L. I. M. A

Michelle keluar dari rumah dengan penampilan seperti biasa yang urak - urakan khas badgirl. Ia bersender pada bagian depan mobilnya, melihat Alvin yang berjongkok di depan motor gedenya dengan wajah frustasi.

"Kenapa lo?" tanya Michelle

Alvin mendongak "Ban motor gue kempes"

"Trus lo sekolah naik apa?" Alvin mengangkat bahu "Bareng nggak?"

"Assalamualaikum, selamat pagi" sapa seorang paruh baya yang tiba - tiba datang

Michelle menoleh dan Alvin pun berdiri

"Waalaikumsalam, mang, selamat pagi" balas Michelle

"Biasa non"

"Langsung masukin ke bagasi mang"

Yang di panggil mang itu mengangguk dan mengambil beberapa kantong kresek berisi box makanan dari mobilnya dan memasukkan ke dalam bagasi Michelle setelah di buka.

"Udah semua non" ucap mang Bima

"Makasih mang"

"Mamang pamit dulu non, den, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Michelle dan Alvin bersamaan

Setelah mobil mang Bima tidak terlihat Michelle kembali menoleh pada Alvin

"Jadi gimana?" tanya Michelle

"Gue bareng lo aja"

Michelle mengangguk dan ingin membuka pintu bagian kemudi

"Biar gue aja yang nyetir" ujar Alvin

"Gue aja, pulangnya baru lo yang nyetir"

Alvin menuruti dan masuk ke bagian penumpang "Yang tadi itu siapa?" tanyanya saat sudah duduk

"Mang Bima, orang kepercayaan Mami" jawab Michelle tanpa menoleh

"Trus makanan yang di antar setiap pagi itu, buat siapa?"

"Untuk anak jalanan"

"Eh, ini kita mau ke mana?"

"Bawel lo, banyak nanya, diem aja udah, ntar juga tau"

*******

15 menit kemudian Michelle menghentikan mobilnya

"Ayok turun, bantuin gue" ucapnya sambil melepaskan seatbelt

Alvin tidak mengeluarkan suara, ia ikut turun dan membawa 2 kantong kresek berisi box makanan dan mengikuti Michelle masuk ke dalam sebuah rumah.

"Assalamualaikum, selamat pagi" sapa Michelle dengan ceria dan senyum yang merekah

"Waalaikumsalam, kakak cantik" jawab anak - anak kecil yang ada di rumah tersebut

"Wah!!.... Kalian semangat banget"

"Iya dong kak!!"

"Kita kan harus selalu semangat" ucap selly

"Bagus, nih kakak bawain makanan buat kalian, seperti biasa" ucap Michelle sambil meletakkan kantong kresek di atas meja dan Alvin juga melakukan hal yang sama

Anak - anak itu langsung rebutan untuk mengambil box makanan

"Eh jangan rebutan, semua kebagian kok" omel Michelle

"Kakak ganteng ini siapa?" tanya Dani

"Pacarnya ya...." goda Arsya

Michelle dan Alvin saling tatap "Hm.... Kamu masih kecil udah ngerti pacar - pacaran" ucap Michelle

Satu anak perempuan sekitar umur 6 menghampiri Alvin "Nama kakak ganteng siapa?" tanyanya

Alvin berjongkok mensejajarkan tingginya "Nama kakak Alvin, nama kamu siapa?"

"Nama aku Salsa" setelah menyebutkan namanya ia mencium pipi Alvin dan tersenyum

"Salsa jangan cium - cium gitu, nanti kak Michelle nya cemburu" seru Rio

Alvin mendongak melihat ke arah Michelle yang langsung memalingkan mukanya, kemudian ia kembali menoleh pada gadis kecil di hadapannya.

"Kamu lucu banget sih" ucap Alvin sambil menubit gemas gadis kecil itu

Alvin kembali berdiri setelah gadis itu berlalu pergi, ia menoel - noel pipi Michelle

"Apasih?" kesal Michelle menepis tangan Alvin "Yaudah, kakak ke sekolah dulu, besok kakak ke sini lagi"

"Iya kak" seru anak - anak itu bersamaan

"Inget nggak boleh terima makanan dari sembarang orang"

"Siap kak" seru mereka memberi hormat

Michelle terkekeh "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Alvin dan Michelle ke luar dari rumah tersebut dan kembali masuk ke dalam mobil

"Jadi urusan setiap pagi lo itu, ini?" tanya Alvin

"Iyah"

"Lo dapet makanan itu, dari mana?"

"Dari cafe"

"Maksudnya?"

"Ntar pulang sekolah lo ikut gue, biar gue jelasin semuanya"

"Kemana?"

Michelle menghela nafas "Udah deh ikut aja, jangan banyak nanya, gue nggak fokus nyetir nih"

******

Mereka berjalan beriringan di koridor sekolah, seperti biasa banyak pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan yang berbeda - beda, tapi yang di tatap bermasa bodo.

"Belajar yang bener" ucap Alvin saat sampai di depan kelas Michelle

"Iya bawel"

"Pr lo udah di kerjain?"

"Udah"

"Mana sini gue liat" Alvin menadahkan tangannya

"Ada di tas"

"Ya mana? Sini gue liat"

Michelle menghela nafas lalu membuka tasnya dan mengeluarkan buku kemudian memberikan pada Alvin

"Bagus" Alvin mengembalikan buku itu lalu mengacak pelan rambut sang istri "Gue ke kelas dulu"

"Hm"

"Bye"

"Bye"

*****

Braaak.....

Michelle mendongak melihat orang yang baru saja menggebrak mejanya.

Naya, Cindy, dan Ica. Kakak senior, di takutin adik kelas karna sering ngebully tapi tidak dengan Michelle dan sahabatnya. Penampilannya menor, heboh, songong dan sombong, baju yang super ketat menampakkan lekuk tubuhnya. Naya sang ketua geng menyukai Alvin.

"Ada hubungan apa lo sama Alvin?" tanya Naya dengan gaya songongnya

"Bukan urusan lo" jawab Michelle datar

"Belagu banget nih bocah" ujar Ica

Naya mendekatkan wajahnya menatap lekat majah Michelle yang di balas dengan tatapan datar "Gue mau lo jahuin Alvin"

"Kalo gue nggak mau? Emang lo siapa nyuruh gue jahuin Alvin?"

Naya kembali ke posisi awal "Gue pacarnya Alvin" akunya dengan suara yang sedikit di tinggikan

"Hmpt" Michelle dan sahabatnya menahan tawa, ia berdiri dari duduknya menatap Naya "Kalo dia pacar lo, kenapa dia jalan sama gue? Kalo mimpi jangan kejauhan mbak, ntar nyasar"

"Kurang ajar, berani lo sama gue?" ucap Naya tersulut emosi

"Gue nggak takut sama lo" tantang Michelle kemudian keluar dari kelas di ikuti sahabatnya

"Gila tuh cewek" ucap Cindy

"Dia nggak tau berhadapan sama siapa?" timpal Ica

"Liat aja ntar, gue akan bikin dia bertekuk lutut sama gue" ucap Naya tersenyum sinis

******

Alvin dan ketiga sahabatnya ikut bergabung di meja sang istri

"Geser dong" suruh Alvin

Meski bergerutu Michelle tetap bergeser. Alvin meraih tangan Michelle yang memegang garpu berisi pentol bakso ke dalam mulutnya.

"Sweet sama irit beda tipis ya" celetuk Randy

"Bacot" balas Alvin

"Gimana?" tanya Rania pada Caca yang baru saja duduk

"Lancar" jawab Caca

Dengan kompak mereka mengangkat tangan ke atas meja dan menghitung dengan jari

Satu...

Dua...

Tiga...

"Aaaaa" teriakan beberapa gadis menggema di kantin

Seisi kantin melihat ke sumber suara kemudian tertawa terbahak - bahak melihat tingkah konyol Naya dan dayangnya. Karna malu mereka pergi meninggalkan kantin.

Di meja Michelle mereka bertosria sambil tertawa.

"Gila kocak banget" seru Randy

"Iseng banget sih" ucap Alvin

"Biarin, siapa suruh ngelawan Michelle Anastasya" balas Michelle

"Hebat lo Ca, tepat sasaran" puji Elang

"Siapa dulu?" tanya Caca

"Caca Fadillah" seru mereka bersamaan

Terpopuler

Comments

Andin

Andin

semangat up nya kak ✊😉 sukaaa banget kak 👍

2020-05-31

0

Alif Putri

Alif Putri

kurang paham karna tempa dan siapa yg lagi ngomong, gk ada beda

2020-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!