"Al, tolong ibu belikan Bawang merah di warung."
Alya sedang melipat baju yang telah di cuci ibunya tadi pagi, memang semua baju yang mencuci ibunya tapi setelah itu melipat dan menyetrika tanggungan Alya tetapi kalau saat hari libur Alya yang akan mencuci juga.
"Iya Bu."
Alya mengambil jilbabnya kemudian naik sepeda dan menuju warung dekat rumah.
Setelah pulang dari warung Alya memberikan bawang merah kepada ibunya.
"Ini Buk."
"Makasih ya Nduk." (Panggilan untuk anak perempuan dengan bahasa jawa).
"Alya lipat baju lagi ya Buk."
Alya kembali ke depan untuk menyelesaikan pekerjaannya, "Dani... kok di diberantakin lagi."
keluh Alya melihat adik bungsunya menonton televisi tanpa dosa membuat lipatan baju berantakan lagi.
"He he he... maaf Mbak."
Dani bergeser dengan masih melototi kartun kesukaannya.
"Dik, yuk main bola."
panggil Ikhsan mengajak adiknya.
"Ya Mas..."
Brukk...brukk...
Dani lewat begitu saja membuat pekerjaan Alya nggak selesai - selesai.
"Dani..."
"Mbak Alya,..." tegur Bapaknya yang baru masuk rumah pulang dari kerja.
"Dani Pak, rusuh.."
"Udah, nih ada gorengan taruh di piring."
"Ya Pak."
Alya segera mengambil gorengan yang dibawa bapaknya sepulang dari kerja dan menatanya di piring untuk disantap bersama.
Adzan maghrib akan segera berkumandang Ibu Rina sudah memanggil kedua anak laki-lakinya untuk segera mandi dan pergi ke masjid.
"Cepetan Dik, maghrib itu."
Alya duduk santai di atas sofa sambil menikmati gorengan.
"Iya Mbak.. wekk...."
ejek Dani yang kecil.
"Mbak Alya, jangan di habiskan."
teriak Ikhsan yang sudah selesai mandi.
"Salah sendiri main terus."
Selesai mandi Ikhsan dan Dani boleh berebut gorengan begitu juga dengan Alya, membuat kedua orang tua mereka geleng-geleng melihat kelakuan ketiga anaknya. Mereka membiasakan makan malam di waktu sore hari sebelum maghrib dan setelah itu ketiga anaknya harus mengaji dan belajar.
Adzan Maghrib pun berkumandang Bapak segera macet kedua putranya untuk berangkat ke masjid, sedangkan Alya shalat di rumah bersama ibunya.
Setelah berjamaah di Masjid Dani dan Ikhsan langsung mengaji di sana sedangkan Bapaknya meninggalkan mereka berdua untuk pulang dan seusai Isya baru pulang sesampainya di rumah mereka wajib belajar.
Alya setelah mengaji di rumah kemudian belajar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya di sekolahan tadi sekaligus belajar untuk materi besok pagi.
"Mbak pinjem Bolpoin."
Ikhsan langsung masuk saja ke dalam kamar kakaknya yang sedang belajar.
"Buat apa Dik, pakai pensil aja."
"Pelit amat Mbak, ini buat nulis nama di sampul buku."
"Ini, balikin."
"Iyaaaaaa...." ledek Ikhsan sambil keluar kamar.
Alya melanjutkan belajar karena guru matematikanya kemarin memberikan tugas yang banyak sekali.
Alya sudah mulai pusing, kalau sudah begini dia akan menyalakan radio yang bisa dibilang barang jadul pemberian Pamannya.
"Selamat malam pendengar setia, mari yang ingin request lagu bisa mengirimkan pesan ke nomor 1111111..."
Suara penyiar radio yang sudah sangat di hafal oleh Alya.
Alya sambil menikmati lantunan lagu melanjutkan pekerjaan rumahnya.
"Al... Alya..."
panggil Ibunya tapi Alya tak mendengar kemudian Ibunya ke kamar dan membuka pintu kamarnya.
"Alya... "
"Ya buk."
Alya kaget ibunya sudah di pintu kamar.
"Ada Ika.."
"Ya buk, masuk aja."
Ika tetangganya teman dari kecil bermain bersama dan sekolah bareng tetapi kini Mereka berbeda sekolah.
Mereka sudah janjian akan belajar bersama, karena Ika kurang mengerti dengan pelajaran itu.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa LIKE, KOMEN dan VOTE ya.... 😁😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments