part 3

\*\*\*

Bel pulang sekolah SMA Andara baru saja berbunyi beberapa menit lalu. Tampak gerombolan Siswa-Siswi berhamburan keluar dari kelas mereka dan merusuhi lahan parkiran.

Vana berjalan dengan santai diikuti oleh Ryn—Sahabatnya. Sedari tadi, kedua orang itu ketawa-ketiwi random, tanpa sadar diperhatikan oleh beberapa orang yang melintas.

Kebetulan Ryn sudah tahu tentang pernikahan Vaan dan Saga, jadi sedikit bertanya ini itu yang membuat Vana kesal. Temannya itu menanyakan privasinya dan Saga. Tentu saja dia tidak mau menjawab, walaupun mereka memang belum melakukan itu.

“Va, gue mau beli minum dulu, ya. Haus banget,” ucap Ryn memegang tenggorokannya.

“Gue nitip, ya.” Sembari menyerahkan selembar uang, Vana melirik ke arah seorang cowok dengan gaya cool-nya berjalan mendekat. Bersamaan dengan Ryn yang melangkah menjauh.

“Lo pulang naik taksi, soalnya gue ada janji sama Elsa,” ujar pria itu datar, menatap sekilas wajah Vana yang terkena silau.

Vana hanya mengangguk singkat. Tanpa basa-basi lagi, Saga meninggalkan istrinya di sana, kemudian mendekati mobil hitamnya, di mana Elsa sudah berada di dalam. Menyebalkan!

Bukan cemburu. Wanita itu hanya kesal saja terjebak dalam pernikahan ini. Menikah dengan Saga bukan permintaanya, tapi kenapa pria itu malah seakan menyakitinya?

\*\*\*

Seorang pria dengan satu gadis yang berada di sampingnya, tampak serius menatap jalan yang dilintasinya seraya fokus mendengarkan ocehan Elsa yang tak habis-habis.

Sesekali pria itu mengulum senyum semangat. Entah kenapa, Elsa selalu mampu membuatnya bahagia. Seakan dia lupa bahwa saat ini dia bukan lagi seorang bujang. Ada sosok istri yang menyinggahi hatinya.

“Kita makan dulu, ya,” ajak Saga pada Elsa yang seketika menghentikan ocehannya.

“Boleh. Tapi aku mau makan ‘seafood’ Ga. Kita ke restoran seafood, ya!” pinta Elsa memelas dengan wajah puppy eyesnya.

“Iya, Sayang.” Mengelus sayang puncak kepala Elsa, pria itu kembali tertawa dingin, membuatnya semakin tampan jika seperti itu.

\*\*\*

“Va, nanti malam ... aku jemput, ya. Kita dinner,” ujar satu cowok yang baru menghampiri Vana yang masih berdiri menunggu Ryn.

“Eum ... gimana ya, Di. Gue ... ada acara keluarga,” balas Vana gugup, mengingat dia tidak lagi tinggal bersama orang tuanya, melainkan ... bersama suaminya. Dira memang tidak tahu tentang pernikahannya.

“Oh, gitu, ya? Mmm ... yaudah, deh.” Tampak jelas raut kecewa tersirat di wajah cowok itu. Vana benar-benar tidak tega melihatnya.

“Sorry banget ya, Di. Lain kali aja, ya?”

Dira mengangguk cepat, menampilkan senyuman singkat, kemudian mengacak rambut Vana gemas.

“Mau gue antar pulang?” tanya cowok itu kemudian.

“Eh ... gausah, aku udah janji sama Ryn,” balas Vana lagi.

“Oke deh ....”

“Udah, pacarannya?”

Di sebuah restorant yang berada di pusat kota Ibukota, tampak dua sejoli yang tengah menikmati hidangan lezat mereka dengan romantis.

Bercanda, tertawa, tanpa sadar membuat beberapa orang yang menatap mereka iri sekaligus takjub dengan ke-uwwu-an itu. Siapa lagi jika bukan Saga dan Elsa?

Sedari tadi, Saga tak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Elsa yang mengoceh dengan semangat 45. Tak jarang pula, pria itu mencubit gemas, bahkan mencium pipi chubby si cewek.

“Ga, nanti kamu singgah bentar deh, ke rumah. Soalnya kamu udah lama banget nggak main ke rumah. Kan mama jadi kangen,” rajuk Elsa memanyunkan bibirnya lucu.

“Mama atau mama yang kangen ...?” tanya Saga dengan nada menggoda, karena dia tahu yang sebenarnya kangen itu adalah Elsa, bukan mamanya.

“Iya, serius. Mama kangen sama kamu, Yang ... pliss nanti singgah, ya!” Sekali lagi, Elsa memohon dengan wajah puppy eyesnya. Kalau sudah begitu, mana bisa Saga menolak.

“Iya deh, iya. BTW papa udah pulang dari London?” Saga bertanya, sembari memasukkan potongan stick ke dalam mulutnya.

Elsa tampak berpikir sejenak, kemudian menjawab, “Belum. Kayanya minggu depan, deh. Soalnya ada sedikit masalah di sana.”

Dua puluh menit mereka habiskan waktu untuk makan, akhirnya kedua sejoli itu pun beranjak pergi dari restoran, memasuki mobil hitam milik Saga, kemudian melaju dengan kecepatan rata-rata.

\*\*\*

Vana baru memasuki apartemen, seketika mendapatkan pandangan tak sedap, kala Saga berguling-guling di atas kasur, hingga semuanya berantakan bak kapal pecah.

‘Mau ngelarang, tapi nggak punya hak,’ batin cewek itu menatap Saga sendu. Pria itu belum menyadari kedatangan Vana di sana.

“Eh, udah pulang lo. Malam ini lo tidur di kamar sebelah. Eh maksdunya, mulai saat ini. Males gue satu ranjang sama lo! Entar khilaf lagi!” todong Saga tajam.

“Nggak mau, enak aja. Seharusnya lo yang ngalah sama gue. Lo lah yang tidur di kamar sebelah!” balas Vana tak kalah ketusnya.

Berjalan memasuki kamar mandi, tetapi langkahnya seketika terhenti kala kerah seragam putihnya ditarik oleh Saga.

“Apaan, sih lo?!” bentaknya, meronta meminta Saga melepaskan cekalannya.

“Makanya lo kalo dibilangin suami itu nurut! Nanti Elsa mau ke sini. Gue nggak mau tahu, lo nggak boleh keliatan Elsa. Entar kalo dia minta putus gimana?”

‘Ya, emang gue pikirin?!’ umpat Vana melipatkan tangan di dada.

Pada akhirnya, dia mengalah dan pergi meninggalkan Saga yang merebahkan tubuhnya kembali di atas kasur.

Setelah mengantar Elsa pulang, memang Saga singgah sebentar, lalu pulang ke apartemen. Tapi, Elsa meminta untuk mengunjungi apartemen baru miliknya. Jadi ya, terpaksa dia harus mengusir Vana agar tak ketahuan. Suami lucnut!

“Ck! Terus gue kaya orang bodo-bodo gitu, dikurung di dalam kamar, sedangkan si setan itu asik pacaran? Emangnya gue apaan?!” omel Vana, mengentakkan kakinya di lantai kamar yang minimalis.

Padahal tadi Dira mengajaknya dinner, tetapi dia tolak karena segan pada si setan itu. Tapi apa? Dia sama sekali tidak dihargai sebagai istri. Suami macam apa Saga itu?!

“Gue harus cerai sama dia. Harus!”

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aku gak suka cewek yg lemah,yg cepat baper,walaupun kamu udah nikah tapi Saga gak nganggap kamu itu istri nya..jadi kamu juga berhak buat bahagia,,bikin Saga nyesel dengan sikapnya ke kamu,

2022-12-01

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Apa Vana hak punya mobil atau motor gitu???
Cuekin aja si saga,loe juga bisa cari cowok lain,dikerjain aja si Saga nya,,mending loe jangan cepat baper sama si Saga,yg ada ntar dia ngelunjak…

2022-12-01

0

Gahara Rara

Gahara Rara

cerai aja !!

2022-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!