Yuk mampir gaes kekaryaku jangan lupa tinggalkan jejak biar otor semangat dan mohon dukungannya😅
Tekan tanda ❤️,beri tanda jempol 👍🏻,jangan lupa di Koment dan Votenya🤗.
Selamat membaca...
Dikediaman Wiyono Rio sedang bosan dirumah karena Omma dan Oppa sedang pergi merayakan pesta kolega bisnis,Rio merengek kepada Babysiternya untuk pergi jalan-jalan ditaman.
"Hey, aku ingin jalan-jalan cepat kita pergi sekarang" kata Rio menarik-narik ujung baju pengasuhnya.
"Tuan muda kita ijin dulu ya sama Nyonya dan Tuan besar" kata pengasuh memberi pengertian karena tadi majikanya menyuruh dirumah saja.
"Tidak saya mau pergi sekarang, huaaa.....Hiks...Hiks...Hiks.Kamu jahat,kamu nggak sayang Rio lagi" ucap Rio pura-pura nangis bombay karna dia tahu pasti sang babysister akan luluh dan benar saja pengasuhnya merasa luluh dan tak tega membiarkan Rio menangis.
"Baiklah kita pergi bermain ketaman tapi jangan lama-lama ya" kata pengasuh yang dianggukin oleh Rio.
Mereka pun pamit ke pelayan lain dan menunju mobil dimana Kang supir sudah standbay menatap Tuan muda nya yang mau pergi bermain ketaman.
Masuk dalam mobil dan mereka pergi ke taman bermain,Rio berbinar bahagia bahkan dia meminjam handpone pengasuhnya dan mengirim gambar nya kepada Mominya serta pesan.
Valen yang berada diseberang sana menerima pesan masuk dihandpone dan ternyata Rio diapun tersenyum dan mengatakan hati-hati dijalan.
Rio tersenyum dan mengembalikan Handpone pengasuhnya,sesampainya ditaman mereka turun banyak anak-anak yang seusia Rio sedang bermain.Kang supir langsung mengeluarkan mainan Tuan mudanya mulai dari bola,sepeda kecil dan dinosaurus dan lain- lainya,setelah itu dia kembali dan akan datang lagi jika pengasuh Rio menelpon nya untuk menjemput mereka.
Dan disinilah mereka sekarang ditaman berbaur dengan yang lainya.Rio sangat antusias bermain ketika teman seusianya mengajak dia main bola bersama,sang pengasuh memantau keadaan Tuan muda yang dia asuh dan tak lupa memberi pesan kepada majikanya bahwa mereka keluar sebentar.
Satu jam lebih bermain Rio datang berlari dan ingin minum pengasuh langsung memberi minum bahkan memberi makan Rio dan merapihkan penampilan Rio berantakan karena bermain.
"Tuan muda apakah mau bermain lagi?"
"Tidak, aku lelah Surti" ucap Rio pada pengasuhnya yang bernama Surti.
"Baikalah duduk dulu"
Surti langsung merapihkan mainan Rio karena sebentar lagi mereka akan pulang kerumah.
Tak lama dia kembali dan menglap keringat Rio yang sedang melihat-lihat dan menelisik taman bermain.
"Tuan muda saya ijin ketoilet dulu,ingat jangan kemana-mana ya" kata Surti karena panggilan alam mendesaknya.
Rio yang duduk sambil menghisap pipet minumanya mengangguk pertanda mengerti.
Pengasuhnya berlari dan segera ke toilet umum meninggalkan Rio sebentar.
Rio yang ditinggalkan sendiri melihat sekelilingnya lalu turun dan berjalan,lupa akan apa yang dibilang Surti tadi,berjalan terus menyelusuri taman dan tak sengaja ia melihat stand yang menjual eskrim.Menyebrang jalan dan segera menuju stand eskrim.Karena tidak ada orang dan stand eskrim berada diluar diapun celingak celinguk melihat sang empunya toko tapi tak ada,Rio pun mengeser penutup kulkas eskrim dan mengambil serta memilih mana yang enak membuka dan mencoba beberapa rasa mencicipi segala macam eskrim tanpa habis lalu membuang begitu saja.Sang pemilik keluar dia alhasil eskrim jualannya mencair semua.Sesak itulah yang ia rasakan.
Rio menoleh dan menyapa serta tersenyun mulutnya bahkan wajahnya sudah dipenuhi coklat.
"Hey kau anak siapa,mana orang tua mu?" tanya pemilik kedai.
"Mmmm nggak tahu" jawab Rio.
"Aduh kenapa jadi seperti ini sih anak siapa kamu,kenapa nggak sekalian masuk saja dalam kulkas es nya" kata pemilik kedai sewot dilihat dari penampilan Rio dia bukan anak sembarangan melainkan anak sultan.
Dan tanpa aba-aba Rio naik dan masuk kedalam kulkas eskrim sang pemilik kedai jadi bengek melihat kelakuan Rio, dia menyesal telah mengatakan kenapa nggak sekalian masuk saja ke dalam dan akhirnya Rio mengabulkan.Dia ingin berteriak tapi tidak bisa takut dia mati ditempat karena Hipertensi.
•••
Lily yang kebetulan lewat baru pulang dari butik tak sengaja melihat anak angkat Kakak iparnya dan dia yakin itu pasti anak kakak iparnya sedang berada dalam kulkas es tanpa dosa.
Lily pun menyuruh supir nya berhenti dan turun dia melotot dan terkejut melihat Rio yang wajahnya sudah dipenuhi warna coklat dan warna warni.Sang pemilik kedai sesak nafas dan melihat anak seorang wanita manis nan cantik turun dari mobil mewah dia kira orang tua Rio dan langsung menghampiri Lily.
"Buk, anak ibu itu gimana sih kenapa kau melantarkan anakmu lihat tuh apa yag dia lakukan dikedai saya" ucap ibu pemilik toko sengit.
"What" pekik Lily terkejut dan heran.
"What,apa sih buk saya tidak ngerti, cepat ambil anakmu eskrim saya sudah mencair semua"
"Rio" pekik Lily tak percaya dan mengangkat Rio dari dalam kulkas.
"Kak Lily" ucap Rio berbinar dan langsung memeluk kaki sebelah Valen tanpa dosa.
"Aduh anak nakal,kau disini sama siapa?"
Sedangkan sang pemilik kedai di buat heran
"Ibu maaf saya akan ganti rugi semuanya" ucap Lily melihat semuanya belum lagi pemilk kedai sudah sesak nafas.
Pengasuh Rio sudah kembali dari tadi mencari Rio dengan air mata yang bercucuran bahkan berapa kali menghubungi majikannya tak dijawab ia pun menghubungi Varrel yang sedang berada dikantor.
"Halo"
"Hiks...Hiks...Tuan maafkan saya hiks...Hiks"
"Halo ada apa dan kenapa?" tanya Varrel panik diseberang sana.
"Hiks...Tuan,Tuan muda hilang ditaman"
"Apa...?!" pekik Varrel terkejut segera mengambil jas dan berlari menuju parkiran dan pergi ketaman.Setibanya dia melihat pengasuh Rio sedang menangis,kedaan taman sudah mulai sepi karena hari sudah sore.Pengasuh Rio pun menjelaskan dan meminta maaf.Varrel mengerti dan segera menyuruhnya pulang dan membawa mainan Rio.Biar dia yang mencari Rio.Varrel segera masuk dalam mobil dan mencari keberadaan Rio dia takut rio diculik,
diperjalanan tak sengaja ia melihat Rio yang sedang memeluk kaki seorang wanita yang sedang berbicara pada pemilik toko.Varrel segera menepi kan mobilnya dan berlari.
"Rio"
"Paman" ucap Rio berbinar dan segera berlari memeluk Varrel.
Varrel terkejut akan penampilan keponakanya.
"Huh akhirnya kau datang juga,urus tuh pon akan mu yang nakal ini" ucap Lily sewot dan kesal.Mereka pun bertengkar dan tak memperdulikan Rio dan pemilik kedai.
"kamu apakan ponakanku kenapa dia berantakan seperti ini" ucap Varrel menuduh Lily lagi.
"What,hey kau tanya tuh sama ponakanmu yang nakal ini" kata Lily berlalu pergi.
Varrel mendengus kesal dan akan pergi tapi sang pemilik kedai mencegah dan mengatakan bagaiman dengan es krimnya.
Varel pun meminta maaf mengambil uang didompetnya dan menganti rugi dan mereka pergi menuju mobil.Pemilik kedai sangat senang setelah Varrel memberikan uang warna merah yang lumayan banyak tanpa Varrel hitung dan langsung menyerahkan ditangan sang pemilik kedai."kalau seperti ini terus,saya mau es krim saya mencair semua" guman sang pemilik kedai bersorak ria.
Lily pulang dengan mengerutu dan kesal lagi lagi dia ketemu sama Paman anak angkatnya kakak iparnya bikin dia kesal saja,orang tuanya yang sedang duduk melihat wajah anak gadis mereka sedang cemberut.
"Papa" ucap Lily memeluk sang Papa dengan manjanya,Tuan Lucas merentangkan tanganya menyambut putri kesayanganya.
"Pa Lily capek" keluh Lily memeluk pinggang papanya.
"Prinses papa kalau capek istrahat sayang"
Kata Tuan Lucas mencium pucuk kepala anakanya baginya Lily masih anak kecil dan tetap akan menjadi anak kecil kesayanganyan.
Nyonya Maria memutar bola matanya malas melihat dia diabaikan.
"Jadi Mama nggak disapa nih" ucapnya cemberut.
"Lily menoleh dan tersenyum uluh, uluh...Mama sayang i love you,dia pun memeluk Mamanya.
"Segera lah mandi sebentar lagi kita akan makan malam".
"Siap ibu Negara" kata Lily semnagat empat lima sambil memberi hormat.Orang tuanya hanya geleng kepala.
•••
Dikediaman Wiyono Varrel juga kesal sepanjang perjalanan karena ketemu lagi dengan Lily bahkan kekesalanya bertambah disaat Rio merengek ingin makan eskrim jumbo.
"Boy,tadi kau sudah makan banyak bahkan kau menbuangnya" ucap Vareel karena tak mau cari masalah sama orang tuanya.
"Tadi Rio tidak makan cuman mencicipi saja,ayolah Paman plis" ucap Rio berakting dengna nangis bombay.
Varel tak tega melihat ponakannya yang nangis dia pun menuju restoran dan membelikan Rio eskrim.
Rio berbinar bahagia dan mulai makan eskrimnya disepanjang perjalanan menuju mansion.Setibanya mereka,ora g tua Varrel sudah menunggu cemas akan Rio yang menghilang apalagi ditempat umum.
Mereka turun,Varrel mengendong Rio yang sudah amat berantakan ,orang tua Varrel terkejut melihat penampilan cucu mereka bahkan Rio sedang makan eskrim dengan mukut belepotan.
"Rio"
"Omma ,Oppa" ucap Rio berbinar dan segera turun digendongan Varrel berlari memeluk Oppanya.
"Lain kali jangan menghilang lagi ya boy...Okey" kata Tuan Wiyono.
"Iya Oppa,maaf kan Rio Omma" ucap Rio dengan gemes supaya dia tak dimarahi lagi.
Mereka pun masuk dan Mama Mita menyuruh Surti untuk memandikan dan membersihkan Rio.
Pengasuh Rio bernapas lega,akhirya Tuan mudanya kembali dia takut akan digantung oleh majikannya.Dia pun memandikan Rio dan memberi makan Rio sambil Rio video call sama Momi Valen yang ada diseberang sana.
🍀🍀
Varrel yang panik langsung menuju Butik dengan kecepatan penuh karena takut keponakanya kejang atau step.Setelah turun dari mobil segera berlari masuk kedalam butik dan kebetulan sekali dia melihat Lily lagi berbincang-bincang dan langsung menyeret Lily tanpa angin dan hujan.
"Ayo ikut saya sekarang" kata Varrel saat melihat Lily yang lagi berbicara serius.
"What,hey kau...! ucap Lily terkejut.
"Lepaskan saya sedang kerja!"
"Ikut saya sekarang!" ucap Varrel menyeret Lily menuju mobilnya tak menghiraukan para penunjung toko dan karyawan yang bengong Bos mereka mau dibawa kemana.
"Iiii,kau main seret saja,kau mau bawa saya kemana turunkan?!" kata Lily sewot.
"Berisik diam ditempat"
"Hey,kau belum menjawab pertanyaanku dan pelan-pelan saya tidak mau mati konyol" kata Lily berpegangan karena Varrel membawa mobil dengan cepat.
Setibanya didepan mansion,Lily mengatur nafasnya yang lagi naik turun kenapa tidak Varrel mengebut seperti orang pembalap.
"Hus,hus,ini rumah siapa kau mau bawa saya kemana jangan culik saya nantin papaku marah".
Tapi Varrel segera turun dan membuka pintu mobil mengambil tangan Lily segera menuju masuk dalam mansion tak peduli Lily yang lagi memberontak.Para pelayan dibuat heran akan kedatangan Tuan mereka dengan perempuan manis yang dia seret menuju kamar Rio pintu terbuka munculah Lily dan Varrel.
"Kakak ipar"
"Lily akhirnya kamu datang juga,Rio demam dia mau samamu dan akan minum obat samamu" kata Valen karena tadi Rio merengek ingin ketemu Momi Valen,alhasil Varrel menelpon dia yang sedang berada dirumah sakit,segera menuju mansion Wiyono tak lupa juga dia menelpon suaminya untuk minta ijin apalagi orang tua Varrel sudah pergi keluar Kota dan Rio tidak mau sama pengasuhnya.Tapi lagi-lagi Rio buat ulah maunya sama Kak Lily,Valen pun menyuruh Varrel segera menjemput Lily di butik dan memberi alamat butik Lily pada Varrel yang awalnya Varrel menolak karena dia tidak mau ketemu sama Lily tapi Valen memaksanya demi Rio yang demamnya sangat tinggi.
"What,lalu?"
"Kak Lily.Hiks...Hiks...Rio mau digendong sama Kak Lily Mom".
Valen pun memberikan Rio pada Lily yang lagi linglun dan mendapatkan badan Rio yang panas.
"Cepat berikan dia makan dan obat" ucap Varrel tegas.
"Ha...Lily pun kesal dan menurut dan benar saja Rio makan dengan disuapin Lily.
Valen ijin kerumah sakit ada pasien yang gawat dan harus ditanganin dan meningalkan Lily.Tinggal Varrel dan Lily bersama dengan Rio yang lagi demam.
"Uluh...Uluh habis makan minum obat ya jangan kayak Pamanmu menculik orngg tanpa memberitahu" kata Lily iba pada Rio dan menyindir Varrel.
"kau pikir saya mau menculikmu kalau bukan dengan rio yang lagi deman dan ingin denganmu"
Lily mendengus kesal dia malas berdebat dengan Varrel."Cepatlah bantu saya memberikan dia obat" kata Lily karena Rio menolak minum obat dan mau tidak mau turun.Varrel mendengus kesal lalu mengambil obat dan memberikan disendok lalu memberikan kepada Lily dan menahan Rio juga, jadilah mereka seperti keluarga kecil yang lagi urus anak mereka yang sedang sakit.
Ri dikompres oleh Varrel tapi dia tetap mau digendongan Lily bahkan Lily tak bisa duduk dan harus berdiri menimang nimang Rio.
"Uh,beratnya" keluh Lily.
"Nona manis biar sama saya saja ya kita bergantian" ucap pengasuh Rio.
Lily pun mengangguk dan menyerahkan Rio tapi Rio tetap tidak mau alhasil Lily pasrah.
"Saya akan kekantor sebentar ada rapat"
"What,jadi kau mau meninggalkan saya disini, enak saja"
"Saya tidak akan lama" ucap Varrel pergi terburu buru.
Lily pun mendengus kesal sambil mengerutu dan menimang nimang Rio yang tak kunjung tidur,kaki dan pinggangnya sudah mulai terasa kebas.
Tinggalkan jejak gaes,bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Lee
My Ice Girl Saranghae mampir kak othor..
slaam kenal yaa
2022-03-19
1
Reni
aku bacanya nyicil ya kak, satu bab satu bab. biar enak di baca nua
2022-03-15
0
Ice Princess
Ice Princess mampir Thor, karyanya bagus. Kalau lowong mampir di karya aku juga yah Thor mari saling support 😄🙏🙏🙏
2021-09-10
2