2. Hadiah Kejutan

Ayunda bangun dari tidurnya saat adzan subuh berkumandang, matanya terlihat masih sembab karena terlalu lama menangis. Dia duduk sambil mengumpulkan setengah nyawanya yang baru tersadar dari mimpi indah tentang papanya.

Ayunda turun dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi, sudah jadi kesehariannya bangun diwaktu subuh membersihkan diri dan menjalankan kewajibanya sebagai seorang muslimah.

Ayunda mengirim doa untuk papanya agar tenang disana, walau tidak bisa melihat sang papa untuk terakhir kalinya dia cukup berbesar hati masih di kasih kesempatan bicara di akhir hayat sang papa.

Air mata Ayunda kembali mengalir jatuh saat terbayang kebersamaanya pada sang papa. Peluk cium sang papa yang dulu dia rasakan seakan memberikan kehangatan padanya saat ini.

"Yunda selalu mendoakan papa, agar papa bahagia disana" gumamnya.

Ayunda membereskan peralatan sholatnya dan mengambil handphonenya yang sudah dia isi daya sejak semalam. Dia kembali mencoba menghubungi nomor telepon milik papanya, namun tetap mendapatkan hasil yang sama kalau nomor itu tidak dapat dihubungi dan di luar jangkauan.

Mama Mira masuk ke kamar Ayunda dan mengajak putrinya itu untuk sarapan. Sejak kemarin siang putrinya itu belum memasukan apapun kedalam perutnya. Ayunda menuruti permintaan Mama Mira, dia tidak ingin membuat mamanya itu sedih.

Mama Mira dan Ayunda sama-sama diam menyantap makanan mereka, hanya suara sendok garpu dan piring yang beradu. Ayunda melirik kursi yang biasa diduduki Papa Richad, dia melihat Papa Richad ada disana menyantap makananya dengan tersenyum padanya.

"Yunda" suara Mama Mira mengagetkannya.

"Jangan melamun, habiskan makanmu" ucap Mama Mira menasehatinya.

Ayunda mengangguki perkataan Mama Mira, dihabiskannya segera sarapannya agar bisa kembali kekamarnya dan memberitahu Lisa sahabatnya kalau dia tidak masuk sekolah hari ini.

"Mama sudah mengabari sekolah kalau kamu hari ini tidak bisa kesekolah" ucap Mama Mira yang ternyata sudah mengabari pihak sekolah.

"Mereka turut berduka atas kepergian papa" lanjut Mama Mira kata-katanya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Tadinya mereka akan melayat, tapi mama bilang kalau papa tidak di mahkamkan di kota ini" Mama Mira kembali diam setelah mengatakan semuanya pada Ayunda.

Tok... tok... tok...

Terdengar suara ketukan pintu depan kediaman mereka.

"Siapa ma pagi-pagi begini bertamu?" tanya Ayunda yang heran, tidak biasanya mereka menerima tamu sepagi ini.

Mama Mira hanya mengangkat bahunya tanda kalau dia juga tidak tahu. Ayunda segera berdiri dan berjalan kedepan untuk membukakan pintu.

"Mungkin orang yang akan memberikan kabar tentang papa" pikirnya.

Pintu terbuka saat tamu yang datang akan kembali mengetuk pintu, hampir saja kepala Ayunda akan menjadi korban kalau dia tidak segera menghindar.

"Maaf" ucap sang tamu yang menyadari kalau dia hampir mengetuk kepala Ayunda.

Ayunda hanya diam tidak menjawab permintaan maaf dari pria yang berdiri di hadapannya.

"Siapa Nda?" suara Mama Mira terdengar bertanya dari dalam.

"Ada keperluan apa om pagi-pagi sudah bertamu?" tanya Ayunda sambil memperhatikan pria yang ada di hadapannya.

"Apa saya kelihatan tua di panggil om?" Pria itu kembali bertanya mengingat dia yang masih berusia dua puluh tahun di panggil om.

Ayunda tertawa melihat pria yang ada didepannya itu tidak terima di panggil om olehnya.

"Cantik" pria itu mengagumi kecantikan Ayunda apa lagi pada saat dia tertawa.

"Kamu bilang apa?" tanya Ayunda sambil memasang wajah datarnya.

"Kamu terlihat lebih cantik kalau tertawa seperti tadi" pria itu kembali mengatakan sejujurnya seperti apa yang dilihatnya.

Ayunda hanya diam tidak menghiraukan apa yang dikatakan pria itu.

"Erick " ucap pria itu memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya.

"Dan kamu pasti Ayunda" lanjut Erick kata-katanya saat Ayunda akan membalas jabatan tangannya.

"Ayunda Tiara, nama yang cantik seperti orangnya" Erick mengatakan sambil tersenyum menggoda gadis yang di kaguminya ini, membuat Ayunda melepaskan jabatan tangan Erick.

"Aku diminta langsung oleh papaku untuk mengantarkan hadiah ulang tahun dari Om Richad untuk mu" Erick menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya.

"Hadiah papa" Ayunda mengatakannya dengan sangat pelan namun masih terdengar oleh Erick.

"Iya, Om Richad sudah lama memesannya, dia katakan kalau ini hadiah ulang tahun putri kesayangannya yang ke tujuh belas" Erick menjelaskan apa yang dia ketahui.

"Seharusnya kami mengantarkannya kemarin, maaf atas keterlambatannya" sambung Erick kata-katanya.

Ayunda melihat ke halaman rumahnya, ada dua mobil mewah terparkir disana. Dia menatap Erick, binggung dengan apa yang dilihatnya. Erick yang mengerti mengajak Ayunda untuk melihat hadiahnya.

"Ayo kalau kau ingin melihatnya" ajak Erick sambil menarik tangan Ayunda.

Ayunda mengikuti langkah Erick mendekat pada salah satu mobil yang terparkir. Dia menatap kagum pada interior mobil tersebut saat Erick mengajaknya masuk dan duduk di kursi penumpang.

"Bagaimana, kau suka?" tanya Erick melihat Ayunda yang hanya diam dengan tatapan kosong.

"Aku turut berduka" ucap Erick saat melihat mata Ayunda berkaca.

"Om Richad rencananya akan mengajakmu ke showroom untuk menyerahkan sendiri padamu, lalu dia ingin mengajakmu berkeliling dengan mobil ini" Erick mencoba menjelaskan pada Ayunda.

"Aku sempat marah pada papa karena dia tidak pulang merayakan hari kelahiranku seperti biasanya"

"Aku tidak tahu kalau papa sebenarnya sangat ingin bersamaku"

"Aku menyesal saat tahu kalau dia sedang dalam keadaan tidak baik" Terdengar suara isakan dari bibir Ayunda mengucapkan setiap kata-katanya. Erick mengusap punggung Ayunda mencoba menenangkannya.

"Bahkan aku hanya bisa mendengar suaranya tanpa bisa memeluk dan menciumnya disaat terakhir" tangisnya kini pecah. Erick mengeser duduknya mendekat dan memeluk gadis itu. Tangis Ayunda semakin kencang dalam pelukan Erick.

"Maaf" ucap Erick sambil melepaskan pelukannya saat Ayunda sudah terlihat tenang.

"Terima kasih kak" ucap Ayunda, pelukan Erick cukup membantunya melepaskan beban yang dari kemarin dia rasakan. Erick tersnyum senang saat Ayunda memanggilnya kakak dan menghargai apa yang dia lakukan.

"Kau ingin mencoba mengendarainya?" tawar Alex agar Ayunda senang.

"Aku tidak bisa mengemudi" jawab Ayunda jujur, selama ini dia ingin belajar tapi tidak di ijinkan papanya karena belum cukup usia.

"Aku akan mengajarkanmu kalau kau mau?" ucap Erick menawarkan dirinya.

Tok...tok...tok...

Mama Mira mengetuk kaca mobil dimana Ayunda dan Erick didalamnya. Ayunda yang melihat Mama Mira menurunkan kaca jendela.

"Ma, papa mengirim ini untuk Yunda" ucapnya dan mendapatkan senyuman bahagia sang mama.

Mama Mira sudah tahu rencana suaminya yang akan memberikan hadiah istimewah untuk putri mereka, bahkan suaminya sudah menyusun rencana untuk memberikan kejutan. Seketika dia merindukan suaminya yang dia kenal sejak mereka sekolah dulu.

"Ma" Ayunda keluar dari mobil begitu melihat mamanya menangis.

"Mama kenapa?" tanyanya lagi.

"Tidak apa-apa sayang, mama hanya terharu dengan apa yang papa lakukan" jawab Mama Mira.

Erick keluar dari mobil dan berjalan mendekati Ayunda dan Mama Mira. Dia memperkenalkan dirinya pada Mama Mira.

...*******...

Episodes
1 1. Kehilangan
2 2. Hadiah Kejutan
3 3. Berteman
4 4. Nama ku Kevin
5 5. Sama-sama Kehilangan
6 6. Mereka Saudara
7 7. Menunggu Kamu
8 8. Peringatan 1 tahun
9 9. Jadi yang Kedua
10 10. Jadi Kekasih
11 11. Pergi untuk Kembali
12 12. Anak Tomboy Itu....
13 13. Tamparan
14 14. Aku Bukan Untukmu
15 15. Cukup Kita yang Tahu
16 16. Ikatan Hati
17 17. Kisah Masa Lalu
18 18. Tidak Ingin Memaksakan Cinta
19 19. Sepakat
20 20. Lamaran
21 21. Terbaik Untukku dan Untukmu
22 22.Cinta Nathan dan Perasaan Erick
23 23. Menunda Pernikahan
24 24. Karena Aku Kakakmu
25 25. Kita Saudara
26 26. Memutuskan Pertunangan
27 27. Sadar Dari Koma
28 28. Terlalu Baik
29 29. Kembali Bekerja
30 30. Terulang Kembali
31 31. Dia Yang Kutunggu
32 32. Cemburu
33 33. Sulit Untuk Didapatkan
34 34. Rara
35 35. I Love You Rara
36 36. Makan Malam
37 37. Waktu Yang Tepat
38 38. Terungkap
39 39. Kembali Menjauh
40 40. Luna
41 41. Gagal
42 42. Masa Lalu
43 43. Kenangan Nathan
44 44. Operasi
45 45. Terlambat
46 46. Sahabat
47 47. Menerima
48 48. Keracunan
49 49. Cerita Ibu
50 50. Posesif
51 51. Mencoba Mengingat
52 52. Kevin
53 53. Berdamai
54 54. Sebuah Rasa
55 55. Adik Tingkat
56 56. Mencari Kado
57 57. Siapa Dia
58 58. Dia Temanku
59 59. Kesempatan Ketiga
60 60. Hanya Kita Yang Tahu
61 61. Aku Memilih Kamu
62 62. Anniversary
63 63. Dia Adalah Kamu
64 64. Tanpa Sisa Cinta Yang Lain
65 65. Pernikahan
66 Novel Baru Un-Break My Heart
67 Novel Baru Bila Aku Jatuh Cinta
68 Novel Baru Biarkan Aku Bahagia
69 YOU ARE A WRITER Season 7
70 YOU ARE A WRITER Season 7
71 Konflik Rumah Tangga
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Kehilangan
2
2. Hadiah Kejutan
3
3. Berteman
4
4. Nama ku Kevin
5
5. Sama-sama Kehilangan
6
6. Mereka Saudara
7
7. Menunggu Kamu
8
8. Peringatan 1 tahun
9
9. Jadi yang Kedua
10
10. Jadi Kekasih
11
11. Pergi untuk Kembali
12
12. Anak Tomboy Itu....
13
13. Tamparan
14
14. Aku Bukan Untukmu
15
15. Cukup Kita yang Tahu
16
16. Ikatan Hati
17
17. Kisah Masa Lalu
18
18. Tidak Ingin Memaksakan Cinta
19
19. Sepakat
20
20. Lamaran
21
21. Terbaik Untukku dan Untukmu
22
22.Cinta Nathan dan Perasaan Erick
23
23. Menunda Pernikahan
24
24. Karena Aku Kakakmu
25
25. Kita Saudara
26
26. Memutuskan Pertunangan
27
27. Sadar Dari Koma
28
28. Terlalu Baik
29
29. Kembali Bekerja
30
30. Terulang Kembali
31
31. Dia Yang Kutunggu
32
32. Cemburu
33
33. Sulit Untuk Didapatkan
34
34. Rara
35
35. I Love You Rara
36
36. Makan Malam
37
37. Waktu Yang Tepat
38
38. Terungkap
39
39. Kembali Menjauh
40
40. Luna
41
41. Gagal
42
42. Masa Lalu
43
43. Kenangan Nathan
44
44. Operasi
45
45. Terlambat
46
46. Sahabat
47
47. Menerima
48
48. Keracunan
49
49. Cerita Ibu
50
50. Posesif
51
51. Mencoba Mengingat
52
52. Kevin
53
53. Berdamai
54
54. Sebuah Rasa
55
55. Adik Tingkat
56
56. Mencari Kado
57
57. Siapa Dia
58
58. Dia Temanku
59
59. Kesempatan Ketiga
60
60. Hanya Kita Yang Tahu
61
61. Aku Memilih Kamu
62
62. Anniversary
63
63. Dia Adalah Kamu
64
64. Tanpa Sisa Cinta Yang Lain
65
65. Pernikahan
66
Novel Baru Un-Break My Heart
67
Novel Baru Bila Aku Jatuh Cinta
68
Novel Baru Biarkan Aku Bahagia
69
YOU ARE A WRITER Season 7
70
YOU ARE A WRITER Season 7
71
Konflik Rumah Tangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!