"Mati gue" batinya saat salah satu preman itu mendekati mereka. Spontan Adel mencengkeram baju lelaki tersebut dengan erat, membuat lelaki tersebut memainkan dramanya untuk mengelabui mereka.
Lelaki tersebut mencecap bibir Adel dengan hasrat yang menggebu. Rasanya Adel sangat ingin membunuh lelaki yang sedang melecehkanya, bukan hanya ciumanya yang diperdalam, namun tanganya mencoba menurunkan lengan tangtop milik Adel.
"Sudah ayo cabut, nanti kita ganggu lagi. " ajak ketua preman tersebut.
"Wah anak jaman sekarang gak tau dosa ya, main kaya gitu aja di tempat umum seperti ini. " ungkap salah satu preman tersebut.
"Loe.... Ngaca donk, loe tadi nusuk orang emang dapet pahala. " ledek salah satunya
"Haa, dapet duit ha... Ha... Ha.. " mereka berjalan menjauhi Adel.
Adel mendorong kuat kuat lelaki didepanya. Lalu memberikan tinjunya tepat di bekas tusukan. "Sumpah demi apapun, gue pengin bunuh loe. " umpat Adel pada lelaki itu
"Auch...... " rengek lelaki tersebut. Kemudian lelaki itu terjatuh dan kesadaranya menurun.
"Woi.... Bangun, heh...... Malah pinsan lagi. " Adel mencoba membangunkan lelaki tersebut. Namun tak ada respon.
Adel membuka jaket lelaki tersebut. Lalu memakainya kembali. Ia berjalan menuju mobilnya.Kemudian mengemudikanya menghampiri lelaki tersebut. Adel merangkul lelaki tersebut lalu membawa masuk ke dalam mobil.
Samar, lelaki tersebut tingkat kesadaranya masih ada, walaupun sudah sangat lemas, karna syok hipovolemik.
Adel melajukan mobilnya. "Sial.... Sial.... " umpat Adel kesal. "Hari pertama menginjakkan kaki di Indonesia, kena sial begini. Gue mesti bawa kemana nie orang..... " lama ia berfikir lalu otaknya menemukan ide.
"Mommy..... " Adel mengambil ponselnya lalu menghubungi momminya sambil berteriak
"Hallo mom.... " panggil Adel pada mommy tersayangnya
"Assalamualaikum Ara sayang, salam dulu! Gag bisa apa kamu hilangkan adat yang ada di Amerika " momminya memarahi Adel yang tidak tau adat bertelephone
"Waalaikumsalam mommy, mommy search location please. " pintanya dengan panik
"Are you oke baby? " momminya tampak hawatir.
"I am very oke mom, its very dengerouse mom. Ara nolongin cowo yang tertusuk mom, dan butuh bantuanya, dia masih bernafas, tapi darahnya mengalir deras"
"Apakah pisaunya masih menancap Ra, jika masih biarkan saja, jangan dicabut. " pinta sang mommy yang ikut panik
"No mom, pisaunya tidak ada. Oke Ara melaju kesana. " Adel menginjak pedal gas lalu mengemudikan mobilnya dengan cepat layaknya pembalap handal.
Yeah Adel memang pembalap, bahkan ia mendapat julukan pembalap profesional, yang jarang mengalami kekalahan. Namun sayangnya balap mobil yang Adel lakukan ILEGAL.
15 menit Adel sampai di depan IGD. Masih ingat bedanya IGD dan UGD. IGD adalah instalasi gawat darurat yang memiliki dr. Jaga dan dr. Spesialis yang selalu stand by dan oncall. Biasanya terdapat di rumah sakit besar.
Adel merangkul lelaki tersebut masuk. Lalu membawa ke IGD. Garda terdepan IGD adalah perawat, disana perawat dengan sigap menerima pasien dan melakukan triase. Perawat dikelilingi oleh coas yang sedang melakukan praktek kedokteran.
Setelah dilakukan triase dr. Jaga IGD mengonsulkan kepada dr. Spesialis Bedah. Ya siapa lagi kalau bukan dr. Rheynand Syahm Attala. dr. berparas tampan yang mendapatkan julukan tangan dewa.
"Nona, silahkan melakukan pendaftaran" pinta perawat yang berjaga di IGD.
Adel melangkahkan kakinya menuju ruang pendaftaran. "anda hubunganya dengan pasien apa? " tanya petugas pendaftaran.
"Saya gak kenal dia miss, saya cuma daftarin aja, namanya juga gak tau, soalnya nemu dijalan tu cowo" ungkapnya cuek dan asal.
"Ara.... " panggil seorang dr. tampan. Matanya melotot melihat siapa yang memanggilnya dengan sebutan manjanya. Spontan Adel mencium pucuk jari dr. Attala sp. B
"Om.... " Adel mengunjukan giginya
"Kapan pulang, tambah cantik saja anak om ini? " dr. Attala mengusap kepala Adel dan menanyakan kedatanganya.
"Tadi siang om, om bisa aja, mommy mana? " tanya Adel mengalihkan pembicaraan
"Dia sedang visite pasien mungkin. " jawab dr. Attala, tak lama dr. Attala dipanggil oleh coas yang akan melakukan konsul pasien.
"Mba boleh saya tinggal pulang pasienya. " tanya Adel kepada petugas yang sedang mendata pasien masuk.
"Ya gak bisa mba, mba harus meninggalkan Dp terlebih dulu. "
" ya udah mba, berapa DP nya? "
"Ya terserah nona saja. "
"Ih emba ngeselin deh, ditanya malah balik tanya. "
"Ya nona mau Dp berapa? " tanya balik petugas pendaftaran.
"Ya udah deh mba, ini ATM saya, DP nya 20 juta aja kali cukup mba? "
"Terserah nona saja. "
"Ih mba ngeselin deh, nanti saya komplen loh, kalau pelayanan rumah sakit ini kurang baik "Adel memberikan ATM nya kepada petugas pendaftaran.
"Non bayarnya di kasir, dari sini ke sana belok kiri terus belok kanan. " ya Adel lagi lagi dibikin pusing oleh petugas pendaftaran.
"Ih beneran, nama mba Tuti ya, nanti saya komplen beneran. Mba gag tau tadi dr. Tampan itu om saya, awas aja nanti saya aduin. " Adel menjulurkan lidahnya kepada petugas pendaftaran.
Setelah dibikin pusing dengan rute kasir, Adel pergi meninggalkan laki-laki yang ditolongnya. Tanpa pikir panjang Adel kembali ke rumahnya.
Sesampainya dirumah Adel mendapatkan sambutan hangat dari oma dan opanya. "Ra, kamu dari mana? " Ken menoyor kepala Adel
"Abang jangan gitu napa. " Aurel oma Adel dan Ken menasehati Ken agar tidak melakukan tindak kekerasan
"Abang ih jahat oma, tadi juga di bandara lama banget. "
"Astaga kamu Ra, 5 menit juga. " Adel menjulurkan lidahnya kembali karna merasa menang dari abangnya.
"Hai semua papa mama pulang. " alih alih perhatian mommy dan daddy. Ara memeluk dan mencium kedua orang tuanya.
"Siapa tadi temen kamu yang kecelakaan sayang? " Keyla bertanya kepada Ara.
"Gag tau mommy, dibilangin Ara nemu di jalan. " ungkapnya bohong
"Ra, kamu gak bisa apa panggil mereka papa dan mama. "
"Gag bisa, sirik aja abang. " Adel lagi lagi melotot malas terhadap abangnya. Ken kembali menoyor kepala Adel.
"Abang.... Jangan gitu. " pinta Axel kepada putranya.
"Jaket siapa ini Ra? " Ken menginterogasi adik kesayanganya ini. Pasalnya ia sangat familiar dengan jaket yang dipakai oleh Ara.
"Nemu. " jawabnya singkat. "Mom... Ara besok udah berangkat sekolah kan? " alih perhatian Ara kepada mereka.
"Sudah, papah daftarin bareng abang. " jawab Axel
"APAH.... Kenapa mesti sekolah abang pa? Gag bisa ke sekolah lain, males banget satu sekolah sama Ara." tolak Ken. Ia menolak karna tahu, Ara adalah biang masalah baginya.
"Iih abang jahat. " Ara memanyunkan bibirnya.
"Kenapa si Ken, biarin lah Ara sekolah disitu, lagian itu sekolah elit juga kan milik opa kamu.
"Asik.... makasih daddy ku sayang. " Adel berhambur memeluk daddy nya sambil menjulurkan lidahnya pada abangnya.
"Oke dengan satu syarat." semua terdiam mendengar syarat Ken. Adel memainkan matanya.
"Jangan katakan kalau Ara adek abang. " jelas Ken
"Oke, siapa takut." tantang Ara pada sang abang.
"Ken.... " Keyla menanyakan alasanya.
"Ken balik ya ma." pamit Ken kepada orang tuanya. Mamanya langsung memelototkan matanya.
"Ken tidur dirumah." pinta Keyla kepada anaknya.
"Sekali kali si Ken, ada Ara juga. " Timpal Axel menambahi
"Emang abang tinggal dimana? " Adel tampak penasaran.
"Kepo kamu Ra. " jawabnya cuek
"Ihhhh abang jahat. " rengek ara dengan nada manjanya.
"Ya udah pa ma, Ken mau tidur. "Pamit Ken kepada mereka. Adel meloncatkan tubuhnya di punggung Ken.
"Ara.... berat, kamu bukan anak kecil lagi. " tolak Ken sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya agar Ara terjatuh.
"Bodo. "
***
Pagi ini Ara berangkat sekolah, ia duduk di bangku kelas XI IPA 2. Hari masih pagi, Ara menelusuri setiap titik lingkungan sekolah tersebut. Sudah hampir jam 7 langkah Ara terhenti mendengar sebuah teriakan.
"Gue bilang lap sepatu gue pake baju loe." bentak seorang lelaki kepada seorang siswi. Posisinya sepatu sudah berada dikursi dan siswa tersebut sedang berlutut didepannya. Siswi tersebut tampak ketakutan. Pasalnya jumlah mereka ada 5,2 lelaki dan 2 perempuan penganiyaya.
"Loe denger gak si, lap sepatunya. " seorang gadis menoyor kepala belakang siswi tersebut. Sudah dapat dipastikan siswi tersebut sangat ketakutan.
"Lap sendiri gag bisa apa!!!" seru seorang gadis memecahkan konsentrasi menganiyaya mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Hasnah Siti
🔥🔥👍
2022-11-16
0
Reena Azza
adel sifatx hmpr mrip kyak lea tantex...tp adel lbh bar bar/liar
2021-07-29
1
Rusmi
lanjut Thor semangat
2021-07-29
0