Kesya mendapatkan telepon dari client pentingnya kemudian ia mengangkat telepon tersebut.
"Fil titip Ara sebentar ya, ini ada telvon dari clien penting." ucap Kesya kemudian meninggalkan Ara dan Fillia.
"Halo selamat pagi dengan duo bakery ada yang bisa dibantu?" tanya Kesya memulai pembicaraan.
"benar ini dengan ibu Kesya? saya Mr Roni CEO dari perhotelan di wilayah A." jawab clien-nya.
"Benar ini dengan ibu Kesya. baik Mr Roni. jadi ada yang bisa saya bantu?" Kesya mengulangi pertanyaannya.
"Begini hotel kami membutuhkan kerja sama dengan produk anda untuk menyediakan makanan yang lezat pastinya. agar pengunjung hotel merasa senang . Saya sudah mencoba berbagai jenis dari produk anda dan saya tertarik." ungkap dari sebrang.
"baik kalo begitu kita bisa mengatur waktu untuk menunjukkan menu apa saja yang menjadi pilihan Mr Roni. jadi apa bisa kami meminta waktu bapak?" tanya Kesya.
"Boleh kita ketemu sekarang saja ya, kebetulan saya sedang senggang." jawabnya.
"Baiklah pak kalau begitu bapak kirim alamatnya saya akan segera kesana. " jawab Kesya kemudian telepon dimatikan dari seberang.
Kesya kembali menghampiri Ara dan Fillia. Wajahnya berseri seri bahagia.
"Kenapa? kayaknya kamu seneng banget?" tanya Fillia yang mulai curiga.
"Ini bener bener keren Fil, kita dapat tawaran job untuk kerjasama dengan hotel." ucap Kesya.
"Wooooow keren banget." Filia terkejut.
"Yaudah Fil, kalo gitu aku titip Ara sama Ari ke kamu dulu ya. Soalnya ini urgent banget. CEO nya mau ketemu sekarang juga." pinta Kesya.
"Siap, pasti aku jagain deh serahin aja sama aku. Sukses yah." Ucap Fillia.
"Oke siap, Bismillah. Ara sayang Mama pergi dulu sebentar ya, nanti kita ketemu dirumah. Salim dulu dong." ucap Kesya kemudian Ada mencium tangan Mamanya dan Kesya mencium pipi kanan dan kiri Ara.
"dadaaa Maa hati hati ya." ucap Ara.
"iya sayang,makasih. Oh iya Fil jangan lupa ya. nanti kalo Ari masih belum balik. kamu cari dia itukan kebiasaan gak balik balik." pinta Kesya.
"Asiappp Bu Boss." jawab Fillia.
kemudian Kesya meninggalkan Ara dan Fillia, mereka kemudian duduk sambil menunggu Ari.
Waktu berlalu, setengah jam sudah Ari pergi tapi belum juga kembali. Filia mulai Cemas.
"Aduh Ari kemana si? kok belum balik juga." Ucap Filia.
"Kita Cali Kakak aja Tante. Dia pasti kesangkut disuatu tempat." ucap Ara.
"Kesangkut? kamu kira barang Ra, bisa aja kamu." ucap Filia tertawa, begitupun Ara.
"Yaudah kalo gitu kita cari kakak kamu yuk, terus pulang aja." ajak Filia kemudian dia mengajak Ara untuk mencari keberadaan Ari.
Mereka mencari Ari di toilet dan bertanya kepada penjaganya.
"Mas numpang tanya, Apa mas lihat anak kecil masuk ke toilet?" tanya Fillia.
"Oh ada mbak, tapi udah keluar dari tadi mbak orangnya." jawab penjaga tersebut.
"udah dari tadi? yaudah Mas kira kira tau nggak dia kearah mana?" tanya Fillia.
"Oh tadi dia kayaknya jalan kearah sana mbak." jawab penjaga tersebut.
"yaudah makasih ya mas." Ucap Fillia kemudian menggandeng Ara menuju arah yang ditunjuk oleh penjaga toilet tadi.
"Aduh, Ari itu kemana si? kebiasaan deh kalo pergi selalu aja misah." umpat Fillia sambil melihat kekanan dan kekiri.
"Tante, kita bilang sama Mama aja." saran Ara.
"Aduh jangan dong Ara, nanti bisa bisa Tante kena omel sama Mama kamu. lagian Mama kamu juga lagi sibuk tau." jawab Fillia.
"Tante disana lamai banget, mungkin kakak ada disana." Ara menunjuk keramaian.
"Iya juga kita coba tanya sama orang yang lewat ya Ra." kemudian Fillia bertanya pada seseorang yang lewat.
"Maaf mbak itu disana ada apa ya? kok ramai banget." tanya Fillia.
"Itu mbak ada anak laki laki berhasil gagalin copet, hebat banget mbak. Bener bener berani." ceritanya.
"Tante itu pasti kakak, dia kan hobby belantem." kata Ara.
"Iya kamu benar Ra, yaudah ayo kita susul. Yaudah makasih infonya ya mbak." Fillia kemudian menggandeng Ara menuju keramaian tersebut.
"Kakakkkkkk.."panggil Ara kemudian menghampiri Ari.
"Yaampun Ari kamu itu kebiasaan ya, ngilang terus, berantem terus kerjaaan kamu. Bikin orang khawatir tau nggak dicariin dari tadi juga." Fillia mengoceh.
"Bos, apa wanita ini yang menghabiskan malam sama Bos?" tanya Toni.
Raka menggeleng karena ia masih ingat dengan wajah Kesya.
"Tapi wajah anak kecil ini, sangat mirip dengan wanita itu." jelas Raka berbisik kepada Toni.
"Maaf mbak apa mereka ini anak mbak?" tanya Toni.
"Oh bukan, mereka anak teman saya." jawab Fillia.
"Bos bukan anaknya bos." ulang Toni.
"iya saya udah denger." jawab Raka.
"Tunggu dulu deh, kok Masnya mirip banget sama Ari ya." Filia melihat Ari kemudian Raka.
"Perkenalkan saya Raka, ini kartu nama saya." Raka mencoba mendekati Fillia agar bisa mendapatkan informasi dari Fillia.
"Apa dua kurcaci ini anak kembar?" tanya Toni Asal.
"Sembalangan om kalo ngomong, kalo mama tahu om pasti dimalahin." Ara tidak terima.
"Mereka memang anak kembar, oh iya nama saya Fillia." Filia membalas jabatan tangan Raka dan membaca kartu nama milik Raka.
"Bisa saya minta no telepon anda atau kalau bisa alamat rumah. sepertinya saya tertarik dengan anak anak ini. saya ingin bertemu dengan orangtuanya." pinta Raka.
"Jangan kasih Tante, nanti kalau dia penjahat gimana?" ucap Ari curiga.
"Yaampun sopan banget, boleh boleh main kok." jawab Filia yang tertarik dengan sikap Raka, kemudian ia mengambil kartu namanya dan memberikan kepada Raka.
"Ini kartu nama saya, ditunggu kunjungannya ya." ungkap Filia terpesona.
"Pasti, saya akan segera berkunjung." jawab Fillia.
"Tante ayo kita pulang." rengek Ara menarik narik tangan Filia. Filia masih terpesona dan tidak menghiraukan ajakan Ara.
kemudian Ari menggandeng tangan Ara dan mengajaknya pergi.
"Ayo dek kita pulang aja." ajak Ari menarik Ara.
Fillia pun tersadar.Ia kemudian pamit kepada Raka dan Toni.
"Eh kalo gitu saya pamit ya, soalnya anak anak udah pada pengen pulang. byee aku tunggu kunjungannya ya." ucap Fillia kemudian mengikuti langkah si kembar yang telah berjalan lebih dulu.
Raka terus memperhatikan kepergian dua kurcaci kecil yang sangat membuatnya tertarik itu.
"Baru kali ini aku peduli sama anak kecil, dan rasanya mereka bener bener menarik." ucap Raka tersenyum.
"Wah Bos beneran akan berkunjung ke rumah kurcaci itu bos? " tanya Toni.
"Jangan sebut mereka kurcaci lagi atau gaji kamu aku potong setengah." ancam Raka.
"Ampun bos,jangan. jangan dipotong gaji saya." pinta Toni.
"Besok kamu tolong kosongin jadwal saya. Saya akan datang kerumah si Kembar." pinta Raka kemudian meninggalkan Toni.
"Siap Bos, tunggu." Toni berusaha mengikuti langkah Bosnya tersebut.
bersambung.........
yah gagal bertemu, tapi Raka akan datang kerumah Kesya akankah mereka bertemu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Neti Jalia
nyicil boom like, mampir jg dikaryaku ya thor🤗🙏
2021-08-23
2
Tiara septiani Tiara septiani
sukaaaaaa ma crta nya.......
2021-07-31
2