DIJODOHKAN

"Assalamualaikum calon imam" sambung perempuan itu

"Wa'alaikummussalam" jawab Irham

nampaknya Irham melupakan keberadaan Humairah disana, saat ini hati Humairah seperti tersayat oleh pisau yang tajam...

"Gus?" ucap Humairah nanar memanggil Irham yang masih sibuk dengan handphonenya meskipun telepon tersebut sudah berakhir..

Irham hanya mengangkat kepalanya menghadap kearah Humairah tanpa menjawab panggilan darinya..

"Siapa? Kenapa memanggil panjenengan dengan sebutan seperti itu?" Tanya Humairah menatap mata Irham, dia ingin melihat kejujuran dari Irham sebelum menyimpulkan yang tidak-tidak

"Saudara ku" jawab Irham datar

Berbeda dengan apa yang diucapkan nya, mata Irham seperti menyembunyikan sesuatu. Humairah hanya mengangguk tanda mengiyakan apa yang di ucapkan oleh Irham. Namun saat Humairah ingin meminum jus yang sudah di pesan nya, tiba-tiba Irham berbicara kembali...

"Mulai saat ini saya membebaskan kamu untuk memilih siapa yang akan menjadi pendampingmu , jangan tunggu saya lagi jika kamu tidak yakin" ucap Irham

Deg...

Ucapan itu mampu membuat Humairah bagai tersambar petir di siang hari

"Gus? Apa yang panjenengan katakan?" Tanya Humairah, dia berharap apa yang di dengarnya bukan lah yang sebenarnya dikatakan Irham

"Lepaskan saja hubungan ini jika kamu tidak yakin!" Ucap Irham penuh penekanan

Humairah hanya bisa menatap nanar seseorang yang berada di depannya itu, bagaimana bisa Irham mengatakan hal itu dengan mudah..

"Saya akan tetap menunggu bagai..." Belum juga Humairah menyelesaikan apa yang dikatakan nya

"Bagaimana jika aku yang sudah lelah dengan hubungan kita?" Tanya Irham membuat air mata yang sudah di tahan oleh Humairah menetes

"Humairah, aku lelah setiap kali kamu menanyakan perihal kepastian tentang hubungan kita. Kamu mampu menunggu bertahun-tahun namun hanya menunggu 1 tahun lagi kamu mengeluh?" Sambung Irham, sepertinya dia kali ini benar-benar mengeluarkan isi pikirannya

"Gus, maaf kan saya jika saya lancang seperti itu. Hubungan kita bahkan sudah terjalin lama, bagaimana panjenengan semudah itu memutuskan suatu hal" ucap Humairah sembari menyeka air matanya

"Saya sudah berjanji untuk tidak menanyakan hal itu lagi sampai panjenengan yang berbicara terlebih dahulu kepada saya, namun pesan-pesan saya itu apa panjenengan balas? Tidak kan" sambungnya

"Saya mohon jangan seperti ini" ucapnya sesenggukan

Irham hanya membuang nafas kasar, dia mencoba untuk mengontrol emosinya agar tidak semakin menjadi. Bukan maksud Irham berkata seperti itu, pasti ada alasan yang menuntutnya berkata demikian...

"Gus" Humairah mencoba memanggil Irham yang masih melamun

"Semudah itukah panjenengan melepaskan saya?" tanya Humairah memandang Irham dengan mata yang sudah memerah karena menangis

Irham tak menjawab satu kata pun

"Dengan diamnya panjenengan, saya anggap itu tidak. saya akan tetap menunggu panjenengan gus" ucap Humairah menjawab pertanyaannya sendiri

dia kali ini terlihat sangat rapuh di depan Irham, bahkan Humairah tidak pernah membayangkan ihram berkata demikian kepada nya...

Dengan perasaan campur aduk, akhirnya mereka memakan makanan yang sudah di pesan...

Setelah selesai dengan makanan dan dirasa perasaan Humairah membaik, akhirnya mereka bergegas untuk kembali ke apartemen masing-masing...

Di dalam mobil hanya ada keheningan, namun tiba-tiba musik yang di putar oleh Irham tadi berlanjut ke lagu yang sesuai dengan keadaan mereka berdua...

lagu ini sendiri memiliki makna mengenai hubungan yang telah lama dijalin namun berada dalam persimpangan dilema.

Bertahun tahun tong jalani kisah cinta ini

Selalu sa minta Tuhan jaga ko di sa pu hati

Tiba-tiba semua berubah

Ko diam-diam sembunyi rahasia

Dan hari ini sa janji di tempat ini

Sa pamit pergi janji sa trakan kembali

Biar sa terluka asalkan ko bahagia

Sa rela lepas ko deng dia

Dan sa rasa kecewa lihat ko dengan dia

Bahagia jalan cinta tra memihak ke sa

Luka yang masih sa bawa tetap teringat tra lupa

Karna dulu ko sa cinta dan sekarang su tarada

Pigi-pigi ko stop kembali

Lagi-lagi sa yang tersakiti

Hati sepi biar sa hadapi

Mo kembali juga su tra bisa lagi

Sa su tra jadi pelangi di ko hati

Ijin sa pamit pergi

Sekarang sa yang rasa luka bukan ko

Ko su deng dia semoga bahagia

Dan hari ini sa janji di tempat ini

Sa pamit pergi janji sa trakan kembali

Biar sa terluka asalkan ko bahagia

Sa rela lepas ko deng dia

Cukup sa rasa luka Sa su tra mau lagi

Trakan ingat ni kisah Biar de hilang sendiri

Sa su tra mau tra mau sakit hati

Cukup yang lalu Yang sekarang jangan lagi

Ko kira sa ni kuat tahan ni luka

Paksakan hati tuk sempat Pertahankan dia

Tapi sa tra bisa sa harus apa

Sa bawa luka sakit sa rasa

Sekarang sa yang rasa luka bukan ko

Ko su deng dia semoga bahagia

Dangke su pernah ada untuk sa

Su tra lagi tong baku sapa

Dan su tra lagi Tong baku marah

Dan su bukan sa lagi yang genggam ko tangan

Kan su ada dia dan harus sa relakan

Cukup sa saja ko kas luka jang lagi dia

Sa tra mau ko terluka

......................

mereka berdua hanya diam seribu bahasa. Humairah lebih memilih untuk menghadap ke arah kaca pintu mobil sedangkan Irham menatap lurus ke arah depan...

Sesampainya di basement apartemen mereka...

"gu.." ucap Humairah terpotong

Tanpa bicara satu kata pun tiba-tiba Irham membuka pintu kemudinya kemudian dia turun dari mobil dan membanting pintunya, sedangkan Humairah yang ingin berbicara dengan Irham sebelum mereka kembali ke unit masing-masing kaget dengan sikap Irham saat ini...

Humairah akhirnya memilih untuk turun dari mobil Irham kemudian berjalan ke arah unit nya..

......................

Di apartemen Irham...

Saat ini Irham kedatangan tamu, yang tak lain adalah Ilyas sepupu Humairah sekaligus sahabat Irham...

"ham, gue mau bicara deh sama lo" ucap Ilyas kepada Irham yang duduk di sampingnya

"apa?" tanya Irham

"gimana Humairah?" tanya Ilyas

"baik" jawab Irham singkat namun ekspresi wajahnya berubah menjadi dingin

"Gue tau kalian nggak baik-baik saja, Huma itu adek gue ham. Gue udah kenal dia dari kecil, sifatnya, sikapnya, apa yang buat lo nggak yakin sama dia?" tanya Ilyas kepada Irham

"Dia baik, jadi dia harus dapat yang sama baiknya" ucap Irham santai

"maksud lo apa ham? dia udah nunggu lo bertahun-tahun" jawab Ilyas

"Aku dijodohin sama nafa oleh abi dan umi" ucap Irham membuat Ilyas kaget

"apa? sejak kapan?" tanya Ilyas

"1 bulan lalu" jawab irham singkat

......................

......................

......................

......................

......................

......................

......................

jangan lupa vote, like dan komen yaa 🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Johanah Tata

Johanah Tata

Lama-lama dibaca najiiiiiiiiis asli. kaya ga punya harga diri banget. sudah berhijab ngemis-ngemis hiiiiiiiii jijik. cerita ini merendahkan perempuan berhijab banget asli

2023-06-15

0

ara

ara

lepaskan bila itu menyakitkan

2021-09-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!