part 2

\*\*\*

Jam menujukkan pukul 06.15. Tampak dua orang pasutri yang masih terlelap damai di balik selimut tebal mereka yang hangat, sesekali terdengar dengkuran halus dari keduanya.

Vana membuka matanya terkejut, merasakan satu buah tangan kekar bertengger di perutnya, hingga dia kesulitan untuk bernapas.

Menepiskan dengan tenaga extra tangan Saga, kemudian beranjak dari ranjang empuk itu, lalu berjalan ke kamar mandi, tentunya untuk membersihkan diri.

Hari ini, kedua pasutri itu akan kembali melangkahkan kaki ke sekolah, mengingat sebentar lagi akan dilaksanakan UAS semester ganjil. Memang, mereka baru kelas XI, tetapi tetap saja harus tetap aktif ke sekolah.

Dua puluh menit Vana selesai membersihkan diri, dia pun keluar dari kamar mandi itu, dengan seragam putih abu yang sudah rapi terbalut di tubuhnya.

Mendengkus kasar, menatap Saga yang sama sekali tak terusik dengan suara bising di luar sana.

“Pantes aja tiap hari terlambat ke sekolah, tidur kaya kebo gitu!” omel Vana berkacak pinggang.

Dia benar-benar sudah penat menghukum pria itu. Sekarang apa? Saga sudah menjadi suami tak diinginkan, mana mungkin dia membiarkan Saga terlambat datang ke sekolah.

Mengingat Vana adalah ketua OSIS, pengganti Azril—Alumni tahun lalu, dia tidak boleh membiarkan otaknya menghukum Saga lagi. Jalan satu-satunya ya ... bagunkan Saga dengan paksa.

Teng! Kloteng! Teng! Buk! Buk!

“Woy, bangun ... kebo bangun ...!” teriak Vana seraya memukul wajan dengan sutil di tangannya. Mengguncang ranjang dengan kewalahan, demi membangunkan Saga tepat waktu, agar pria itu membuang tabiatnya yang suka sekali terlambat.

“Anjir, kuping gue jadi lembek! Berisik banget sih, lo?!” tukas Saga, menutup telinganya dengan bantal guling.

Vana menatap sekilas Saga, menuruni ranjang itu. Menjatuhkan wajan dan sutil di atas lantai, berkacak pinggang dengan sorot mata tajam.

“Lo nggak liat, ini udah jam berapa? Masih ngebo aja! Bangun! Ntar lo telat!”

“Yaelah ... baru tengah tujuh. Biasanya jam delapan gue masih jadi ******,” balas Saga santai, kembali merebahkan tubuh di atas kasur empuk itu.

“Ish! Gue nggak mau hukum lo lagi ya, Ga. Sadar diri lah, lo udah tua!” kesal Vana jengah.

“Ya bagus dong, kalo lo nggak mau hukum gue lagi. Itu artinya ... gue bebas terlambat setiap ha—”

“Goblok! Maksud gue ya lo nggak boleh telat lagi, Sagon!” teriak Vana gemas, menyibakkan selimut yang membaluti tubuh kekar Saga.

“Mending lo intropeksi diri lah, Ketos! Lo nggak ada hak buat ngatur-ngatur gue, apalagi kalo di rumah! Tugas lo buat ngatur gue itu cukup pagi hari di sekolah!”

Untuk yang kedua kalinya, Saga berucap demikian, tetapi Vana masih bersikukuh ingin membuat pria itu sadar. Sadar apa coba?

\*\*\*

Bel masuk baru saja berbunyi. Seluruh Siswa-Siswi SMA Andara berjalan rapi mendekati lapangan upacara, untuk melakukan rutinitas setiap sekolah pada hari Senin. Yap, upacara bendera.

Vana berjalan mendekati tiang bendera, merapikan tali, agar tidak sulit untuk para petugas PASKIBRA nantinya.

Tiba-tiba, beberapa orang cowok berjalan mendekatinya. Vana menatap ke arah ketiga orang cowok itu dan mengembangkan senyum manisnya.

“Eh, Bebeb Vana. Baru masuk? Kemaren seminggu ke mane? Babang Dira kan cariin,” ucap seorang cowok, menunjuk satu orang lainnya.

“Apa sih, lo?!” pungkas Dira, menggeplak kepala bagian belakang Elga.

“Ee ... abis ke rumah oma di Bandung. Sekalian liburan, soalnya udah lama nggak ke sana,” jawab Vana ber-alibi.

Dira, Ega dan Bira adalah teman satu perangkat OSIS dengannya. Terbalik 'kan? Ketos-nya cewek, waketos-nya cowok. Itulah hebatnya Vana.

“Gimana kabar oma lo?” tanya Dira datar.

“Em ... Alhamdulillah, ba ... ik.”

“Woy, kalo pacaran itu jangan di sini, elah ...!” teriak satu cowok dengan seragam amburadul berjalan melewati Vana dan ketiga temannya.

Iri? Bilang, Bos ...!

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Saga nih badboy skolah ya,,🙄

2022-12-01

0

Vivi Nadindra

Vivi Nadindra

cuman lumanya

2022-02-24

0

Vivi Nadindra

Vivi Nadindra

b aja si saga

2022-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!