Anak Genius: Milikku Milikmu.

Anak Genius: Milikku Milikmu.

Malam Penuh Dosa.

Di sebuah rumah mewah, Nampak seorang gadis tengah membersihkan jendela rumah yang mulai terlihat kotor, dia adalah Kesya Oktaviani. Tak berapa lama, muncul seorang wanita yang usianya tidak jauh berbeda darinya, dia adalah Kakak tiri Kesya, namanya Lani.

Lani datang menghampiri dan mengajak Kesya untuk menemaninya pergi.

"Key...., udah belum si bersihin jendelanya, lama banget deh." Protes Lani.

"Ini bentar lagi juga selesai kok." Jawab Kesya.

"Udah-udah, mending sekarang Kamu beresin terus siap-siap. Dandan yang cantik." Ucap Lani.

"Dandan? siap-siap kemana si Kak?" Tanya Kesya.

"Udah buruan, Kamu harus temenin Aku jemput Ayah di bar. Ayah tu mabuk." Ucap Lani.

"Apa? Ayah mabuk? kok bisa si? terus sekarang keadaan Ayah gimana?" tanya Kesya yang mulai panik.

"Ya Aku gak tau, makannya buruan Kamu siap-siap." Ucap Lani.

"Yaudah Kakak tunggu sebentar ya." Ucap Kesya kemudian merapikan alat yang ia gunakan untuk membersihkan jendela. Ia bergegas membawanya masuk dan segera masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Lani tersenyum licik melihat kepergian adik tirinya, Ibu Lisa menghampiri Lani dan ikut tersenyum.

"Bagus, rencana Kita kali ini harus berhasil." Ucap Ibu Lisa.

"Pasti dong Ma, Mama tenang aja. Aku akan pastiin kalo rencana Kita ini gak akan gagal. Toss dulu dong Ma." Ucap Lani kemudian mereka pun saling bertepuk tangan.

Di Bar

Kini Lani dan Kesya telah tiba di Bar, Lani mengajak Kesya untuk masuk dan menuju meja Bartender.

"Eh Kesya, Kamu tunggu disini aja ya." Lani menghentikan langkahnya.

"Loh kenapa Kak?" Tanya Kesya.

"Didalam itu bahaya, biar Kakak yang jemput Ayah." Ucap Lani.

"Tapi Kakak nanti sendirian dong." Protes Kesya.

"Udah gak papa Kok, Kakak kan udah biasa pergi ke Bar, sedangkan Kamu masih asing. Daripada Kamu ikut masuk nanti malah Kita dalam bahaya." Ungkap Lani.

"Yaudah deh, tapi Kakak jangan lama-lama ya, Aku gak suka disini lama-lama." Pinta Kesya.

"Iyaaaaa" Jawab Lani kemudian meninggalkan Kesya sendirian.

Kesya menunggu sembari duduk di kursi. Ia melihat sekelilingnya benar-benar membuat Dia merasa jijik. Banyak Wanita yang memakai baju yang kurang kain, dan tanpa malu sepasang kekasih bermesraan melebihi batas normal.

Kesya menelan salivanya sendiri, Ia memilih menundukkan pandangannya. Ia mulai resah menunggu kedatangan Kakaknya.

"Kakak tu kemana sih? kenapa lama banget. Udah gak nyaman banget disini." Batin Kesya.

Kemudian datang seorang Pria tua menghampiri Kesya. Ia melihat Kesya dengan tatapan mata yang membuat Kesya risih.

"Kamu Kesya ya?" Tanyanya memulai pembicaraan.

"Iya benar, Bapak tahu darimana ya?" tanya Kesya.

"Saya disuruh Mbak Lani manggil Kamu, Dia butuh bantuan dari Kamu katanya." Ucap Bapak tersebut.

"Jadi Bapak tahu dimana Kakak Saya?" Tanya Kesya bangkit dari tempat duduknya.

"Iya, Dia butuh bantuan Kamu, Ayo ikuti Saya." Ucap Bapak tersebut. Tetapi Kesya nampak ragu.

"Buktinya apa kalo Kakak Saya menyuruh Bapak manggil Saya." Ucap Kesya.

Bapak tersebut pun menyetel sebuah rekaman suara dari Lani. Kesya akhirnya percaya dan mengikuti langkah Bapak tersebut

Bapak tersebut membawa Kesya berhenti di depan sebuah pintu kamar.

"Kakak Kamu ada di dalem, Dia butuh bantuan Kamu." Ucap Bapak tersebut.

Kesya dengan ragu melangkah masuk kedalam kamar tersebut. Ia mencari-cari keberadaan Kakaknya.

" Kak, Kakak dimana?" Panggil Kesya sembari mencari keberadaan Lani.

"Mana? katanya Kakak Aku disini. Bapak mau tipu Saya ya?" Tanya Kesya mulai curiga.

"Kreeekkkk." Bapak tersebut mengunci pintu dengan segera sebelum Kesya melarikan diri, kemudian Ia memasukkan kunci kedalam sakunya.

"Tenang Cantik, nanti pasti Kamu ketemu sama Kakak Kamu. Tapi setelah Kita menghabiskan malam ini bersama." ucap Pria tersebut tersenyum penuh kemenangan, Ia berjalan mendekati Kesya.

"Bapak jangan harap ya, jangan kira Bapak bisa macam-macam sama Saya." Kesya memperingatkan Pria tua tersebut.

"Oh iya? bagaimana kalo Saya buat Kamu yang meminta. Sepertinya seruuu." Ucap Pria tersebut berjalan kearah laci dan membuka laci tersebut. Ia mengambil satu jarum suntik yang didalamnya telah di masukkan obat.

"Saya gak akan lakukan itu. Bapak benar-benar menjijikkan, sekarang juga buka pintunya atau Saya teriak." Ancam Kesya.

"Nanti pasti Saya buka pintunya, tapi setelah Kita bersenang-senang dan Kamu bisa buat Saya senang." Ucap Pria tersebut berjalan mendekati Kesya.

"Gawattt, Aku harus bisa keluar dari sini." Batin Kesya berusaha membuka pintu tersebut.

"Percuma, Kamu gak akan bisa buka pintu itu." Ucap Pria tersebut mendekat. Kesya melihat saku jas Pria tersebut, nampak kunci yang Ia butuhkan saat ini.

"Kunci itu ada di sakunya, Aku harus bisa ambil kunci itu." Batin Kesya.

Pria tersebut menggenggam tangan Kesya, Kesya pun berusaha melepaskannya.

"Lepasin tangan Saya." teriak Kesya. Pria tersebut menarik tangan Kesya menuju ranjang dan mendorong Kesya hingga terduduk ditepi ranjang.

Kesya terus memberontak, Pria tersebut sampai kewalahan. Akhirnya Ia mengikat tangan Kesya dengan Kain.

"Lepasin Saya...." teriak Kesya.

Pria tersebut kemudian mengeluarkan jarum suntiknya dan menyuntikkannya ke tubuh Kesya. Tanpa Ia sadari, Kesya menggunakan kesempatan tersebut untuk mengambil kunci dari saku jasnya.

"Yes dapet. Aku harus segera keluar dari sini." Batin Kesya, Ia kemudian menendang sesuatu yang berharga milik Pria tersebut dan mendorongnya hingga terjatuh ke lantai.

"Rasain itu." Ucap Kesya kemudian melepaskan kain yang mengikat tangannya.

Segera Kesya berlari menuju pintu dan membukanya, Kesya menggunakan kesempatan tersebut untuk kabur dari kamar tersebut.

Masih di Bar tersebut, terlihat dua Pria tengah duduk, salah satunya terlihat telah menghabiskan beberapa gelas minuman keras, tetapi Pria tersebut masih saja memaksa untuk minum.

"Aduh Boss Raka, udah-udah cukup Boss. Jangan minum lagi. Boss udah mabuk ini." Ucap Pria yang sedari tadi hanya menemani Pria yang tengah mabuk tersebut, yang ternyata adalah Boss-nya.

" Udahlah Ton, Jangan larang-larang Saya." Jawabnya yang mulai kehilangan kesadarannya.

"Ah udah-udah Boss, stop minumnya." Ucap Toni kemudian membawa Boss-nya menuju Kamar yang telah dipesannya.

"Boss Raka sepertinya mabuk berat. Dia sampai kehilangan kesadarannya." Ucap Toni meletakkan Raka diranjangnya. Toni pun keluar dari kamar tersebut.

Toni pun hendak pergi untuk pulang kerumah, tetapi di tengah lorong Ia menemukan Kesya tengah berjalan sempoyongan karena efek obat yang disuntikkan pada Kesya.

" Eh Mbak, hati-hati." Ucap Toni menangkap Kesya yang terjatuh.

"Tolong Saya, sembunyikan Saya. Saya mohon." Ucap Kesya yang mulai kehilangan kesadarannya.

"Eh loh Mbak, bangun Mbak." Toni berusaha membangunkan Kesya tetapi Kesya tidak juga bangun.

"Sial banget si Aku hari ini, harus ngurus dua orang teller." Umpat Toni.

"Kalo Aku biarin orang ini disini, nanti malah bahaya. Lebih baik aku pesankan kamar untuk orang ini." Ucap Toni menelepon resepsionis Bar tersebut untuk memesan kamar, tetapi ternyata tidak ada kamar kosong malam itu.

"Apa? malam ini semua kamar penuh? yaudah kalo gitu. terimakasih." Ucap Toni mengakhiri teleponnya.

"Nah kan? sekarang gimana? semua kamar penuh. Aku gak mungkin bawa Dia pulang." Toni mencari cara.

"Oh, Aku taruh Dia dikamar Boss aja kali ya, to Mereka sama-sama gak sadar. Gak akan terjadi apa-apa." Ucap Toni kemudian menggendong Kesya dan membawanya masuk ke kamar Raka. Setelah selesai Ia pun bergegas pulang.

Toni tidak mengetahui bahwa karena hal tersebut, terjadilah peristiwa yang sangat besar. Malam itu menjadi malam penuh dosa karena Raka dan Kesya sama-sama dalam keadaan tidak sadar, sehingga mereka melakukan kesalahan yang teramat besar. Malam itu terjadi pergulatan antara Raka dan Kesya yang bahkan tidak saling mengenal tetapi Mereka melakukan hubungan yang seharusnya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Bahkan Raka tidak menggunakan pengaman dan menanam benihnya sembarangan.

Waktu berlalu, kini pagi telah tiba. Keysa membuka matanya dengan perlahan dan melihat sekelilingnya terlihat asing.

"Astaghfirullah, ini Aku dimana?" Ucap Kesya yang terkejut dan bangkit kemudian duduk tetapi ternyata Ia tidak memakai sehelai pun kain ditubuhnya.

"Hah? kenapa Aku gak berbusana, baju Aku?" tanya Kesya, Ia melihat disampingnya juga terdapat Pria yang juga telanjang.

"Yaampun, apa yang udah terjadi sama Aku dan Dia semalam?" Kesya menepuk jidatnya.

Dia bangkit dari tempat tidurnya.

"Aduhh sakit banget." Ucap Kesya pelan, Ia merasakan sakit karena itu pertama kalinya untuk Dia.

"Aku harus pergi dari sini. Aku harus lupain semua ini." Ucap Kesya memungut pakaiannya dan memakainya.

Kesya berusaha membuka pintu, tetapi pintu terkunci.

"Aku harus kabur dari sini, kalo sampe Aku ketahuan tidur sama orang yang gak Aku kenal, bisa bahaya. Aku harus Kabur dari sini." Ucap Kesya.

Ia pun memilih Kabur dari jendela kamar tersebut, walaupun kesakitan dan dengan langkah yang terseok-seok.

Toni baru saja tiba didepan kamar Raka, Ia pun membuka pintu kamar Raka. Toni terkejut melihat keadaan kamar yang berantakan dan pakaian Raka yang berserakan di lantai.

"Astaga!! Bosss, Boss ngapain aja semalem." teriak Toni yang membuat Raka terbangun.

"Toniiiiiii berani-beraninya Kamu bangunkan Saya." Protes Raka.

"Boss Bangun Boss." Toni menarik selimut Raka dan terkejut karena Raka tidak memakai sehelai pakaian apapun.

"Astaghfirullah Boss, Boss habis ngapain semalem." Teriak Toni.

"Apa sih Ton." Raka terbangun kemudian menyadari bahwa kini Ia tengah telanjang.

"Toniii, kenapa Saya telanjang?." Protes Raka.

"Lah kok malah Boss tanya Saya? terus cewek yang saya bawa kesini kemana Boss? Jangan-jangan Boss semalam main sama Dia ya?" Tanya Toni terkejut.

"Apa? Kamu bawa Cewek kesini? Kamu gila ya?" Raka memukul Toni dengan bantalnya.

"Aduh Boss ampun." Ucap Toni.

"Keluar Kamu sekarang." Titah Raka, Toni pun keluar dari kamar tersebut. Raka memakai kembali pakaiannya yang berserakan, Ia menemukan sebercak darah diatas sprai ranjangnya.

"Bodohhh, jadi semalam itu bukan mimpi. Toniii Kamu harus cari Cewek itu sampai ketemu." Umpat Raka dari dalam kamarnya.

Akankah Toni berhasil menemukan keberadaan Kesya?

Terpopuler

Comments

Bebz Bee Queen

Bebz Bee Queen

Nyimak

2021-10-22

0

diah_efendi

diah_efendi

kk aku juga mau ikut, gimana cara daftar nya

2021-08-03

1

Ciki_23

Ciki_23

Hai kak, saya mau tanya. Cara daftar event ini gimana? Kalau sudah mengirim email pendaftarannya apa langsung nulis ceritanya?

2021-08-02

2

lihat semua
Episodes
1 Malam Penuh Dosa.
2 Penderitaan yang Bermula.
3 Malaikat Kecil Kesya.
4 Siapakah Dia?
5 Dua Kurcaci Kecil
6 Bertemu Dengannya?
7 Bukan Milikmu
8 Kontrak Kerja Sama
9 Misi Balas Dendam
10 Pembalasan Dendam
11 Tes DNA
12 Milikku Milikmu.
13 Mereka untukku
14 Bukan Ayahku
15 Membantu Merebut Miliknya
16 Liburan Bersama
17 Satu Atap
18 Hati ke Hati.
19 Pura pura sakit
20 Rawat bersama
21 Semakin cepat lebih baik
22 Satu langkah
23 Hari Bahagia
24 Malam Pertama
25 Perpisahan
26 Pertemuan
27 Prewedding
28 pengumuman
29 Bintang Kelas
30 Rahasia terpendam
31 Masa Lalu
32 Pesta Resepsi
33 Tragedi
34 Imbalan?
35 Tamu
36 Cemburu
37 Cinta dan Ari
38 Hening
39 Menjagamu
40 Mas?
41 Pelaku kejahatan
42 Bertaruh nyawa
43 Yang Sebenarnya
44 Flashback
45 Tidak sempurna
46 Curiga
47 Talakk
48 penjelasan
49 Lomba
50 Dia Menghilang
51 Flashback
52 Mertua
53 Tidak Manerima
54 Salah Paham
55 Masa Lalu
56 Menghilang
57 Pulang
58 BAB 57 PAMIT
59 BAB 58 PERPISAHAN
60 BAB 59 PETAKA
61 BAB 60 MASA LALU
62 BAB 61 DUKA MENDALAM
63 BAB 62 SELAMAT JALAN ARA
64 BAB 63 FITNAH
65 BAB 64 PENGIRIMAN MISTERIUS
66 BAB 65 SELISIH PAHAM
67 BAB 66 PENJAHAT
68 BAB 67 DIMANA KAMU
69 BAB 68 KEHILANGAN
70 BAB 69 PENJAHAT
71 BAB 70 SELAMAT JALAN KESYA
72 BAB 71 RENCANA MEYRA
73 BAB 72 TERBUKANYA PINTU HATI
74 BAB 73 KAMU??
75 BAB 74 TERBONGKAR
76 BAB 75
77 BAB 76 KEMBALINYA KESYA
78 BAB 77 DIBALIK LAYAR
79 BAB 78 BERSAMA KEMBALI
80 BAB 79 SELAMAT DATANG
81 BAB 80 TERIMAKASIH UNTUK SEMUA
82 BAB 81 HAPPY ENDING
83 BAB 82 HONEYMOON
84 BAB 83 TAMAT
85 SALAM HANGAT DARI AUTHOR
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Malam Penuh Dosa.
2
Penderitaan yang Bermula.
3
Malaikat Kecil Kesya.
4
Siapakah Dia?
5
Dua Kurcaci Kecil
6
Bertemu Dengannya?
7
Bukan Milikmu
8
Kontrak Kerja Sama
9
Misi Balas Dendam
10
Pembalasan Dendam
11
Tes DNA
12
Milikku Milikmu.
13
Mereka untukku
14
Bukan Ayahku
15
Membantu Merebut Miliknya
16
Liburan Bersama
17
Satu Atap
18
Hati ke Hati.
19
Pura pura sakit
20
Rawat bersama
21
Semakin cepat lebih baik
22
Satu langkah
23
Hari Bahagia
24
Malam Pertama
25
Perpisahan
26
Pertemuan
27
Prewedding
28
pengumuman
29
Bintang Kelas
30
Rahasia terpendam
31
Masa Lalu
32
Pesta Resepsi
33
Tragedi
34
Imbalan?
35
Tamu
36
Cemburu
37
Cinta dan Ari
38
Hening
39
Menjagamu
40
Mas?
41
Pelaku kejahatan
42
Bertaruh nyawa
43
Yang Sebenarnya
44
Flashback
45
Tidak sempurna
46
Curiga
47
Talakk
48
penjelasan
49
Lomba
50
Dia Menghilang
51
Flashback
52
Mertua
53
Tidak Manerima
54
Salah Paham
55
Masa Lalu
56
Menghilang
57
Pulang
58
BAB 57 PAMIT
59
BAB 58 PERPISAHAN
60
BAB 59 PETAKA
61
BAB 60 MASA LALU
62
BAB 61 DUKA MENDALAM
63
BAB 62 SELAMAT JALAN ARA
64
BAB 63 FITNAH
65
BAB 64 PENGIRIMAN MISTERIUS
66
BAB 65 SELISIH PAHAM
67
BAB 66 PENJAHAT
68
BAB 67 DIMANA KAMU
69
BAB 68 KEHILANGAN
70
BAB 69 PENJAHAT
71
BAB 70 SELAMAT JALAN KESYA
72
BAB 71 RENCANA MEYRA
73
BAB 72 TERBUKANYA PINTU HATI
74
BAB 73 KAMU??
75
BAB 74 TERBONGKAR
76
BAB 75
77
BAB 76 KEMBALINYA KESYA
78
BAB 77 DIBALIK LAYAR
79
BAB 78 BERSAMA KEMBALI
80
BAB 79 SELAMAT DATANG
81
BAB 80 TERIMAKASIH UNTUK SEMUA
82
BAB 81 HAPPY ENDING
83
BAB 82 HONEYMOON
84
BAB 83 TAMAT
85
SALAM HANGAT DARI AUTHOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!