Di Hapus

"Kami baik, mengapa kau disini? Ini hutan terlarang lho," kata Kelvin.

Jadi.. ini hutan terlarang yang mereka bicarakan? batin Olivia.

Seketika Olivia berpura-pura polos seakan tidak tahu tentang hutan larangan yang dimaksud K2.

"Hutan larangan?" pura-pura terkejut.

"Ya, di dalamnya ada sebuah portal yang dipercaya akan membawa mereka ke dunia manusia." jawab Kenzo membuatnya sedikit senang.

OMG, ternyata begitu.. jika memang terhubung ke dunia manusia aku harus pergi dan mencari ibu. Batin Olivia.

"Kenapa? Ingin lari ke dunia manusia?" Kelvin melirik kearah adiknya itu dengan tatapan mengintimidasi.

K2 sudah mengetahui jelas bagaimana watak adiknya itu yang selalu ingin kabur namun selalu tertangkap karena ulah kecerobohannya sendiri.

"Itu sih tergantung ...." Olivia perlahan menjauh dari kedua kakaknya itu.

Dengan perasaan gembira ia meninggalkan K2 yang masih menatapnya dari kejauhan.

*******

Kamar Olivia White.

Sekarang Olivia sudah tahu jalan menuju dunia manusia. Tanpa basa-basi lagi dirinya segera bersiap-siap untuk pergi meninggalkan kastil dan dunia vampir.

Dengan pakaian yang serba hitam dan dilapisi dengan jaket Levis berwarna biru, Olivia memutuskan untuk kabur melalui jendela walaupun agak tinggi tapi dirinya tidak peduli dengan ketinggian.

"Maaf, aku harus pergi ayah.. suatu saat aku pasti akan kembali." ucapnya tanpa berekspresi.

Sebelum Olivia kabur dari kastil, dirinya meminum darah manusia terlebih dahulu karena itu kebiasaannya selama di kastil untuk melatih dirinya menjadi vampir seutuhnya.

Baru setengah Olivia sudah tidak kuat menahan bau amis dari darah yang di minumnya, setelah selesai ia melarikan diri secara diam-diam tanpa memberitahu ayahnya dan kedua kakaknya.

Selamat tinggal kastil. Batin Olivia.

***

Hutan Terlarang.

Disaat yang bersamaan Rendra juga mengawasi Olivia dengan cara membuntutinya pergi ke hutan larangan, ia menoleh kebelakang karena ada seseorang yang mengikutinya.

"Seperti ada orang di belakang." gumamnya.

Gawat! jangan sampai Oliva tahu jika aku mengikutinya. Batin Rendra.

"Mungkin perasaanku saja," lanjutnya.

Olivia berbalik dan melanjutkan perjalanannya menuju perbatasan dengan langkah yang sangat cepat sampai Rendra kehilangan jejaknya.

"Dasar gadis bodoh, kemana dia pergi tadi?" Gerutu Rendra yang kehilangan jejak kekasihnya.

"Dia sedang menuju ke perbatasan dunia " ucap seseorang yang mengagetkan Rendra.

Richard Gerrard tangan kanannya Rendra namun sudah seperti teman bahkan saudara, sebenarnya Richard adalah anak dari bangsawan namun sayangnya ia terbuang karena tidak memiliki reputasi yang bagus untuk keluarga Gerrard.

"Siapa gadis itu?" Richard mengendus-endus aroma yang dipenuhi oleh Oliva "Darah gadis itu.. aku menginginkannya."

"Tidak, dia.. milikku." ucapnya sambil menatap tajam Richard.

"Milikmu? Apakah di--" Rendra menyela.

"Dia istriku! Aku harus mengikutinya .... aku minta tolong padamu untuk mengamati dunia manusia" ucap Rendra.

"Sayang sekali ya .... tapi baiklah akan kulakukan" jawab Richard yang segera pergi meninggalkannya.

*****

Ditengah Hutan.

Seketika Olivia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di liontin kalungnya.

"Kalung ini mengapa bersinar? Apa jangan jangan.. Rendra ada disini? Tidak bisa harus lari darinya secepat mungkin," ucap Olivia yang melihat sekelilingnya.

Olivia yang segera meninggalkan tempat itu dan akan segera sampai di perbatasan dunia vampir dan manusia. Terlihat jelas di ujung jalan ada sebuah perbatasan seperti portal.

"Yes! Akhirnya.. aku menemukan portalnya, wah besar sekali.. baiklah sekarang waktunya untuk pergi ke dunia manusia." lanjutnya.

Akhirnya Oliva memasuki portal perbatasan dunia dimana dirinya akan berada di dunia manusia, entah apa yang akan terjadi nantinya Olivia belum memikirkan bagaimana cara bertahan hidup di dunia manusia.

*******

Jalan Raya.

Jalanan yang begitu ramai membuat Olivia takjub dengan keberadaannya di dunia manusia, bahkan dirinya sampai menghentikan taksi.

"Taksi! taksi!" teriaknya sambil melambaikan tangannya.

Saat masuk ke taksi Olivia melihat laki-laki berkacamata yang sedang tertidur pulas menghadap ke jendela.

"Nona mau kemana?" tanya supir taksi.

"Aku.. ah aku ingin ke mall" jawabnya.

"Baiklah." ucap si supir taksi.

Orang ini apakah dia sedang tidur disaat begini? Batin Olivia.

Olivia terus menatapnya dengan penasaran, karena ini pertama kalinya dirinya melihat manusia tertidur saat didalam perjalanan. Penasaran ingin tahu bagaimana mata dari pria itu Olivia memberanikan diri untuk menurunkan sedikit kacamatanya.

--Grab--

Pria itu menyadari bahwa Olivia ingin menyentuh kacamatanya tapi pria itu berhasil menahan tangannya.

"Nona kau lancang sekali ya?" pria itu segera membenarkan posisi duduknya.

"Aku .... hanya penasaran bagaimana bisa ada manusia sepertimu tidur seperti tadi?" jawab Olivia dengan terbata-bata.

Lagi-lagi pria itu membuatnya kaget dengan melepaskan kacamatanya secara tiba-tiba.

"Apa kau bukan manusia nona?" pria itu kini melirik wajah Olivia.

"Mak--sudku bukan begitu." ucapnya yang terbata-bata.

"Nona, sudah sampai," kata supir taksi.

"Ah begitu ya, baiklah." jawab Olivia.

Saat ingin meninggalkan taksi langkahnya terhenti karena supir taksi itu meminta ongkosnya.

"Nona belum membayarnya," kata si supir taksi sambil menoleh kearahnya.

"Bayar?" tanyanya.

Aduh bagaimana ini aku hanya membawa beberapa emas yang berharga dari kastil. Batin Olivia.

"Nona tidak punya uang? lalu kenapa pergi ke mall?" ucapnya dengan membuka kaca mobil.

"Nona manis kau berhutang budi padaku, ini biar aku saja yang membayarnya." lanjutnya sambil melambaikan tangan.

Taksi itu meninggalkannya pergi setelah perdebatan tadi, Olivia masuk ke dalam mall dan mencari toko perhiasan untuk menjual beberapa emas yang di dapatkan nya dari kastil.

Di Mall.

"Tuan apakah ini toko emas?" Melihat emas yang berjejer di etalase.

"Benar sekali Nona, ingin memilih emas?" jawab penjual emas.

"Tidak, saya ingin menjual beberapa emas apakah ini bisa dijual?" Olivia masih tidak yakin.

"I--ni sangat besar sekali jumlahnya jika dijual tunggu sebentar aku akan menghitung jumlahnya," kata si penjual emas.

"Apa kau sedang menjual emas?" Rendra datang tiba-tiba dan membuatnya terkejut.

"Rendra? Kau lagi?" Melirik Rendra yang berada di sampingnya, "Apa yang kau lakukan disini?"

"Hei, kita ditakdirkan untuk bertemu" ucap Rendra dengan kepercayaan dirinya.

Pria iblis ini! mengapa dunia sempit sekali. Batin Olivia.

"Nona begini... karena total emas ini terlalu besar kami akan menukarkan setengahnya dengan beberapa kartu kredit atau black card hasil jumlah nya juga sudah dimasukkan kedalam kartu itu." penjual itu langsung menyerahkan beberapa uang dan kartu.

"Baiklah, kalau begitu ini saya terima ya," ucap Olivia.

"Cih baru datang ke dunia manusia sudah menjadi kaya." ungkap Rendra.

"Diamlah," gerutunya.

Olivia mendapatkan uang yang banyak dan beberapa kartu kredit bahkan dua black card karena memang emas yang diambilnya adalah emas antik turun temurun dari nenek moyangnya.

Bahkan langsung membeli beberapa baju, sepatu, dan rumah untuknya tinggal. Hari ini Rendra juga membantunya untuk membawakan belanjaannya.

Rumah Olivia White.

"Selamat Nona, rumah ini sudah menjadi milik Nona sepenuhnya." ucap wanita itu lalu menyerahkan kunci rumah.

"Terimakasih, baiklah .... ayo bawa barang-barangku masuk." Jawabnya.

"Olivia! aku ini suamimu bukan asistenmu," protes Rendra.

"Shhh ...." meletakkan jari telunjuknya di bibirnya.

Mata mereka bertemu satu sama lain dan saling menatap, Rendra malah menggigit jari telunjuk milik Oliva lalu menghisap darahnya. Air matanya jatuh ketika jarinya dihisap oleh Rendra.

"Maafkan aku .... aku tidak sengaja." ucapnya sikapnya sudah lumayan banyak berubah dari sebelumnya.

Rendra menutupi jari telunjuknya dengan tisu lalu mengecupnya dengan lembut.

--DEG DEG DEG--

Rendra .... kau sebenarnya pria baik, hanya saja.. kata hatiku masih ragu. Batin Olivia.

"Lain kali aku akan hati-hati," lanjutnya.

"Sudahlah, pulang sana." menarik tangan.

"Pulang?" tanya Rendra.

"Ya, pulang." jawabnya santai.

"Aku tidak akan pulang, aku akan disini menjaga istriku." ucap Rendra penuh rayuan.

"Yang mulia pangeran.. tolong yah pulang, atau ingin berjaga di depan rumah?" pintanya sembari tersenyum lebar.

"Baiklah, apa sih yang tidak untuk putri." jawab Rendra dengan polos.

Kenapa dia mengiyakan saja? aku berniat ingin menjauh darinya tapi malah semakin dekat dengan pria ini. batin Olivia.

*******

Kastil Kediaman Sagara.

Dunia manusia juga tidak seaman yang dipikirkan Olivia bahkan banyak para vampir yang mengacau di dunia manusia, beberapa keluarga sudah di bantai oleh vampir pemburu, tidak tahu kedepannya akan aman atau tidak baginya untuk tetap tinggal di dunia manusia.

Vernon selaku raja vampir sangat marah ketika tahu kabar mengenai para vampir yang sudah datang ke dunia manusia hanya untuk mengacau, Vernon juga khawatir tentang putrinya karena takut akan menjadi korban selanjutnya.

"Siapa yang berani mengacau di dunia manusia? Dan mengapa mereka memburu manusia." ucap Vernon dengan kesal.

"Tidak tahu yang mulia, dengar-dengar mereka mencari jantung ratu vampir" jawab pengawal itu.

"Jantung ratu vampir?" tanya Vernon.

"White? Beritahu dia agar tidak keluar dari wilayah kastil." jawab Kelvin yang menyadari sesuatu.

"Ayah! gawat! White tidak ada di kamarnya!" lapor Kenzo dengan panik.

"Apa?!"

Tidak tahu bagaimana reaksi mereka nanti jika tahu Olivia sedang berada di dunia manusia, dunia yang mulai berbahaya karena para vampir.

Terpopuler

Comments

ara

ara

gak marah apa bapak lo, kalau jual emas turun temurun

2022-06-14

1

Nur Atthin

Nur Atthin

hadeuh halu bingitz ini msh
😂😂😂😂😂😂😂

2022-05-22

0

EM1212

EM1212

Oliv Oliv

2021-10-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!