akhirnya humairah memberanikan diri untuk mengirim pesan terlebih dahulu kepada gus irham
--------------------- whatsapp gus irham ❤️---------------------
Humairah Abdurrahman : Assalamu'alaikum gus 🙂
(pesan yang di kirim olehnya tak kunjung di jawab oleh irham, namun humairah tak patah semangat)
Humairah Abdurrahman : saya tahu bahwa sifat saya masih kekanak-kanakan, selalu saja menanyakan hal yang sama di saat bertemu 😊. sudah lama saya menantikan pertemuan kita, bukan tanpa alasan saya menanyakannya jujur saja hati ini mulai bertanya-tanya. saya mampu menunggu lebih lama lagi jika orang tua kita sama-sama tahu kita sedang dekat, agar mereka tidak menjodohkan kita dengan pilihan mereka.
(Humairah mengirim pesan sambil menangis sesenggukan. pesan itu nampak sudah terbaca, namun sang penerima tak kunjung membalas)
Humairah Abdurrahman : Saya minta maaf jika saya lancang berbicara seperti itu. Jika memang kita berjodoh, semoga Allah memberikan jalan untuk hubungan kita.
(humairah mengakhiri pesan yang tak kunjung di balas itu)
Humairah ingat betul terakhir kali dia menanyakan hal yang sama pada Irham saat mereka masih sama-sama menempuh S1 di tanah air, tepatnya 2 tahun lalu saat Humairah masih semester 5...
flashback on..
Saat itu mereka sedang berlatih Hadroh, Irham dan Humairah sama-sama mengikuti organisasi Kerohanian Islam di kampus mereka. Selesai berlatih mereka langsung bubar namun saat Humairah melihat Irham akan masuk ke dalam mobilnya, dia memanggil Irham...
"Gus" panggil Humairah
"Ya Humairah ada apa ?" jawab Irham sambil tersenyum
"Besok keluarga ndalem akan sowan ke pesantren njenengan untuk musyawarah antar pesantren" ucap Humairah tersenyum namun tetap menunduk , seketika raut wajah Irham berubah tidak semanis sebelumnya
"Apa njenengan akan ikut musyawarah?" tanya Humairah
"Oh, saya tidak ikut, kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi saya permisi." ucap Irham sembari membuka pintu mobil
"Tapi...." ucapan Humairah dipotong oleh Irham
"assalamualaikum" ucap Irham yang sudah ada di dalam mobil , bahkan dia sudah menyalakan mobilnya
"wa.. wa'alaikummussalam gus" jawab Humairah
flashback off...
setiap pertemuan yang berhubungan dengan keluarga Humairah, Irham selalu menghindari nya. Entah apa yang ada dalam pikiran Irham, dia selalu berbicara manis dan mengatakan jika dia sangat sayang dan cinta kepada humairah. namun setelah bertahun-tahun lamanya, dia belum juga memberi kepastian kepada humairah...
hari demi hari dilewati oleh Humairah, tak terasa sudah 2 Minggu dia berada di Maroko. Selama itu pula dia tidak bertemu dengan Irham, terakhir bertemu saat Humairah menanyakan tentang kepastian...
Dengan keluarnya yang ada di tanah air, Humairah selalu memberi kabar baik lewat SMS, telepon, maupun video call, hal itu rutin dilakukannya setiap hari. namun dengan Irham yang jaraknya dekat, bahkan sama sekali mereka tidak berkomunikasi. setiap harinya Humairah selalu mengirimkan pesan kepada Irham, namun tak satupun yang dibalas oleh laki-laki yang menduduki hatinya itu...
meskipun perkuliahan sudah di mulai, Humairah juga tidak bertemu dengan Irham. untuk menanyakan pada kak Ilyas saja dia tidak berani...
......................
hari ini Humairah masuk pagi seperti biasanya, dia tampak cantik menggunakan jilbabnya...
Hari ini ada beberapa mata kuliah yang harus di selesaikan sehingga dia harus pulang lebih lambat dari biasanya...
Selesai kelas ia berniat untuk mampir ke perpustakaan kampus yang tak jauh dari gedung jurusannya, namun tak di sangka dia malah bertemu dengan Irham disana. tampak Irham sedang berbincang dengan seorang wanita...
"Gus Irham" gumam Humairah
"Sudah dua minggu saya tidak melihat panjenengan" batinnya
Humairah memberanikan diri untuk menyapanya, dia berjalan mendekat ke arah Irham...
"Gus Irham" sapa Humairah kepada Irham
Irham yang menyadari panggilan itu menatap ke arah Humairah dengan ekspresi yang sulit di artikan. Bukan raut bahagia yang ditunjukkan oleh Irham, namun lebih ke amarah yang ditahan olehnya...
wanita yang sedari tadi berbincang dengan Irham berpamitan untuk pergi terlebih dahulu, tak lupa wanita itu juga menyapa Humairah yang dibalas oleh senyumannya...
Setelah wanita itu pergi, terjadi keheningan antara mereka berdua. Tak Humairah sangka, Irham tiba-tiba melangkahkan kakinya berniat meninggalkan Humairah disana...
"Gus... Gus..." panggil Humairah
aham menghentikan langkahnya namun dia tidak berbalik menatap Humairah
"Bisakah kita berbicara?" tanya Humairah
"Jika kamu ingin membicarakan tentang kepastian, maaf saya tidak punya waktu!" jawab Irham
bulir bening menetes di pipi Humairah , tega sekali Irham berbicara seperti itu...
"Ti... Tidak Gus" ucap Humairah terbata-bata
"Baiklah" jawab Irham
mereka melangkahkan kaki meninggalkan kampus dan menuju sebuah cafe di seberang jalan...
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Irham bertanya kepada Humairah
"Tolong jangan memperlakukan ku seperti ini gus" ucap Humairah tertunduk
Irham hanya menghembuskan nafas kasar
"Tolong balas lah pesanku" ucap Humairah yang akhirnya berani mengangkat wajahnya untuk melirik ke arah Irham, dilihatnya Irham sedang bermain ponsel
Humairah hanya mampu menahan gejolak di hatinya, se marah itukah Irham terhadapnya sampai-sampai dia tidak memperdulikan apa yang Humairah katakan...
Lama Humairah terdiam dengan pikirannya sendiri, dia hanya menunggu Irham untuk menjawab semua yang dikatakannya...
"Khem..." deheman Irham membuyarkan lamunannya
Humairah menatap sekilas ke arah Irham
"Aku ke kamar mandi sebentar" ucap Irham meninggalkan Humairah sendirian
"i... iyaa" jawab Humairah
Humairah mengira bahwa Irham akan membalas ucapannya, namun Irham malah pergi ke kamar mandi. Mencoba tersenyum untuk menutupi lukanya, itulah yang dilakukan Humairah saat ini...
tiba-tiba saja handphone Irham berdering, Irham memang meninggalkan handphonenya di meja sebelum dia pergi ke kamar mandi. Humairah melihat nama di layar handphone Irham
"Nafa?" gumamnya , dia tidak berani mengangkat telepon tersebut. tertampil foto seorang perempuan sebagai profil nama tersebut
Irham yang sudah selesai di kamar mandi kembali ke meja nya, telepon dari Nafa sudah terlebih dahulu mati...
"Gus, tadi ada telfon dari Nafa,maaf jika saya lancang membaca namanya" ucap Humairah kepada Irham
tanpa menjawab apa yang dikatakan oleh Humairah, Irham bergegas mengecek ponselnya. Di hadapan Humaira dia menghubungi kembali seseorang bernama Nafa itu...
"Assalamualaikum Nafa, ada apa? kamu baik-baik saja?" tanya Irham panik
"Wa'alaikummussalam, aku baik-baik saja calon imam" jawab perempuan di telepon itu
Humairah yang mendengar itupun langsung mengangkat wajahnya melihat ke arah Irham yang sedang asyik berbincang dengan perempuan tersebut...
"Jaga kesehatan mu" ucap Irham
"Pasti, yasudah aku mau ke rumah paman dulu"
"Assalamualaikum calon imam" sambung perempuan itu
"Wa'alaikummussalam" jawab Irham
nampaknya Irham melupakan keberadaan Humairah disana, saat ini hati Humairah seperti tersayat oleh pisau yang tajam...
"Gus?" ucap Humairah memanggil Irham yang masih sibuk dengan handphonenya meskipun telepon tersebut sudah berakhir..
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
jangan lupa vote, like, dan komen yaa 🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Johanah Tata
ini seorang ning kok begitu ya mengejar-ngejar kaya ga2 ada harga diri. tolonglah kalau buat cerita jangan merendahkan gadis berhijab. contohlah cerita tentang gadis dari kalangan pesantren yang mana ia anak seorang kyai tapi punya prinsip . saya suka banget cerita seperti itu sudah cerdas, tangguh, tidak mudah ditindas punya harga diri lagi. benar-benar luar biasa
2023-06-15
0