part 5

“Aku mau kita pisah.” Satu kalimat menegangkan itu benar saja terlontar dari mulut Vana yang sedang menatap suaminya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Saga menatap tajam ke arah Vana, mengepalkan tangannya kuat, serta rahang yang sudah mengeras, tampak amarah menyala-nyala di bola matanya.

“Apa kamu bilang?! Pisah?!” teriak pria itu, hingga Vana mejamkan matanya, sedikit takut.

“Kamu nggak mikirin janin yang ada di dalam perut kamu itu?!” tanya Saga sekali lagi, dengan satu buah teriakan extra.

“Aku capek, Ga. Terus-terusan kamu babuin dan tanpa bersalah kamu selingkuhin,” lirih Vana, menteskan satu per satu buliran air mata.

Grep!

Saga mendekap erat tubuh mungil Vana, menyembunyikan wajah gadis itu di dalam dada bidangnya, serta mengelus lembut surai panjang milik wanita itu.

“Maaf,” lirihnya.

“Ahk ... aku nggak mau ...!”

Sontak seorang wanita dengan wajah bermasker membuka matanya terkejut. Menyibakkan selimut dengan kasar seraya mendudukkan tubuhnya shock.

“Apa sih, kok mimipinya jelek banget?” gumam wanita itu memegang wajahnya dengan sebelah telapak tangan.

Vana mengembuskan napasnya, beranjak dengan perlahan mendekati kamar mandi, untuk bersiap-siap menuju sekolah.

\*\*\*

Di SMA Andara, para jajaran OSIS tampak tengah membicarakan sesuatu di dalam sebuha ruangan di mana terdapat tulisan ‘ruang OSIS’ di pintu ruangan itu.

Di depan sana, Dira dan Vana duduk berdua, sebagai pemimpin dalam acara rapat itu.

Dira berbicara dengan pintar, menyimpulkan ulasan-ulasan dan ide yang sudah lama ia pikirkan. Sepertinya mereka tengah membahas untuk acara perkemahan.

Vana tersontak, ketika Dira menyenggol tangannya, karena dia hanya melamun tanpa mau berbicara sedikitpun. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

“Kamu sakit, Va?” tanya cowok itu menempelkan punggung tangannya di dahi Vana.

“Enggak kok, Di. Aku nggak papa. Yaudah, kita lanjut aja, biar cepat selesai,” balas Vana, tampak jelas dari nada bicaranya sangat lesu dan lelah.

Di tempat lain, empat orang remaja SMA berada di gudang SMA Andara, dengan berbagai macam minuman soda menemani mereka.

“Lo serius, pengen cerai sama Vana? Pikir-pikir dulu deh, Ga. Entar lo nyesel,” ujar Arga sedari tadi menyimak penjelasan Saga yang mengatakan, bahwa dia akan menceraikan Vana.

“Ya iyalah, Jelas. Mana mau gue bertahan hidup sama si ketos rese itu! Tapi nggak sekarang dong ... ya nantilah, tunggu sampe gue nikah sama Elsa.”

Kurang ajar! Suami macam apa Saga itu?! Apa pantas dia dipertahankan sebagai suami? Benar-benar tidak cocok memiliki Vana yang dihargai oleh kaum adam.

\*\*\*

Bel istirahat SMA Andara baru saja berbunyi. Seketika suasana kelas yang tadinya hening berubah menjadi rusuh dan bising, karena semua murid berlomba-lomba keluar dari kelas mereka.

Lain halnya dengan teman-temannya, satu orang siswi masih tampak fokus dengan buku dan pulpennya, menyalin satu materi dari papan tulis.

Vana mengembuskan napasnya, kemudian menyimpan alat tulis di dalam laci meja. Berdiri dari duduknya dan berjalan untuk menuju kantin.

Hari ini, Ryn memang tidak sekolah, dikarenakan sakit. Jadi yasudah, Vana akan ke mana-mana sendiri pada hari ini.

Sesampainya di kantin, tak sengaja netra wanita itu menangkap sosok laki-laki yang sama sekali tak asing, sedang bersama satu siswi cantik di sampingnya.

Memutar bola matanya lelah, terpaksa berjalan untuk memesan makanan. Jika bukan karena perutnya yang lapar, dia tak akan mungkin mau makan di kantin sekarang.

Melihat dua sejoli yang duduk membalakingnya, membuat selera makannya hilang. Bukan karena sakit hati, tetapi kesal rasanya ketika dianggap seperti sampah.

“Va, sendirian aja, nih?”

Tiba-tiba seorang cowok datang menghampiri kemudian mendudukkan bobot tubuhnya tepat di samping Vana.

“Lo liat aja di samping depan gue ada orang apa enggak!” balas Vana memerintah.

Dira terkekeh pelan, padahal niatnya ingin berbasa-basi, tetapi nampaknya wanita itu tak peka.

“Va, ntar malem gue jemput, ya? Di tanah lapang ada fun fair loh,” ujar Dira menatap Vana penuh harap. Kemarin dia sudah ditolak, tetapi kali ini Vana harus mau jalan dengannya.

Vana tampak berpikir. Jika kemarin dia menolak ajakan Dira, karena segan pada Saga, kali ini tidak. Dia tidak akan peduli dengan perasaan pria itu. Apa Saga punya perasaan ke dia?

“Oke. Gue tunggu jam tujuh di simpang, ya. Pokonya jangan temui gue di rumah, soalnya ada acara keluarga.”

Seketika Dira mengulum senyumnya, seraya mengacak gemas rambut hitam milik wanita di sampingnya.

“O iya, nanti kita masih ada rapat, lanjutan yang kemarin. Terpaksa dong, lo harus izin lagi nggak belajar,” kata cowok itu, meminum jus milik Vana.

Vana hanya membalas dengan anggukan, merebut dengan kesal jusnya yang sudah diminum setengah oleh Dira.

\*\*\*

Saga tengah asik bermain game di ponselnya, seraya merebahkan tubuh di atas sofa ruang tamu, mengabaikan TV yang menyala.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.40. Itu artinya, sebentar lagi Vana akan berjalan ke simpang, sesuai janjinya dengan Dira tadi.

Wanita itu sudah rapi dengan celana jeans hitam dan kaos putihnya, serta jaket berbahan lee yang masih ia jinjing, siapa tahu nanti dingin, pikirnya.

“Mau ke mana lo?!”

Sontak wanita itu menghentikan langkahnya, kala satu buah pertanyaan kasar terlontar dari mulut Saga yang menatapnya tajam.

“Bukan urusan lo.” Menjawab dingin, kemudian melanjutkan langkahnya menuju pintu utama apartemen.

“Lo nggak boleh pergi!” Sekali lagi, Saga berteriak, berjalan mendekati Vana dan menutup pintu, sekaligus menguncinya.

“Apa, sih?!” sewot Vana, berusaha merebut kunci apartemen itu.

“Nggak denger? Lo nggak boleh pergi!” Saga mengulang kalimatnya, dengan nada penekanan yang jelas tidak boleh dibantah.

“Emang lo siapa, sok ngatur-ngatur gue?” Wanita itu menantang, melipat tangannya di dada, sekaligus tersenyum miring menatap Saga yang tidak tahu diri.

“Gue suami lo!” jawab Saga melendotkan tubuh Vana di daun pintu apartemen yang sudah terkunci.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Iyusnia Muhtadin

Iyusnia Muhtadin

laki2 egois...😡

2022-03-07

1

Yuni MamaRizky

Yuni MamaRizky

suami gk punya akhlak bukanny mbimbing istri malah berbuat jauh dr kta suami

2022-01-11

0

Rini Rini

Rini Rini

suami oon g sdar dg status

2021-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!