Kak Angga, dia adalah pria satu-satunya yang aku sukai.." gumamnya sambil menyentuh boneka kucing kecil yang bergoyang-goyang itu. "Ini adalah benda pertama kalinya yang dia berikan untukku...hem..Kak Angga..." riuhnya.

Seketika itu Kiara teringat pada sahabat baiknya. "Reva?! sekarang dia kabarnya bagaimana yah? sudah hampir satu bulan lebih ini aku belum sempat menghubunginya karena terlalu sibuk dengan kuliahku."

Kiara kembali mengambil handphonenya dan mulai mengetik pesan lalu mengirimnya pada Reva.

"Disaat aku ingin curhat begini hanya kamu saja tempat yang paling nyaman bagiku..." celotehnya terkekeh. Lama sekali pesan itu belum juga dibalasnya hingga setelah 15 menit kemudian akhirnya dia sampai tempat tujuan. Kiara memarkirkan mobilnya segera di area parkir kampus, dan kedatangannya juga sudah di tunggu oleh teman-temannya satu Negara dari tadi.

"Kiara hey..." panggil salah satu dari mereka.

"Hey..." serunya sambil berlari-lari kecil menghampiri mereka.

"Kupikir kamu tidak akan masuk hari ini!" sindir teman A.

"Siapa bilang Kiara ga bakalan masuk? hari ini kan ada kelasnya Pak Angga!" celetuk teman B. Mereka lalu saling melirik ke arah Kiara yang sudah memerah karena malu. "Cieee..." seru mereka serentak.

"Apaan sih kalian ini? sudah-sudah nanti kita telat tahu, ini sudah pukul 8, ayo cepat kita ke kelas!" teriaknya mengalihkan pembicaraan lalu dia pergi melenggang duluan.

"Semangat sekali sihh!" oceh teman C. Mereka pun ikut mengekor di belakang Kiara dengan langkah tergesa-gesa.

☘️

☘️

☘️

Reva telah sampai di Restorant. Dia turun dari motor Mira tetangganya. Setiap berangkat Reva memang selalu ikut nebeng dengan Mira, yang kebetulan kampus Mira searah dengan tempat kerjanya. Karena dia memang tidak punya kendaraan sendiri.

"Ya sudah ya mbak, Mira berangkat dulu..."

"Iya...makasih yaa Mir! hati-hati di jalan jangan ngebut..."

"Oke mbak!" serunya kembali melajukan motor maticnya.

Reva melangkah pelan ke tempat matapencahariannya. Dimana dia sendiri harus bekerja jadi tulang punggung keluarga. Karena Bang Toni kakak Reva belum bisa diandalkan. Entah kapan Toni bisa diajak kerjasama dengannya.

"Hah, hanya ini saja uang gajiku yang tersisa..." lirihnya melihat isi dompet hanya 100ribu rupiah saja. "Semalam bang Toni sama sekali tidak pulang ke rumah, aah seandainya Kiara ada disini mungkin aku bisa pinjam dulu kepadanya. Buat bayar tagihan listrik dan air itulah yang lebih utama..." gumamnya lagi, tersedu-sedu.

Setelah sampai di dapur Restorant Reva menyimpan tasnya dan mulai mengganti pakaiannya di kamar mandi dengan pakaian khusus untuk pelayan Restorant. Dia kembali menaruh baju biasanya di tasnya. Reva mengecek ponselnya terlebih dahulu terlihat ada satu pesan whatsapp masuk dengan nomer baru untuknya dia terkejut senang dan ternyata itu dari Kiara. Lekas dia membalas pesan dari sahabatnya itu.

"Kenapa nomermu gonta-ganti terus sih?" gerutunya mengetik dengan kesal. "Kalau ganti nomer seharusnya cepat-cepat beritahu aku! sekarang aku sedang bekerja, kau bisa hubungi aku sewaktu jam istirahat nanti pukul 12 siang!" ketiknya.

Reva menghembus nafas dengan kencang dan dia kembali menaruh ponselnya di dalam tasnya, lalu di simpannya tas itu ke rak khusus miliknya, dan dia menyusul bekerja dengan yang lainnya di dapur.

Waktu pun berlalu dan hari sudah menunjukkan pukul 12 siang. Reva bergegas mengambil ponselnya dan mengambil jatah makan siangnya lalu pergi ke lantai atas, guna menghubungi kembali Kiara yang sempat tadi terpotong karena harus bekerja.

Di seberang suara getaran handphone Kiara terasa bergemuruh di dalam tasnya yang dia simpan di meja perpustakaan, yang saat itu Kiara sedang asyik berbincang dengan seniornya dahulu sekaligus Asdos di kampusnya.

"Sepertinya ponselmu bergetar!" sahut Angga.

"Ah benarkah?" Kiara terkejut lalu mengambil dan merogoh benda pipih itu di dalam tasnya.

"Ini dari Reva!" gumamnya senang. "Emm...Kak Angga aku keluar sebentar yah, ini telepon dari Reva..."

"Iya..." jawabnya memanggut dan tersenyum pada Kiara lalu dia mencatat lagi sesuatu di buku tulisnya. Kiara lalu melenggang pergi keluar perpustakaan, dan mencari tempat sepi. Reva yang saat itu ingin menghubungi dirinya lewat VC.

"Hey kok lama sekali sih angkat teleponnya?" gerutu Reva yang sudah siap dari tadi. Sambil mengunyah nasi dan sayur di mulutnya.

"Sorry aku tadi lagi ngobrol sama Kak Angga!" girangnya berseri-seri.

"Apa, benarkah itu? berarti kau sudah bertemu dengannya!" sahut Reva ikut senang.

Kiara memanggutkan kepalanya sambil alis diangkat naik turun bangga. "Dia ternyata Asistennya dosenku...aaah kau tidak tahu betapa senangnya hatiku saat ini..."

"Syukurlah aku ikut senang mendengarnya..." Reva pun ikut tersenyum senang melihat sahabatnya di negara seberang sana dalam keadaan bahagia. "Nah ngomong-ngomong kenapa sih nomermu sering ganti, aku kan jadi kesulitan menghubungi kamu!" lanjutnya lagi.

Seketika raut wajah Kiara kesal. "Sorry aku emang sengaja mengganti nomerku, karena Didit selalu saja menggangguku!"

"Didit? Didit siapa sih?" tanya Reva.

"Emm...Rev, maaf aku menyembunyikan ini sama kamu...Sebenarnya aku sudah bertunangan. Setelah satu bulan lulus SMA dulu aku dipaksa dijodohkan oleh orangtuaku...dan Didit yang kumaksud adalah tunanganku..."

"A-apa? haha apa kau sedang bercanda denganku?" sahut Reva mengernyit belum percaya, Kiara menggelengkan kepalanya.

"Tidak Rev aku serius...aku memang sudah bertunangan, disini aku sedang bimbang sebenarnya...di sisi lain aku kasihan sama Didit yang terlalu berharap padaku dan juga permintaan orangtuaku, tapi aku juga tidak mau kehilangan kak Angga..." lirihnya yang tiba-tiba menangis.

Reva tertegun mendengarnya, "Ra...kalau begini terus lebih baik kamu terus terang saja pada Didit kalau kamu mencintai pria lain...dan bicarakan juga baik-baik dengan keluargamu kalau kamu ingin mengakhiri hubungan pertunangan kalian..."

"Aku sih maunya gitu, tapi...itu akan kulakukan setelah aku benar-benar menjalin hubungan dengan Kak Angga makanya aku minta saranmu, bagaimana supaya Kak Angga jatuh hati padaku!"

"Kok harus sampai nunggu Kak Angga sih?"

"Supaya nanti aku bisa kenalin Kak Angga sama orangtuaku Rev..."

"Emm begitu yaa, Aku sarankan kamu, sebaiknya jangan terlalu agresif dengan pria, biasanya pria bertipe dingin seperti kak Angga akan menjauhi gadis centil seperti kamu, hi hi kamu mengerti?"

"Huu enak aja aku dibilang centil! terus gimana dong caraku agar bisa semakin dekat dengan dia?"

"Cari-cari kesempatanlah supaya dia bisa terkagum sama kamu...cari sesuatu yang dia sukai dan kamu pun juga menyukai hobinya itu.." saran Reva.

"Yaah idemu boleh juga" menyunggingkan senyum di sudut bibirnya. "Eh by the way...kamu sekarang kerja dimana?"

"Aku bekerja di Restorant Jepang, dan sebagai waiter. Emm Ra...sebenarnya aku punya masalah..."

"Masalah apa?"

"Aku perlu uang, mau pinjam padamu untuk bayar tagihan listrik dan air...soalnya upah pertamaku raib semuanya diambil oleh abangku.."

"Yaa Tuhan... eh, bang Toni itu keterlaluan banget sih Rev,.ya sudah berapa yang kamu perlukan?"

"Aku pinjam 500ribu saja, bulan depan aku pasti akan kembalikan lagi..."

Kiara tersenyum pahit melihat kondisi Reva, keadaannya tidak berubah seperti dulu yang selalu saja di tindas oleh abangnya sendiri.

"Baiklah kirim no rekeningnya sekarang, akan ku kirim uangnya nanti sore..." sahut Kiara. Reva seketika itu tersenyum terharu dan tidak berhenti mengucapkan terimakasih.

"Terimakasih ya Ra...kamu memang sahabat terbaikku..." riuhnya sambil meneteskan air matanya. Kiara pun terlihat ikut menangis di layar ponsel itu.

bersambung...

...***...

jangan lupa like dan komentarnya ya readers..

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

koq memanggut, thor ?
bukannya mengangguk ya? 🤔

2023-01-11

1

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

asa aneh, thor .... nama temennya pake abjad ... 🤭😁

2023-01-11

1

Fiah msi probolinggo

Fiah msi probolinggo

sulit wes jika cinta harus berkecimplung dengan perasahabayan

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Gaji Pertama
2 Pria Baik Hati
3 Mengikuti Perintah Sang Mama
4 Curhat Dengan Sahabat
5 Makan Malam Bersama Pria Lain
6 Masa Kecil Radith dan Kiara
7 Terpaksa Menjual Adiknya Karena Hutang
8 Di Paksa Melayani Pria Kaya
9 Di Bawa Kabur
10 Tukang Urut Dadakan
11 Pulang Menemui Bapak
12 Nasib Bapakku Yang Malang
13 Menginap Di Apartemen Romi
14 Perbedaan Radith dan Romi
15 Di Ikuti Penguntit
16 Kehilangan Kesucian
17 Tinggal Di Rumah Kontrakan
18 Atasanku Ternyata Kamu! (SPESIAL VISUAL TOKOH)
19 Atasanku Ternyata Kamu! (Story dua)
20 Pilihan Toni
21 Perasaan Yang Tidak Bisa Di Bohongi
22 Pergi Menemui Angga
23 Hati Yang Tiba-Tiba Sakit
24 Saling Diam
25 Hanya Sebatas Teman Hiburan?
26 Permintaan Toni
27 Biarkan Aku Menjagamu
28 Telat Tiga Minggu
29 Reva, Sahabat Kiara?!
30 Ancaman Tuan Erlangga
31 Ancaman Tuan Erlangga II
32 Keputusan Reva
33 Kebebasan Untuk Toni
34 Mulai Menyukai Dirimu
35 Kepulangan Kiara
36 Hati Yang Terluka
37 Keduanya Berarti
38 Kau Dan Dirinya Tidak Jauh Berbeda
39 Perubahan Toni dan Tanggapan Bapak
40 Mia Yang Galau
41 Cincin Yang Tak Muat Di Kiara
42 Mendadak Ingin Segera Dinikahi
43 Permainan Reva
44 Perasaan Radith Yang Sebenarnya
45 Menghadiri Pernikahan Mereka
46 Malam Seusai Pernikahan
47 Kecurigaan Kiara
48 Kehamilan Kiara Kebahagiaan Miranda
49 Kepergok Miranda
50 Si Penyelamat Romi
51 Putusnya Persahabatan
52 Perasaan Sedih Dan Bahagia Yang Jadi Satu
53 Masa Remaja Persahabatan Mereka
54 Ingin Mengakhiri Hidupnya
55 Usia Kehamilan Kiara Yang Baru Di Ketahui
56 Siapakah Pria Yang Pernah Di kenali Reva?
57 Kebencian Miranda Pada Reva
58 Amukan Kiara
59 Kiara Yang Ingin Melarikan Diri
60 Siapakah yang Menghamili Putriku?
61 Bertemu Di Saat Yang Tepat
62 Maafkan Aku, Kiara...
63 Perceraian Radith dan Kiara
64 Calon Istri Pilihan Mama
65 Will You Marry Me
66 Meluluhkan Hati Mama
67 Pernikahan Kami
68 Pengantin Baru
69 Bertemu Teman Lama
70 Nostalgia Bersama Sahabat
71 Janji Makan Malam Bersama
72 Kegelisahan Romi
73 Kemarahan Reva
74 Berjanji Tak Akan Mengingkari Lagi
75 Wanita Dingin Luluh Karena Kebaikannya
76 Kembalinya Erlangga
77 Liana Yang Cemburu
78 Melihat Suami dengan Wanita Lain
79 Timbulnya Kebohongan
80 Menjenguk Baby-nya Kiara
81 Hal Sepele Menurutnya
82 Menguntit Suami Dari Jauh
83 Rencana Erlangga
84 Egoiskah diri ini?
85 Siapakah Kedua Orangtua Ku?
86 Masih Menyimpan Kecurigaan
87 Terpotret
88 Kiriman Dari Berinisial E
89 Masih Mencintaimu
90 Dua Garis Merah
91 Terpaksa Menduakanmu
92 Merahasiakan Kehamilan
93 Janji Yang Semu
94 Berniat Berpisah
95 Sejenak Melupakan Penghianatanmu
96 Berpisah Mungkin Lebih Baik
97 Kemarahan Toni
98 Merindukanmu
99 Menemui Selingkuhan Adik Ipar
100 Sendiri, Yang Penting Happy
101 Aku Cemburu
102 Pergi Diam-Diam
103 Pertemuan Yang Memisahkan Mereka
104 Gagalnya Rencana Mia
105 Tempat Persembunyian Yang Aman
106 Reva Menghilang
107 Tak Ingin Kehilanganmu
108 Sebenarnya Kondisi Romli
109 Ada Getaran Cinta
110 Ada Getaran Cinta 2
111 Pencarian
112 Pencarian 2
113 Akhirnya Ku Menemukanmu
114 Kejujuran Radith
115 Mencari Mia
116 Ucapan Bijak Toni
117 Berniat Kembali
118 Berubah Pikiran
119 Kini Hanya Tersisa Rasa Benci
120 Apakah Ini Cinta?
121 Romi VS Wanita Galak
122 Permintaan Terakhir Romli
123 Sama-Sama Pendosa
124 Bersikap Dingin
125 Calon istri Abang
126 Sulitnya Memaafkan
127 Selamat Jalan Bapak
128 Mantan Kekasih
129 Perhatianmu Memberi Kehangatan
130 Cintailah Aku Seutuhnya
131 Ayah Kandung
132 Lupakan Masa Lalu
133 Pernikahan Abang
134 Nissa Pergi Dari Rumah
135 Bahagia Menikah Denganmu
136 Ada Sedikit Rasa Sesak
137 Liana dan Toni Memilih Pergi
138 Dendam Yang Berlarut
139 Selingkuhan Romi
140 Kekhawatiran Radith
141 Nissa Pingsan
142 Wanita Misterius
143 Mengantarkan Wanita Lain
144 Kecelakaan Mobil
145 Dimana Radith?
146 Urusan Yang Belum Selesai
147 Wanita Yang Tak Asing
148 Permintaan Sarah Yang Gila
149 Sarah Sebenarnya Adalah...
150 Keputusan Yang Berat
151 Memilih Melepasmu
152 Tertangkapnya Erlangga
153 Perasaan Bimbang
154 Sindiran Arman
155 Menyembunyikan Rahasia Mia
156 Kenangan Manis VS Kenangan Buruk
157 Berhutang Budi
158 Memilih Pergi Ataukah Bertahan?
159 Saling Percaya
160 Mengantar Makan Siang
161 Mia Yang Tak Menyerah
162 Menemukan Noda Lipstik
163 Rencana Untuk Menyingkirkan Reva
164 Kekecewaan Miranda
165 Drama dan Jebakan Mia
166 Drama dan Jebakan Mia 2
167 Jangan Mencariku Lagi
168 Terungkapnya Mia
169 Kekesalan Toni pada Radith
170 Reva yang Masih Koma
171 Terungkapnya Semua Kejahatan Mia
172 Balasan Untuk Mia
173 Amnesia Retrograde
174 Kembali Ke Rumah
175 Promosi Novel Baru
176 PROMOSI NOVEL TERBARU
177 Promosi Novel Terbaru
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Gaji Pertama
2
Pria Baik Hati
3
Mengikuti Perintah Sang Mama
4
Curhat Dengan Sahabat
5
Makan Malam Bersama Pria Lain
6
Masa Kecil Radith dan Kiara
7
Terpaksa Menjual Adiknya Karena Hutang
8
Di Paksa Melayani Pria Kaya
9
Di Bawa Kabur
10
Tukang Urut Dadakan
11
Pulang Menemui Bapak
12
Nasib Bapakku Yang Malang
13
Menginap Di Apartemen Romi
14
Perbedaan Radith dan Romi
15
Di Ikuti Penguntit
16
Kehilangan Kesucian
17
Tinggal Di Rumah Kontrakan
18
Atasanku Ternyata Kamu! (SPESIAL VISUAL TOKOH)
19
Atasanku Ternyata Kamu! (Story dua)
20
Pilihan Toni
21
Perasaan Yang Tidak Bisa Di Bohongi
22
Pergi Menemui Angga
23
Hati Yang Tiba-Tiba Sakit
24
Saling Diam
25
Hanya Sebatas Teman Hiburan?
26
Permintaan Toni
27
Biarkan Aku Menjagamu
28
Telat Tiga Minggu
29
Reva, Sahabat Kiara?!
30
Ancaman Tuan Erlangga
31
Ancaman Tuan Erlangga II
32
Keputusan Reva
33
Kebebasan Untuk Toni
34
Mulai Menyukai Dirimu
35
Kepulangan Kiara
36
Hati Yang Terluka
37
Keduanya Berarti
38
Kau Dan Dirinya Tidak Jauh Berbeda
39
Perubahan Toni dan Tanggapan Bapak
40
Mia Yang Galau
41
Cincin Yang Tak Muat Di Kiara
42
Mendadak Ingin Segera Dinikahi
43
Permainan Reva
44
Perasaan Radith Yang Sebenarnya
45
Menghadiri Pernikahan Mereka
46
Malam Seusai Pernikahan
47
Kecurigaan Kiara
48
Kehamilan Kiara Kebahagiaan Miranda
49
Kepergok Miranda
50
Si Penyelamat Romi
51
Putusnya Persahabatan
52
Perasaan Sedih Dan Bahagia Yang Jadi Satu
53
Masa Remaja Persahabatan Mereka
54
Ingin Mengakhiri Hidupnya
55
Usia Kehamilan Kiara Yang Baru Di Ketahui
56
Siapakah Pria Yang Pernah Di kenali Reva?
57
Kebencian Miranda Pada Reva
58
Amukan Kiara
59
Kiara Yang Ingin Melarikan Diri
60
Siapakah yang Menghamili Putriku?
61
Bertemu Di Saat Yang Tepat
62
Maafkan Aku, Kiara...
63
Perceraian Radith dan Kiara
64
Calon Istri Pilihan Mama
65
Will You Marry Me
66
Meluluhkan Hati Mama
67
Pernikahan Kami
68
Pengantin Baru
69
Bertemu Teman Lama
70
Nostalgia Bersama Sahabat
71
Janji Makan Malam Bersama
72
Kegelisahan Romi
73
Kemarahan Reva
74
Berjanji Tak Akan Mengingkari Lagi
75
Wanita Dingin Luluh Karena Kebaikannya
76
Kembalinya Erlangga
77
Liana Yang Cemburu
78
Melihat Suami dengan Wanita Lain
79
Timbulnya Kebohongan
80
Menjenguk Baby-nya Kiara
81
Hal Sepele Menurutnya
82
Menguntit Suami Dari Jauh
83
Rencana Erlangga
84
Egoiskah diri ini?
85
Siapakah Kedua Orangtua Ku?
86
Masih Menyimpan Kecurigaan
87
Terpotret
88
Kiriman Dari Berinisial E
89
Masih Mencintaimu
90
Dua Garis Merah
91
Terpaksa Menduakanmu
92
Merahasiakan Kehamilan
93
Janji Yang Semu
94
Berniat Berpisah
95
Sejenak Melupakan Penghianatanmu
96
Berpisah Mungkin Lebih Baik
97
Kemarahan Toni
98
Merindukanmu
99
Menemui Selingkuhan Adik Ipar
100
Sendiri, Yang Penting Happy
101
Aku Cemburu
102
Pergi Diam-Diam
103
Pertemuan Yang Memisahkan Mereka
104
Gagalnya Rencana Mia
105
Tempat Persembunyian Yang Aman
106
Reva Menghilang
107
Tak Ingin Kehilanganmu
108
Sebenarnya Kondisi Romli
109
Ada Getaran Cinta
110
Ada Getaran Cinta 2
111
Pencarian
112
Pencarian 2
113
Akhirnya Ku Menemukanmu
114
Kejujuran Radith
115
Mencari Mia
116
Ucapan Bijak Toni
117
Berniat Kembali
118
Berubah Pikiran
119
Kini Hanya Tersisa Rasa Benci
120
Apakah Ini Cinta?
121
Romi VS Wanita Galak
122
Permintaan Terakhir Romli
123
Sama-Sama Pendosa
124
Bersikap Dingin
125
Calon istri Abang
126
Sulitnya Memaafkan
127
Selamat Jalan Bapak
128
Mantan Kekasih
129
Perhatianmu Memberi Kehangatan
130
Cintailah Aku Seutuhnya
131
Ayah Kandung
132
Lupakan Masa Lalu
133
Pernikahan Abang
134
Nissa Pergi Dari Rumah
135
Bahagia Menikah Denganmu
136
Ada Sedikit Rasa Sesak
137
Liana dan Toni Memilih Pergi
138
Dendam Yang Berlarut
139
Selingkuhan Romi
140
Kekhawatiran Radith
141
Nissa Pingsan
142
Wanita Misterius
143
Mengantarkan Wanita Lain
144
Kecelakaan Mobil
145
Dimana Radith?
146
Urusan Yang Belum Selesai
147
Wanita Yang Tak Asing
148
Permintaan Sarah Yang Gila
149
Sarah Sebenarnya Adalah...
150
Keputusan Yang Berat
151
Memilih Melepasmu
152
Tertangkapnya Erlangga
153
Perasaan Bimbang
154
Sindiran Arman
155
Menyembunyikan Rahasia Mia
156
Kenangan Manis VS Kenangan Buruk
157
Berhutang Budi
158
Memilih Pergi Ataukah Bertahan?
159
Saling Percaya
160
Mengantar Makan Siang
161
Mia Yang Tak Menyerah
162
Menemukan Noda Lipstik
163
Rencana Untuk Menyingkirkan Reva
164
Kekecewaan Miranda
165
Drama dan Jebakan Mia
166
Drama dan Jebakan Mia 2
167
Jangan Mencariku Lagi
168
Terungkapnya Mia
169
Kekesalan Toni pada Radith
170
Reva yang Masih Koma
171
Terungkapnya Semua Kejahatan Mia
172
Balasan Untuk Mia
173
Amnesia Retrograde
174
Kembali Ke Rumah
175
Promosi Novel Baru
176
PROMOSI NOVEL TERBARU
177
Promosi Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!