" Selamat pagi,layanan kamar." Sahut Alanna di depan pintu sambil mengetuk pintu seraya merapikan kembali baju seragam dan rambut hitam panjang nya yang tersanggul.
Lama Alanna berdiri tapi tidak ada suara apa pun dari dalam kamar.
" Selamat pagi. "Kembali Alanna mengetuk pintu.
Tidak lama kemudian daun pintu bergerak dan muncul dari dalam seorang pria berumuran sekitar tiga puluhan dengan sebuah tongkat di sebelah kanannya untuk menyeimbangkan dirinya yang sedang berdiri, walaupun wajahnya menunjukkan raut wajah tidak senang tidak di pungkiri kalau laki laki yang berdiri di hadapan Alanna ini memiliki wajah yang tampan,dengan alis hitam yang tebal di tambah dengan hidung yang mancung dan bibir yang agak tebal serta di lengkapi dengan rahang yang tegas tidak lupa dengan bagian dagu dan kumis yang agak menghitam menandakan bahwa laki-laki di depan alanna ini belum bercukur atau memang sengaja di biarkan.
" Kenapa menatap ku seperti itu? belum pernah lihat orang yang memakai tongkat? " kata laki-laki di depan Alanna ini dengan ketus.
Setelah laki-laki itu bersuara barulah alanna sadar dari lamunannya menatap laki-laki itu. " Maaf kan saya bukan maksudku seperti itu, saya pelayan baru di sini." Jelas Alanna sambil menunduk tidak tahu harus berkata apa.
" Saya tidak tanya." Kata laki-laki itu masih ketus lalu berbalik masuk ke dalam kamarnya tidak menyuruh Alanna masuk atau mengusir nya. "Kenapa tidak masuk? bukankah kau ingin bekerja? " sambung laki-laki itu menoleh sedikit ke arah Alanna.
"Ah! iya. " Alanna segera masuk ke dalam.
Saat masuk kamar kita akan menemukan tempan tidur dengan ukuran king size di tutupi bed cover berwarna putih yang mendominasi ruang itu, tempat tidur nya menghadap langsung ke jendela kaca transparan yang mendominasi dinding, di sebelah kanan tempat tidur terdapat sofa empuk yang nyaman menghadap ke arah televisi yang menempel di dinding kamar,di kamar ini juga di lengkapi dengan kulkas satu pintu, meja makan kecil khusus dua orang, lemari pakaian dan kamar mandi.
" Maaf,anda jangan tersinggung saya baru dengan kerjaan ini jadi mungkin agak canggung. Saya akan mulai bekerja maaf atas tidak ke nyamanan anda." Jelas Alanna walaupun yakin laki laki itu tidak butuh penjelasan nya di lihat dari tingkah cuek nya berjalan tertatih-tatih ke arah sofa dan duduk di sana sambil membuka buka tumpukan kertas di atas mejanya.
Karena tidak ada tanggapan, Alanna pun langsung mulai bekerja mulai dari membersihkan kamar mandi,merapikan meja wastafel, botol botol yang kembali di susun rapi, mengganti handuk dan jubah mandi dengan yang baru. Setelah selesai dengan kamar mandi alanna beralih ke tempa tidur, merapikan bantal dan bed cover. Tiba saat membersihkan meja yang berada di depan televisi,dengan ragu Alanna maju.
" Tidak usah bersih kan meja ini, biarkan saja seperti ini,saya tidak mau nanti ada kertas penting yang hilang atau tercecer. " Kata laki-laki itu sebelum Alanna bersuara ingin membersihkan meja.
" Baiklah pak, kalau begitu saya langsung membersihkan lantai saja, kalau anda tidak nyaman dengan saya yang sedang membersihkan anda bisa keluar sebentar,maaf bukan maksudku mengusir anda." Jelas Alanna tapi di acuhkan oleh laki-laki itu yang masih serius membaca kertas yang di pegang tanpa menghiraukan Alanna maka mulailah dirinya bekerja membersihkan lantai menggunakan facum cleaner walaupun tidak terlalu berisik tapi dengan adanya laki-laki itu dalam ruangan membuat Alanna tidak leluasa membersihkan kamar itu.
Setelah selesai dengan tugas nya, Alanna bergegas keluar tapi terhenti di depan pintu saat laki-laki itu memanggil nya.
" Tunggu, siapa nama mu? " tanya laki-laki itu tanpa mengangkat wajah nya dari tumpukan kertas yang di pegang.
" Alanna, pak ." Jawab Alanna takut-takut.
" Apa dia mau mengadukan ku ke pak manager, manalagi ini hari pertama ku bekerja ? " gumam alanna gelisah. "Kenapa pak ? ada yang bisa saya bantu? " sambung Alanna lagi saat laki-laki tidak kunjung bersuara.
" Tidak, kau boleh keluar ."
" Baiklah, kalau begitu saya permisi pak. " Jawab Alanna heran bercampur lega saat berbalik keluar dari kamar itu.
Begitu lah hari pertama Alanna memulai pekerjaan barunya, saat jam istirahat tiba dia di temani oleh teman kerja baru nya Gita dan Ayu yang ternyata tidak beda jauh umur dengannya saat istirahat makan siang di kantin khusus staf hotel.
Saat selesai jam kerja nya Alanna pun memutuskan untuk langsung pulang walaupun Ayu dan Gita mengajak nya untuk berjalan jalan sore itu.
" Assalamualaikum,mama ! Alanna pulang !. " Sahut Alanna saat memasuki rumah sederhana milik keluarga nya walaupun tidak mewah dan hanya memiliki 2 kamar, Alanna tetap bersyukur,Alanna hanya tinggal berdua dengan ibunya,dia merupakan anak semata wayang dan ayahnya telah lama meninggal saat dia masih bersekolah SMA di karenakan kecelakaan saat bekerja dari perusahaan tempat ayah nya bekerja memberikan sejumlah dana kompensasi pekerjaan yang di gunakan Alanna untuk biaya sekolah dan kuliah.
Sejak ayahnya meninggal ibu Alanna yang hanya merupakan ibu rumah tangga memutuskan untuk membuka usaha catering untuk meneruskan hidup, walaupun hidup mereka sederhana Alanna tetap bersyukur.
" Walaikumussalam, sudah pulang nak ? " jawab ibu nya yang muncul dari dalam kamar.
" Sudah ma."
" Bagaimana pekerjaan mu di hari pertama bekerja, lancar ? " tanya ibu nya.
" Alhamdulillah lancar ma, Alanna masuk kamar dulu ya mau istirahat, capek soalnya. " Jawab Alanna seraya berjalan menuju kamar nya.
"Iya istirahat lah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Djulia Menik
di bab 1 Alana memanggil ibu tp di bab 2 kok manggilnya mama jd bingung bacanya ....
yg bnr mama apa ibu sih..
2021-11-06
3
Dedeh Supriatin
pria penuh misteri
2021-10-21
1