Penderitaan yang Bermula.

Kesya berjalan dengan langkahnya yang terseok-seok, luka dihatinya benar-benar dalam. Air matanya bahkan terus mengalir karena merasa bersalah, Ia bahkan merasa jijik dengan dirinya sendiri.

Hingga akhirnya Ia tiba di rumah, Ia tidak tahu harus berkata apa kepada Ayahnya nanti, jika bertanya. Dengan langkah yang berat Ia memasuki Rumahnya dengan mata yang sembab.

Ayah, Ibu tiri dan Kakak tirinya kini tengah berdiri menunggunya di ruang tamu. Begitu Kesya tiba. Ayahnya menghampirinya kemudian menampar wajah Kesya dengan sangat keras.

"Dari mana saja Kamu semalaman?" Bentak Ayah Kesya yang terlihat sangat kecewa.

Kesya memegang pipinya yang memerah karena pukulan Ayahnya, Ia menundukkan kepalanya karena merasa malu dan bersalah.

"Maafin Kesya Ayah." Pinta Kesya.

"Lihat Ayah, bahkan badannya penuh tanda merah." Ibu Lisa memancing emosi Ayahnya.

Ayah Kesya yang melihat hal itu benar-benar tersulut emosi.

"Kamu benar benar bikin Ayah kecewa. Mulai hari ini semua fasilitas Ayah cabut." bentak Ayah Kesya.

"Maafin Kesya Ayah. Kesya bener bener gak tau apa apa. Kesya dijebak." Kesya kini menatap mata Ayahnya, berharap Ayahnya akan mempercayainya.

"Kamu yang berbuat kesalahan, tapi Kamu melemparkan kesalahan ke Orang lain. Apa Ayah pernah mengajarkan seperti itu?" Bentak Ayah Kesya.

"Tapi Kesya bicara apa adanya Ayah, Kesya mohon Ayah harus percaya sama Kesya." Kesya berusaha membela diri.

"Sekarang Ayah gak mau percaya lagi sama Kamu, Kamu benar-benar buat Ayah kecewa." Ucap Ayah Kesya meninggalkan ruangan tersebut.

Mama Lisa dan Lani tersenyum puas melihat rencana yang Mereka susun akhirnya berhasil.

"Dasar Wanita menjijikkan, sekarang Ayah udah gak percaya sama Kamu. Gak ada lagi orang yang peduli sama Kamu." Bisik Mama Lisa tersenyum licik.

"Bye Kesya, selamat ya karena masa depan Kamu sekarang udah hancur. Aku senang banget deh dengernya." Ucap Lani.

Kemudian Mereka meninggalkan Kesya dengan perasaan yang sangat senang karena rencana Mereka berhasil.

2 bulan telah berlalu.

Raka terbangun dari tidurnya. Ia lagi lagi bermimpi sama. Sudah satu Minggu ini dia bermimpi melihat dua anak kecil bermain dengannya dan memanggilnya Ayah. Setiap malam dia bermimpi yang sama. Ia pun teringat kejadian malam penuh dosa di hotel dulu.

Ia memanggil asistennya dan memerintahkan untuk mencari wanita yang tidur bersamanya dulu sampai ketemu.

Semenjak kejadian Malam penuh dosa tersebut. Ayah Kesya menjadi diam pada Kesya. Bahkan ia memperlakukan Kesya seperti pembantu.

Suatu ketika saat Kesya tengah menyiapkan sarapan untuk keluarganya ia merasakan perutnya seperti bergejolak yang membuatnya mual.

Akhirnya ia pun masuk kedalam kamar mandi. Lani yang melihat itu merasa curiga karena belakangan ini Kesya sering mual.

"Key, dari kemarin aku lihat kamu kayaknya tiap pagi mual. Jangan jangan kamu hamil ya." tuduh Lani sengaja mengeraskan suaranya.

"Kakak ngomong apasi kak, mungkin aku cuma magh aja." jawab Kesya yang sebenarnya juga gelisah.

Ayah Kesya yang mendengar perkataan Lani pun curiga pada Kesya.

"Kesya, jujur sama Ayah. Apa benar yang dikatakan Lani? Apa kamu sedang mengandung?" tanya Ayahnya yang mulai curiga.

"Kesya gak tau Ayah. mungkin Kesya cuma magh." jawab Kesya berusaha tenang.

Kemudian Ayah Kesya menarik tangan Kesya.

"Ayah, kita mau kemana yah?" Kesya mulai panik.

"Ayah akan bawa kamu ke dokter untuk mengetahui kamu hamil atau tidak." jawab Ayahnya menarik tangan Kesya dan menyuruhnya masuk kedalam mobil.

Ibu dan Kakak tirinya pun ikut tak mau ketinggalan.

Sesampainya mereka di rumah sakit. Kesya pun langsung melakukan berbagai pengecekan untuk mengetahui apakah ia sedang mengandung atau tidak.

Kesya masuk bersama Ayahnya. Kemudian dokter tersebut membaca hasil pemeriksaannya.

"Selamat ya Bapak. Anak bapak ini sedang mengandung usianya sudah memasuki dua bulan." terang dokter tersebut.

Sang Ayah berterimakasih kemudian bergegas keluar dari ruangan dokter tersebut. Kesya pun mengikutinya.

"Plak" suara tamparan yang sangat keras mendarat di pipi Kesya.

"Dasar anak kurang ajar kamu. Siapa Ayah dari anak haram itu." Bentak Ayah Kesya yang membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Kesya gak tau Yah. Kesya gak sengaja." jawabnya sesenggukan.

"Apa? Bahkan kamu gak tau siapa Ayahnya. Saya benar benar malu punya anak seperti kamu. Sekarang pilihan kamu cuma dua. Gugurkan anak itu sekarang juga, Atau keluar dari rumah." Ayahnya mengancam.

"Gugurkan kandungan Ayah." jawab Kesya yang merasa anak tersebut sangat membuat hidupnya berantakan.

kemudian Kesya pun memasuki ruangan aborsi. Ia telah berniat untuk menggugurkan kandungannya.

Ia berbaring di atas tempat tidur pasien sambil menunggu dokter untuk datang.

Perasaanya berkecamuk, marah,benci, malu, kecewa, takut.

Kemudian dokter datang menemuinya.

"Ibu yakin ingin menggugurkan kandungan ibu?" tanya dokter tersebut.

"Iya Dok." jawab Kesya.

"Apa ibu mau mendengarkan detak jantungnya terlebih dahulu. agar ibu tidak menyesal nantinya." tawar dokter tersebut.

Kesya tidak menjawab kemudian dokter itupun memperdengarkan detak jantung janin Kesya.

Kesya mendengar detak jantung janinnya. ia meneteskan air matanya.

"Dok, apa ini suara detak jantung calon bayi saya?" tanya Kesya menangis.

"Benar Bu, dia juga ingin memiliki kehidupan detak jantungnya benar benar kuat. Saya yakin saat dia lahir nanti pasti akan menjadi anak yang sangat kuat." kata sang Dokter.

Kesya semakin menangis menjadi jadi.

"Bagaimana Bu? Apa ibu sudah ikhlas kehilangan bayi Ibu? Bisa kita mulai?" tanya Dokter yang bersiap untuk melakukan tugasnya.

"Dok bisa saya batalkan?" tanya Kesya, ia merasa ingin memberikan anaknya itu kehidupan.

"Pilihan yang tepat Bu, ingat janinnya tidak bersalah. jangan menambahkan dosa dengan membunuhnya." saran Bu Dokter.

"Iya bu, makasih telah menyadarkan saya. Saat ini mungkin dia menjadi beban untuk saya. tapi sekarang yang setia menemani saya hanya janin ini. Saya akan menjaganya dan melahirkannya seperti Ibu saya melahirkan saya. " Ucap Kesya menangis. Ia mengambil keputusan untuk keluar dari rumah karena sudah tidak ada lagi yang peduli padanya.

Ia bertekad untuk memulai hidup baru bersama calon anaknya. Tanpa siksaan dan tanpa tekanan. Hidup dengan mandiri dan membesarkan anaknya.

Kesya keluar dari ruangannya, tidak dilihatnya keluarga yang menunggunya. Ya, mana mungkin mereka mau menunggunya.

Kemudian ia memutuskan untuk pulang, sesampainya di rumah Ayahnya mengetahui bahwa Kesya membatalkan menggugurkan kandungan. Ayahnya sangat marah. ia melempar semua barang milik Kesya dan menyuruhnya untuk meninggalkan rumah.

"Dasar anak kurang ajar, Kamu cuma buat aib di keluarga ini. Jangan pernah lagi panggil aku Ayahmu. Pergi kamu dari sini sekarang."Bentak Ayah Kesya yang mulai emosi.

Ibu tiri dan Kakak tirinya tersenyum penuh kemenangan. Kesya mengambil barang barangnya.

"Makasih Ayah untuk semuanya. Kesya akan pergi kok dari sini." Ucap Kesya kemudian meninggalkan rumahnya.

Kesya berjalan mencari tempat tinggal tetapi selalu ditolak oleh pemiliknya dengan alasan Kesya hamil tanpa seorang suami.

"Aduh, sekarang aku harus kemana ya?" pikir Kesya yang mulai kelelahan. Ia pun beristirahat di bawah pohon rindang.

"Oh iya, rumah ibu kan udah lama gak ditinggalin. lebih baik aku tinggal disana aja." Kesya menemukan titik terang.

Akhirnya ia pun memutuskan untuk pergi ke kampung halamannya. Rumah almarhumah Ibunya.

Setelah menempuh perjalanan yang lama, akhirnya ia tiba di rumah Ibunya. Ia ingat dia menitipkan kuncinya pada sahabat kecilnya sekaligus tetangganya.

Kesya pun menghampiri sahabatnya. Sahabatnya berteriak histeris dan memeluk Kesya.

"Filiaaaaaa" panggil Kesya.

"Aaaaa Kesyaaaaaaaa. aku kangen banget sama kamu." kata Filia.

"loh kok kamu bawa koper? " tanya Filia.

"Iya, aku udah mutusin mau tinggal disini." ucap Kesya.

Akhirnya Kesya pun menceritakan masalahnya pada Filia. Filia pun merasa prihatin pada Kesya dan berusaha menguatkannya.

"Tenang Kesya, Kita inikan Sahabat. Aku akan selalu support kamu. dan selalu ada buat kamu." ucapnya.

"Makasih Filia kamu bener bener baik." ucap Kesya terharu.

"Aku akan bantuin kamu urus anak kamu. dan kita sama sama bangun bisnis katering yang dulu pernah kita rencanakan tapi gak kesampaian ya. "ucap Filia.

mereka pun akhirnya berpelukan. Kesya terharu mendengar perkataan sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

vaniasti

vaniasti

baru 2bln udh bisa dengar detak jantung janin??

2022-12-18

0

Tiara septiani Tiara septiani

Tiara septiani Tiara septiani

pokok nya up tiap hri thor..aku mksa 😁😁😁

2021-07-27

3

Tiara septiani Tiara septiani

Tiara septiani Tiara septiani

aku mampir thor...krna ngeliat d fb kyk nya seru...up tiap hri thor biar gk galau

2021-07-27

3

lihat semua
Episodes
1 Malam Penuh Dosa.
2 Penderitaan yang Bermula.
3 Malaikat Kecil Kesya.
4 Siapakah Dia?
5 Dua Kurcaci Kecil
6 Bertemu Dengannya?
7 Bukan Milikmu
8 Kontrak Kerja Sama
9 Misi Balas Dendam
10 Pembalasan Dendam
11 Tes DNA
12 Milikku Milikmu.
13 Mereka untukku
14 Bukan Ayahku
15 Membantu Merebut Miliknya
16 Liburan Bersama
17 Satu Atap
18 Hati ke Hati.
19 Pura pura sakit
20 Rawat bersama
21 Semakin cepat lebih baik
22 Satu langkah
23 Hari Bahagia
24 Malam Pertama
25 Perpisahan
26 Pertemuan
27 Prewedding
28 pengumuman
29 Bintang Kelas
30 Rahasia terpendam
31 Masa Lalu
32 Pesta Resepsi
33 Tragedi
34 Imbalan?
35 Tamu
36 Cemburu
37 Cinta dan Ari
38 Hening
39 Menjagamu
40 Mas?
41 Pelaku kejahatan
42 Bertaruh nyawa
43 Yang Sebenarnya
44 Flashback
45 Tidak sempurna
46 Curiga
47 Talakk
48 penjelasan
49 Lomba
50 Dia Menghilang
51 Flashback
52 Mertua
53 Tidak Manerima
54 Salah Paham
55 Masa Lalu
56 Menghilang
57 Pulang
58 BAB 57 PAMIT
59 BAB 58 PERPISAHAN
60 BAB 59 PETAKA
61 BAB 60 MASA LALU
62 BAB 61 DUKA MENDALAM
63 BAB 62 SELAMAT JALAN ARA
64 BAB 63 FITNAH
65 BAB 64 PENGIRIMAN MISTERIUS
66 BAB 65 SELISIH PAHAM
67 BAB 66 PENJAHAT
68 BAB 67 DIMANA KAMU
69 BAB 68 KEHILANGAN
70 BAB 69 PENJAHAT
71 BAB 70 SELAMAT JALAN KESYA
72 BAB 71 RENCANA MEYRA
73 BAB 72 TERBUKANYA PINTU HATI
74 BAB 73 KAMU??
75 BAB 74 TERBONGKAR
76 BAB 75
77 BAB 76 KEMBALINYA KESYA
78 BAB 77 DIBALIK LAYAR
79 BAB 78 BERSAMA KEMBALI
80 BAB 79 SELAMAT DATANG
81 BAB 80 TERIMAKASIH UNTUK SEMUA
82 BAB 81 HAPPY ENDING
83 BAB 82 HONEYMOON
84 BAB 83 TAMAT
85 SALAM HANGAT DARI AUTHOR
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Malam Penuh Dosa.
2
Penderitaan yang Bermula.
3
Malaikat Kecil Kesya.
4
Siapakah Dia?
5
Dua Kurcaci Kecil
6
Bertemu Dengannya?
7
Bukan Milikmu
8
Kontrak Kerja Sama
9
Misi Balas Dendam
10
Pembalasan Dendam
11
Tes DNA
12
Milikku Milikmu.
13
Mereka untukku
14
Bukan Ayahku
15
Membantu Merebut Miliknya
16
Liburan Bersama
17
Satu Atap
18
Hati ke Hati.
19
Pura pura sakit
20
Rawat bersama
21
Semakin cepat lebih baik
22
Satu langkah
23
Hari Bahagia
24
Malam Pertama
25
Perpisahan
26
Pertemuan
27
Prewedding
28
pengumuman
29
Bintang Kelas
30
Rahasia terpendam
31
Masa Lalu
32
Pesta Resepsi
33
Tragedi
34
Imbalan?
35
Tamu
36
Cemburu
37
Cinta dan Ari
38
Hening
39
Menjagamu
40
Mas?
41
Pelaku kejahatan
42
Bertaruh nyawa
43
Yang Sebenarnya
44
Flashback
45
Tidak sempurna
46
Curiga
47
Talakk
48
penjelasan
49
Lomba
50
Dia Menghilang
51
Flashback
52
Mertua
53
Tidak Manerima
54
Salah Paham
55
Masa Lalu
56
Menghilang
57
Pulang
58
BAB 57 PAMIT
59
BAB 58 PERPISAHAN
60
BAB 59 PETAKA
61
BAB 60 MASA LALU
62
BAB 61 DUKA MENDALAM
63
BAB 62 SELAMAT JALAN ARA
64
BAB 63 FITNAH
65
BAB 64 PENGIRIMAN MISTERIUS
66
BAB 65 SELISIH PAHAM
67
BAB 66 PENJAHAT
68
BAB 67 DIMANA KAMU
69
BAB 68 KEHILANGAN
70
BAB 69 PENJAHAT
71
BAB 70 SELAMAT JALAN KESYA
72
BAB 71 RENCANA MEYRA
73
BAB 72 TERBUKANYA PINTU HATI
74
BAB 73 KAMU??
75
BAB 74 TERBONGKAR
76
BAB 75
77
BAB 76 KEMBALINYA KESYA
78
BAB 77 DIBALIK LAYAR
79
BAB 78 BERSAMA KEMBALI
80
BAB 79 SELAMAT DATANG
81
BAB 80 TERIMAKASIH UNTUK SEMUA
82
BAB 81 HAPPY ENDING
83
BAB 82 HONEYMOON
84
BAB 83 TAMAT
85
SALAM HANGAT DARI AUTHOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!