...BAB 3...
...Mengikuti Perintah Sang Mama...
"Mah...mamaaah.." seru pemuda yang baru berusia 24 tahun itu berjalan menaiki anak tangga memanggil mamanya.
"Radith kamu sudah pulang sayang..." girangnya langsung keluar dari balik pintu kamarnya, dengan wajah yang masih memakai maskeran.
Radith sudah berdiri di depan pintu kamar mamanya. "Ini mah vitamin e pesananmu!" sambil menyodorkan kantung kresek putih.
"Aahh, terimakasihhh sayaang, mama tidak akan bisa tidur kalau belum minum vitamin mama!" celotehnya senang.
"Ya sudah sekarang Radith pergi tidur dulu ya...sudah ngantuk nih mah..." sahutnya dan tiba-tiba saja menguap di depan mamanya.
"Eehh tunggu-tunggu dulu sayaang...dengarkan mama dulu, mama belum selesai bicara. Mama ingin bicara denganmu Radith!"
"Bicara apa lagi sih mah? ini sudah malam, kayak gak ada lain hari saja...Radith kan sekarang sudah di Indonesia...jadi besok saja lagi bicaranya ya..." gerutunya sedikit malas, dan dia hendak melangkah pergi ke kamarnya dengan badan yang sedikit lunglai karena keletihan sebab tadi mamanya tiba-tiba saja menyuruhnya membelikan vitamin saat perjalanan pulang dari apartemen Romi, sahabatnya.
"Radith...tapi ini penting sayang...mama dua hari lagi mau menyusul papamu ke Jepang!" teriaknya yang sedikit membuat kaget Radith, dan kembali menoleh ke belakang melihat mamanya.
"Terus?" pekiknya sedikit mengernyitkan dahinya. Miranda menghampiri pelan sang putra semata wayangnya dengan tatapan mencurigakan.
"Teruss...karena mama akan pergi, mama titip Restorant mama padamu ya...mama pengen kamu gantiin posisi mamah!" cengirnya merayu, sambil mengelus-ngelus pundak putranya yang lebih tinggi darinya. Radith menelan salivanya, sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Emm...kamu tahu kan sayang mama itu sudah kangen berat sama papamu...mama pengen dekat papa ..pliesee ya Radith putraku sayang yang paling ganteng..." rayunya lagi sambil mengelus-ngelus dagu putranya itu. Radith mengusap wajahnya pelan dengan tangan kanannya sendiri.
"Aaah...mamah, tapi Radith ingin bekerja di tempat Ayahnya Romi, bukan di tempat kuliner...Radith lebih suka bekerja di perusahaan IPTEK!" tolaknya tegas.
"Apa kamu tega sama mamah, Dith? kamu tega mama hidup kesepian tanpa papamu di samping mama?" lirihnya terisak menangis mengusap air matanya dengan handuk kecil di tangannya sedikit drama. Radith bingung sambil menggaruk-garuk rambut kepala belakangnya yang tidak gatal itu.
"Bukan begitu maah...cuma, nanti apa kata orang Radith yang lulusan Teknik tapi akhirnya malah bekerja di tempat kuliner...malu dong mah" gengsinya. "Lagian Radith juga sudah terlanjur janji sama Romi..."
"Coba saja kalau Kiara sudah lulus juga...mama pengen kalian cepat-cepat menikah dan biar nanti menantu mama saja yang menggantikan posisi mamah..." paparnya lagi dengan wajah yang murung. Radith tersenyum pahit menatap sang mama.
Ya Kiara adalah putri dari sahabat Miranda. Yang sudah mereka jodohkan ketika Radith masih kuliah dan Kiara yang baru saja lulus SMA. Mereka berdua resmi bertunangan saat itu. Tentu saja Radith sangat senang dengan perjodohannya dengan Kiara, karena Kiara adalah cinta pertama baginya.
"Mama...bersabarlah sedikit...Kiara juga kan perlu pendidikan, jadi Radith tidak mau mengganggu aktivitas belajarnya dengan memaksa dia harus segera menikah dengan Radith" terangnya.
Mama Miranda sedikit kecut dan kecewa dengan penolakan putranya itu. Radith sedikit bimbang dan tidak tega melihat mamanya sedih terus. Radith pun mengerti, sudah selama dua tahun itu memang orangtuanya tidak pernah bertemu karena pekerjaan Papanya yang tidak bisa di tinggalkan juga, Rendra yang bekerja sebagai Dosen di Universitas Tokyo Institute of Technology (Tokyo Tech).
Radith yang kebetulan juga baru menyelesaikan kuliah di tempat Papanya bekerja itu, ikut mewarisi kecerdasan sang Papa. Sehingga bakatnya dalam hal teknologi jangan ditanya lagi. Satu bulan yang lalu Radith baru saja lulus di Universitas ternama itu.
Radith menghela nafas panjang, di lain sisi dia pun sebenarnya sudah berjanji pada Romi teman satu kampusnya akan ikut bekerja di perusahaan milik Ayahnya Romi setelah dia lulus. Tapi tiba-tiba saja malam itu sang Mama memintanya untuk menggantikan posisinya memimpin Restorant besar miliknya yang sudah beliau kelola selama 25 tahun lamanya itu.
Dan mau bagaimana lagi Radith tidak bisa menolak keinginan sang Mama, dan dengan terpaksa diapun harus mau menuruti keinginan beliau.
"Baiklah...nanti Radith akan gantikan mama..." ucapnya sedikit terpaksa. Miranda sontak senang dan matanya berbinar cerah setelah mendengar jawaban dari Radith.
"Aaaa...benarkah terimakasih sayang...putraku..." jeritnya girang, sembari menyosor mengecupi kening dan kedua pipi putranya itu dengan cepat dan lekat, sehingga di wajah Radith ada membekas sedikit lipstik berwarna merah terang milik mamanya, yang membuat Radith juga kewalahan menerima serangan ciuman dahsyat secara tiba-tiba itu.
Lalu Miranda kembali ke kamarnya sambil bernyanyi riang. Miranda adalah seorang ibu yang berusia 47 tahun tapi wajahnya masih terlihat awet muda seperti usia 28 tahun. Karena rajinnya beliau mengikuti perawatan kecantikan sehingga terkadang oranglain yang melihatnya pun tidak akan menyangka kalau Radith adalah putranya sendiri.
Radith hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang Mama. Lalu dia memutuskan untuk ke kamarnya dan pergi istirahat.
Sebelum dia tidur, Radith meraih ponselnya dan mengirim pesan untuk seseorang yang dia cintai.
☘️
☘️
☘️
Ting
Tiba-tiba suara notifikasi dari handphone Kiara terdengar nyaring, Kiara yang baru saja memenjamkan matanya setelah ia selesai berkutat dengan laptopnya. Dia membuka layar ponselnya dengan malas.
^^^Selamat tidur Yayaku...semoga mimpi indah yaa...maaf baru bisa menghubungi kamu..^^^
Kiara berdesis kesal dan memilih mematikan handphonenya untuk mengabaikan pesan dari tunangannya itu.
"Yaya..yaya...aaaaah menyebalkan sekali, aku tidak suka dia terus saja memanggilku nama itu... kalau saja bukan kemauan orangtua kita aku tidak sudi bertunangan sama kamu!!! Dasar Didit Cupu!" gerutunya jengkel dengan meremas-remas gulingnya. Lalu dengan segera dia mematikan mode pesawat dan kembali tidur dengan menutupi matanya dengan kain penutupnya.
Radith tahu setiap pesannya pasti tidak akan pernah dibalas lagi olehnya, karena yang sebenarnya Kiara tidak menyukai perhatiannya itu yang berlebihan. Tetapi Kiara adalah gadis kecilnya yang disukainya semenjak mereka bertemu. Dan ketika di hari ulangtahunnya Radith yang ke 20 tahun saat liburan tengah semester dia pulang ke Indonesia, Tuhan telah mempertemukan mereka lagi, Kiara yang ketika itu baru saja lulus SMA. Gadis kecil itu berubah menjadi sosok gadis dewasa yang cantik dan anggun membuat dirinya semakin jatuh cinta kepadanya.
...~Flashback on~...
"Miranda..." teriak seorang wanita melambaikan tangannya ke arah Miranda di depan pintu rumah sambil menggandeng putrinya yang berusia 17 tahun.
"Heiii Yuliaa..." seru Miranda membalas melambaikan tangannya.
Seketika itu Radith menoleh ke arah ibu dan perempuan di sampingnya itu. Mereka lalu melangkah mendekati. Miranda langsung memeluk Yulia sahabatnya itu.
"Ya ampun...sudah lama tidak berjumpa Yuli...bagaimana kabarmu?" sahut Miranda senang. Yulia pun membalas memeluki sahabat karibnya dengan senang.
"Aku baik Mir...Radith kamu sudah dewasa ya...masih kenal dengan Kiara tidak?" tanyanya tiba-tiba.
"Emmh...Radith lupa-lupa ingat Tante..." celetuknya terkekeh, sedikit grogi di depan Kiara. sambil mengusap tengkuk lehernya.
Kiara hanya terdiam dan hanya memalingkan wajahnya ke sudut ruangan rumah Radith sambil melihati orang yang tengah menikmati hidangan di pesta ulangtahunnya Radith kala itu.
"Ini Kiara Radith, teman kecilmu? putrinya tante Yulia...masa kamu lupa?" sahut Miranda menjelaskan. Radith yang waktu itu masih memakai kacamata tebalnya terlihat culun dan bodoh di depan Kiara sehingga Kiara ilfeel sekali untuk mendekatinya.
"Emh...hallo Kiara, sudah lama kita tidak bertemu ya...apakabarmu?" sahut Radith mengulurkan tangannya kepada gadis itu. Kiara membalas jabatan tangan Radith dengan cepat dan malas, sambil terus memalingkan mukanya.
"Aku baik!" juteknya. Yulia yang melihat sikap putrinya sedikit tidak suka, dia langsung mencubit belakang pinggang Kiara.
"Aaw...Mamaa...!" teriaknya kesal kesakitan.
"Bersikaplah yang baik sama Radith! coba ulurkan tanganmu dengan benar!" pinta Yulia sedikit jengkel dengan kelakuan Kiara, dan dengan paksaan, tangan Kiara di sodorkannya ke arah tangan Radith. Hingga Radith pun bisa menyentuh tangan gadis itu agak lama.
Radith tersenyum manis menatapnya sedangkan Kiara tetap menampakan wajah tidak kesukaannya terhadap Radith apalagi melihat kacamata tebal yang dipakai lelaki itu.
Miranda tersenyum melihat putranya dan putri sahabatnya bisa berdekatan.
"Emm..baiklah kalian berdua mengobrollah yang akrab. Mama dan tante Yulia pergi berkumpul dulu dengan sahabat mama yang lainnya ya Radith..." sahutnya, Radith menganggukan kepalanya, lalu Miranda dan Yulia pergi melenggang meninggalkan anak-anak mereka yang sudah dewasa itu.
Suasana kembali canggung. Setelah lama sekali mereka tidak berjumpa, yang tiba-tiba saja membuat jantungnya Radith berdebar-debar lagi.
"Emm...Kiara, nanti setelah ini kamu mau meneruskan kuliah dimana?" tanyanya mencoba mendekati Kiara supaya bisa lebih akrab lagi dengannya.
"Aku mau kuliah di Singapura..." jawabnya singkat sambil mengambil minuman jus di meja yang dekat di sampingnya.
"Singapura...kenapa harus disana? negara Singapura menurutku biasa saja, emm, bagaimana kalau kuliah di Jepang saja. Disana tempat wisatanya paling indah dan menarik"
"Ah siapa kamu melarang kemauanku" ucapnya lagi ketus. Melihat Kiara yang jutek tapi masih tetap terlihat cantik bagi Radith.
"Yaa ..siapa tahu kan kamu bisa berubah pikiran dan mau kuliah di Jepang, nanti bisa barengan pulang-pergi kuliah denganku..."
"Iih maunya sendiri!!" ketusnya lagi membuat Kiara tambah ilfeel dengan lelaki di sebelahnya. Radith hanya terkekeh-kekeh kecil saja menggodanya.
"Kamu ternyata lucu sekali yaa kalau lagi jutek seperti itu...tapi aku tetap suka kok " celetuk Radith, semakin gemas melihat gadis cantik dan jutek di sampingnya. Kiara sebal di ketawain Radith dan refleks menepis pundak Radith dengan tangannya.
"Uuh apaan sih!" sebalnya.
Miranda dan Yulia yang tidak sengaja melihat kedekatan mereka, keduanya saling melirik.
"Sepertinya kita harus rayakan ini..." sahut Miranda. Yulia melebarkan senyumannya sehingga terlihat giginya yang rapi dan putih mengkilat.
"Menurutmu?" jawab Yulia mengangkatkan kedua alisnya pura-pura bodoh.
Lalu mereka menggelak tawa bersamaan setelah sekian lama saling menatap, karena mereka tahu dan mengerti dengan apa jalan pikirannya masing-masing.
"Jadi kau setuju, calon besanku?" celetuk Miranda.
"Aku setuju!" tegas Yulia. Mereka kembali tertawa dan saling berpelukan.
...~Flasback of~...
bersambung...
...***...
Jangan lupa selalu like dan komentarmya yaa...
...🌺🌺🌺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Taurus Garangan
seru kak ceritanya
2022-01-06
0
Titislia
semangat terus
2021-12-30
1
Ufuk Timur
karena yaya ga suka radit, radit sama reva aja
2021-12-18
3