~Alya PoV~
Mas Rafi memang seseorang yang humble dengan semua orang tapi entah kenapa jika dengan diriku aku merasa aja dia beda.
"Ahh.... jangan baper Alya..."
Aku belum bisa memejamkan mata aku malah terbayang-bayang wajah mas Rafi yang tersenyum dan memujiku tadi sore pas di angkot.
"Kamu pintar banget Al, bisa mewakili sekolah kita apalagi mapel yang kamu ikuti fisika jadi momok itu banyak siswa."
kata Mas Rafi tadi sore.
"Udah lah Al, fokus saja sama belajar."
Malam ini enggak ada PR Jadi bisa selonjoran gasik, sambil mendengarkan acara di radio kesukaan ku.
Ponsel ku bergetar ada panggilan masuk, " Mas Rafi, panjang umur banget ini dia baru juga di batin."
"Assalamualaikum Mas."
" Waalaikumsalam, Alya sedang apa ganggu enggak nih."
"Nyantai aja Mas, ada apa."
"Soal proposal tadi sore setelah saya teliti ada beberapa yang keliru tolong dibenarkan ya karena besok sudah diminta sama Pak Iwan."
"Oke Mas, besok akan segera saya perbaiki."
"Oke makasih, enggak belajar kamu."
"Udah Mas, kebetulan malam ini tidak ada PR."
"Kamu kan pintar banget ya Jadi udah aja ngerjain apapun."
"Mas Rafi apaan sih, berlebihan."
Aku sampai senyum-senyum sendiri karena dipuji sama Mas Rafi.
"Caranya gimana sih Al, biar pintar kayak kamu."
"Saya biasa aja kok Mas, cuma belajar."
"Kamu mau enggak ngajarin Aku."
"Ngajarin apa Mas, kan Mas Rafi malah Kakak kelas Aku mana bisa aku pelajaran Mas Rafi."
" Aku minta diajarin aja bahasa Jawa kan aku bukan asli orang Jawa jadi masih kesusahan juga nih apalagi nulis huruf jawa."
Aku baru ingat waktu itu aku masih kelas X dan Mas Rafi kelas XI kebetulan saat ulangan semester karena tempat duduknya diacak dengan kakak kelas aku satu bangku dengan mas Rafi dan saat mengerjakan bahasa Jawa dia sama sekali tidak paham karena Dia sudah dari kecil hidup di Pulau Sumatera.
Akhirnya dengan diam-diam supaya tidak diketahui oleh bapak ibu guru pengawas aku ngajarin Mas Rafi untuk mengerjakan bahasa Jawa walaupun Dia Kakak kelas aku masih lebih paham aku daripada Dia.
Berawal dari situlah kemudian saat ekstra Pramuka aku mengenal Mas Rafi dan sampai aku ikut pengurusan keanggotaan Pramuka Di sekolahan ku yang diketuai oleh Mas Rafi.
"Boleh Mas, kapan - kapan bisa belajar bahasa jawa."
ucap Ku, dan akau mendengar tawanya sangat bahagia sekali dirinya.
Karena makin malam juga segera ku sudahi panggilan Mas Rafi yang awalnya membahas proposal jadi ngobrol panjang.
Jujur ya Aku kagum juga dengan sosok Mas Rafi yang bisa mengayomi semua anggota organisasi kepramukaan.
Dia sebagai ketua tidak pernah memaksakan kehendaknya dan justru lebih banyak mendengar pendapat dari para anggota lainnya.
Memang sosok idaman kaum hawa, parasnya juga tampan punya kulit putih dan juga postur tubuh ideal seorang cowok.
"Ahhh... sudah Al, nggak usah halu."
Ku pejamkan mata ini dan ingin segera terlelap takut besok pagi bangun kesiangan.
🌹🌹🌹🌹🌹
Setiap pagi setelah salat subuh aktivitas wajib yang harus aku jalani adalah mencuci piring karena ibu yang sedang memasak mempersiapkan sarapan untuk kami sekeluarga.
Ibu Ku memang selalu membiasakan pada kami semua untuk sarapan pagi sebelum beraktivitas.
Karena kata ibu sarapan itu adalah sumber kekuatan untuk kami menjalani hari..
☺☺☺☺☺
Makasih Ibu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
😘🥰
2024-02-18
0
Adiba Syakila
cetax bngs..lnjut up
2022-05-19
1
eni
ngat jaman sekolah ga sempat sarapan d rumah, d sekolah jajannya lontong -_bakwan...
2021-08-02
2