Saat tiba di depan pintu kamar nomor dua, Alanna gugup entah mengapa padahal ini bukan kali pertama dia akan masuk ke kamar ini.
" Permisi pak Zack , ini Alanna." Ucap Alanna sambil mengetuk pintu.
" Masuk lah ! " jawab zack dari dalam kamar.
Alanna membuka pintu kemudian masuk dan terkejut melihat raut wajah Zack meringis menahan sakit sedang duduk di sofa dengan hanya menggunakan jubah mandi sedang kan kaki kanannya terlihat mengeluarkan darah segar.
" Ya Allah ! apa yang terjadi ? kenapa kaki anda mengeluarkan banyak darah ? " tanya Alanna sedikit panik dan berjalan mendekat melihat darah yang mengalir dari luka yang masih terperban di bagian lutut Zack.
" Terbentur saat saya ingin pergi berganti pakaian sehabis mandi. " Jelas Zack sambil menahan sakit.
" Apa perlu saya hubungi pak manager untuk memanggil kan anda dokter ? atau kita ke RS saja pak Zack ? "
" Tidak usah , hubungi saja dokter ku, telepon saja dia untuk datang ke sini. "
" Bagaimana cara menghubungi nya ? saya tidak kenal dokter pribadi anda pak Zack. " Ucap Alanna bingung.
" Ambil handphone ku di nakas samping tempat tidur cari kontak dengan nama dr.Andrea dan jelaskan keadaan ku padanya." Jelas Zack pada Alanna. Alanna bergerak menuju tempat tidur menemukan handphone yang di maksud Zack kemudian menghidupkannya, tampak di wallpaper handphone seorang wanita cantik menggunakan gaun ungu muda dengan potongan leher yang agak rendah mengenakan kalung sederhana dengan berliontin sebuah batu berlian nampak
duduk di kursi yang berlatar kan piano tersenyum bahagia.
" Sudah terhubung ? " tanya Zack yang menyadarkan Alanna dari menatap wanita di wallpaper handphone Zack.
" Belum , akan segara ku hubungi." Ucap Alanna kemudian membuka kontak dan mencari nama dr,Andre di daftar nama kontak Zack,saat menemukan nama yang di cari segera Alanna menelepon, tidak sampai nada dering ke tiga telpon telah di tersambung.
" Ya hallo kenapa Zack tumben menelpon malam malam begini ?" sahut suara dari seberang.
" Hallo maaf ini bukan dengan pak Zack,saya pelayan hotel tempat pak Zack menginap. Saya di suruh menghubungi dokter karena sesuatu terjadi pada pak Zack. " Jelas alanna.
" Kenapa dengan zack ? "
" Saya tidak tahu tapi dari luka yang terperban mengeluarkan darah segar, kata pak Zack tadi lukanya tidak sengaja terbentur di sudut meja." Jelas Alanna sesekali melirik ke arah Zack yang masih meringis kesakitan.
" Sekarang dia di mana ? " tanya dr Andrea.
" Di kamar nya dok, pak Zack sekarang ada duduk di sofa. " Jawab Alanna.
" Oke saya akan ke sana, tolong kau bantu papah dia ke tempat tidur nya sebisa mungkin berjalan jangan terlalu membebani kaki yang terluka, kau mengerti ? " kata dr Andrea.
" Iya dok saya mengerti." Kata Alanna lalu menutup telepon dan berjalan mendekat ke arah Zack. "dr Andrea akan segara ke sini, dia menyuruh Anda untuk berbaring di tempat tidur. " Jelas Alanna.
"Baiklah. " Kata Zack seraya berdiri.
" Tapi anda tidak di boleh kan berjalan terlalu membebani kaki anda yang terluka. " Sahut Alanna tiba-tiba saat melihat Zack akan berjalan.
"dr Andrea menyuruh ku untuk membantu memapah anda berjalan ke tempat tidur." Sambung Alanna tidak yakin melihat raut wajah Zack yang tidak terbaca, hanya terdiam di tempat saat tidak ada tanggapan dari Zack menolak atau menerima bantuan nya.
" Baiklah." Jawab Zack kemudian.
Alanna kemudian mendekat, Zack mengangkat lengan kanannya melingkari bahu Alanna sementara lengan kiri Alanna melingkar memeluk pinggang Zack untuk menyeimbangkan tubuh Zack yang lebih tinggi dan berat dari Alanna yang ternyata saat berdekatan tinggi Alanna hanya sampai dagu Zack.
" Anda bisa berjalan ? " tanya Alanna tidak yakin.
" Ya bisa. " Jawan Zack singkat.
" Pelan-pelan saja pak. " Ucap Alanna seraya bergerak mengikuti langkah kaki Zack, tercium samar aroma sabun dan parfum beraroma Citrus yang di gunakan Zack di balik jubah mandi yang di pakai nya tanpa sengaja mata nya melihat beberapa bekas luka yang masih memerah di bagian dada Zack yang terbuka.
sebenarnya berapa banyak luka di tubuhnya akibat kecelakaan itu ?, dalam hati Alanna bertanya, mendongkak ke atas dan langsung menundukkan wajah memerah malu mendapati Zack ternyata melihat dia memperhatikan luka di bagian dada nya dengan raut wajah tidak terbaca.
" Kau boleh keluar. " Ucap Zack datar saat dia sudah berbaring di tempat tidur.
" Tapi dokter anda belum datang. " Tolak Alanna khawatir.
" Sebentar juga dia akan sampai ."
" Tapi pak..."
" Tidak usah berlebihan ! " potong Zack dengan raut wajah dingin. "Kita tidak dekat dan bukan siapa-siapa sampai kau harus khawatir yang berlebihan." Sambung Zack dingin membuat Alanna diam terpaku di tempatnya berdiri samping tempat tidur.
" Maafkan sikap saya pak ,saya permisi keluar." Ujar Alanna menunduk dan berbalik keluar kamar, merasa di tampar dengan kalimat yang di keluarkan Zack yang membuat nya tersadar kalau dirinya hanya lah pelayan hotel dan Zack adalah tamu di hotel tempatnya bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments