Aku sama Vivi saling berpandangan melihat tingkah Catherine. Setiap di Kampus Catherine selalu terlihat menawan, dan ramah. Aku kaget waktu dia bentak seseorang di telpon. Dari pembicaraan mereka aku yakin Catherine dan orang yang di telepon akan janjian ke sini. Aku gak sabar pengen tahu siapa orang itu.
"Vi, kamu mau pesen apa?" Seloroh ku untuk memecah keheningan.
"Aku mie aja dech ini kayaknya enak" kata Vivi
"Kalau kamu Catherine mau makan apa?" tanyaku pada Catherine yang masih asyik berbalas pesan.
Agak kaget dan sambil mendongak, Catherine kelihatan gak begitu berselera dengan menu yang ada di depannya.
"Apa kamu mau menu yang lain Cath?" tanyaku lagi
" hmmm...hmmm biar aku cari sendiri aja menunya " kata Catherine sambil beranjak pergi melihat-lihat gerai makanan yang menarik hati.
"Sinta... ini uangnya buat bayar mienya. Thank you" ucap Vivi sambul sok imut
"Aku pesenin dulu ya..." aku beranjak pergi dan memesan mie yang Vivi mau. Aku lebih suka makan beef steak. Setelah membayar dan mengambil nomor meja. Aku langsung menuju mejaku yang tadi.
" Catherine belum balik Vi? tanyaku
Vivi cuma mengangkat bahu dan mengeleng kepala.
"Vi, kamu tadi denger gak sih cara Catherine ngobrol di telepon? Jujur aku kaget banget lhow. Memang waktu SMA Catherine katak giman sih?"
Aku kelihatan kepo banget. Ya pastilah Vivi sama Catherine temenan udah lama dari SMP, SMA dan sampe kuliah. Setiap aku tanya dia pasti akan jawab YA GITHU DECH membuat aku semakin penasaran. Vivi selalu bilang dia gak deket-deket banget sama Catherine dan yang paling membuatku tambah Kepo adalah Vivi bilang Jangan sampai kamu Share semua Rahasia kamu sama Catherine. Itu bisa sangat berbahaya mending kamu curhat sama batu atau dau aja. Mereka dah pasti bisa jaga rahasia. Kalau udah dapat warning kayak githu ya pastinya aku bakal mundur teratur buat deket deket sama Catherine. Aku
temenan sama Catherine juga seperlunya aja buat menghargai dia sebagai temen Vivi. Begitu juga Vivi mau temenan sama Catherine juga karena pernah satu sekolahan.
Kok aku jadi kasihan sih sama kamu Cath.
Sambil nunggu makanan, biasa anak muda gaul lebih deket di sosmed daripada di dunia nyata. Aku sama sama Vivi asyik buka sosial media. Kalau aku dah pasti sibuk balas chat soal bisnis onlineku. Wuih... Wuih... dah kayak Bu Boss. Namanya juga merintis bisnis.
"Vi, kamu ngapain sih dari tadi diaem aja? Kita cuma berdua malah asyik sama HP. Eh... Catherine mana sih pesen makanan kok gak balik-balik batang hidungnya aja gak kelihatan jangan jangan dia kabur." sambil celingukan aku mencari-cari Catherine.
lho itu kayaknya Catherine tapi kok sama cowok. Aduh cowoknya Catherine kucel banget dan gak modis sama sekali. Beginilah penilaianku Cowok itu pasti orangnya cuek soalnya rambutnya agak gondrong. Dia pakai jaket bomber yang harusnya bikin modis tapi kok kayak jadi salah kostum githu dia pake celana jeans yang model kuno. Sepatunya aja harganya eatusan ribu. semua barang dia branded tapi gak modis. Mereka semakin mendekat.
"Hai, Semua... kenalkan ini cowok aku namanya Rama."
Aku juga cuma bisa senyum tipis sambil berjabat tangan dan menyebutkan namaku. Saat aku menengok Vivi. Kok Respon Vivi biasa aja. Oh... aku lupa Vivi kan temennya Catherine jadi mereka udah pasti saling kenal. Vivi juga gak berjabat tangan sama cowok itu. Aku menyimpulkan Vivi udah kenal bagt pastinya. Cowok itu, eh... maksudku Rama kelihatan pendiam dan gak banyak bicara sepertinya dia bukan sayang sama Catherine tapi kayak takut githu. Aku juga cuma bisa berkata dalam hati sayang banget baju branded githu di pakai Rama malah jadinya ancur-ancuran.
" Aku pesenin makanan dong! Yang enak ya dan gak pake lama." ucap Catherine ketus sama cowok itu.
Aku kok jadi gak tega malah si Vivi gak respon apa-apa. Dia masih asyik sama HPnya. kok kayaknya situasinya gak kondusif githu. aku kok jadi males banget sih.
Saat makanan datang harusnya ini jadi saat yang membahagiakan tapi sepertinya makanan ini cuma jeda waktu dari keheningan yang akan tercipta.
"Kok kamu pesenin aku ayam goreng sih. aku kan lagi diet gak makan nasi." kata Catherine sambil mendorong tangannya ke lengan Rama.
Aku bener-bener gak tega sama cowok itu. Kok dia juga cuma diem aja. Ini aku thu dah kayak nonton siaran penyiksaan secara live dan parahnya aku gak bisa nglakuin apa-apa.
Aku ngeliat Vivi dan masih sama dia gak peduli sama keadaan sekitar. Sebenarnya pengen aku banting HP Vivi supaya dia ngerti apa yang terjadi di depannya.
Tanpa pikir panjang aku lalu menawarinya steak aku.
Aku sempet kaget sama respon Catherine yang bilang.
" O... aku mau dong beef steaknya. Jadi kamu mau makan ayam goreng ini. Makasih Sin." ucap Catherine sik imut yang aslinya amit -amit banget. Aku seakan pengen gebrak meja dan membuang seluruh makanan di atas meja karena ulah Catherine.
Kenapa tadi pas pesen makanan gak bilang aja makanan tertentu. eh... ini makanan tetangga malah di minta. Selesai makan kita semua akan pulang. Catherine minta sesuatu dari Rama. Kayak sebuah kertas. itu kertas apa ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
HIATUS
temenan tapi ngmong2 dibelakang ya 🙄
2021-03-18
0
ARSY ALFAZZA
like like ❤️
2021-02-08
0
Sept September
likee
2020-09-30
0