Dengan tangan lembutnya Rendra mengusap air mata yang membasahi pipi wanitanya, tangisnya terhenti saat melihat perubahan dari sikap Rendra padanya.
"Jangan menangis, aku tidak akan menggigitmu ...." ujarnya yang masih menatap Olivia.
"Bisa pergi dari sini? Jika ayahku tahu kau ada disini, dia akan membunuhmu." pinta Olivia.
"Baiklah, aku pergi," kata Rendra.
Setelah itu Rendra pergi meninggalkan Olivia sendirian.
Olivia bisa bernafas lega karena pangeran vampir itu sudah pergi, sekarang ia harus menemui ayahnya untuk menanyakan tentang gadis suci yang ada dibuku tadi berharap ia bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.
Kebetulan orang yang ia cari akhirnya muncul juga, ketika Vernon mengendus-endus sekitarnya ia mendapati bau vampir yang baru-baru ini muncul di ruang baca.
"Ayah sudah lama disini?" tanya Olivia.
"Bau vampir .... apa ada vampir lain yang baru saja menyelinap masuk kesini?" ucap Vernon dengan nada curiga.
"Ti--dak, itu tadi Leon yang masuk kemari" jawab Olivia sambil tersenyum untuk meyakinkan sang ayah.
"Syukurlah." ayahnya bernafas lega.
"Aku ingin menanyakan sesuatu pada ayah." tanya Olivia.
"Katakanlah." Vernon melirik putrinya dengan serius.
"Apa itu gadis suci?" tanya Olivia dengan penasaran.
"Gadis suci ya? Jika kau sudah tahu dari buku itu maka jawabannya ada disitu" Olivia masih sama sekali tidak mengerti.
Melirik putrinya yang begitu tidak mengerti sama sekali akhirnya Vernon menjelaskan apa itu gadis suci.
"Gadis suci adalah gadis yang sangat istimewa sejak lahir, darahnya mampu menyembuhkan berbagai macam luka dan membuat vampir abadi selama beratus-ratus tahun, selain itu dia juga memiliki darah vampir di tubuhnya." jelasnya.
"Dan kau salah satunya, manusia berdarah vampir." lanjut ayahnya.
Untuk kali ini Olivia tidak mau terus disamakan oleh vampir, karena baginya dirinya adalah manusia seperti ibunya dan bukanlah vampir seperti ayahnya.
"Tidak ayah! aku pasti bisa menjadi seperti mereka, lagipula ibu juga manusia itu artinya aku juga manusia ..." ucapnya dengan meyakinkan Vernon.
"Kau vampir, seperti kakak kakakmu." kali ini Olivia tidak bisa menjawab lagi.
"Baiklah, aku sudah selesai bertanya" ujar Olivia tiba-tiba bersikap dingin.
"Kembali lah ke kamarmu." jawab Vernon.
Dengan kesal Olivia menghentakkan kakinya lalu pergi meninggalkan kamar ayahnya.
--Braakk--
"Maafkan ayah nak.. belum saatnya aku menceritakan semuanya kepadamu, ini semua demi keselamatanmu. Sonya anak kita sudah dewasa dan keras kepala sama sepertimu." ucap sang ayah dengan lirih.
Vernon mengusap foto mendiang istrinya dengan wajah penuh kesedihan, jika mengingat kembali bagaimana Sonya istrinya meninggal itu malah membuat hatinya merasa sakit.
Flashback.
Semua berkumpul di kutub Utara dan juga Sonya yang masih menggendong bayinya, mereka berkumpul karena ingin berunding dengan raja vampir soal bayinya itu. Seluruh klan meminta sang raja untuk membunuh anaknya karena memiliki keturunan abadi atau manusia setengah vampir.
"Yang mulia .... dengan rasa hormat saya menyarankan agar anda membunuh bayi itu," kata salah satu klan vampir yang berasal dari kutub Utara.
"Tidak! Dia akan tetap hidup dan menjadi bagian dari keluarga Sagara!" ucap Vernon dengan wajah keras.
"Tapi .... yang mulia sama saja melanggar aturan karena telah menikah dengan manusia dan melahirkan seorang anak manusia yang abadi." vampir itu masih berjongkok sambil memohon agar Vernon mau membunuh putrinya.
"Keputusanku sudah bulat, anakku akan tetap hidup," kata Vernon.
"Jika begitu baiklah, peperangan yang akan menentukan ajal anakmu." ia langsung melempar obor api menandakan bahwa perang antara bangsa lain dan bangsa vampir keluarga Sagara telah dimulai.
Mereka semua berlarian maju kearah keluarga Sagara, sedangkan Vernon masih berusaha melindungi istri dan anaknya. Akhirnya Vernon meminta Sonya untuk mencari tempat persembunyian yang aman.
"Bawa anak kita pergi, cari tempat sembunyi yang aman .... aku akan kembali," kata Vernon lalu mengecup dahi istrinya.
"Tapi kau?" Sonya menatap Vernon.
"Tidak apa-apa, cepat lari!" teriaknya dengan panik.
Sonya pun akhirnya menjauh dari area peperangan itu dan mencari tempat sembunyi, untuk melindunginya dan anaknya yang baru lahir itu.
Ia menemukan sebuah gubuk kecil yang cukup aman untuk dijadikan tempat persembunyian. Sonya berniat untuk menghampiri gubuk kecil itu namun naas vampir dari klan timur berhasil menemukan mereka berdua.
"Mau lari kemana kau? Manusia lemah." ucapnya sambil melirik bayi yang digendong Sonya.
"Jangan halangi jalanku, biarkan aku dan putriku pergi dari sini" pinta Sonya dengan memohon.
Vampir itu mulai membuka pedangnya lalu menodongkannya ke depan wajah Sonya.
"Biarkan kau pergi?"
Saat vampir itu hendak menusukkan pedangnya kearah bayi yang di inginkannya tapi Sonya mengorbankan dirinya agar dialah yang tertusuk dan bukanlah anaknya. Sonya terkapar bersimbah darah sedangkan bayinya masih didalam dekapan sang ibu.
--CESS--
Sonya memilih mati daripada harus anaknya yang baru lahir itu mati, karena baginya nyawa anaknya lebih berharga daripada dirinya.
Vampir itu pergi tanpa merasa bersalah sedikitpun karena sudah merenggut nyawa manusia.
"Sonya!! Tidak mungkin .... Kenapa kau melakukan ini? Olivia .... syukurlah dia masih hidup, aku berjanji akan menjaga anak kita sampai dia dewasa." ucap Vernon dengan wajah sedih.
Vernon berencana untuk merahasiakan kematian ibunya pada anaknya, bahkan ia juga akan mengurung putrinya di kastil karena Vernon trauma dengan apa yang menimpa istrinya.
Berabad-abad Olivia tumbuh menjadi gadis yang luar bisa namun sayangnya ia masih belum dapat beradaptasi dengan dunia luar, setiap harinya Olivia berusaha kabur dari area kastil tapi tertangkap kembali. Entah sudah berapa kali ia terus mengulangi hal yang sama dan akhirnya ia menyerah pada hidupnya sendiri.
Flashback Off.
"Jangan sampai Olivia pergi ke dunia manusia, jika begitu.. aku terpaksa memakai cara yang keras." gumamnya.
***
Hutan Terlarang.
Olivia tidak sadar bahwa ia telah lari ke hutan larangan yang rumornya didalam hutan itu ada sebuah portal tapi sayang sekali Olivia tidak menyadari dirinya ada dimana.
Tapi tiba-tiba ia memikirkan Rendra dari awal mereka bertemu sampai saat ini masih saja ada yang mengganjal, seperti sudah lama mengenal Rendra entah itu di masa lalu atau masa sekarang.
"Siapa dia sebenarnya? Kenapa aku selalu merasa dia adalah.. seseorang yang penting bagiku?" gumamnya sambil memikirkan seseorang.
"White! Lama tidak bertemu." ucap seseorang.
Terdengar seseorang memanggilnya dengan sebutan akrab yang sudah lama tidak ia dengar.
K2 atau Kenzo Sagara & Kelvin Sagara mereka ini bersaudara putra dari raja vampir mereka adalah orang yang selalu overprotektif kepada adiknya. Mereka juga dikenal sangatlah kejam masing-masing dari mereka memiliki senjata yang bisa membunuh orang dengan sekejap mata.
Kenzo dengan samurai turun temurun dari kakek moyangnya sedangkan Kelvin dengan peliharaannya Zoey harimau yang sangat menurut dengannya bahkan sangat terlatih.
"Kakak!" Olivia segera berlari menuju kedua kakaknya.
"Sudah lama tidak melihatmu, bagaimana kabarmu?" tanya Kenzo sambil mengusap kepala adiknya.
"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan kalian?" Melirik kedua kakaknya.
"Kami baik, tapi kenapa kau berada disini? Ini hutan terlarang lho," kata Kelvin.
Jadi ini hutan terlarang yang mereka bicarakan? batin Olivia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
EM1212
jadi ingat Breaking Dawn,,, semangat
2021-10-30
3