3

"Loe denger gak si, lap sepatunya. " seorang gadis menoyor kepala belakang siswi tersebut. Sudah dapat dipastikan siswi tersebut sangat ketakutan.

"Lap sendiri gag bisa apa!!!" seru seorang gadis memecahkan konsentrasi menganiyaya mereka.

Semua yang ada disana memandang asal suara tersebut. "Kemari loe.....!" pinta Ken kepada Adel hanya dengan telunjuknya yang digerakan.

"Astaga loe, barusan abang bilang Ara dengan sebutan loe. Kenapa rasanya sedikit nyesek." batin Ara

Flash Back On

Sesampainya di kamar abang Ken, Ara merebahkan tubuhnya. Suasananya masih sama seperti dulu sewaktu Adella berkunjung ke Indonesia. "Abang.... " panggilnya lembut.

"Ya?" suara nya masih lembut dan bersahabat.

"Arion apa kabar?" tanya Adel penasaran kepada adiknya yang umurnya lebih tua.

"Besok juga ketemu Ra." ucap Ken santai.

"Kamu beneran gak apa apa seandainya disekolah gak ada yang tau kamu adek abang." penasaran, Ken ingin tau jawabanya. Namun seandainya Ken memperkenalkan Adel sebagai adeknya, lain ceritanya.

Ken ingin Adel tak bermasalah dengan statusnya, dan Ken ingin Adel mendapatkan teman yang tidak memperdayanya.

"Ya bang, tenang aja, Ara bukan anak kecil lagi. Abang gak tau Ara jago karate? " bangganya Adel menjadi wanita yang suka berkelahi.

"Jangan suka berkelahi Ra " nasehat Ken terhadap adeknya.

"Hmmm. " jawabnya santai. Karna berkelahi adalah hobinya. Dan tidak mungkin Adel melepaskan hobinya itu

"Abang tinggal dimana? " tanya Adel ingin tahu

"Apartemen." jawabnya malas. "Semenjak mommy dan daddy sering bolak balik Amrik, abang memutuskan untuk hidup sendiri. "

"Sekarang ada Ara, abang pindah kesini ya." pinta Ara dengan nada manjanya.

"Tidak Ara, nanti kita ketahuan kalau kita saudaraan." jawab Ken malas.

Mereka saling terdiam, tidak ada perbincangan diantara mereka. "Bang, abang gak kangen sama mba Zela. "

"Deg" langkah Ken yang sedang memainkan bola basket di tanganya terhenti. Ada sedikit sesak dan nyeri di dada menyebut nama Zela. Wanita yang pergi meninggalkan luka antara Arion dan Ken.

"Bang? " panggil ulang Adel

"....... " Ken masih terdiam. Tiba tiba saja Ken memapah Adel menuju kamarnya. Adel meronta meminta diturunkan. Namun diabaikan oleh Ken.

"Tidur sana udah malam Ara. " paksa Ken kepada Adel.

"..... " masih dengan nada cemberutnya.

"Besok katanya Ara mau sekolah. " bujuk Ken pada Adel.

"Baiklah abangku yang tampan. Tapi besok ajak Ara jalan jalan. " ungkapnya dengan mengedipkan matanya.

"Siap Ara. "

"Yess" Adel kegirangan karna keinginanya itu disetujui abangnya. Ken mengusap lembut kepala adeknya itu.

"Good Nigh Ara. "

"Good Nigh abang." Ken berjalan menuju kamarnya fikiranya masih berputar memori tentang Zela gadis cantik sahabatnya itu.

Flash Back Off

"Woi anak baru, loe gak denger? Kesini. " teriak Ken kepada Adel.

Adel mendekat, ia menanting gadis yang sedang berjongkok didepan abangnya. "Jongkok" pinta Ken dengan nada mengancam.

"Lap sepatu gue." Sebenarnya ada rasa gak tega menyuruh adeknya yang manjanya kebangetan untuk mengelap sepatunya. Namun Adel tetap berlutut. Ia melepas jaketnya untuk mengelap sepatu abangnya itu.

Setelah selesai mengelap sepatu, Adel berdiri, tampak senyum yang mengembang dari wajah Ken. Arion yang sedari tadi memperhatikan pertempuran antara Ken dan adiknya hanya tersenyum miris.

"Adellaura Shava A...... Hmmmm Loe anak baru." Arion merangkulkan tanganya di pundak Adel dan berpura pura tidak mengenalinya. Adel masih diam dengan penuh arti. "Ken.... gadis ini sangat cantik, dekat dengan kata sempurna, kalau dibanding dengan cewe loe, jelas cantik dia kemana mana." puji Arion terhadap Adel dengan maksud lain.

"Sialan Arion, dia ngumpanin gue ke pacar bang Ken." Batinya, dan sudah dapat dipastikan bahwa sebentar lagi perkataan Arion akan sampai ditelinga pacar abangnya. Dan pacar abangnya itu akan dengan cepat mencari tau tentang gue.

Tet tet tet

Tanda bel dimulainya pelajaran. Adel melempar jaket bekas yang tadi dipakai untuk mengelap sepatu abangnya tepat di wajah abangnya.

"Ups... " kaget mereka melihat Adel sangat berani kepada Ken.

"Cuciin, kalau masih ada noda gue bunuh loe." lagi lagi kalimat ancaman, kata gue yang terdengar ditelinga Ken menyesakkan dadanya begitu saja.

Adel melepaskan rangkulan Arion. Lalu menginjak kakinya keras keras. "Awas loe bang. " ancam Adel dengan suara lirih di telinga Arion.

Sesampainya dikelas Adel mendapat sambutan dari teman-temanya. Ia mendapatkan sahabat bernama Ayra dan Ayla. Tomboi dan anggun, 2 gadis kembar itu tampilanya berbeda 180 derajat.

Pelajaran pertama mereka adalah olahraga, Adel hanya duduk termenung, ingatanya berputar memori cowok yang kemarin ditolongnya.

"Del main basket. " ajak Ayra dan Ayla.

"Gue gak bisa main basket. " jawabnya malas, ia hanya duduk memeluk bolanya.

"Adel, kamu anak baru, jadi harus tunjukin bakatmu. Kalau tidak nilai kamu nol. "

"Ya udah kasih aja nilai nol pa. " jawab Adel cuek." guru olahraga pun berdecak heran sambil menggelengkan kepalanya.

"Anak jaman sekarang, bad girl semua. " guru olahraga merutuki kelakuan siswanya.

Tak lama terdengar sorakan kaka kelas yang sedang memainkan basketnya. "Del, di sekolah ini ada 4 cowok ganteng." ucap Ayla gadis anggun kembaran gadis tomboi si Ayra.

"Siapa? " cuek kalimat yang bahkan tidak ingin dia ucapkan. Karna menurutnya itu gak penting.

"Ada Saka tuh liat yang sedang menshooting bola, dia cool dan ganteng banget, terus ada Ken yang ganteng bin Killer, dan pesonanya bisa membuat cewe-cewe membeku. Arion yang memakai baju serba putih dia pangeran pujaan hati yang kalem, dan ramah. Yang terakhir dia ganteng maksimal tapi pendiem, kalem dan gak pernah yang namanya tergoda dengan cewe dia adalah Kevin. "

Adel masih dengan lamunanya. "Loe dengerin kita gak si Del? " Ayra menyenggol lengan Adel. Namun wajah Adel masih lesu.

Benar saja tiba tiba ada seorang cewe yang dengan sengaja melempar bolanya ke arah Adel dari belakang.

"Bugh" suara bola mengenai punggung adel.

"****" Adel spontan berdiri mendekati gadis yang melempar bola.

"Ada masalah apa loe sama gue. " belum selesai Ken, Saka, Arion yang biasa disebut dengan geng Devil mendekat melihat kekasih Ken yang sedang bersiteru dengan Adel.

Adel mengangkat bolanya hendak melempari gadis tersebut dengan bola, namun dicegah oleh Ken. "Jangan sentuh cewe gue. " ungkapnya menunjukan kepemilikan.

Mata Adel membulat rasanya ingin memberikan bogem kepada kakanya. Saka yang sedari tadi mengingat ingat gadis tersebut tidak bersuara. "Gadis itu sepertinya tidak asing. " ungkapnya lirih.

"Bugh" Adel melempar bolanya ke perut abangnya dengan emosi.

"Maju loe, gue tantangin loe main basket. " Adel berjalan menuju tengah lapangan, seluruh kelas XI IPA 2 dan XII IPA 1 saling bersorak.

"Dia cewe yang kemarin nimpuk gue pake cake ulang tahun." Arion yang mendengar penuturan Saka membelalakan matanya.

"Dia nimpuk loe pake cake ulang tahun. " Saka mengangguk dan menceritakan detailnya hingga Arion tertawa terbahak-bahak.

Bola dilambungkan oleh wasit, dengan kilat Adel menguasai bola dan menshooting bolanya ke ring, hanya ada dua pemain disana. Sang kakak dan sang adik. "Abang, awas aja nanti kalau Adel menang, abang harus turutin semua permintaan Ara. "

"Siapa takut. " Ejek Ken terhadap Ara sambil merebut bola. Adel menjatuhkan kakinya didepan Ken sehingga Ken terjungkal ke depan.

Adel menguasai bola berkali kali dan menshooting bola tepat di atas ring dan melesat sempurna.

"Kasar kamu Ra. " keluh Ken.

"Abang gak ngajuin syarat, jadi Ara pastikan akan menang dengan cara apapun."

Lagi - lagi Ara menggiring bola dan menshooting, hingga poinya melebihi Ken, dan Ara menyudahi permainanya.

"Abang gak malu, sudah dijuluki kapten basket, tapi kalah dengan Ara. " ejeknya. Lalu berbalik mengambil bola dan melempar bola tepat di perut gadis yang ia yakini kekasih abang Ken.

"Bugh" gadis tersebut meringis kesakitan

Mereka terheran dengan permainan yang baru saja dilakukan oleh Adel yang mengaku tidak bisa main basket namun mencetak poin yang mengalahkan kapten basket.

***

Ruang VVIP yah, Ia bernama Kevin lelaki yang sempat ditolong oleh Adel. Matanya ia buka perlahan, rasa nyeri di bekas operasinya sudah mulai terasa, sudah ada oma dan opanya disampingnya.

"Oma....? Lirih suara itu terucap

"Opa bilang apa, kamu harus punya bodyguard Kev, kalau kamu nurut kejadianya tidak akan seperti ini. "

"Untung saja kamu selamat. " ujar omanya.

"Oma tau siapa yang membawaku kesini? " Kevin menanyakan seakan akan gadis itu memang menolongnya untuk mendapatkan imbalan. Yang ia ketahui bahwa semua wanita yang dekat denganya hanya memanfaatkanya. Tak terkecuali gadis yang bersamanya yang sudah sudah.

Oma dan opanya menggeleng. "Kami tidak tahu Kev, gadis itu sudah menolongmu, menyelamatkan nyawamu, sekaligus membayar DP perawatan kamu. "

Kevin terbelalak mendengarnya, ingatanya berputar tentang gadis yang sempat menolongnya, dan ketika Kevin memanfaatkan kebaikan gadis tersebut, ia dengan sengaja mengambil kesempatan mencium dan berbuat kurangajar kepadanya "Kevin minta, carikan gadis itu sampai ketemu oma. " pinta Kevin

"Tidak disuruh kami pun akan mencarinya. " jawab oma dan opanya

"oma lihat jaket pink yang melekat ditubuhku? " tanya Kevin penasraan

"Ada disampingmu, oma berniat membuangnya. " jawab omanya

Kevin meneliti jaket gadis tersebut, yang tadinya berwarna pink menjadi merah, jaket dengan merk Gucci. Ia menatap dengan saksama, namun hanya ada sebuah struke pembayaran di sakunya. Dan sebuah bros dengan tulisan ARA.

"Ara...... Sebentar lagi gue akan menemukan loe. " seulas senyumnya mengembang dibibirnya.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

bagus ini cerita seperti jaman putih abu²
👍👍👍👍

2022-11-03

0

Wiek Soen

Wiek Soen

suka thor ceritanya ... kehidupan remaja zaman now

2021-08-20

1

Va Le Zia

Va Le Zia

aku selalu suka karya mu thor

2021-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!